Anda di halaman 1dari 43

REMUNERASI ADALAH KEBERSAMAAN,

diberikan sesuai DENGAN


KOMPETENSI MASING - MASING
KARYAWAN DI RUMAH SAKIT.

SATU ORANG SAJA INGIN MENDAPAT


PERLAKUAN KHUSUS MAKA AKAN
BERDAMPAK TERHADAP KESEIMBANGAN
DALAM ORGANISASI
Hana Permana
Diantara Seluruh Pekerjaan,

Terdapat yang paling sulit yaitu :

1. Mendengar

&
REMUNERASI
2. Membagi

Adolf Hitler
4 TIPE MANUSIA DALAM ORGANISASI
Daniel Carnagie, 1999

Learner’s

Tourists

Hostages

Terorrist
Hana Permana
REMUNERASI Era JKN
RSUD DR.SOETOMO
( Modified Personal Score / Soetomo Score )

Joni Wahyuhadi – Dodo Anondo


Tim ad hoc remunerasi
RSUD DR. SOETOMO - FK UNAIR
SURABAYA 2015
Referensi :
 Undang-Undang No. 44 tahun 2009 pasal 30 tentang Hak Rumah Sakit.
 Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU.
 Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2012 tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
 Keputusan Menteri Keuangan No.10 tahun 2006 tentang Remunerasi RS BLU.
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1165 tahun 2007 tentang Pola Tarif RS Badan Layanan Umum.
 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007 tentang Pedoman tehnis pengelolaan keuangan BLU.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
 Keputusan Menteri Kesehatan No.625 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Sistem Remunerasi BLUD RS di Lingkungan Kementrian
Kesehatan.
 Peraturan Menteri Kesehatan No.69 tahun 2013 tentang tarif pelayanan kesehatan pada era JKN
 Peraturan Menteri Kesehatan No. 83 Tahun 2013 tentang Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
 Permenkes No 18 tahun 2014 Pedoman penyusunan remunerasi pegawai BUK Kemenkes.
 Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan JKN.
 Keputusan Gubernur No. 36 tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan RS Propinsi.
 Keputusan Gubernur No. 188/ 438/ KPTS/ 013/ 2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang RSUD Dr Soetomo sebagai BLUD penuh.
 Peraturan Gubernur No. 69 Th 2010 tentang Pedoman Teknis Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Pegawai dan Dewan Pengawas
BLUD RSUD Prov Jatim.
 Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 10 tahun 2013 tentang Tatakelola Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo BAB : VII tentang
Remunerasi.
 Keputusan Direktur No. 188.4/ 4714/ 301/ 2012 tentang Pembagian Remunerasi dari Jasa Pelayanan RSDS
 PB.IDI tentang Acuan Jasa Medik Dokter tahun 2013
 Tarip. Tindakan medik. Patmo Santjoyo
 Position Classification Standard ,USA Personel Management 1995
 Pola penyusunan sisitim Remunerasi RS.Hasan Sadikin Bandung, RSUD.Tarakan.
 Perpres 188 tahun2014 ttg tunjangan kinerja BPK
 Remuneration system, Hana Permana
 Remuneration Design “ Human resource Managemnet : Kusmedi Priharto
 Remuneration System . Chamdani Tauchid
 Sistim Remunerasi RS Haji Surabaya, RS Soedono Madiun dan RSUD Dr Soetomo-FK Unair 2012
 Remunaration System, Antonio De Pora th 2011.
Batasan Sistem Remunerasi

Sistem remunerasi
adalah suatu sistem pengupahan atau imbal jasa yang
mengatur gaji, insentif, merit dan bonus pegawai pada suatu
perusahaan / organisasi. Sistem ini berbeda antara satu
perusahaan/ organisasi dengan yang lain, sangat bergantung
kepada pendapatan organisasi dan kemampuan organisasi
dalam memberikan upah terhadap para karyawannya .

