Anda di halaman 1dari 31

dr.

Malvin Wiraldo Livinus


Pembimbing :
dr. Junita Indah Mayasari Siregar

PUSKESMAS KECAMATAN CENGKARENG


2018
Nama : Ny. DRT
Usia : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Nomor Registrasi : 0118073
Pekerjaan :Ibu rumah tangga
Alamat :Jalan KP Semanan RT 08 RW
012
 Keluhan Utama
Keputihan
 Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang wanita 29 tahun datang ke poli Mandiri Puskesmas
Kecamatan Cengkareng dengan keluhan keputihan selama 7 hari
terasa gatal dan berbau. Pasien mengatakan ini adalah kali
pertama pasien mengalami keputihan yang terasa gatal dan berbau
tidak enak, sebelumnya pasien hanya megalami keputihan
sebelum menstruasi dan tidak disertai rasa gatal. Menurut pasien
keputihannya terasa banyak karena pasien dapat mengganti celana
dalam 3-4x/ hari. Menurut pasien keputihannya lengket dan encer,
berbau busuk, warna nya tidak jernih melainkan berwarna putih,
dan adanya keluhan terasa gatal sehingga menyebabkan lecet
disekitar kemaluan. Pasien juga mengatakan suaminya mengeluh
becek dan bau tidak sedap setelah berhubungan seksual dalam
beberapa hari ini
 Riwayat Pengobatan
Pasien belum mengobati keluhan dengan obat
apapun, pasien hanya membersihkan area
sekitar kemaluan saat mandi dengan sabun
mandi.
 Riwayat Kesehatan/penyakit
Pasien belum pernah mengalami keluhan ini
sebelumya. pasien juga mengatakan tidak
memiliki riwayat alergi.
 Riwayat Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami sakit
seperti ini. Orang tua serta keluarga pasien tidak
ada yang meliki riwayat penyakit diabetes melitus,
stroke, hipertensi dan kanker leher rahim atau
kanekr rahim
 Riwayat Kebiasaan dan Pekerjaan
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, pekerjaan
sehari-harinya mengurus 2 anaknya dan
membersihkan rumah. Pasien mengaku tidak pernah
merokok dan mengkonsumsi alkohol. Pasien
mengaku tidak berolah raga karena sibuk mengurus
anak dan pekerjaan rumah. Pasien juga mengatakan
kurang menjaga kebersihan diri sendiri, terkadang
pasien hanya mandi 1x sehari
 Kondisi Lingkungan, Sosial, dan Fisik
Pasien tinggal bersama suami, kedua anak serta
ibu mertuanya. Rumah yang ditempati pasien
adalah rumah milik sendiri. Dengan luas kira-
kira 4x8m, terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar
mandi dan jamban, 1 dapur. Pasien mengatakan
cahaya matahari dapat masuk kerumah melalui
jendela depan rumah, ventilasi baik, sumber air
yang digunakan dari air tanah. Untuk air minum
menggunakan air isi ulang. Suami pasien bekerja
sebagai karyawan swasta dengan gaji UMR.
 Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar pasien tidak diketahui
 Riwayat Obstetri
◦ G0P2A0
◦ Perempuan / 2012/ puskesmas / aterm / spontan
/ bidan / sehat
◦ Laki laki/ 2015 / Puskesmas / aterm / spontan /
bidan / sehat
 Riwayat Mentruasi:
 Menarche : 13 th
 Lama : 5-7 hari
 Siklus : 28-30 hari
 HPHT : 3 April 2018
 Riwayat Kontrasepsi
◦ IUD ( Intrauterine Device) sudah 2 tahun
 Keadaan umum : Tampak Sakit Ringan
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 RR : 21 x/menit
 Suhu : 36,7°C
 BB : 67 kg
 TB : 159cm
 IMT :26.50
Status gizi menurut WHO Obesitas kelas I
STATUS GENERALISATA
KEPALA
LEHER
Rambut hitam, distribusi
Pembesaran KGB :
merata
Tidak ada pembesaran
ketombe (-)
KGB
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-)
Pembesaran Tiroid :
Sklera Ikterik (-/-)
Tidak ada pembesaran
Hidung : Deviasi Septum Nasi (-),
Kelenjar Tiroid
Sekret (-)
Kulit Leher :
Telinga : Tidak ada kelainan
Tidak terdapat lesi
bentuk, Serumen (-)
Mulut : Dalam batas normal
STATUS GENERALISATA - THORAX

