Anda di halaman 1dari 22

KASUS 2

KELOMPOK 2
- Abryanna Eka Putri - Lutpi Amalia Safitri
- Cut Isabella Lailani Syafina - Mochammad Yusuf Koesasih
- Ninda Arianti - Mochammad Habibie Dwi PT

- Faza Syadzwina - Mohammad Ridho Devantoro


- Nurul Hamidah
- Giovani Meisy
- Luli Ismianti
KASUS
Suatu hari anda didatangi penyidik dan diminta untuk membantu
mereka dalam memeriksa suatu tempat kejadian perkara (TKP). Menurut
penyidik, TKP adalah sebuah rumah yang cukup besar milik seorang pengusaha
dan istrinya ditemukan meninggal dunia didalam kamarnya yang terkunci
didalam. Anaknya yang pertama kali mencurigai hal itu (pukul 08.00) karena si
ayah yang biasanya bangun untuk lari pagi, hari ini belum keluar dari kamarnya.
Ia bersama dengan pak ketua RT melaporkannya kepada polisi

Penyidik telah membuka kamar tersebut dan menemukan kedua orang


tersebut tiduran ditempat tidurnya dalam keadaan mati. Tidak ada tanda-tanda
perkelahian diruang tersebut, segalanya masih tertata rapi sebagaimana biasa,
tutur anaknya. Dari pengamatan sementara tidak ditemukan luka-luka pada
kedua mayat dan tidak ada barang yang hilang. Salah seorang penyidik ditelpon
oleh petugas asuransi bahwa ia telah dihubungi oleh anak si pengusaha
berkaitan dengan kemungkinan klaim asuransi jiwa pengusaha tersebut
Brainstorming

Aspek hokum & Pemeriksaan


riwayat medis TKP
prosedur medikolegal

Asuransi Saat kematian


Kematian Suami Istri di
dalam kamar

Interpretasi
temuan Trauma / tidak

Ve R kesimpulan, sebab
dan saat kematian
Klarifikasi istilah

Tempat Kejadian Perkara (TKP) Asuransi Asuransi Jiwa


Suatu sistem perlindungan terhadap
Tempat ditemukan barang bukti Semua perjanjian
suatu risiko kerugian pada individu
atau peristiwa kejahatan atau yang berdasarkan hidup atau mati
dengan cara mendistribusikan atau
diduga kejahatan menurut seseorang dengan
membagi kerugian tersebut kepada
kesaksian pembayaran premi
individu lain dalam jumlah besar
IDENTIFIKASI MASALAH

1. Pada TKP ditemukan suami (pengusaha) istri meninggal dunia di kamar yang terkunci
2. Anak mencurigai hal tersebut sejak pukul 08.00
3. Ayah dari anak terbiasa lari pagi namun belum keluar dari kamarnya
4. Anak dan Pak RT yang melaporkan kejadian ke polisi
5. Suami istri ditemukan tiduran di tempat tidur dalam keadaan mati
6. Tidak terdapat tanda perkelahian, luka, barang hilang, dan kamar masih tertata rapi
7. Penyidik di telpon oleh pihak asuransi bahwa si anak ingin meng-klaim asuransi jiwa
Learning Objective

• Aspek hukum dan medikolegal


• Pemeriksaan riwayat medis
• Tempat kejadian perkara (TKP)
• Saat kematian
• Traumatologi
• Asuransi
• Interpretasi temuan
• Ve R kesimpulan sebab dan saat kematian
ASPEK HUKUM dan MEDIKOLEGAL

Pasal 179 KUHAP Pasal 340 KUHAP

1. Setiap orang yang diminta pendapatnya Barang siapa dengan sengaja dan dengan
sebagai ahli kedokteran rencana terlebih dahulu merampas nyawa
kehakiman/dokter/ ahli lainnya wajib orang  lain, diancam karena pembunuhan
memberikan keterangan ahli demi dengan rencana, dengan pidana rnati atau
keadilan. pidana penjara  seumur hidup atau selama
waktu tertentu, paling lama dua puluh
2. Semua ketentuan tersebut di atas untuk
tahun
saksi berlaku juga bagi mereka yang
memberikan keterangan ahli, dengan
ketentuan bahwa mereka mengucapkan
sumpah/janji akan memeberikan
keterangan yang sebaik-baiknya dan
yang sebenar-benarnya menurut
pengetahuan dalam bidang keahliannya.
ASPEK HUKUM dan MEDIKOLEGAL