( Hana Permana )

TARIF

KINERJA
Remunerasi berasal dari Bahasa Inggris remuneration, yaitu suatu
bentuk balas jasa atau imbalan yang diterima karyawan atau
pekerja dari perusahaan atas prestasi yang diberikan pekerja
dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan.

Remunerasi diberikan karena ada hubungan kerja dan pemberian


tersebut mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku.
Besaran remunerasi berdasar pada prinsip kejujuran dan
keterbukaan, sehingga dapat berbeda pada setiap perusahaan,
dipengaruhi oleh kemampuan keuangan perusahaan, kompetensi
dan keterampilan pekerja, supply and demand, risiko pekerjaan,
tuntutan organisasi dan aturan pemerintah.

(Antonio de Pora, 2011)


SISTEM REMUNERASI atau PENGUPAHAN RUMAH SAKIT
Kep Menkeu No : 10/2006, (Keuangan BLU)
Kep Menkes No : 625/2010 (Remunerasi RS BLU)

Sistem remunerasi meliputi :

1. Basic salary
Misalnya gaji & tunjangan, tujuan utama adalah untuk safety. Pembayaran
berdasarkan kepangkatan, jabatan, lama kerja, dan pendidikan.
Tidak dipengaruhi oleh pendapatan RS dan pada RS pemerintah dibayar negara.

2 . Incentives
Adalah biaya/dana yang dikeluarkan di luar basic salary, tujuan utama untuk
meningkatkan motivasi kerja. Merupakan suatu kebijakan, bukan suatu kewajiban
perusahaan. Pembayaran berdasarkan jenis pekerjaan, beban kerja, tingkat tanggung
jawab, dll. Dibayar Rumah Sakit, sangat dipengaruhi oleh pendapatan RS.
INSENTIF INILAH YANG SERING DISEBUT
REMUNERASI
3 . Merit
Misalnya bonus/ THR/ kesejahteraan lainnya , dengan tujuan utama untuk Reward
Pembayaran oleh Rumah sakit dan sangat dipengaruhi oleh keuntungan.
Menurut :

PP No. 23 tahun 2005 tentang RS BLU Pasal 36 (ayat 1) dan


Permendagri No. 61 tahun 2007 (pasal 50), dan Pergub Jatim No. 69
tahun 2010 :
“Pejabat pengelola, dewan pengawas, dan pegawai BLU
dapat diberikan remunerasi berdasarkan tingkat tanggung
jawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan.”

Peraturan Menteri Kesehatan No. 83 tahun 2013 pasal 3, tentang


tunjangan kinerja pegawai :
“Tunjangan kinerja tidak boleh diberikan kepada pegawai
Badan Layanan Umum (BLU) yang telah mendapatkan
remunerasi.”
Macam Remunerasi

1. Era Fee For Service : Berdasar Prosentase Jasa Pelayanan


2. Tunjangan Jabatan : Berdasar Kelas Jabatan (Job Grade)
3. Era Prospective Payment …….?

Fee for Prospective


service payment
SHIFTING PARADIGMA
(KEHIDUPAN BARU PELAYANAN KESEHATAN)

RETROSPECTIVE Turbulensi PROSPECTIVE


PAYMENT PAYMENT

FEE for SERVICE REMUNERASI


IMPLIKASI sistem REMUNERASI
di era PROSPECTIVE PAYMENT

1. Pendapatan fungsional Rumah Sakit dari klaim


INA-CBG’s “agregat” tidak mengenal jasa
pelayanan dan jasa sarana → DISHARMONI

2. Belum ada standard / aturan baku prosentase


besar pendapatan Rumah Sakit yang dapat sebagai
REMUNERASI atau INSENTIF dan DISTRIBUSINYA.