PARU JANTUNG

Inspeksi :
Inspeksi :
Bentuk & Gerakan Dada Simetris
Ictus Cordis Tidak Nampak
Palpasi :
Palpasi :
Vokal Fremitus (+/+), Nyeri Tekan (-
Ictus Cordis Teraba
/-)
Perkusi:
Perkusi:
Tidak dilakukan
Sonor di semua lapang paru
Auskultasi :
Auskultasi :
BJ I&II, Regular, Murmur (-),
Vesikuler (+/+), Ronki (-/-),
Gallop (-)
Wheezing (-/-)
STATUS GENERALISATA – ABDOMEN -
EKSTREMITAS
Abdomen Ekstremitas

Inspeksi :
Atas :
Perut nampak datar. Lesi Kulit (+)
Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-)
Auskultasi :
Deformitas (-/-)
Bising usus (+). Dalam batas normal
Perkusi :
Bawah :
Timpani seluruh kuadran abdomen
Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-)
Palpasi :
Deformitas (-/-)
Nyeri tekan (-), Hepatosplenomegali
(-)
 Eritem pada labia mayor dan minor disertai
erosi akibat garukan
 Leukorea, konsistensi cair, jumlah banyak,
warna putih kelabu dan berbau busuk.
 Sniff test/ uji whiff : positif
 Pemeriksaan pH : 5.0
 Pemeriksaan mikroskopis sediaan basah :
terdapat Clue cell dengan bakteri kokoid yang
melekat, tidak ada leukosit.
Gambar 1. Leukorea, konsistensi cair, jumlah banyak, warna
putih kelabu
 Wanita 29 tahun datang dengan keluhan
keputihan sudah 7 hari disertai rasa gatal
dan bau busuk. Keputihan berwarna putih
keabuan, lengket dan encer. Setelah
berhubungan pasangan mengeluhkan bau
tidak sedap. Terdapat luka lecet disekitar
bibir kemaluan karena garukan.
Status lokalis
 Regio : Genital
 Distribusi : Lokalisata
 Efloresensi primer : Eritem makula
 Warna : Eritematosa
 Ukuran : Plakat
 Efloresensi sekunder : Erosi
 Aroma : Bau Busuk
 Sniff test/ uji whiff : positif
 Pemeriksaan pH : 4.5
 Pemeriksaan mikroskopis sediaan basah :
terdapat Clue cell dengan bakteri kokoid yang
melekat, tidak ada leukosit.
 Diagnosis Kerja :Vaginosis Bakterialis
 Diagnosis Banding:
◦ Vulvovaginitis Kandida
◦ Vaginosis Trikomoniasis
 WHO menjelakan bahwa diagnosis dibuat atas
dasar ditemukannya clue cell, pH vagina lebih
besar dari 4.5, test amin positif dan adanya
G.Vaginalis sebagai flora vagina utama
menggantikan latobasilus.9
 Farmakologi
- Metronidazole 500 mg peroral (4 x 1 tab/ hari)
 Edukasi :
- Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya
- Minta pasangan untuk dilakukan pemeriksaan untuk
mencegah fenomena ping –pong
- Hindari penggunaan sabun dengan kandungan
pewangi untuk membersihkan bagian luar
vagina.
- Gunakan celana dalam berbahan katun
- Hindari kontak seksual selama pengobatan
- Istirahat cukup, makan yang bergizi
- Edukasi untuk melakukan kontrol rutin kembali ke
dokter
 Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Sanationam : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
 Pendahuluan
Vaginosis Bakterial adalah sindrom klinis akibat pergantian
Lacobacillus Spp penghasil Hidrogen Peroksida (H2O2) yang
merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam
konsentrasi tinggi ( contoh : Bacteroides Spp, Mobilincus Spp),
Gardnerella Vaginalis, dan mycoplasma hominis.1 Jadi, Vaginosis
Bakterial bukan suatu infeksi yang disebabkan oleh organisme,
tetapi timbul akibat perubahan kimiawi dan pertumbuhan
berlebih dari bakteri yang berkolonisasi di vagina.2 awalnya
infeksi pada vagina hanya disebut dengan istilah vaginitis,
