Anda di halaman 1dari 46

KETERAMPILAN DASAR

KOMUNIKASI KONSELING

Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling 2 Pebruari 2019


KETERAMPILAN DASAR
KOMUNIKASI KONSELING
Helpee
Frame of
Reference

Interpersonal External to internal


Space movement

Gambar 1. Internal and External Frame of Reference

Helper
Frame of
Reference
Gambar 2. Hubungan Bantuan dalam Interview
KONSELOR-HELPERS DAN KETERAMPILAN
KOMUNIKASI KONSELING

5
ALASAN 7
KONSELOR
DIGUNAKAN & PENGGUNA
KK HELPERS KETR. KOM.
SIAPA PENGGUNA KK?
1. KONSELOR & PSIKOTERAPIS PROFESIONAL
Para spesialis terlatih, terakreditasi dan dibayar
atas jasa terapinya (konselor, psikolog, psikiater)
2. KONSELOR PARAPROFESIONAL
Orang yang terlatih dalam keterampilan
konseling (KK) mengunakan dalam pekerjaannya,
namun tidak berkualifikasi konseling dan psikoterapi
terakrediatasi (pekerja sosial, konselor,
psikoterapis yang kualified)
3. VOLUNTARY COUNSELOR
Orang yg terlatih bidang KK yg bekerja secara
volunter (Volunter konseling remaja, konseling
korban gempa, dsb)
4. HELPERS: Orang menggunakan KK sbg bagian
agar efektif dalam menjalankan pekerjaannya
(perawat, guru, pengkhotbah/Dai, supervisor,
banker, markerting)
5. PEER HELPERS:Orang yang menggunakan KK
sebagai bagian dalam kegiatan peer helping atau
support network dg tingkat formalitasnya dan kgtn
yang bervariasi spt budaya ras, orientasi seksual,
dukungan terhadap para wanita/ pria
6.INFORMAL HELPERS: Semua orang yg berpeluang
untuk membantu orang lain baik dalam perannya
sebagai orang tua,teman, rekan kerja, pasutri.
7. COUNSELING, PSYCHOTHERAPY AND HELPING
STUDENT: Mahasiswa yg menggunakan KK yang
sedang praktik dalam supervisi sebagai bagian dari
perkuliahannya
PENGGUNA DESKRIPSI
KONSELOR & Para spesialis terlatih, terakreditasi dan dibayar atas jasa
PSIKOTERAPIS terapinya
PROFESIONAL
KONSELOR PARA Terkatih namun tidak berkualifikasi konseling dan psikoterapi
PROFESIONAl terakrediatasi
VOLUNTARY terlatih bidang KK yg bekerja secara volunter (Volunter konseling
COUNSELOR remaja, konseling korban gempa, dsb)

HELPERS: Sbg bagian agar efektif menjalankan pekerjaannya (perawat, guru,


pengkhotbah/Dai, supervisor, banker, markerting
PEER HELPERS: Sbg bagian kgt peer helping/ support network dg tingkat
formalitasnya dan kgtn yg bervariasi spt budaya ras, orientasi
seksual, dukungan terhadap para wanita/ pria
INFORMAL HELPERS Semua orang yg berpeluang untuk membantu orang lain baik dalam
perannya sebagai orang tua,teman, rekan kerja, pasutri.