Akibatnya :
a. Insentif > Biaya operasional : RS Gulung Tikar
b. Insentip kecil : Karyawan Demo!!!
CONTOH :
BESARAN KLAIM JKN KLAS I,II DAN III SEMESTER 1
RAWAT INAP TAHUN 2014

No Instalasi Jumlah Px Billing RS INA-CBG’s

1 Rawat Inap : 13.818 149.826.590.197,30 145.882.646.567,00

Rawat Inap dengan


3.617 75.251.100.246,49 69.543.095.864,00
pembedahan

Rawat Inap tanpa


10.201 74.575.489.950,81 76.339.550.703,00
pembedahan

Berdasar PMK tentang tarif JKN no 69 th 2013 : terdapat DISHARMONI NEGATIF

PMK 59 th 2014 : PPK III. Turun 5 %


BAGAIMANA TENTANG REMUNERASINYA...?
Mengapa kita “move on” ?
Mengapa kita “move on”
( Rem. Jasa Pelayanan ► Sistim Skoring (FFS))

1. Pelaksanaan UU-SJSN, UU-BPJS, Perpres 12/2013 dan


PMK 001/2012  Pola “Kehidupan Baru” dalam Sistem
Pelayanan Kesehatan di Indonesia;
2. Kesiapan Petugas Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan 
perubahan mindset fee for service menjadi prospective
payment dan budaya efektif-efisien
3. Saat ini : Masa transisi merupakan :
“ Fase Turbulensi”

BANYAK KETEGANGAN Widodo


Pesan Bpk. Gubernur Jawa Timur
Pada Apel tgl 5-1-2015

Sebagai Aparatur Sipil Negara

Tugas utama kita adalah

“Memberikan pelayanan ke publik

sebaik –baiknya”

Konsep Remunerasi RSDS ► MPS


Sistim Remunerasi RSUD dr.Soetomo.

Modified Personal Scoring ( Soetomo Score )


Kami hanya menganalisa-mensintesa dari perundangan - peraturan


dan referensi serta empiris pelaksanaan sistim remunerasi
di berbagai organisasi.
kami sesuaikan untuk mencapai visi – misi rumah sakit Dr.Soetomo

VISI MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang prima, aman,
informatif, efektif, efisien, dan
Pemuka : manusiawi dengan tetap
memperhatikan aspek sosial.
Pelayanan 2. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
yang berfungsi sebagai pusat rujukan
Pendidikan tertinggi dengan menggunakan
teknologi modern.
Penelitian 3. Membangun sumber daya manusia
(SDM) Rumah Sakit yang profesional,
akuntabel yang berorientasi pada
kastemer serta mempunyai integritas
tinggi dalam memberikan pelayanan.
4. Melaksanakan proses pendidikan yang
menunjang pelayanan kesehatan
prima, berdasarkan standar nasional
dan internasional
5. Melaksanakan penelitian yang
mengarah pada pengembangan ilmu
dan teknologi di bidang kedokteran
dan pelayanan perumahsakitan
DASHBOARD PERSONAL MONITOR
Sistim Remunerasi

Modified Personal Scoring


PRINSIP :
Remunerasi didasarkan pada :

1. Fee For Responsibility /fee for people (FFP)/


individu
2. Fee For Performance (FFPer) – no work no pay
3. Based on macro costing ( agregat ) sesuai dengan
klaim INA- CBG’s

DIBERIKAN SEBAGAI INSENTIF ( Incentives )


KEPADA SELURUH PEGAWAI - PEMEGANG PEKERJAAN
RSUD DR SOETOMO
KONSEP PENERIMAAN - PEMBELANJAAN
SISTIM MPS

Income Penerimaan Paket Klaim INA-CBGs


RS : dan sumber income fungsional lain RS

Outcome A.Biaya Akomodasi B.Insentif/ Remunerasi


RS : Rumah Sakit Pengembangan Pegawai

Dasar SKOR
Hitungan UNIT COST atau
Kesepakatan • People / Individu
PERKIRAAN
(Kep. Direktur) • Kinerja / Individu
• (PPK-CP–Algoritma,dll)
dan atau Kelompok

