LAPORAN KASUS
Universitas Pattimura
AGUSTUS 2017
SELULITIS
Oleh
Eva Suryani Damamain
Pembimbing
dr. Novriyani Masuku, Sp.KK, M.Kes
Pendahuluan
Sistem kekebalan
tubuh
Reaksi toksin
Eksotoksin
sistemik
Merusak Leukosit
Pendahuluan
Keadaan umum :
Kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang, gizi
cukup.TD:120/70 nadi : 84 x/menit RR : 20x/menit, Suhu :
36.7oC
Kepala :
Bentuk normosefal, konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Mulut :
Sianosis (-), tonsil (T1/T1) hiperemis (-)
:
Leher dan aksila Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Toraks :
Jantung BJ I,II, regular, murmur (-), gallop (-)
paru dalam batas normal
Abdomen :
Hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas :
Akral hangat, edema(+) pada tungkai bawah kanan, kemerahan
(+), nyeri (+)
KASUS
Pemeriksaan Fisik
Status Dermatologi
Selulitis
DIAGNOSIS BANDING
Erisipelas
DIAGNOSIS
Selulitis
SEMENTARA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Rutin
Terapi topikal :
Kompres NaCl 0,9%
Rawat luka dengan Cutimed sorbact
PROGNOSIS
Diagnosis : Selulitis
Follow Up
Hari/Tanggal S.O.A.P
KASUS TEORI
KASUS TEORI
KASUS TEORI
KASUS TEORI
Erisipelas Selulitis
Erisipelas Selulitis
• Lesi pada kulit dapat bervariasi • Eritema atau warna kulit ungu (H.
tahap awal merah terang, influenzae)
bengkak, teraba hangat, batas • Plakat
tegas • Edema
• untuk peradangan yang lebih • Vesikel, bula, abses, ulkus baru
berat dapat ditemukan vesikula paling sering terjadi, nekrosis
atau bula. • Teraba hangat, batas tidak jelas,
• Dalam beberapa kasus, vesikula mungkin ada pembatasan gerakan
atau bula yang mengandung pada sendi dan
cairan seropurulen dapat • Dapat muncul limfadenopati
menyebabkan gangren lokal. secara regional
TATALAKSANA
KASUS TEORI
KASUS TEORI