COUNSELING, Mahasiswa yg menggunakan KK yang sedang praktik dalam supervisi


PSYCHOTHERAPY sebagai bagian dari perkuliahannya
MENGAPA MENGGUNAKAN KK?
Digunakan Konselor Untuk:
• membantu klien mengembangkan
keterampilan pribadinya dan inner strenght
agar dapat menciptakan kebahagiaan
hidupnya sendiri & orang lain (Nelson-Jones
2003).
• mengembangkan kapasistas klien
menggunakan potensi dirinya baik sekarang
maupun dimasa depan.
5 TUJUAN MENGGUNAKAN KK
1.SUPORTIVE LISTENING, Konselor:
• memberikan klien merasa perasaanya dipahami
dan diafirmasi.
• menempatkan internal frame of reference klien
dg secara sensitif menunjukkan bahwa dia
mendengarkan secara akurat.
• mebuat klien nyaman, tenang, meredakan
penderitaan, mengurangi tekanan psikologis.
2. PENGELOLAAN SITUASI BERMASALAH:
• Mengelola kondisi masalah klien (luas/ besar)
menjadi prioritas untuk ditangani dSuportive an
bukan menangani semua masalah klien. Contoh
menangani masalah klien pemalu/ “pendiam”
akan lebih bermanfaat alih-alih masalah rendah
3. PROBLEM MANAJEMEN: Lingkup masalah ada
yang besar, namun juga ada yang terbatas.
Contoh Masalah mahasiswa nyaris DO (besar).
Dapat dirinci menjadi dimensi manajemen waktu
belajar, dimensi kegiatan kuliah, dimensi
pergaulan, dll.
4.PENGUBAHAN KETERAMPILAN BURUK
PENYEBAB MUNCULNYA MASALAH:
Keterampilan buruk (difesiensi mind skills,
comunications skills, actions skills) ini berisiko
untuk diulang lagi).
5.PENGUBAHAN FALSAFAH HIDUP: Ketika klien
kompeten mengelola situasi bermasalah,
masalahnya sendiri, dan mengubah keterampilan
yang problematik, ini meruakan falsafah hidup.
Pada gilirannya klien menjadi self actualizing, fully
functioning, dan enlightened (pencerahan).
MENCIPTAKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI
DAN PERASAAN: Listening and Disclosing

DIMENSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI

BAIK BURUK

Ket Mendengarkan Ket memahami

DUA KATEGORI UTAMA


DALAM KONSELING & HELPING

1. Keterampilan komunikasi dan bertindak : Melibatkan Perilaku Eksternal


(Over Behavior)
2. Mind Skills (Keterampilan Pikiran): Melibatkan perilaku internal (Covert
Behavior)
MENCIPTAKAN KOMUNIKASI & MENGAMBIL TINDAKAN (MK&MT)
1. Bahasa : formal, informal, daerah, dll
2. Isi: Topik/ permasalahan
VERBAL 3. Banyaknya: printar dan kurang pintar
bcrbicara.
4. Owner speech: Pesan Anda & Pesan Saya

MK&MT
TUBUH VOCAL

1. Eksppresi wajah : bahagia, interes, terkejut, takut, 1. Volume : keras-pelannya suara


sedih/pilu,marah, jijik/muak/ merenung 2. Artikulasi: kemampuan mengungkap
2. Gaze (tatapan): ke arah pendengaran 40%, ke arah 3. Pitch: Tingkat Ketinggian
pembicara 70-75% dr isi pembicaraab 4. Emphasis: Penekanan respon
3. Kontak Mata: Gaze Mata mengirim pesan: perasaaan/nuansa klien
ketertarikan, kemarahan, atau sexual 5. Rate: Kecepatan bicara (jumlah kata)
4. Gestures: representasi kata-kata dan kadang sulit permenit)
untuk diekspresikan dalam kata-kata.
5. Postures: Merepresentasikan makna tertentu
BAB 3
MENCIPTAKAN KETERAMPILAN
PIKIRAN
KETERAMPILAN PIKIRAN:
1. KAPASITAS BERFIKIR SUPER COUNSIUS
(THINKING HOW TO THINK) DAPAT
BERKEMBANG-DIKEMBANGKAN
2. AKAN LEBIH EFISIEN THT JK ANDA MELIHAT
PROSES MENTAL BERKAIT DG SKILLS
SEHINGGA DAPAT MENGONTROL DAN
MENGGUNAKANNYA
3. DAPAT DILATIH DALAM KEHIDUPAN SEHARI
HARI ATAU DALAM KONSELING UNTUK
MEMPENGARUHI KETIKA KOMUNIKASI
SELF TALK= INNER MONOLOGUE, INNER
DIALOGUE, INNER SPEEACH, SELF VERBALIZING,
SELF INSTRUCTION
MENCIPTAKAN ATURAN

DO’S ATURAN DON’TS

PENGARUH
LINGKUNGAN
PERSON&NON
PERSON:
• Keluarga
• Masyarakat
• Agama
• Budaya
• Suku
• Media
MENCIPTAKAN ATURAN
DEMANDING VS PREFERENSIAL
DEMENDING:
Contoh:
• Bagaimana seharusnya saya agar bisa menjadi
orang yang paling disukai banyak wanita/ pria
• Konsekuensinya: pada perasaan, reaksi fisik, dan
dalam anda berkomunikasi.

