Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 8

ASUHAN KEPERAWATAN
TUBERKULOSIS (TBC)

Disusun Oleh :
Edah Jubaedah (CKR0180012)
Resti Karlia Fajriati (CKR0180032)
Pengertian Tuberkulos TBC

Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan suatu penyakit


infejsi yang disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium
tuberkulosa. . Bakteri ini merupakan bakteri hasil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk
mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi
organ paru-paru dibandingkan dengan bagian tubuh
manusia.
Anatomi Pisiologi Sistem Pernafasan

A. anatomi Pernafasan B. Fisiologi pernafasan


• Hidung • Vetilasi
• Faring • Difusi
• Laring • Trafortasi da Perfusi
• Trake
• Bonkus
• Alveoli
Penyebab TBC
Penyakit Tuberkulosis paru disebabkan oleh kuman
TBC (Mycrobacterium tuberculosis) yang sebagian
kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lain. Kuman ini berbentuk
batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap
asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula
sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Lanjutan..

1. Infeksi Primer
Infeksi primer terjadi pada saat seseorang terpapar
pertama kali dengan kuman TBC. Percikan dahak yang
terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati
sistem pertahanan mukosilierbronkus, dan terus berjalan
sehingga sampai di alveolus dan menetap disana.
2. Tuberkulosis Pasca Primer
Biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun setelah
infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun
akibat terkena HIV atau status gizi buruk.
Cara Penularan TBC

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang


tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa
yang dilepaskan pada saat penderita batuk, dan pada
anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari
penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk
dan terkumpul didalam paru-paru akan
berkembangbiak menjadi banyak (terutama pada
orang yang daya tahan tubuhnya rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening.
Gejala Peyakit TBC
1. Gejala Sistemik Utama 2. Gejala khusus
• Demam tidak terlalu • Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena,
tinggi yang berlangsung bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran
lama, biasanya di yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
rasakan malam hari kelenjar getah bening yang membesar akan
menimbulkan suara “mengi”, suara nafas
disertai keringat malam
melemah yang disertai sesak
• Kadang-kadang • Jika ada cairan dirongga pleura (pembungkus
serangan demam paru-paru) dapat disertai dengan keluhan sakit
seperti influenza dan dada
bersifat hilang timbul • Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala
• Penurunan nafsu seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat
makan dan berat badan membentuk saluran dan bermuara pada kulit
• diatasnya, pada muara ini akan keluar cairan
Batuk selama lebih dari
nanah
3minggu (disertai
• Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan
darah) pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis
• Perasaan tidak enak (radang selaput otak), gejalanya adalah demam
(malaise), lemah. tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-
kejang
Cara Pecegahan

• Saat batuk harusnya menutupi mulutnya, dan apabila batuk


lebih dari 3minggu, merasa sakit di dada dan kesukaran
bernafas segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit
• Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain
• Membuang ludah di tempat yang tertutup, dan apabila
ludahnya bercampur darah segera di bawa ke puskesmas atau
rumah sakit
• Mencuci peralatan makan dan minum sampai bersih setelah
digunakan oleh penderita
• Bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi
dengan vaksin BCG. Karena vaksin
Pegobatan TBC