Penerima / Biaya Sarana - Pengadaan ALKES Direksi - Profesi -


penggunaan : Prasarana (sederhana-cito-urgent) Administrasi -
dan supportip lain Penunjang
MPS (Soetomo Score)
F.F.P F.F.Per
- - IKI = by name
- - Unit
by name IKU = unit
- -
- -

Sistem distribusi internal


Total Skor : Total Skor : - Kesepakatan unit
- Acc Tim Remunerasi
- Disahkan Direktur

Administrasi Direksi Penunjang Profesi

SKOR (IKI) =
SKOR = SKOR = SKOR = ∑ indeks IKI (1bl)X JG
Indeks SKP X JG Max 5 % (B) Indeks SKP X JG dan atau
SKOR (IKU) =
∑ indeks IKU (1bl) X Vol
“Modified Personal Scoring (MPS)”
Konsep Besaran Remunerasi :

P.f Performance > P.f Position (Gaji) > P.f People

Kinerja Tanggung jawab Loyalitas

Kualitas Kontrol-monitor Soliditas

Kreativitas Inovasi Kenyamanan

Hal ini sesuai dengan tujuan sistem remunerasi yaitu untuk meningkatkan motivasi
dan kinerja pegawai, sehingga hasil kerja atau performance mendapatkan
penilaian yang lebih besar
“Modified Personal Scoring (MPS)”

1. Besaran Insentif berdasarkan SKOR


2. Terdapat dua skor :
a. Skor Personal (individu) → FF.P
b. Skor Kinerja → FF.Per
b.1 Kinerja Individu (IKI)
b.2 Kinerja kelompok (IKU)
SKOR Personal = INDEK X BOBOT
SKOR Kinerja IKI = INDEK X Job.Grade X Volume
IKU = INDEK X Volume
BESARAN INSENTIF = SKOR X RVU

NILAI
RUPIAH PER • Direktur menetapkan RVU (Relative Value Unit)
SKOR (RVU) • Total Dana Insentif dibagi total skor
“Modified Personal Scoring (MPS)”

Indeks :
adalah parameter yang dinilai, besaran nilainya berdasarkan kesesuaian
dengan visi-misi rumah sakit dan referensi, merupakan kebijakan direksi.

Bobot :
adalah nilai pengali yang ditentukan dengan mengacu pada referensi dan
Job Grade atau kelas jabatan sesuai Permenkes 83 tahun 2013.

Pembobotan fee for people (FFP) berdasar referensi


Pembobotan fee for performance (FFPer) berdasar job grade

PELAYANAN
MAKIN EXPERT
JOB GRADE SKOR MAKIN HASIL MAKIN AMAN-
YANG
MAKIN BESAR TINGGI BERKUALITAS EFEKTIF-
MENGERJAKAN
EFISIEN
PENENTUAN INDEK

A. Indeks untuk Skor Fee for Person (FFP) / Personal


terdiri dari :
1. Indeks dasar
2. Indeks kompetensi
3. Indeks resiko
4. Indeks kegawatan
5. Indeks posisi
( pada era fee for service sebagai dasar perhitungan jasa tak langsung )

B. Indeks untuk Skor Fee for Performance (FFPer) / Kinerja


( pada era FFS sebagai dasar perhitungan jasa langsung / JL )
1. Umum
2. Khusus
Sumber : Permendagri 61 th 2007, Kepmenkeu 10 th 2006, Hana Permana, Panduan Remun RSDS 2012
No Fee For Person/ People Indeks Bobot
1 BASIC INDEX (Gaji Pokok/100.000 =1 indek) 1 1
2 Masa kerja ( empat tahun = 1 indek ) 1 1
3 Golongan
1. Gol IV 3 1
2. Gol III 2,5 1
3. Gol II 2 1
4. Gol I 1,5 1
5. Honorter RS/BLUD 1 1 1
2 COMPETENCY INDEX
1. SD 1 3
1. SLTP 2 3
1. SLTA 3 3
1. D1/ D2/ D3 Umum/ SPK/ Bidan 4 3
1. D3 Kes/ S1 Umum 5 3
1. D4 Kes/ S1 Kesehatan atau yang terkait (SKM, tehnik kesehatan) 6 3
1. Dokter/ Dokter gigi/ Apoteker 7 3
1. Spesialis/ S2 Kesehatan 8 3
1. Spesialis Konsultan/ S3 Kesehatan 9 3