PREFERENSI
Ubahlah contoh pikiran demanding menjadi
Preferensial: Saya lebih senang disukai oleh
sebagian besar teman wanita/pria, sekarang ini
saya berusaha untuk maksud tersebut
MENCIPTAKAN PERSEPSI
SITUASI
CONTOH MHS MK K K KONSELING:

PERSEPSI AWAL:Konseling Sy buruk


REALITY TESTING PERSEPSI AWAL: MEREVISI PERSEPSI:
• Sy blm pernah mdpt latihan scr intensif Meskipun sy berharap
• Sy duduk di belakang & tdk kinerja say lebih baik,
mendengarkan dosen namun apa yang telah
• Rekan2 saya lebih berpengalaman capai baik untuk
• Tetapi teman2 sy mengatakan kamu sementara sudah
terampil cukup
• Hasil praktik konseling diapresiasi
dosen krn diatas rata2 teman sy.
INI BISA JADI KARENA:
• Tuntutan pad diri terklalu tinggi
• Sy harus mengubah kebiasaan buruk
saat WS
MODEL PROSES KONSELING & HELPING:
Relating-Understanding-Changing (RUC)

TAHAP 1- RELATING:
Tugas Konselor Membangun Kerja Kolaboratif

TAHAP 2-UNDERSTANDING:
Tugas Konselor Mengases dan mensepakati
bersama ttg masalah klien.

TAHAP 3-CHANGING:
Tugas Konselor membantu klien untuk berubah
sehingga masalah (situasi bermasalah) tertangani
dengan lebih baik dibanding sebelumnya.
1. OPENING

Konselor membuka pertemuan,


menciptakan raport , menerima dengan
tulus, bersikap hangat dan
memperhatikan secara mendalam.

Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling


1. STRUCTURING
Konseling merupakan pembicaraaan yang memiliki arah
tujuan tertentu, bukan pembicaraan biasa. Oleh karena
itu, ada beberapa hal yang harus diatur dalam
percakapan klien dan konselor. Beberapa yang harus
diatur meliputi TIME (waktu), TOPIC (topik), problem
(PROBLEM), dan ACTION (perbuatan).
1. Time Limit: waktu konseling diatur setiap pertemuan
45-60 menit. Aturan waktu itu perlu dinyatakan
dihadapan klien agar ia mau memanfaatkan waktu itu
secara baik
2. Role Limit: Menjelaskan ttg peran konselor dan klien
pada sesi/selama dan sesudah proses konseling.
Konselor menjelaskan etika konseling, klien diminta
partisipasinya dalam proseskonseling
3. Problem Limit/Topic Limit: isi pembahasan selama
konseling dibatasi pada topik-topik tertentu atau
membahas permasalahan Edytertentu
Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling
2. ACCEPTANCE
Konselor menerima klien apa adanya, walau
pun tidak berarti menyutujui

Acceptance secara Non Verbal:


- Mengangguk
- “He ehm..”

Acceptance secara Verbal:


- “Saya mengerti yang Henny katakan”
- “Saya mengerti perasaan Huda”

Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling


3. RESTATEMENT

Konselor mengulangi sebagian atau seluruh


pernyataan klien, tanpa menambah atau
mengurangi maknanya

Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling


4. REFLECTION OF FEELING
Konselor menyatakan perasaan atau sikap yg ada
di balik pernyataan klien. Kata-kata perasaan yg
sesuai dengan perasaan klien yg sebenarnya,
tidak terlalu dalam, atau tidak terlalu lemah.
Maksud dari teknik adalah untuk memantulkan
perasaan tersembunyi, sehingga menjadi jelas
dan eksplisit bagi klien.

