Penis FIX
Penis FIX
M. FIKRI ALFARISYI
PENDAHULUAN
• Fraktur penis adalah trauma yang jarang
• Dokter UGD perlu waspada untuk mendiagnosis dan pemberian
terapi awal untuk menunda resiko komplikasi
• Karena rasa malu berhubungan dengan trauma, pasien mungkin
ragu-ragu untuk mengungkapkan keluhan dan menunda mencari
perawatan medis.
ANATOMI PENIS
LAPORAN KASUS
Identitas pasien
Nama : Tn. SR
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 20 tahun
Tempat/ tanggal lahir : Medan, 13 Agustus 1998
Alamat : Jl. Merak Sakti no. 34 Pekanbaru
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Belum menikah
Agama : Kristen
Suku : Batak
Tanggal masuk RS : 17 Februari 2018
No. RM : 00575682
Keluhan utama: Nyeri Kemaluan
Status Lokalisata:
Penis:
Look: Penis tidak sirkumsisi, edema dan “egg plant appearance”, kedua
testis tampak normal
Feel: Teraba band pada pangkal penis dan nyeri tekan pada band
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium 16/02/ 2019
Darah rutin
Hemogloblin 16.90 gr/dl 13.2-17.3
Hematokrit 47.40 % 40 – 52
Eritrosit 5.94 10^6/uL 4.40-5.90
Leukosit 6.10 10^3/uL 4.8 – 10.8
Trombosit 259.000 150.000 – 440.000
Hasil Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan
TD : 120/110 mmHg
HR :88x/menit
RR : 20x/menit
Temp: 36,7 C
Penis: glans penis tidak kehitaman, warna kulit kemerahan, pada kassan tidak
tampak rembesan . Pada kulit subcoronal lateral kanan edema tidak nyeri tekan tidak
kehitaman
A Post eksplorasi repair penis + sirkumsisi
P
- Observasi TTV, urine, keluhan, warna glans penis
Rencana
- GV H-3 post OP
FOLLOW UP
17 Februari 2019
S - Nyeri bekas luka operasi jauh berkurang
- Demam tidak ada
- Mual dan muntah tidak ada
TD : 120/70 mmHg
HR :88x/menit
RR : 20x/menit
Temp: 36,7 C
Penis: glans penis tidak kehitaman, warna kulit kemerahan, pada kassa tidak tampak
rembesan . Pada kulit subcoronal lateral kanan edema tidak nyeri tekan tidak
kehitaman
A Post eksplorasi repair penis + sirkumsisi
P - Observasi TTV, urine, keluhan, warna glans penis
TD : 110/60 mmHg
HR :80x/menit
RR : 20x/menit
Temp: 36,2 C
Penis: luka operasi masih belum kering sebagian besar, tidak ada pus, tampak ada
cairan serous kemerahan keluar dari area edema kulit jam 6-9, glans penis normal
A Post eksplorasi repair penis + sirkumsisi
P - Observasi TTV, urine, keluhan, warna glans penis
TD : 120/80 mmHg
HR :82x/menit
RR : 18x/menit
Temp: 36,2 C
Penis: glans penis warna pink,mue tidak ada discharge, edema kulit subcoronal
berkurang, kassa bebat tidak tampak rembesan cairan/ darah
A Post eksplorasi repair penis + sirkumsisi
P - Observasi TTV, urine, keluhan, warna glans penis
O
Sens: Compos Mentis
TD : 120/80 mmHg
HR :82x/menit
RR : 18x/menit
Temp: 36,2 C
Penis: kulit penis take, tidak tampak tanda nekrosis, ada cairan serous kuning saat sisa
edema ditekan, gleans penis norma
A Post eksplorasi repair penis + sirkumsisi
P
Rencana
- Rawat jalan , control di Jakarta
DISKUSI KASUS
DEFINISI
• Fraktur penis, faux pas du coit, adalah rupturnya tunica albuginea
dari corpus cavernosa.
EPIDEMIOLOGI
• Usia pasien pada kasus yang dilaporkan berkisar antara 12 sampai
82 tahun
• Jumlah kasus terbanyak dilaporkan dari negara-negara
Mediterania termasuk Turki dan Afrika Utara
ANATOMI PENIS
PATOFISIOLOGI
• Penis ereksi jaringan tunica albuginea lebih tipis dan lebih
rapuh trauma Fraktur Penis
• Uretra dan korpus spongiosum dapat terkena juga
• Robekan kebanyakan unilateral dan tranversal
ETIOLOGI
• Hubungan seksual (penyebab tersering)
• Trauma tumpul pada batang penis seperti maturbasi, memaksa
penis yang ereksi untuk menekuk pada saat buang air kecil, atau
memutar penis yang sedang ereksi
GEJALA KLINIS
• Cracking Sound
• Nyeri
• Hilangnya ereksi penis mendadak
TANDA KLINIS
• Eggplant Deformity
• Butterfly Hematom
• Terdapat celah pada batang penis saat palpasi
• Kurvatura/deformitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Cavernosografi
• Urethrografi
• USG
• MRI
• Angiografi
KOMPLIKASI
• Penis bengkok permanen
• Disfungsi ereksi
• Nyeri saat koitus
• Uretral injury
• Abses penis
• Nodul pd daerah penis yg mengalami fraktur
PENATALAKSANAAN
• Tindakan konservatif : splinting, kompres dingin, anti-inflamasi,
analgesia dan anti-fibrinolitik
• Tindakan bedah : evakuasi hematoma, ligasi pembuluh darah
yang bocor, debridement, menjahit robekan tunika albuginea, dan
atau end-to-end uretral anastomosis
KESIMPULAN
• Anamnesa yang cermat dan pemeriksaan klinis adalah hal penting
untuk mendiagnosis fraktur penis
• Diagnosis yang tepat dan perbaikan bedah yang segera dapat
mencegah komplikasi dan meningkatkan kemungkinan
penyembuhan yang baik.
TERIMA KASIH