REFERAT

PENATALAKSANAAN OTITIS EKSTERNA MALIGNA (OEM)

Zulfah Hasanah C014182256
Rahmadhani C014182257
Wirdawati C014182259

RESIDEN PEMBIMBING:
dr. Adi Matra Prawira

SUPERVISOR PEMBIMBING:
dr. Yarni Alimah, Sp. T.H.T.K.L

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
SEPTEMBER, 2020
Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI)
OUTLINE

01 Pendahuluan

02 Tinjauan Pustaka
 Anatomi Fisiologi Telinga
 Etiologi OEM
 Epidemiologi OEM
 Patomekanisme
 Klasifikasi
 Diagnosis
 Diagnosis Banding
 Tatalaksana
 Komplikasi
 Prognosis

03 Kesimpulan
Pendahuluan
PENDAHULUAN
Otitis Eksterna Maligna (OEM) atau disebut juga dengan otitis
eksterna nekrotikan adalah suatu infeksi yang agresif dan dapat
menyebabkan kematian.
Angka Mortalitas
Diabetes Mellitus (DM) lanjut usia, HIV/AIDS, keganasan myeloid hampir mencapai 50%.
maupun pasien dengan konsumsi obat imonosupresif. Lebih dari
90% kasus OEM terjadi pada penderita DM tipe 2. ETIOLOGI

Sebelum antibiotik digunakan dalam pengobatan Otitis Eksterna

Maligna, angka mortalitas mencapai hampir 50%. Pada dasarnya,
operasi merupakan pilihan dasar terapi. Namun seriring
berkembangnya ilmu pengetahuan, saat ini pengobatan Otitis
Eksterna Maligna yaitu dapat menggunakan kombinasi terapi
antibiotik dan teknik operasi yang tepat.
S. Shavit, S. Soudry, Hamzany, Y., & B. Nageris,. .  Malignant eksternal otitis: Factors predicting patient outcomes. American Journal of Otolaryngology, 2016, 37(5), 425–430 Pseudomonas aeruginosa
Lee, SK., et al. 2017. Analysis of Prognostic Factors in Malignant Eksternal Otitis. Korean Society of Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery; Vol. 10, No. 3: 228-235
77.8 %
Tinjauan Pustaka
ANATOMI TELINGA

Tortora GJ, Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology Ed. 12 th.
 MEKANISME PENDENGARAN

Tortora GJ, Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology Ed. 12th.
 ETIOLOGI
Bakteri : Pseudomonas
aeruginosa

• Pseudomonas aeruginosa
menempati 80-85 %.

• Organisme penyebab yang

lainnya seperti Streptococcus
aureus, golongan Proteus, serta
golongan Aspergillus.

Lee, SK., et al. 2017. Analysis of Prognostic Factors in Malignant Eksternal Otitis. Korean Society of Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery;
Vol. 10, No. 3: 228-235
 PATOMEKANISME
Infeksi Mikroba Destruksi Tulang

Melalui Fissura Sartorini Meluas sprofgresif melalui

foramina basis cranii (Neuropati
N. Cranial)
Meluas ke jaringan lemak sekitar,
sutura tympanomastoid, TMJ
Melalui sinus sigmoid, Infeksi
Intrakranial : Meningitis, Abses
Jaringan granulasi menggantikan cerebri
tulang basis cranii sekitar
Lee, SK., et al. 2017. Analysis of Prognostic Factors in Malignant Eksternal Otitis. Korean Society of Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery; Vol. 10, No. 3: 228-235
Tortora GJ, Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology Ed. 12 th.
Netter, F. H. 2014 Atlas of Human Anatomy
 KLASIFIKASI
Stadium I Stadium II Stadium III

Terbatas pada meatus Ekstensi ke tulang Meluas hingga

akustikus eksternus temporal & neuropati ke intrakranial.
N. Cranial
Adegbiji WA, Aremu SK, Nwawolo CC, Alabi SB, Lasisi AO. 2017. Malignant Otitis Externa in Developing Country. Clin of Otorhinolaryngology (2017) 1:1 003
 DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Fisis Penunjang

1. Usia lanjut 1. Inspeksi : kulit yang 1. Laboratorium

2. Penderita diabetes mengalami inflamasi, Leukosit, LED,
3. Otalgia hiperemis, udem, dan tampak GDS
4. Sakit kepala jaringan granulasi pada dasar 2. Radiologi
temporal. meatus akustikus eksternus. Technctium-99 bone
5. Otore purulen scan positif, CTscan, X-
2. Pemeriksaan saraf kranial ray mastoid ( foto
V-XII schuller).
3. Histopatologi
4. Kultur dan tes
sensitivitas
 DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisis Penunjang