A 3
1. Guru Besar
RISK INDEX
1. GRADE I
9

1
3

3
1. GRADE II 2 3

Indek 4
1.
1.
GRADE III
GRADE IV
EMERGENCY INDEX
4
6
3
3

Skor Fee for People 1.


1.
1.
GRADE I
GRADE II
GRADE III
1
2
4
3
3
3

(FFP) 1. GRADE IV 6 3

5 POSITION INDEX
1. Kabid, Kabag, Ka.Inst, Ka SMF,ka.GDC,ka,GBPT. dll 8 3
1. Ka SPI, Ka Komite : Medik, Keperawatan, Mutu, Ka SMF, Ka Komite 7 3
medik,Keperawatan, Mutu dan Dalin, Ka Sub Bag, Ka Sie, case Manager, ka IPCN,dr/drg
spesialis,
1. Ka Unit/Koordinator pelayanan, Supervisor, Ka Sub komite (endoskopi, transfusi dll) , 6 3
dr/drg Umum, Apoteker.
1. Ka Ruangan (dan yang disetarakan), sek SMF, sek Komite, farmasis. 5 3

1. Pelaksana Fungsional Pelayanan ( Bidan-perawat, rekam medik, gizi,AA dll) 4 3

1. Pelaksana Fungsional non Pelayanan, anggota komite, PP-transporter-satpol PP) 3 3

1. PLT lebih dari 15 hari mendapat ½ dari skor jabatan yang diemban (di PLT kan) 3

Total Skor :
1). TUGAS TAMBAHAN : Indek Job volume
Grade
Satu kepanitiaan atau kegiatan yang Ketua-wkl ketua 5
sesuai program RSDS PA, KPA, PPK, ka. Tim Ahli dll
Sekretaris-Bendahara, PPTK-Penerima 4
dan pemeriksa barang-jasa
Anggota 3
Satu Tugas Khusus : Atas nama RS di luar Prop Jatim 2
B Atas nama RS dalam Prop.Jatim luar
Surabaya
1

Indek 2). INDEKS BEBAN KERJA dan ABSENSI

Skor Fee for Jam dinas per hari


( Dinas Shift )
Masuk pada hari libur (pagi-sore-malam)

Shift III (lazimnya pkl. 21.00-07.00)


0,5

0,4
Performance Shift II (lazimnya pkl. 14.00-21.00)
Shift I (lazimnya pkl. 07.00-14.00)
0,3
0,3

(FFPer) Prosentase kehadiran pada hari kerja


dalam satu bulan. Sesuai hari kerja 8
100%
70-99%
6
4
jam/hari ( non shift ) Kurang 70 % ( kecuali DL ) 0

1. Umum Prosentase Apel / morning report /


timbang terima, dalam satu bulan
100%
70%-99%
4
3
Kurang 70 % ( kecuali DL ) 0

Tambahan jam kerja tiap jam > 1 s/d 3 jam 0,075


(lebih dari 1 jam ) > 3 s/d 6 jam> 0,15
> 6 jam 0,3
Sub Total
No Aktivitas Sub aktivitas Indeks Job Grade Volume

1 Tindakan Medis Operatif Koef 1. Khusus (K)


Koef 3/4 : ¾ indeks Canggih (C)
Koef 2/4 : ½ indeks Besar(B)
Koef 1/4 : ¼ indeks Sedang (S)
Kecil (Kc)

