Kelompok 4 Distribusi & Metabolisme Toksikan
Kelompok 4 Distribusi & Metabolisme Toksikan
KELOMPOK 4 (S1-3B) :
1.ADINDA PUTRI YANI (1801042)
2.AMYLIA MUTHI’AH (1801045)
3.ANGGIT PRAMITA SARI (1801046)
4.ANNISA AMALYAH (1801047)
5.MUTIARA SEPTIANI (1801062)
6.ZAMORA MELINDRAWITA (1801081)
2) Pada tanaman
a) Jika zat toksik berada dalam xylem , ada kecenderungan
berpindah ke daun (berkaitan dengan transpirasi).
b)Untuk zat toksik dalam floem, setiap bahan dalam system ini
cenderung berpindah ke area di mana pertumbuhan
berlangsung cepat.
SAWAR
1. Sawar darah-otak (Terletak didinding kapiler)
• toksikan harus melewati endotelium kapiler itu sendiri
• Tidak adanya vesikel dalam sel-sel ini menyebabkan
kemampuan transpornya lebih rendah lagi.
• Akhirnya kadar protein cairan interstisial otak rendah,
berbeda dengan kadarnya dalam alat-alat tubuh lain;
oleh karena itu mekanisme transfer toksikan dari
darah ke otak bukan melalui pengikatan protein.
Dengan demikian penetrasi toksikan ke dalam otak
bergantung pada daya larut lipidnya.
2. Sawar plasenta
• Dapat menghalangi transfer toksikan ke
janin sehingga sampai batas tertentu
dapat melindungi si janin.
3. Sawar lain
• Terdapat dalam alat-alat tubuh seperti
mata dan testis
• Selain itu, eritrosit ternyata mempunyai
peran khusus dalam distribusi toksikan
tertentu
Pengikatan dan
Penyimpanan
1. Pengikatan
Pengikatan suatu zat kimia dalam
jaringan dapat menyebabkan lebih tingginya
kadar dalam jaringan itu
Ikatan kovalen bersifat tidak reversibel dan
pada umumnya berhubungan dengan efek
toksik yang penting.
Ikatan nonkovalen biasanya merupakan
yang terbanyak dan bersifat irreversibel.
Oleh karena itu, proses ini berperan penting
dalam distribusi toksikan ke berbagai alat
tubuh dan jaringan.
JARINGAN & ORGAN TEMPAT PENGIKATAN
1.Protein plasma
Dapat mengikat komponen fisiologik normal
dalam tubuh di samping banyak senyawa asing
lainnya.Namun karena pengikatan ini reversibel,
bahan kimia yang terikat itu dapat lepas dari
protein sehingga kadar bahan kimia yang bebas
meningkat, dan kemudian mungkin melewati
kapiler endotelium.
2. Hati dan ginjal
Memiliki kapasitas yang lebih tinggi untuk
mengikat zat-zat kimia.Pengikatan suatu zat
dapat dengan cepat menaikkan kadarnya dalam
organ tubuh.
JARINGAN & ORGAN TEMPAT PENYIMPANAN
1.Jaringan lemak
Merupakan depot penyimpanan yang penting bagi zat
yang larut dalam lipid, misalnya DDT, dieldrin, dan PCB. Zat-
zat ini disimpan dalam jaringan lemak dengan pelarutan
sederhana dalam lemak netral. Konjugasi asam lemak dengan
toksikan (mis: DDT) dapat juga merupakan suatu mekanisme
penimbunan zat kimia dalam jaringan yang mengandung lipid
dan dalam sel-sel badan.
2.Tulang
Merupakan tempat penimbunan utama untuk toksikan
fluorida, timbal, dan stronsium. Penimbunan ini terjadi dengan
cara penjerapan silang antara toksikan dalam cairan
interstisial dan kristal hidroksiapatit dalam mineral tulang. Zat-
zat yang ditimbun ini akan dilepaskan lewat pertukaran ion
dan dengan pelarutan kristal tulang lewat aktivitas
osteoklastik.
METABOLISME
(BIOTRANSFORMASI)
TOKSIKAN
• Usia
• Jenis kelamin
• Variabilitas genetik
• Nutrisi
• Penyakit
• Paparan bahan kimia lain
yang dapat menghambat
atau menginduksi enzim
• Tingkat dosis
PERJALANAN OBAT