didalamnya termasuk vaginitis akibat Trichomonas Vaginalis
dan akibat bakteri anaerob lain berupa Streptococcus dan
Bacteroides sehingga disebut vaginitis nonspesifik. Setelah
Gardaner menemukan adanya spesies baru yang akhirnya
disebut Gardanella Vaginalis, istilah Vaginitis nonSpesifik pun
mulai di tinggalkan.
 Penyakit Vaginosis Bakterialis lebih sering
ditemukan pada wanita yang memeriksakan
kesehatannya dari pada vaginitis jenis lainnya.
Frekuensi tergantung pada tingkat sosial
ekonomi penduduk. Penyelidikan epidemilogi
vaginosis bakterialis jarang dilakukan, sedangkan
kriteria mikrobiologi dan klinis yang tepat belum
jelas. Pernah disebutkan 50% wanita aktif seksual
terkena infeksi G. Vaginalis, tetapi hanya sedikit
yang menyebabkan gejala.
 Hampir 90% laki-laki yang mitra seksual
wanitanya terinfeksi G. Vaginalis dengan biotipe
yang sama dengan uretra, tetapi tidak
menyebabkan uretritis
 Patogenesis Vaginosis bakterialis sampai
sekrang masih belum jelas. Sampi 50% wanita
sehat, ditemukan kolonisasi G. Vaginalis
dalam vagina dalam jumlah sedikit sehingga
hal ini menunjukan bahwa kuman tersebut
termasuk flora normal dalam vagina.
 Gardnella Vaginalis pada patogenesis
vaginosis bakterialis sering di temukan pada
wanita dengan vaginitis.
 Dapat terjadi simbiosis antara G. Vaginalis
sebagai pembentukan Asam Amino dan kuman
Anaerob beserta bakteri fakultatif dalam Vagina
yang mengubah asam amino menjadi amin
sehingga meningkatkan pH sekret Vagina sampai
suasana menyenangkan bagi pertimbuhan G.
Vaginalis. Setelah pengobatan efektif, pH cairan
vagina menjadi normal. Beberapa Amin diketahui
menyebabkan iritasi kulit dan menambah
pelepasan sel epitel dan menyebabkan duh tubuh
yang keluar dari vagina berbau.
 Duh tubuh ringan hingga sedang, berbau tidak enak
(amis)
 Setelah bersenggama akan timbul bau tidak sedap
dan saar menstruasi menyebakan bau abnormal.
 Iritasi daerah vagina atau sekitar vagina (gatal, rasa
terbakar ) hingga menyebabkan kemerahan sampai
edem pada bagian vulva
 Terkadang timbul keluhan Nyeri abdomen bawah
 Dispareunia
 Nyeri saat buang air kecil (disuria) tetapi tidak selalu
terjadi
 50% kasus Vaginosis Bakterialis bersifat asimtomatik
 Duh tubuh vagina berwarna abu-abu,
homogen dan berbau
 Pada sediaan basah sekret vagina terlihat
leukosit sedikit atau tidak ada, sel epitel
banyak dan adanya kokbasil kecil –kecil yang
berkelompok. Adanya sel epitel vagina yang
granular diliputi oleh kokobasil sehingga
batas sel tidak jelas, yang disebut clue cells
sebagai kriteria diagnostik.
 Bau amis setelah diteteskan 1 tetes larutan
KOH 10% pada sekret vagina. Tes ini disebut
juga tes sniff (tes amin).
 pH vagina 4.5-5.5
 Pemeriksan kromatografi
 Pemeriksaan biakan
 Tes biokimia
 Metronidazol 500 mg peroral 2 x sehari
selama 7 hari
 Metronidazol pervagina 2 x sehari selama 5
hari
 Krim klindamisin 2% pervagina 1 x sehari
selama 7 hari
 Pernah dilakukan beberapa penelitian
diantaranya menggunakan pengobatan
dengan krim sulfonamida, supsutoria vaginal,
amoksilin / ampisilin, tetrasiklin, eritromisin
dan kilndamisin. Tetapi semuanya tidak
memiliki efetifitas ebaik metronidazol, ada
pula beberapa diantanya efektifitasnya baik
namun menyebabkan predisposisi penyakit
lain hingga akhirnya di tinggalkan.

Anda mungkin juga menyukai