Tindakan Medik Non Operatif Koef 1. Khusus (K)


Koef 3/4 : ¾ indeks Canggih (C)
Koef 2/4 : ½ indeks Besar(B)
Koef 1/4 : ¼ indeks Sedang (S)
Kecil (Kc)
Anestesi-terapi intensif dan pengelolaan nyeri Khusus (K)
Koef 1 Canggih (C)
2 Koef 3/4 : ¾ indeks Besar (B)
Koef 2/4 : ½ indeks Sedang (S)
Koef 1/4 : ¼ indeks Kecil (Kc)

Intensive care

2. Khusus 3
Rawat perhari (visite,konsultasi dan isi format
RM yang sesuai)
High care

Low care

a. DPJP 4
Kelengkapan RM
(DPJP. U)
Lengkap benar-tepat waktu

a. Pembuatan visum Luar


Autopsi Luar-Dalam
5
b.Penerbitan sertifikat sehat Pemeriksaan kesehatan
( Khusus MCU)
6 Jaga on site (dr. Spesialis ) Per hari jaga

7 Pemeriksaan pasien poliklinik (IRJ-IGD) Per pasien


Tindakan cito Indeks ditambah 0,3 dari indeks
8
tindakan tersebut
9 Skrining pasien rawat jalan –triase IGD Per pasien.

10 Indeks 0,125 dari indeks tindakan


Back up tindakan (anestesi)
TATAKELOLA KLINIK YANG BAIK
(GOOD CLINICAL GOVERNANCE )
Dalam Hospital by Laws RSUD dr Soetomo

DPJP : Semua tenaga medis yang telah memiliki kompetensi klinis


dalam melakukan praktik kedokteran di RSUD Dr. Soetomo
Masing-masing wajib memiliki :
a. Surat Tanda Registrasi (STR)
b. Surat Izin Praktik Kedokteran (SIP) di RSUD dr.Soetomo
c. Surat Penugasan (Clinical Appointment) dari Direktur
atas rekomendasi Komite Medik dan atau Peer Group

Masing-masing melaksanakan praktek klinik :


a. Sesui Clinical Privilege
b. Melakukan pelayanan pada pasien berpedoman pada
Clinical Guidelines (PPK-CP-Algoritma) dan kebijakan SMF
c. Mengisi REKAM MEDIK secara jelas , lengkap dan benar
dan tepat waktu
Peserta Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS)

RSUD Dr. Soetomo merupakan


rumah sakit pendidikan

DPJP dalam melaksanakan


kewajibannya dibantu asisten DPJP
(PPDS) yang mendapat delegation
of authority

Disarankan asisten DPJP


mendapatkan ¼ dari skor kinerja
DPJP yang bersangkutan sebagai
insentif
Job Volum
Aktivitas Koefisien Indeks
Grade e
Koef 1

Tindakan Penunjang Koef 3/4


Khusus Koef 2/4
Koef 1/4
Koef 1

Tindakan Penunjang Koef 3/4


Canggih Koef 2/4
b. DPJTM Koef 1/4
Koef 1
Koef 3/4
Tindakan Penunjang Besar
Koef 2/4
Skor aktivitas tenaga
Koef 1/4
fungsional (Analis,
Koef 1
Radiografer,Fisika
Tindakan Penunjang Koef 3/4
medik dll) : 30 %
Sedang Koef 2/4
indek DPJTM
Koef 1/4
Koef 1
Koef 3/4
Tindakan Penunjang Kecil
Koef 2/4
Koef 1/4
C. KEFARMASIAN
1. Skor Individu (IKI) :
Parameter aktivitas kinerja individu kefarmasian

Aktivitas Indeks Job Grade Volume

Konseling/ Edukasi/ PIO

Handling obat khemo/ TPN/ IV-adm/ repacking

Pengkajian instruksi pengobatan (DRP)

