0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
82 tayangan27 halaman
Nasionalisme di Indonesia berkembang melalui beberapa tahapan sejarah, mulai dari masa perintis hingga pendobrakan. Integrasi nasional penting untuk menyatukan berbagai perbedaan di Indonesia. Contoh masalah integrasi nasional meliputi perbedaan kepentingan dan penurunan rasa nasionalisme.
Nasionalisme di Indonesia berkembang melalui beberapa tahapan sejarah, mulai dari masa perintis hingga pendobrakan. Integrasi nasional penting untuk menyatukan berbagai perbedaan di Indonesia. Contoh masalah integrasi nasional meliputi perbedaan kepentingan dan penurunan rasa nasionalisme.
Nasionalisme di Indonesia berkembang melalui beberapa tahapan sejarah, mulai dari masa perintis hingga pendobrakan. Integrasi nasional penting untuk menyatukan berbagai perbedaan di Indonesia. Contoh masalah integrasi nasional meliputi perbedaan kepentingan dan penurunan rasa nasionalisme.
2. PUTRI NURMALITA SARI 175040100111051 3. RINA AGATHA MUNTHE 175040100111171 4. SABIL FAJAR FATH 175040107111028 Sejarah Nasionalisme Indonesia Perkembangan Nasionalisme Indonesia Masa Perintis Masa perintis merupakan langkah awal nasionalisme yang diawali dengan terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan nasional. Tanggal 20 Mei 1908 merupakan pergerakan awal yang ditandai dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo. Kemudian hari kelahiran Budi Utomo dijadikan sebagai suatu peringatan yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional. Perkembangan Nasionalisme Indonesia Masa Penegas Masa penegas adalah masa dikuatkannya jiwa kebangsaan pada seluruh rakyat Indonesia, penegasan tersebut dibuktikan dengan adanya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Isi sumpah pemuda yang meliputi satu bangsa bersatu tanah air, satu bangsa, serta satu bahasa yakni bahasa Indonesia. Ungkapan tersebut telah membakar semangat juang nasionalisme bangsa yang berdiri atas tonggak Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda- beda namun kita tetap satu. Perkembangan Nasionalisme Indonesia Masa Percobaan Dalam masa ini bangsa Indonesia banyak melakukan gebrakan dengan bergabung dengan organisasi yang tujuannya untuk meminta kemerdekaan dari Belanda. Beberapa organisasi bergabung dengan GAPI (Gabungan Politik Indonesia), pada tahun 1938 organisasi ini mengusulkan agar Indonesia berparlemen. Namun sangat disayangkan, tuntutan agar Indonesia merdeka itu belum berhasil. Perkembangan Nasionalisme Indonesia Masa Pendobrak Dalam kesempatan ini bangsa Indonesia dengan segenap semangat juang nasionalismenya berhasil menghancurkan jeratan penjajahan dan membawa kemerdekaan bagi Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, sikap nasionalisme merupakan dasar terbentuknya negara kesatuan Indonesia modern. Faktor-faktor Nasionalisme Indonesia
1. Faktor dari dalam (internal)
A. Kenangan kejayaan masa lampau B. Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan C. Munculnya golongan cendekiawan D. Paham nasionalisme yang berkembang dalam bidang politik, social, ekonomi dan kebudayaan : Faktor-faktor Nasionalisme Indonesia
2. Faktor dari luar (eksternal)
Kenangan kejayaan masa lampau Kemenangan Jepang atas Rusia (1905) Perkembangan Nasionalisme di berbagai negara Munculnya paham-paham baru Nasionalisme dan Agama KONSEP NASIONALISME INDONESIA (DULU DAN SEKARANG) DULU
Potret nasionalisme Indonesia pada masa awal kebangkitan
nasioanl awal abad ke-20 memiliki ciri khas, yaitu bermula dari suatu kelompok sosial yang diikat oleh atribut kultural. Jadi dalam hal ini, nasioanlisme lebih merupakan sebuah fenomena budaya daripada fenomena politik sebagai modal dasar dalam membangun sebuah negara berdasarkan kesaman budaya. MASA KINI
Pada masa Orde Baru wacana
nasionalisme berlahan-lahan tergeser dengan persoalan-persoalan modernisasi dan industrialisasi Tahun 1998 terjadi reformasi yang memporak-porandakan stabilitas semu yang dibangun Orde Baru. Masa ini pun diikuti dengan masa krisis berkepanjangan hingga bergantinya presiden. Potret nasionalisme pun memudar banyak yang beranggapan bahwa nasionalisme sekarang semakin merosot, ditengah isu globalisasi, demokratisasi dan liberalisasi yang semakin mengila Menuju Integrasi Nasional Berbasis Kultural-ideologi Definisi Integrasi Nasional Integrasi Nasional berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional. Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan.
