Anda di halaman 1dari 14

TEORI FUNGSIONAL

KELOMPOK 5B
Rizka Zafira O (071811733032)
Rachmaudina Salsabilla I (071811733040)
Muhammad Riza RF (071811733047)
Auliyya Salsabila (071811733048)
Konsep Teori Fungsional B. Malinowski

1. Awal Mula Munculnya Konsep Teori Fungsional B. Malinowski


Awal mula munculya konsep teori fungsional B. Malinowski yaitu saat ia mengunjungi
Universitas Yale di Amerika Serikat selama setahun, pada tahun 1935. Ia bertemu dengan salah satu
ahli psikologi dari Yale yang bernama J. Dollard, yang ketika itu sedang mengembangkan
serangkaian penelitan mengenai proses belajar, dasar dari proses belajar adalah tidak lain daripada
ulangan dari reaksi-reaksi suatu organisme terhadap gejala-gejala dari luar dirinya, yang terjadi
sedemikian rupa sehingga salah satu kebutuhan naluri dari organisme tadi dapat dipuskan. Teori ini
sangat menarik perhatian Malinowski, sehingga dipakailah sebagai bahan dasar eksas bagi
pemikirannya terhadap fungsi dari kebudayaan manusia, yang disebutnya suatu teori fungsional
tentang kebudayaan atau “a functional theory of Culuture”.
2. Teori Fungsional Menurut B. Malinowski
Dia mengembangkan teori fungsi kebudayaan, melalui kajiannnya yang sangat terkenal yaitu sistem
kula ring pada masyarakat Trobiand. Pandangan fungsional atas kebudayaan menekankan bahwa setiap
pola tingkah-laku, setiap kepercayaan dan sikap yang merupakan bagian dari kebudayaan suatu
masyarakat, memerankan fungsi dasar di dalam kebudayaan yang bersangkutan.
Menurut pendapatnya, ada tiga tingkatan yang harus terjadi dalam kebudayaan, yaitu:
1. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan biologis, seperti kebutuhan akan pangan
2. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan instrumental, seperti kebutuhan akan hukum dan pendidikan
3. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan integratif, seperti agama dan kesenian

Fungsi aspek kebudayaan, yakni:


1. Saling keterkaitannya secara otomatis, pengaruh dan efeknya terhadap aspek lainnya
2. Konsep oleh masyarakat yang bersangkutan
3. Unsur-unsur dalam kehidupan sosial masyarakat yang terintegrasi secara fungsional
4. Inti dari kegiatan tersebut berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan dasar biologis manusia
Melalui tingkatan abstraksi tersebut Malinowski kemudian mempertegas inti dari teorinya bahwa
segala kegiatan manusia dalam unsur-unsur kebudayaan sebenarnya bermaksud memuaskan suatu
rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri manusia yang berhubungan dengan seluruh kehidupannya.
Dalam konsep fungsionalisme Malinowski dijelaskan beberapa unsur kebutuhan pokok manusia yang
terlembagakan dalam kebudayaan dan berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia.

3. Contoh yang Dapat Dijabarkan


Sebagai contoh yaitu mula-mula manusia ingin memuaskan kebutuhan nalurinya akan keindahan.
banyak aktivitas kebudayaan terjadi karena kombinasi dari berbagai macam human needs itu.
Konsep Teori Fungsional Robert K. Merton

1. Pengertian Teori Struktural Fungsional


Teori struktural fungsional adalah sebuah teori yang berisi sudut pandang yang menafsirkan
masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berkaitan. Lalu, Robert K
Merton memberikan beberapa pemikiran barunya, seperti disfungsi, fungsi tampak (manifest) dan
tak tampak (laten).
Disfungsi adalah akibat yang tidak berfungsi dari suatu hal dan sebuah akibat bisa berbeda
tergantung setiap orang. Ketaatan terhadap birokrasi menurut Merton bisa saja menimbulkan
bahaya, walaupun birokrasi dibuat sesuai fungsi dan kemampuannya.
Fungsi tampak adalah sebuah akibat yang diinginkan oleh semua orang dan positif. Sementara
fungsi tak tampak adalah akibat yang tidak diinginkan oleh semua orang dan negatif.
2. Latar Belakang Munculnya Teori Struktural Fungsional
Jika kita membahas teori struktural fungsional, kita juga harus membahas teori sebelumnya, yaitu
teori fungsional. Analisis fungsional menjelaskan asal-usul, sebab dan fungsi dari fenomena sosial. Teori
fungsional dipelopori oleh dua orang ahli yaitu Radcliffe Brown dan Malinowski, namun teori diantara
keduanya berbeda. Bagi Radcliffe Brown, pendekatan dasarnya adalah fungsi dan struktur social yang
harus saling berkaitan. Sementara Malinowski memahami ‘fungsi’ hanya sebagai kegunaan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakatnya (Marzali, 2006).
Kelebihan dan Kelemahan Teori Fungsional
Robert K. Merton