KRITERIA MAJOR KRITERIA MINOR

Nyeri Pseudomonas pada hasil kultur

Eksudat/Otorrhroea Diabetes Mellitus

Edema pada meatus akustikus eksternus Usia > 65 Tahun

Granulasi Gangguan N. Cranialis

Microabscesses (Saat operasi) Radiologi Abnormal

Technctium-99 bone scan positif Debiliating condition

Kaya, et al. 2018. Malignant otitis eksterna: a retrospective analysis and treatment outcomes, Turk Arch Otorhinolaryngol, vol. 56(2): 106-10.
 GAMBARAN OTITIS EKSTERNA MALIGNA

PARESE N.VII

OTOSKOPI

OTHORREA
 DIAGNOSIS BANDING
- Karsinoma sel skuamosa pada meatus
akustikus eksternus
- Otitis eksterna difusa
- Otitis eksterna sirkumpskripta
- Otitis media supuratif kronik
- Herpes zoster otikus

Allanson BM, et al. 2018. Squamous cell carcinoma of the external auditory canal and temporal bone: an update, Head and Neck Pathology, vol.12(3): 407-418.
Soepardi, EA, et al. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
 TATALAKSANA
PEMBERIAN ANTIBIOTIK
Obat Dosis Keterangan
Ciprofloxacin 750 mg per oral setiap 12 jam Fluoroquinolone untuk terapi oral.
400 mg IV setiap 12 jam
Ticarcillin-calvulanate 3 g IV setiap 4 jam Antipseudomonal penicillin
potassium (Timentin)
     
Piperacillin-tazobactam 4-6 g IV setiap 4-6 jam Antipseudomonal penicillin; pada
(Zosyn) dosis ini, kombinasi piperacillin-
tazobactam dengan aminoglikosida.

Ceftazidime (Fortaz) 2 g IV setiap 8 jam Cephalosporin generasi ketiga

Cefepime (Maxipime) 2 g IV setiap 12 jam Cephalosporin generasi keempat

Tobramycin (Nebcin) Berdasarkan BB pasien: 1 sampai 1.66 Aminoglikosida; kombinasi

mg per kg IV atau IM setiap 8 jam tobramycin dengan penicillin.

Gentamicin (Garamycin) Berdasarkan BB pasien: 1 sampai 1.66 Aminoglikosida; kombinasi

mg per kg IV atau IM setiap 8 jam gentamicin dengan penicillin.

Sarv, COLM. 2018. Malignant external otitis – case report, Global Journal of Otolaryngology, vol. 14(3): 76-82.
 TATALAKSANA
PEMBERIAN ANTIFUNGAL

 First line : Voriconazole 400 mg IV 2 kali pada hari pertama lanjut 200 mg IV
 Amphotericin B
 Itraconazole

Sarv, COLM. 2018. Malignant external otitis – case report, Global Journal of Otolaryngology, vol. 14(3): 76-82.
 TATALAKSANA

Terapi Oksigen Pembedahan

Hiperbarik

Debridemen lokal jaringan

granulasi

Drainase Abses

Pensak, ML, Choo, DI. 2015. Clinical Otology 4th ed. New York: Thieme.
Pengangkatan sequestra
Al-Aaraj, MS, Kelley, C. 2020. Malignant otitis externa.
Adams, GL, Boies, LR, Higler, PA. 1994. Boies Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
 KOMPLIKASI

EKSTRATEMPORAL
INTRATEMPORAL
- Abses otak
- Paralisis nervus cranialis
- Meningitis
- Osteomyelitis basis tengkorak
- Trombosis
- Mastoiditis
- Osteitis temporomandibular joint

Soepardi, EA, et al. 2012. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Lee, SK., et al. 2017. Analysis of Prognostic Factors in Malignant Eksternal Otitis. Korean Society of Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery; Vol. 10, No. 3: 228-235
 • Keterlibatan nervus cranial PROGNOSIS
BURUK dan nervus lain
• Granulasi ekstensif
• Gejala bilateral
• Penyebab: Aspergillus

REKURENSI
TINGGI 15 – 20%, LED ↑

Dapat diturunkan dari 50%

MORTALITAS sampai 10 – 20% dengan
modalitas terapi yang lebih
maju

Al-Aaraj, MS, Kelley, C. 2020. Malignant otitis eksterna.

Lee, SK., et al. 2017. Analysis of Prognostic Factors in Malignant Eksternal Otitis. Korean Society of Otorhinolaryngology-Head
and Neck Surgery; Vol. 10, No. 3: 228-235
KESIMPULAN
Otitis Eksterna Maligna merupakan infeksi
tulang invasif agresif yang melibatkan meatus KESIMPULAN
akustikus eksternus dan dapat menyebabkan
berbagai komplikasi intracranial bahkan kematian

Pemahaman anatomi & patomekanisme, diagnosis

yang tepat serta pelacakan etiologi penyebab
merupakan kunci dalam tatalaksana Otitis Eksterna
Maligna
Tatalaksana yang dapat dilakukan berupa
antibiotik/antifungal, terapi oksigen hiperbarik
maupun pembedahan + kontrol penyakit komorbid
untuk prognosis lebih baik
TERIMA KASIH