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Integrasi memiliki arti pembauran, sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. b. Secara Politis. Integrasi Nasional secara politis ini memiliki arti bahwa penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. c. Secara Antropologi. Integrasi Nasional secara antropologis ini berarti bahwa proses penyesuaian diantara unsurunsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat. Pengertian Integrasi Nasional dari Berbaga Pakar Saafroedin Bahar (1996), Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya Riza Noer Arfani (2001), Pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah Djuliati Suroyo (2002), Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat Ramlan Surbakti (2010), Proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional Kurana (2010), Kesadaran identitas bersama di antara warga negara. Aspek Integrasi 1. Integrasi Politik – Penyatuan masyarakat dengan sitem politik 2. Integrasi Ekonomi – Saling ketergantungan ekonomi antar daerahg yang bekerjasama secara sinergi 3. Integrasi Sosial-Budaya – Hubungan antar suku, lapisan dan golongan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Integrasi Nasional Faktor Faktor Faktor Penghambat Pendorong Pendukung Kurangnya penghargaan Adanya rasa Penggunaan terhadap senasib dan bahasa Indonesia kemajemukan seperjuangan Semangat Kurangnya toletansi persatuan dan antar sesama Adanya Ideologi golongan kesatuan nasional Adanya Kurangnya kesadaran Adanya sikap kepribadian dan didalam diri masing- tekad dan pandangan hidup masing keinginan untuk yang sama Adanya sikap kembali bersatu Adanya jiwa dan ketidakpuasan terhadap Adanya ancaman semangat gotong ketimpangan dan dari luar royong ketidakmerataan pembangunan Perkembangan Sejarah Integrasi di Indonesia Menurut Suroyo (2002), ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita sudah mengalami pembangunan integrasi sebelum bernegara Indonesia yang merdeka. Terdapat tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di Indonesia, yakni: 1) Model integrasi imperium Majapahit 2) Model integrasi kolonial 3) Model integrasi nasional Indonesia 1. Model integrasi 2. Model integrasi imperium kolonial Majapahit Model integrasi kedua Model integrasi pertama atau lebih tepat disebut ini bersifat kemaharajaan dengan integrasi atas (imperium) Majapahit wilayah Hindia Belanda baru (Awal abad XX) Berstruktur konsentris (terdapat tiga konsentris) hanya bermaksud untuk menciptakan kesetiaan tunggal pada penguasa kolonial 3. Model integrasi nasional Indonesia Terdapat empat tahapan: • Model integrasi ketiga ini 1. Masa perintis merupakan proses (pembentukan organisasi- berintegrasinya bangsa organisasi pergerakan) Indonesia sejak bernegara 2. Masa Penegas (peristiwa merdeka tahun 1945. Sumpah Pemuda) • Untuk membentuk kesatuan 3. Masa percobaan yang baru yakni bangsa (mencoba meminta Indonesia yang merdeka, kemerdekaan dari memiliki semangat Belanda) kebangsaan (nasionalisme) 4. Masa Pendobrak atau kesadaran kebangsaan (Kemerdekaan Indonesia) yang baru Pentingnya Integrasi Nasional Bagi Bangsa Indonesia 1. Indonesia merupakan negara yang masih berkembang (negara yang masih mencari jati diri). 2. Integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia. 3. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. 4. Di Indonesia masih banyak konflik yang terjadi dimana- mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Contoh Masalah Integrasi Nasional di Indonesia 1. Perbedaan kepentingan 2. Dendam karena kekalahan dengan sekolah lain yang berujung tawuran 3. Pertentangan sosial 4. Aksi protes dan demonstrasi 5. Meningkatnya kriminalitas Studi Kasus : Contoh lunturnya rasa nasionalisme sesuai realita yang ada : 1. Di setiap kelas diharapkan memajang simbol negara kita yaitu lambang garuda pancasila, foto presiden dan wakil presiden. Tetapi dalam kenyataannya, banyak ruangan kelas di UAD yang tidak sesuai yang diharapkan. Sehingga jelas, mahasiswa kurang memupuk rasa cinta dan bangga terhadap negara Indonesia. 2. Banyak mahasiswi yang tidak menghormati mahasiswi lainnya yang sedang melaksanakan kewajibannya untuk beribadah kepada Tuhan YME. Mereka justru berbicara atau mengobrol dengan teman lainnya di serambi masjid dengan suara yang keras. Hal ini mengganggu konsentrasi beribadah bagi yang melakukannya. Sehingga perbuatan semacam itu bertentangan dengan pancasila sebagai identitas negara kita, pada sila pertama.