Anda di halaman 1dari 15

PROSES MORFOLOGIS AFIKSASI

Kelompok 5
1. Florinda Eka Prasada (032118022)
2. Neng imas (032118090)
3. Nita tri meiliyanti (032118054)
Di dalam proses
morfologis afiksasi

AFIKS
KATA D

AFIKSASI
Afiksasi adalah
KATA Afiks adalah sebuah
proses penambahan
Kata terbentuk dari bentuk, biasanya
afiks pada sebuah
morfem atau berupa morfem
dasar atau bentuk
morfem-morfem terikat.
dasar
DALAM PROSES AFIKSASI ADA SIFAT YANG MUNCUL
Dalam prosesnya melibatkan unsur-unsur dasar atau bentuk dasar, afiks dan makna gramatikal
yang dihasilkan.

Yaitu :

inflektif derivatif
Kita juga perlu
mengetahui Klasifikasi
Morfem

No Morfem No Morfem No Morfem

1 Morfem bebas 5 Morfem segmental 9 Morfem

tidak bermakna leksikal

2 Morfem terikat 6 Morfem


suprasegmental

3 Morfem utuh 7 Morfem beralomorf


zero

4 Morfem terbagi 8 Morfem bermakna


leksikal
M
O
R
”. Morfem terikat adalah F
morfem yang tanpa digabung
dahulu dengan morfem lain
E
maka tidak dapat muncul dalam M
penuturan, semua afiks dalam
bahasa Indonesia adalah T
morfem terikat (Chaer, 2014). E
R
I
K
A
T
Proses afiksasi

Dilihat pada posisi melekatnya pada bentuk


dasar biasanya dibedakan adanya

PREFIKS INFIKS SUFIKS KONFIKS


Prefiks be(R)-
Prefiks be(R)- memiliki
beberapa variasi. Be(R)- bisa
berubah menjadi be- dan bel-.
Be(R)- berubah menjadi be -
Prefiks (awalan). jika :
Prefiksasi adalah proses (a) kata yang dilekatinya
pembubuhan afiks (morfem terikat) diawali dengan huruf r
yang dapat dilakukan di depan bentuk dan
dasar. Jenis prefiks (awalan) antara (b) suku kata pertama diakhiri
lain: ber-, se-, me-, ter-, di-, dll. dengan ‘er’ yang di
depannya konsonan.
be(R)- + renang → berenang.
be(R) + ternak → beternak
be(R) + kerja → bekerja
Prefiks me(N)-
Prefiks me(N)- mempunyai beberapa variasi,
yaitu me(N)- yaitu :
mem-, men-, meny-, meng-, menge-, dan
me -.

Prefiks me(N)- berubah menjadi mem-


jika bergabung dengan kata yang
diawali huruf
/b/, /f/, /p/, dan /v/, misalnya,
me (N)- + baca → membaca
me (N)- + pukul → memukul.
Prefiks me(N)- berubah menjadi men-
jika bergabung dengan kata yang
diawali oleh huruf /d/, / t/, / j/, dan /c/,
misalnya,
me (N)- + data → mendata,
me (N)- + tulis → menulis,
me (N)- + jadi → menjadi,
Prefiks pe(R)-
Prefiks pe(R)- merupakan nominalisasi
dari prefiks be(R). Perhatikan contoh
berikut!
Berawat → perawat Prefiks pe(R)- mempunyai
Bekerja → pekerja. variasi pe- dan pel-. Prefiks
pe(R)- berubah menjadi pe-
jika bergabung dengan kata
yang diawali huruf r dan kata
yang suku katanya berakhiran
‘er’, misalnya
Prefiks pe(N)-
Prefiks pe (N)- mempunyai
beberapa variasi. Prefiks
pe(N)- sejajar dengan
prefiks me(N)-. Variasi
pe(N)- memiliki variasi
pem-, pen-, peny-, peng-,
pe-, dan penge-.
Prefiks te(R)-
Prefiks te(R)-
mempunyai beberapa
variasi, yaitu ter- dan
tel-, misalnya,
terbaca, ternilai,
tertinggi, dan telanjur.
• Infiksasi adalah proses pembubuhan afiks
ditengah bentuk dasar.
• Penulisan afiks ini ditulis serangkai dengan kata
dasarnya sebagai satu kesatuan.

Jenis infiks (sisipan) antara lain: -em-, -el-, -er-, -in-.


a. infiks -el-, misalnya, geletar;
a. infiks -er-, misalnya, gerigi, seruling; dan
c. infiks -em-, misalnya, gemuruh, gemetar
Sufiks (Akhiran)
Sufiks dalam bahasa Indonesia
mendapatkan serapan asing
seperti wan, wati, man. Adapun
akhiran yang asli terdiri dari –an,
-kan, dan –i.

Konfiks
Konfiks adalah “gabungan afiks yang
berupa prefiks (awalan) dan sufiks (akhiran)
yang merupakan satu afiks yang tidak
terpisah-pisah. Artinya, afiks gabungan itu
muncul secara serempak pada morfem
dasar dan bersama-sama membentuk satu
makna gramatikal pada kata bentukan itu”
(Keraf, 1984: 115). Berikut ini konfiks yang
terdapat dalam bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai