MEMBANGUN HUBUNGAN

INDUSTRIAL YANG HARMONIS

HADI BROTO
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
Gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta
11 APRIL 2019
 Data Pribadi
NAMA : HADI BROTO
TEMPAT/ TGL. LAHIR : JAKARTA, 29 JUNI 1959
HP : 081212121210
Riwayat Jabatan Struktural :
1. Kasi Organisasi Pekerja dan Pengusaha Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan
Kerja Kanwil Depnaker DKI Jakarta (1998)
2. Kasi Hubungan Industrial Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja Kanwil
Depnaker DKI Jakarta (1999)
3. Kasi Hubungan Ketenagakerjaan Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kotamadya Jakarta Barat (2001)
4. Kasi Hubungan Ketenagakerjaan Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kotamadya Jakarta Utara (2003)
5. Kasi Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja Suku Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Administrasi Kota Jakarta Utara (2009)
6. Kabid Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta (2011 – 2017)

Riwayat Jabatan Non Struktural :

1. Sekretaris LKS Tripartit Provinsi DKI Jakarta (2011-2017)
2. Sekretaris Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta (2011-2017)
 PENGERTIAN

SISTEM HUBUNGAN YANG

TERBENTUK ANTARA
PENGUSAHA, PEKERJA DAN
PEMERINTAH YANG DIDASARKAN
PADA NILAI–NILAI PANCASILA DAN
UUD 1945
KEKELUARGAAN

MUSYAWARAH
TERCIPTANYA KETENANGAN KERJA DAN
KETENANGAN USAHA (INDUSTRIAL PEACE) :

 KEPASTIAN HAK DAN KEWAJIBAN

 PENYELESAIAN MASALAH DENGAN PRINSIP

MUSYAWARAH

 HINDARI MOGOK KERJA DAN LOCK OUT

 PRODUKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN

SERIKAT PEKERJA
ORGANISASI PENGUSAHA
LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT
LEMBAGA KERJASAMA TRIPARTIT
PERATURAN PERUSAHAAN
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
LEMBAGA PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
MENETAPKAN MENJALANKAN MELAKSANAKAN
KEBIJAKAN USAHA PEKERJAAN

MEMBERIKAN MENCIPTAKAN MENJAGA

PELAYANAN LAPANGAN KERJA KETERTIBAN

MELAKUKAN MEMBERDAYA SDM MEMAJUKAN

PEMBINAAN PERUSAHAAN
MEMBERIKAN
MELAKUKAN KESEJAHTERAAN MENINGKATKAN
PENGAWASAN KESEJAHTERAAN
BELUM DITERAPKAN PRINSIP KEKELUARGAAN DAN MUSYAWARAH
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DI TEMPAT KERJA

BELUM DILAKSANAKAN HAK DAN KEWAJIBAN SECARA BENAR

BELUM/KURANG BERFUNGSI SARANA KELEMBAGAAN

(SERIKAT PEKERJA, LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT) MENDETEKSI
DAN MENYELESAIKAN SECARA DINI KELUH KESAH

KURANG LANCAR SALURAN KOMUNIKASI ANTARA UNSUR TRIPARTIT

BELUM DILAKSANAKAN MEKANISME PENYELESAIAN PERSELISIHAN

HUBUNGAN INDUSTRIAL SESUAI KETENTUAN
DISHARMONISASI HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHA DAN PEKERJA,
BERPOTENSI TERJADINYA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

HILANG/BERKURANG PENGHASILAN DAN DAYA BELI

MASYARAKAT YANG MENGHAMBAT PEMULIHAN EKONOMI DAN
KESEJAHTERAAN

PENGUSAHA DIRUGIKAN KARENA TIDAK ADA PRODUKSI

YANG DIHASILKAN

TERGANGGU PEMENUHAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

TERJADINYA PERGESERAN NILAI-NILAI SOSIAL DI DALAM

MASYARAKAT
• KOMITMEN BERSAMA ANTARA PEKERJA, PENGUSAHA
DAN PEMERINTAH UNTUK MENJAGA DAN MEMELIHARA
HARMONISASI HUBUNGAN
• KESUNGGUHAN PEKERJA/SERIKAT PEKERJA DALAM
MELAKSANAKAN PEKERJAAN
• KESUNGGUHAN PENGUSAHA MENGEMBANGKAN SDM
DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA
• KESUNGGUHAN PEMERINTAH MENJAGA
KESEIMBANGAN ANTARA KEPENTINGAN PEKERJA,
PENGUSAHA DAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN
KEBIJAKAN
• PENGATURAN YANG JELAS, TEGAS DAN KONSISTEN
DALAM PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA, NORMA
KERJA DAN SYARAT KERJA (PK, PP ATAU PKB)