Pasal 133 KUHAP Pasal 224 KUHP

1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan


menangani seorang korban baik luka,  keracunan Barangsiapa yang dipanggil menurut
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang undang – undang akan menjadi saksi, ahli
merupakan tindak pidana,ia  berwenang mengajukan atau jurubahasa, dengan sengaja tidak
permintaan keterangan ahli kepada ahli kdokteran memenuhi sesuatu kewajiban yang
kehakiman  atau dokter dan atau ahli lainnya. sepanjang undang - undang harus dipenuhi
2. Permintaan keterangan ahli sebagimana dimaksud dalam jabatan tersebut, dihukum :
dalam ayat (1) dilakukan secara  tertulis, yang dalam 1.Dalam perkara pidana, dengan hukuman
surat itu disebutkan dengan tegas untuk
penjara selama - lamanya sembilan bulan.
pemeriksaan luka atau  pemeriksaan mayat dan atau
pemeriksaan bedah mayat. 2.Dalam perkara lain, dengan hukuman
3. Mayat yang dikirim kepada ahli kedokteran penjara selama - lamanya enam bulan.
kehkiman atau dokter pada rumah sakit  harus
diperlakukan secara baik dengan penuh
penghormartan terhadap mayat tersebut  dan diberi
label yang memuat identitas mayat, dilakukan
dengan diberi cap jabatan  yang diletakkan pada ibu
jari kaki atau bagian lain badan mayat.
Pemeriksaan Riwayat Medis

• Permenkes No 269 tentang Rekam Medis:


Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien

• Pasal 10 RI No 269 tahun 2008:


Informasi pada rekam medis pasien harus dijaga kerahasiannya oleh dokter
Pemeriksaan luar
Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan lain:
TOKSIKOLOGI
• Toksikologi: Ilmu yang menelaah tentang kerja dan efek berbahaya zat kimia atau racun terhadap mekanisme biologis suatu organisme

• Racun yang sering menyebabkan keracunan dan simptomatisnya:


 Opiat : Kontraksi pupil
 Skopolamin : Dilatasi pupil
 Nikotin : Kejang-kejang “konvulsi”
 Anilin : Kebiruan ”gelap” pada kulit wajah dan leher
 Asam/Basa kuat : Terbakar sekitar mulut, bibir, dan hidung
 Sianida : kematian yang cepat, kulit merah, dan bau yang sedap
Tempat Kejadian Perkara (TKP)

o Tindakan dokter apabila di TKP:


- Korban masih hidup:
Selamatkan korban dengan tetap menjaga
keutuhan TKP
- Korban telah mati :
 Menegakkan diagnosis kematian
 Memperkirakan saat kematian
Pemeriksaan kedokteran forensik harus  Memperkirakan sebab kematian
mengikuti ketentuan umum penyidikan di  Memperkirakan cara kematian
TKP, yaitu:  Menemukan dan mengamankan benda
Menjaga agar tidak mengubah keadaan TKP bukti biologis dan medis.
Semua benda bukti yang ditemukan agar dikirim ke
Laboratorium setelah sebelumnya diamankan sesuai
prosedur
Tempat Kejadian Perkara (TKP)

Pemeriksaan dimulai dengan membuat foto dan


sketsa TKP, termasuk penjelasan mengenai letak
dan posisi korban, benda bukti dan interaksi Beberapa tindakan yang dapat mempersulit
lingkungan. penyidikan :
•Memegang setiap benda di TKP tanpa sarung
tangan
Dasar pemeriksaan, adalah hexameter yaitu •Mengganggu bercak darah
menjawab 6 pertanyaan :
•Membuat jejak baru
•Apa yang terjadi? •Memeriksa sambal merokok
•Siapa yang tersangkut?
•Dimana dan kapan terjadi?
•Bagaimana terjadinya?
•Dengan apa melakukannya?
•Kenapa terjadi peristiwa tersebut?
Lebam mayat, timbul antara 15 menit – 1 jam setelah Saat kematian
kematian.
•Kaku mayat, terjadi pemecahan ATP menjadi ADP
dan penumpukan asam laktat-> serat otot memendek Pemeriksaan Tanatologi
dan jadi kaku, timbul 2 – 12 jam. Mempelajari kematian dan perubahan yang
•Kekeruhan kornea, timbul 6 jam pada mata terbuka, terjadi setelah kematian serta faktor yang
24 jam pada mata tertutup. mempengaruhi perubahan tersebut.
•Pembusukan:
- 24 – 36 jam setelah kematian (mulai terjadi)
warna kehijauan pada kulit. • Perubahan dalam lambung, ditemukan makanan
yang tersisa dapat memperkirakan makanan yang
- 36 – 48 jam pelebaran pembuluh darah di dimakan sebelum mati.
bawah kulit berwarna hitam kehijauan • Perubahan cairan serebrospinal
(murbling sign). a. Kadar as.amino <14 mg % : kematian belum lewat 10
- 48 -72 jam bloating/pembengkakan seluruh jam
tubuh. b. Kadar nitrogen non protein <80 mg% : kematian
belum 24 jam
- 72 – 96 jam gelembung-gelembung c. Kreatin <5 mg % dan 10 mg % : kematian belum 11
pembusukan + penglupasan kulit. jam dan 30 jam
Trauma

