Other causes:
•Crohn
•TB 60 5% Ischiorecta
% l 20%
•Carcinoma, Lymphoma and Leukaemia
•Trauma Intersphincteri suprasphincteric
c
•Inflammatory pelvic conditions (appendicitis) Trans-sphincteric extrasphincteri
c
Abses perirektal merupakan gangguan anorektal
yang muncul dan didominasi akibat dari obstruksi
kriptus analis.
Anatomi normal menunjukkan terdapat 4-10
glandula analis pada linea dentata. Glandula analis
berfungsi untuk melumasi kanalis analis.
Obstruksi pada kriptus analis merupakan hasil dari
stasis sekresi kelenjar lalu ketika terjadi infeksi,
terbentuk supurasi dan pembentukan abses pada
glandula analis.
Abses biasanya terbentuk di ruang intersphincteric &
dapat menyebar di sepanjang ruang. Setelah infeksi
mendapat akses ke ruang intersphincteric, memiliki
akses mudah ke ruang perirectal yg berdekatan.
Perpanjangan infeksi dapat melibatkan ruang
intersfingterik, ruang iskiorektalis, ruang
supralevator. Dalam beberapa kasus, abses tetap
terkandung dalam ruang intersphincterik.
Setelah abses terdrainase, secara spontan maupun
secara bedah, komunikasi abnormal antara lubang
anus dan kulit perianal disebut fistula ani.
A = Infeksi dari usus menyerang kriptus analis atau kelenjar analis lain. Proses primer ini
terjadi pada linea dentata ; B dan C = Infeks menyebar ke jaringan perianal dan perirektal
secara tidak langsung melalui system limfatik atau secara langsung melalui struktur
kelenjar ; D = Terbentuk abses ; E = Abses pecah spontan, menorehkan lubang pada
permukaan kulit perianal dan terbentuk fistula komplit ; F = Abses kolaps, meninggalkan
traktus fistula. Sumber : Skandalakis Surgical Anatomy 2004.
Seiring membesarnya abses, abses dapat
menyebar ke beberapa arah.
Abses perianal adalah manifestasi paling umum
dan muncul sebagai pembengkakan yg terasa
nyeri di ambang analis.
Abses perianal dapat menyebar melalui
sphincter eksternal di bawah tingkat
puborectalis menghasilkan abses iskiorektalis.
Abses ini dapat menjadi sangat besar dan
mungkin tidak terlihat di daerah perianal.
Schwartz’s: Principles of Surgery 9th Edition. 2010
Pasien dengan abses perianal biasanya mengeluhkan
ketidaknyamanan di daerah perianal dan pruritus.
Nyeri perianal sering diperburuk oleh gerakan dan
tekanan perineum yang meningkat dari duduk atau
saat buang air besar.
Pasien dengan abses iskiorektalis sering
mengeluhkan dengan demam, menggigil, dan nyeri
parah dan rasa penuh di daerah perirektal
Abscess Clinical presentation
Perianal •Perianal pain, discharge (pus) and fever
•Tender, fluctuant, erythematous subcutaneous
lump
Ischio-rectal •Chills, fever, ischiorectal pain
•Indurated, erythematous mss, tender
Intersphincteri •Rectal pain, chills and fever, discharge
c •PR tender. Difficult to identify are. EUA needed
Supralevator
Follow 40-60% of Godsalls law
perianal abscess and
Anterior: drain straight
cryptgland infections
Posterior: drain curved to anorectal
midline
Presentation:
◦ External openings
◦ Purulent discharge
◦ Blood
◦ Perianal pain
Abscess Treatment
Perianal •Incision and drainge de-roof cavity
•pack with gauze and iodine
Ischio-rectal •IV AB, sitz bath tid, laxitives and anlgesia
•F/U for fistula
Intersphincteri •I&D through interspgincteric plane.
c •Treat the underlying cause
Supralevator