Monitoring dan laporan insiden terkait obat


(medication error)

Skor : Indek x bobot (job grade) x volume aktivitas

2. Kinerja Kefarmasian
Kinerja Kelompok Kefarmasian ( IKU):

Skor IKU : Indek x jumlah pasien


D. ADMINISTRASI

% Capaian kinerja INDEK


SKP
20 - 25

15 - 19

9 - 14

≤8
E. Kinerja Keperawatan
1. Skor Individu (IKI)
A. Parameter tindakan Kepala Ruangan dan Kepala Keperawatan
NO KEGIATAN PELAYANAN
PASIEN
1 Melakukan supervisi tindakan keperawatan
2 Melakukan supervisi ASKEP
3 Melakukan supervisi discarge planning
4 Melakukan supervisi ronde keperawatan
5 Memimpin timbang terima pasien
6 Melakukan supervisi Pasien baru
7 Melakukan supervisi sentralisasi obat
8 Melakukan supervisi rekam medis
9 Memberikan edukasi pasien / keluarga
PELAYANAN UNIT
1 Melakukan Preseptorship/bimbingan tenaga baru
2 Melakukan evaluasi Sasaran kinerja Pegawai
3 Melakukan supervisi sasaran keselamatan pasien (6 SKP)
4 Evaluasi Mutu Keperawatan
5 Evaluasi mutu Pelayanan internal dan external
6 evaluasi (BOR, T tidur kosong, TAO, ALOS)
7 Membuat laporan harian
8 Menyusun Kebutuhan tenaga
9 Menyusun Kebutuhan Alat
10 Menyusun jadwal dinas
11 Membuat Program kerja bulanan
12 Membuat Program Kerja tahunan
13 Rapat koordinasi dengan Unit setiap bulan
14 Rapat ruangan setiap bulan
15 Memberi materi Pelatihan Keperawatan
16 Orentasi / pembekalan Mahasiswa
17 Membuat laporan tri wulan, semester dan tahunan
18 Supervisi kebersihan ruangan
B. Parameter tindakan mandiri, keperawatan di rawat inap-jalan dan IGD.

Jenis tindakan keperawatan dan tenaga fungsional lain Indeks Job Volume
Grade
1. Melakukan assesmen awal keperawatan, implementasi, edukasi
pasien dan keluarga serta mengisi DMK yang menjadi tugas
keperawatan.
2. Pemasangan kateter
3. Pemasangan IV line
4. Pemasangan nasogastric tube
5 Lepas jahitan operasi/ tindakan
6. Rawat luka
7. Lepas kateter
8. Transfer pasien/ jenasah
9. Pemulasaraan jenasah
10. Memandikan pasien
11. Keterapian fisik (fisioterapis, okupasi terapis, terapis bicara,dan
akupuntur)
12 kejadian infeksi per pasien (oleh IPCN)
13. Evaluasi pelayanan berfokus pasien per pasien (oleh case
manager)
14. Evaluasi data indikator mutu per indikator (oleh penanggung j
jawab mutu)
c. Parameter tindakan keperawatan dan tenaga fungsional lain di ruang tindakan
dan kamar operasi

Jenis tindakan keperawatan dan tenaga fungsional lain Indeks Job Volume
Grade

1. Melakukan assesmen awal keperawatan, implementasi,


edukasi pasien dan keluarga serta mengisi DMK yang menjadi
tugas keperawatan

2. Asistensi Tindakan Medis Khusus


Operatif Koef 1 Canggih
Koef 3/4 : ¾ indeks Besar
Koef 2/4 : ½ indeks
Koef 1/4 : ¼ indeks Sedang
Kecil/ sederhana
3. Asistensi Tindakan MedisNon- Khusus
Operatif Koef Canggih
Koef 3/4 : ¾ indeks Besar
Koef 2/4 : ½ indeks
Koef 1/4 : ¼ indeks Sedang
Kecil/ sederhana
4. Instrumentasi Koef 1 Khusus
Koef 3/4 : ¾ indeks Canggih
Koef 2/4 : ½ indeks Besar
Koef 1/4 : ¼ indeks
Sedang
Kecil/ sederhana
1. Sirkulator/ time out
2. Skor Unit keperawatan (IKU