Biasanya diawali dengan:


- “Prapto merasa…”
- “Rupa-rupanya saat ini Edy merasa… ”

Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling


5. CLARIFICATION
Konselor menangkap makna isi
pernyataan klien. Selanjutnya,
menyatakan kembali pernyataan klien
tersebut, dengan pernyataan baru, yang
lebih segar.

Klasifikasi biasanya diawali dengan:


- “Singkatnya…”
- “Dengan kata lain..”
- ”Itu berarti bahwa Prapto…”
Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling
7. LEAD
 Bertanya merupakan keterampilan yang
ditampilkan konselor dengan harapan klien
dapat berbicara dengan bebas dan terbuka.
 Pertanyaan terbuka dapat mendorong klien
menjelaskan atau memberi informasi yang
maksimal. Biasanya pertanyaan terbuka
diawali dengan pertanyaan bagaimana,
mengapa, atau dapatkah.
 Pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan
yang hanya dijawab dengan kalimat
pendek.
Misalnya: Siapa saja yang terlibat? Apa
Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling
8. REASSURANCE
Konselor mendukung apa yang dinyatakan
oleh klien.
Prediction Ressurance:
Ketika klien menyatakan akan melakukan
suatu tindakan positif, maka konselor
mendukung tindakan klien tersebut.
Postdiction Ressurance:
Semula klien merasa takut menghadapi
sesuatu, tetapi dengan keberaniannya
akhirnya berhasil menyelesaikan tugas yang
ia takutkan.
Factual Reassurance:
Pada saat klien menerima musibah,
misalnya, konselor dapat membantu
meringankan beban klien dengan
memberikan dukungan faktual bahwa yang
Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling
9. SILENCE
Teknik Silence dilakukan konselor ketika
klien pun sedang diam. Klien diam dalam
suatu percakapan sebab
Ia kehabisan energi untuk melanjutkan
1.
pembicaraan,
Ia tidak tahu apa yang harus diungkapkan
2.
selanjutnya,
Ia mengalami resistensi. Menghadapi klien
3.
seperti ini, konselorpun sebenarnya harus ikut
diam sejenak, untuk memberi kesempatan
Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling
10. ADVICE

Memberi nasehat kepada klien agar ia


menjadi lebih jelas/lebih pasti tentang
apa yang akan dia lakukan.
1. Direct Advice diberikan kalau klien
tidak tahu sama sekali.
2. Persuasive Advice diberikan kalau
klien sudah tahu alasan-alasan logis
rencananya.
3. Alternative/ explanatory Advice
diberikan setelah klien tahu kelabihan
dan kekurangan alternatif.
Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling
11. CONFRONTATION
Teknik ini digunakan untuk menunjukkan
kesenjangan yang membuat klien menjadi
mandeg (tidak berkembang).
Kesenjangan:
1.antara 2 pernyataan
2.antara apa yang dikatakan dan dilakukan
3.antara pernyataan dan tingkah laku non-
verbal
4.antara pernyataan dan konteks
5.antara 2 atau lebih orang

Respon konselor berbentuk konflik:


“Di satu sisi …, di sisi lain …”
Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling
12. REJECTION

Melarang klien secara tersamar (lunak)


atau secara langsung (keras) untuk
melanjutkan rencana yang
membahayakan atau merugikan
1. Lunak: “Coba pikirkan dua tiga kali
lagi…”
2. Keras: “Jangan, jangan kau
lakukan…” Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling
13. SUMMARY
Konselor/klien membuat simpulan dalam
proses konseling, 2 macam simpulan, yaitu
simpulan bagian dan simpulan akhir:
Simpulan Bagian:
“Sementara ini…”, “Sejauh ini..”
Simpulan Akhir:
“Sebagai puncak pembicaraan kita…”,
“Sebagai simpulan akhir…”

Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling


14. TERMINATION

Mengakhiri konseling untuk maksud dilanjutkan


pada pertemuan berikutnya, atau benar-benar
berakhir.
Cara:
1. Berpedoman batas waktu standar
2. Gunakan Summary akhir
3. Mengacu pada kesempatan pertemuan yang
akan datang

Edy Legowo: Keterampilan Dasar Komunikasi dalam Konseling


KONSELING

Anda mungkin juga menyukai