1. Jenis obat
• Isoniasid
• Rifampicin
• Pirasinamid
• Streptomicin

2. Tahap intensif
• Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minum obat) setiap hari
selama 2-3 bulan
• Tahap lanjutan
• Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minum obat) tiga kali
seminggu selama 4-5 bulan
Tijauan Kasus Asuhan Keperawatan
Tn.A usia 35 tahun tinggi badannya 171 cm, di rawat di rumah sakit 45
Kuningan Di ruang anggrek, klien mengatakan sejak 1 bulan yang lalu
mengeluh tidak enak badan, lemas di sertai panas abadan dan mengigil,
keluar keringat banyak setiap malam diatas jam 01.00 WIB. kadang-
kadang klien batuk berdahak dengan lendir kekuningan. Satu bulan
sebelum klien masuk rumah sakit,klien merasakan badannya lemas mual,
muntah sehingga klien dibawa oleh keluarga ke RS45 Kuningan (UGD).
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh sesak nafas. Sesak
dirasakan ketika klien banyak beraktifitas dan berkurang ketika klien
beristirahat, sesak dirasakan pada daerah dada ( kedua lapang paru ) dan
tidak menyebar, sesak dirasakan oleh klien seperti diikat oleh tali yang
keras, klien merasakan nyeri sepanjang hari. Pada saat perawat
mengobservasi tanda-tanda vital : TD : 100 / 70 mmhg, N : 100 x / meniT,
S : 37ْ0C, R : 24 x / menit. Hasil labolatrium sebagai berikut : Hb : 9.1 g/dl,
Leukosit : 4300 Ul, Haematokrit : 29.8 %, Jumlah Trombosit : 261,00/Ul.
Pengkajian

1. Biodata Identitas Penanggung Jawab


Identitas Klien Nama : Ny. P
Umur : 31 th
Nama : Tn. A Alamat : Kuningan
Jenis Kelamin : Laki-laki Hubungan dengan Klien : Istri
Umur : 35 th
Agama : Islam
Pekerjaaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Suku/ Bangsa : Sunda/Indonesia
Gol.Darah : O
Alamat : Kuningan
Diagnosa Medis : TBC (Paru)
Tgl. Masuk : 13.05.2020
Tgl. Pengkajian : 16.05.2020
2. Keluhan Utama
Klien Mengeluh sesak nafas dan batuk
3. Riwayat kesehatan saat ini
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh sesak nafas. Sesak dirasakan
ketika klien banyak beraktifitas dan berkurang ketika klien beristirahat, sesak
dirasakan pada daerah dada ( kedua lapang paru ) dan tidak menyebar, sesak
dirasakan oleh klien seperti diikat oleh tali yang keras, klien merasakan nyeri
sepanjang hari.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan pernah dirawat di RS Mitra Husada pada tahun 2005 dengan
gastritis selama 3 hari, klien juga mengatakan punya penyakit TBC ini sudah
sejak tahun 2003 sampai sekarang dan pernah berobat selama 6 bulan, setelah
itu tidak berobat lagi dikarenakan kebutuhan ekonomi keluarga / dialihkan
kepentingan keluarga.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien tinggal bersama dengan keluarga istrinya, Menurut klien dikeluarganya
tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti jantung, hypertensi, dan
yang lain, namun dikeluarga pihak perempuan ada yang menderita penyakit
menular seperti TBC sedangkan mertua laki-laki mempunyai penyakit TBC
Data Subjektif
Data Fokus
Data Objektif
Klien Mengeluh sesak nafas dan batuk • Klien tampak sesak
• Klien batuk
• Ro : thorax kusam Tb paru duplex aktif
• Terdengar suara ronchi
• Nadi 100 x / mnt
• Respirasai 28x/mnt Sputum kental warna
kuning

Kl ien mengatakan badan klien lemah dan • Klien tampak lemas


lemah, Klien merasa mudah lelah • Hb 9,1 gr/dl dari nilai normal 13-16 gr/dl.
• Klien terlihat pucat.
• TD : 100/70 mmHg.
• Nadi : 100x/menit
• Resp : 28x/menit.
• Suhu : 37 0c
• Keperluan klien di bantu oleh keluarga
dan perawat
Diagnosa Keperawatan
No Data Etiologi Masalah
Ds : Invasi mycobacterium tuberculosa Gangguan oksigenasi : diffusi
Klien mengeluh sesak nafas dan batuk 
Do : terbentuk tuberkel pada paru
• Klien tampak sesak 
• Klien batuk keruakan jaringan alveoli
• Ro : thorax kusam Tb paru duplex aktif 
• Terdengar suara ronchi pertukaran gas pada alveoli terhambat
• Nadi 100 x / mnt 
• Respirasai 28x/mnt Gangguan oxigenasi difusi
• Sputum kental warna kuning

Ds : Infeksi kuman TBC pada paru Gangguan intoleransi aktivitas


Klien mengatakan badan klien lemah dan 
lemah. inflamasi / peradangan pada paru-paru
Klien merasa mudah lelah. 
Do : penyekatan membrane respirasi
• Klien tampak lemas 
• Hb 9,1 gr/dl dari nilai normal 13-16 gr/dl. oksigenasi kurang
• Klien terlihat pucat. 
• TD : 100/70 mmHg. metabolisme menurun
• Nadi : 100x/menit.