SSkor : indeks jenis perawatan X jumlah hari rawat pasien (patient days) yang
telah dilayani dalam satu bulan

Jenis perawatan meliputi :

•Rawat inap, dibagi 3 kategori yaitu :

Jenis perawatan Indeks Volume


Perawatan intensive per pasien

Perawatan high care/ intermediate per pasien

Perawatan low care per pasien


•Rawat jalan
(IRJ, Paliatif, Instalasi Gilut, Hemodialisis, IDIK, Endoskopi, IIU, Rehabilitasi Medik)
dan pelayanan gawat darurat :

Kinerja Unit : Indeks jumlah kunjungan pasien yang dilayani dalam 1 bulan.

Skor : indeks per kunjungan pasien x volume

Semua tindakan IKI/ IKU keperawatan dan tenaga


fungsional lain harus terbukti di RM dan telah
diverifikasi oleh Ka. Unit dan case manager.
F. Tenaga penunjang

•Indeks Kinerja Unit (IKU) ITD (Instalasi Transfusi Darah)

Aktivitas Indeks
Proses aftap mandiri
Cross Match
Delivery (pengiriman)

Skor : Indeks aktivitas x volume aktivitas yang dilakukan

•Indeks Kinerja Unit Bank Jaringan dan Regenerative Medicine

Aktivitas Indeks
Processing biomaterial dan sel
Banking
Delivery (pengiriman)

Skor : Indeks aktivitas x volume aktivitas yang dilakukan


•Indeks Kinerja Unit (IKU) tenaga Gizi ( dapur )

Aktivitas Indeks
Pelayanan makanan per porsi
konsultasi dan penyusunan gizi pasien

Skor : Indeks aktivitas x volume aktivitas yang dilakukan

•Indeks Kinerja Unit (IKU) Instalasi Kerjasama dan Pembiayaan


Kesehatan IKPK

Aktivitas Indeks
Pelayanan klaim rawat jalan (per berkas)
Pelayanan klaim rawat inap (per berkas)

Skor IKU : Indeks aktivitas x volume aktivitas yang dilakukan

Aktivitas kinerja individu (IKI) IKPK adalah sbb:


Aktivitas Indeks
Verifikasi administrasi klaim
Entry berkas klaim
Evaluasi dan analisa pelayanan klaim
•Indeks Kinerja Unit (IKU) Instalasi Sterilisasi dan Binatu (ISB)

Aktivitas Indeks
Sterilisasi instrumen (operasi dan tindakan
diruangan) RSUD Dr. Soetomo per kilogram
Sterilisasi linen operasi RSUD Dr. Soetomo per
kilogram
Pencucian linen RSUD Dr. Soetomo per kilogram

•Indeks Kinerja Unit (IKU) Perekam Medis

Aktivitas Indeks
Pelayanan manajemen rekam medis (per RM)

Skor : Indeks aktivitas x volume aktivitas yang dilakukan


REKAPITULASI INSENTIF RSDS

No Nama SKOR Nilai-Rp/ ∑ Insentif


People Performance Total Skor (Rp)
A. IRNA MEDIK
SIMULASI
Rizki
(TERPROGRAM) Rizki
(Yang tidak engkau sangka sangka)
Jika kita berbuat baik, memang rezeki belum segera
mendekat, tetapi musibah pasti menjauh

NAMUN

Jika kita berbuat jahat, memang musibah belum segera


mendekat, tetapi rezeki pasti menjauh

Deng Xio Ping

Anda mungkin juga menyukai