Bedasarkan sifat serta penyebabnya, dibagi menjadi:


Mekanik:
• Benda tajam
• Benda tumpul
• Tembakan senjata api
Fisika:
• Suhu
• Listrik dan petir
• Akustik
• Radiasi
Kimia:
Asam atau basa kuat
ASURANSI JIWA

KUHD Buku 1 bab x

Setiap orang dapat mengasuransikan jiwanya, asuransi jiwa


bahkan dapat diadakan untuk kepentingan pihak ketiga, ini
berdasarkan ketentuan pasal 302 dan pasal 303 KUHD

Pasal 302 Pasal 303

Jiwa seseorang dapat diasuransikan untuk Orang yang berkepentingan dapat


keperluan orang yang berkepentingan, baik mengadakan asuransi itu bahkan tanpa
untuk selama hidupnya maupun untuk diketahui atau persetujuan orang yang
waktu yang ditentukan dalam perjanjian diasuransikan jiwanya
ASURANSI JIWA

JENIS Asuransi jiwa JENIS KLAIM ASURANSI JIWA SYARAT KLAIM ASURANSI JIWA

• Perorangan • Klaim awal • Adanya penutupan polis asuransi


• Rakyat • Klaim jatuh tempo kematian bagi tertanggung
• Meninggalnya si tertanggung
• Keluarga • Klaim kematian
• Bukti bahwa benar si tertanggung
• Kumpulan kolektif
telah meninggal (dengan surat
• Usaha kematian dan sertifikat kematian)
INTERPRETASI KASUS

Sulit, karena data yang dimiliki masih minimal dan dibutuhkan data lagi.
Perkiraan cara kematian

• Kematian tidak wajar : bila kematian terjadi sebagai akibat cedera atau luka,
atau pada seseorang yang semula telah mengidap penyakit kematiannya
dipercepat oleh adanya cedera atau luka.

• Kematian wajar : bila kematian terjadi sebagai akibat suatu penyakit semata-
mata.
Visum et Repertum

Visum et Repertum terdiri dari 5 bagian yaitu


1.Pendahuluan
Berisi uraian tentang identitas dokter pemeriksa, instansi pemeriksa, tempat dan waktu pemeriksaan,
instansi peminta visum, nomor dan tanggal surat pemeriksaan serta identitas korban yang diperiksa.
2.Hasil Pemeriksaan
Memuat semua hasil pemeriksaan terhadap barang bukti yang ditulis secara sistematik dan jelas dan
dapat dimengerti oleh orang.
3.Kesimpulan
Berisi kesimpulan pemeriksa atas hasil pemeriksaan dengan berdasarkan keilmuwan /keahlianya.
4.Penutup
Merupakan uraian kalimat penutup yang menyatakan bahwa visum et repertum dibuat dengan
sebenarnya.
Referensi
1. Arif budiyanto. widratmaka. siswandi. winardi hertian. sidhi. Et.al. Ilmu
kedokteran forensik. Edisi pertama. Cetakan ke-2. bagian kedokteran
forensik. FKUI. 1997
2. Safitri oktavinda. Mudah membuat visum et Repertum kasus luka.
Departemen kedokteran forensik FKUI. 2013
3. Teknik autopsi forensik. Cetakan ke-4. departemen kedokteran
forensik. FKUI. 2000

Anda mungkin juga menyukai