Anda di halaman 1dari 9

AINAYATUL HIDAYAH MURNI AYUT SETYA W

DELLA ASTARY NANANG BAGUS CAHYONO


DIAN ATIKASARI RITA SRI MARTIAN
HANIZAH VEGGY UTAMI SISKA PURNAMA ASIH
MASNI ANGGRAINI TIARA DINARTI
β2 Adrenergik atau β2-agonis

β Adrenergik adalah terapi first line untuk asma akut.


Contohnya: Efineprin

Efrineprin merupakan katekolamin yang bekerja pada resptor , β1dan β2


adrenergik

Efineprin digunakan karena kemampuannya menstimulasi β2- adrenergik, sehingga


menyebabkan dilatasi bronkus dan mengurangi pelepasan histamin, sehingga dapat
mengurangi alergi dan inflamasi.
Pemberian epinefrin meningkatkan frekuensi dan kekuatan denyut
jantung
kerugian penggunaan efineprin

Tremor

Takikardia jantung

Disritmia
Pilihan terapi pada COPD (cronic opstruktive pulmonary diseases) adalah
β2-agonis selektif dalam sedian aerosol karena bekerja dengan cepat,
selektif hanya menyebabkan dilatasi bronkus dan tidak menimbulkan efek
samping sistemik.

Obat β2-agonis yang digunakan : terbutalin sulfat

metoproterol

albuterol

Albuterol bekerja merangsang reseptor β2 selektif sehingga berefek sebagai bronkodilator.


Jika diberikan melalui inhalasi, jangka kerjanya sekitar 5-15 menit dan durasi sekitar 3-4 jam.
Dosis dewasa: inhaler 1-2 (masing-masing 90 ug, dapat diulang setiap 15 menit jika
diperlukan. Nebulizer 0,5 ml (2,5 mg) dalam 2-4 ml larutan NaCl fisiologis selama 5-15 menit
Dosis pediatrik: nebulizer 0.03 ml/kg dari 5% larutan sampai 1,0 ml selama 5-15 menit
Derivat xantin

■ Contoh:
Kafein, teofilin, teobromin
■ Untuk terapi asma hanya teofilin.
■ Aminofilin bentuk injeksi dari teofilin yang digunakan untuk asma akut, sekarang
penggunaannya sudah tergeser oleh penggunaan β2 agonis
■ Efektifitas teofilin hanya ¼ sampai 1/3 dari β2 agonis. Efek sampiong seperti
takikardi kontraksi ventrikuler prematur dan meningkatkan kebutuhan oksigen.
antikolinergik

■ Contohnya :
Ipatropium bromide
■ Diberikan secara inhalasi dengan frekuensi untuk terapi asma eksaserbasi akut dan
telah lama digunkan untuk terapi COPD (cronic opstruktive pulmonary diseases).
■ Efek samping yang relatif banyak telah membatasi pengunaannya
■ Jika diberikan bersamaan dengan β2 agonis akan meningkatkan bronkodilatasi dengan
efek samping yang minimal.

Anda mungkin juga menyukai