• Resp : 28x/menit.
energi yang dihasilkan menurun
• Suhu : 37 0c
• Keperluan klien di bantu oleh keluarga dan 
perawat lemah

aktifitas intolerans
Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Gangguan Tujuan • Atur dan pertahankan posisi • posisi membantu memaksi
oksigenasi : Difusi b.d Tidak terjadi gangguan tidur klien dalam semi malkan ekspansi paru dan
Kerusakan membran oksigenasi : diffuse. Tupen : fowler. menurunkan upaya per
alveoli Setelah dilakukan perawatan • Observasi status pernafasan napasan.
selama 5 hari, akumulasi setiap 8 jam sekali termasuk • Untuk mengetahui efekti vitas
secret berkurang dengan frekuensi nafas, kedalaman jalan nafas serta kondisi tubuh
kriteria : dan bunyi nafas akibat jalan nafas yang tidak
• Ronchi berkurang • Kolaborasi pemberian O2 efektif. 8 jam ditentukan dari
• Frekuensi nafas dalam lembab sesuai dengan pergerakan mukus di saluran
batas-batas normal 18-24 kebutuhan klien nafas yang di dorong oleh silia
x/mnt • Ajarkan metode dalam dan (1cm/ment)
Klien tidak terlihat sesak batuk efektif 2-3 kali sehari • Meningkatkan ventilasi
• Laksanakan program media maksimal dan oksigenasi
Mucos 3 x 1 tab • Metode ini memudahkan
Brodxed 3 x 26 mg. ekspansi maksimum paru
Lanjutkan therapi antibiotik sehingga dahak akan terdorong
Rifampisin 450gr 1 x 1 tab keluar.
INH 100mg 3 x 1 tab • Agen mukolik menurunkan
Etambutol kekentalan dan perlengketan
500mg 2x2 tab sekret dan mencegah
Pirazinamid 500mg 2 x 1 penyebaran kuman lebih lanjut.
tab • dengan minum banyak air
• Anjurkan klien untuk banyak membantu klien untuk
minum ± 1600-2000 ml/ hari mengeluarkan secret.
Lajutan
2. Intoleransi aktivitas b.d Tujuan : • Jelaskan pada klien • Menambah
kelemahan fisik akibat Klien dapat bertoleransi untuk melakukan pengetahuan pada
tidak seimbangnya terhadap aktivitas secara aktivitas klien tentang penting
antara demand dan bertahap • Siapkan dan dekatkan nya melakukan
suplay O2 Tupan peralatan untuk aktivitas secara
Aktivitas klien terpenuhi memenuhi kebutuhan bertahap.
dalam 4 hari dengan ADLnya • Menyiapkan dan
kriteria • Ajarkan pada klien mendekat kan semua
• Lemas berkurang metoda penghematan peralatan akan
• Klien dapat energi untuk aktivitas. memudahkan klien
beraktivitas secara • Bantu klien memenuhi untuk memenuhi
bertahap kebutuhan personal ADLnya.
• Kulit bersih hygiene • Agar energi tidak
Rambut dan kulit kepala • Berikan waktu istirahat terbuang sehingga
bersih setelah klien melakukan mengurangi kelelah
aktivitas. an.
• Libatkan anggota • Menjaga kebersihan
keluarga untuk melatih klien dan
klien untuk memenuhi memberikan rasa
kebutuhannya nyaman.
• Hitung denyut nabi dan • Memberikan
RR setelah klien kesempatan pada
melakukan aktivitas tubuh untuk mengum
pulkan tenaga baru.
• Agar keluarga tidak
ber gantung pada
perawat untuk
pemenuhan
kebutuhan ADL
klien.
• Untuk mengetahui
keadaan umum klien
setelah melakukan
aktivitas.
Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tanggal & Jam Implementasi
1. Gangguan oksigenasi : 16-05-2020 Mengatur dan memperthankan posisi tidur klien dalam semi fowler.
Difusi b.d Kerusakan 07.40 Hasil : Respon Klien mengatakan dengan posisi semi fowler merasa
membran alveoli lebih baik, klien merasa lemah
16-05-2020 Mengobservasi status pernafasan setiap 8 jam sekali termasuk
08.50 frekuensi nafas, kedalaman dan bunyi nafas