1. Kelebihan Teori
- Struktural fungsional diadopsi dari ilmu alam khususnya ilmu biologi dan struktural fungsional
menekankan pengkajiannya tentang cara-cara mengorganisasikan dan mempertahankan sistem
- Teori struktural fungsionalisme tidak hanya berlandaskan pada asumsi-asumsi tertentu tentang
keteraturan masyarakat, tetapi juga memantulkan asumsi-asumsi tertentu tentang hakikat manusia

2. Kelemahan Teori
- Banyak mendapat serangan dari berbagai penjuru (Ahli teori konflik & psikologi sosial)
- Teori ini terlalu terikat pada kenyataan masyarakat pra industri
- Fungsinalisme cenderung terlalu menekankan kepada tingkat dimana masyarakat manusia bersifat
harmonis, stabil dan merupakan sistem yang terintegrasi dengan baik
- Teori ini terlalu kaku dalam melihat perubahan terutama yang berasal dari luar
- Terlalu melebih-lebihkan harmonisasi dan meremehkan konflik sosial
Kelebihan dan Kelemahan Teori Fungsional
Malinowski
1. Kelebihan Teori
- Banyak antropolog yang sering menggunakan teori tersebut sebagai landasan teoritis
hingga dekade tahun 1990-an, bahkan dikalangan mahasiswa menggunakan teori ini untuk
menganalisis data penelitian untuk keperluan skripsi dan sebagainya
- Dapat diterapkan pada penelitian contohnya tentang perdagangan
- Masyarakat sebagai sistem yang kompleks yang mana bagian tersebut bekerja sama untuk
mempromosikan solidaritas dan stabilitas

2. Kelemahan Teori
- Analisis fungsional mempersoalkan sistem pemeliharaan diri tapi tidak dapat menjelaskan
perubahan struktural
Implementasi Teori Fungsional untuk Memahami
Fenomena Sosial-Budaya Masa Kini

Implementasi teori fungsional untuk memahami fenomena sosial-budaya masa kini

Teori ini dapat digunakan untuk mengkaji dan memahami suatu kebudayaan. Misalnya adalah
sistem Subak di Bali, dimana irigasi atau pengairan pada petak-petak sawah dilakukan secara ketat
dan teratur. Segala permasalahan terkait dengan pertanian dan irigasi dibicarakan dan dipecahkan
bersama, bahkan penetapan waktu menanam dan penentuan jenis padi yang ditanam pun dilakukan
bersama. Di dalam sistem Subak ada tiga unsur yang telah dijelaskan oleh Malinowski, unsur pertama
yaitu kebutuhan akan pangan dan prokreasi. Unsur kedua yaitu kebutuhan akan hukum dan
pendidikan.
Unsur ketiga adalah pemenuhan akan agama dan kesenian. Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori
Fungsionalis Malinowski digunakan untuk memahami fenomena sosial-budaya saat ini, dimana suatu
kebudayaan itu digunakan sebagai pemuas kebutuhan manusia.
Sedangkan dalam teori Robert K. Merton tentang teori manifest ialah “fungsi-fungsi yang
tampak berupa konsekuensi atau akibat yang diharapkan dari suatu tindakan sosial atau situasi sosial.
Sedangkan fungsi laten ialah fungsi yang tak tampak dimana konsekuensi atau akibat yang tidak
diharapkan ataupun tidak dimaksudkan” (Irawan, 2012). Misalnya, adanya undang-undang upah minimum
dimaksudkan untuk memberi keuntungan bagi para buruh dan inilah yang disebut dengan fungsi manifest
(tampak). Tetapi undang-undang ini pun bisa saja membuat para pemilik perusahaan menggantikan
tenaga buruh yang gajinya mahal dengan adanya mesin-mesin. Akibatnya ialah terjadinya pengangguran.
Dengan demikian pengangguran disini merupakan fungsi latent (tidak tampak) atau konsekuensi yang
sama sekali tidak diperhitungkan dari undang-undang upah minimum itu.
Kesimpulan

Teori fungsional dan teori struktural fungsional saling berkaitan satu sama lain, teori
struktural-fungsional Parsons merupakan kritik dari teori fungsional Malinowski. Namun, keduanya
tentu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Teori fungsional menekankan pengkajiannya
tentang cara cara mengorganisasikan dan mempertahankan sistem serta di dalam struktur fungsional.
Sedangkan teori struktural-fungsional pada prinsipnya berkisar pada beberapa konsep, namun yang
paling penting adalah konsep fungsi dan konsep struktur. Selain itu, struktural fungsional juga dapat
di implementasikan dalam kehidupan sehari hari dan dapat juga di implementasikan untuk
memahami fenomena sosial budaya yang ada di sekitar lingkungan kita.

Anda mungkin juga menyukai