16-05-2020 Mengobservasi status pernafasan setiap 8 jam sekali termasuk


09.30 frekuensi nafas, kedalaman dan bunyi nafas

16-05-2020 Berkolaborasi pemberian O2 lembab sesuai dengan kebutuhan klien


10.00

16-05-2020 Mengajarkan metode dalam dan batuk efektif 2-3 kali sehari
10.30 Menganjurkan klien selalu mengeluar kan saat batuk
Hasil : Respon Klien masih batuk-batuk disertai dahak, Sesak nafas
mulai berkurang

16-05-2020 Mucos 3 x 1 tab


11.30 Brodxed 3 x 26 mg. Lanjutkan therapi antibiotik
Rifampisin 450gr 1 x 1 tab
INH 100mg 3 x 1 tab
Etambutol 500mg 2x2 tab
Pirazinamid 500mg 2 x 1 tab

16-05-2020 Menganjurkan klien untuk banyak minum ± 1600-2000 ml/ hari


13.10
Lanjutan
2. Intoleransi aktivitas b.d 17-05-2020 Menjelaskan pada klien untuk melakukan aktivitas
kelemahan fisik akibat 07.30
tidak seimbangnya
antara demand dan
suplay O2
17-05-2020 Menyiapkan dan dekatkan peralatan untuk memenuhi
08.30 kebutuhan ADLnya.

17-05-2020 Mengajarkan pada klien metode penghematan energi


09.00 untuk aktivitas.

17-05-2020 Membantu klien memenuhi kebutuhan personal hygiene.


10.05

17-05-2020 memberikan waktu istirahat setelah klien melakukan


11.10 akivitas.

17-05-2020 Melibakan anggota keluarga untuk melatih klien untuk


12.00 memenuhi kebutuhannya.

17-05-2020 Menghitung denyut nadi dan RR setelah klien melakukan


13.06 aktivitas
Evaluasi
N Diagnosa Tanggal Evaluasi Paraf
o Keperawatan
1. Gangguan 18 Mei 2020 S: Edah
oksigenasi :Difusi Jam 16.00 WIB • Klien mengatakan batuk dan sesak nafaa
b.d Kerusakan • Klien mengatakan keluar dahak hanya sedikit
membran alveoli O:
• Klien tampak batuk-batuk dan sesak nafas
• Pada auskultasi masih terdengar ronchi
Pernafasan 24 x menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
I:
• Mempertahankan posisi tidur semifowler
• Mengobservasi frekuensi nafas kedalaman
dan bunyi nafas
• Memberikan O2 sesuai kebutuhan klien dan
mengobservasi efektivitas pemberian oksigen,
lembab sesuai dengan kebutuhan klien.
• Menganjurkan klien selalu mengeluarkan
dahak saat batuk
• Memberikan obat sesuai program Broxed 1 x
2 Gr IV
E:
Klien masih batuk-batuk disertai dahak
Ronchi +/+ Respirasi 25 x /menit
R:
Ulang tingkat keefektivitan pola nafas
Lanjutan
2. Infeksi 18 Mei 2020 S: Edah
berhubungan Jam 09.50 Klien mengatakan lemas
dengan berkurang
imunodefisiens O:
i Masalah teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
I:
Memfasilitasi alat-alat mandi
Menghitung denyut nadi setelah
klien melakukan aktivitas
E:
Kulit bersih dan rambut dan kulit
kepala bersih N : 90 x/menit

Anda mungkin juga menyukai