Anda di halaman 1dari 20

TINDAKAN

PENCEGAHAN
INFEKSI
SILANG

Oleh :
Desi Novita Sari P27820119061
Faiqotuz Zahro P27820119069
Pengertian Infeksi
Infeksi merupakan invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan
sakit

Infeksi merupakan pembiakan mikroorganisme pada jaringan tubuh,terutama yang


menyebabkan cedera sellular lokal akibat kompetisi metabolisme,toksin,replikasi intra
selular,atau respon antigen-antibodi

Definisi Infeksi adalah reaksi tubuh atas masuknya mikroorganisme sebagai


penyebab penyakit.

PENGERTIAN INFEKSI SILANG :


Infeksi silang adalah penularan penyakit dari seseorang kepada orang lain, yang
umumnya melalui suatu perantara.
Rantai Proses Infeksi
Reservoir Jalan Keluar

pertumbuhan dan perkembangan tempat keluar mikroorgsnisme dari


mikroorganisme, dapat berupa reservoir , seperti sistem
manusia,hewan,tumbuhan, maupun pernafasan,sistem pencernaan , alat
tanah. kelamin dan lain-lain..

Inang (host)

tempat perkembangan
mikrooganisme yang dapat di
dukung oleh ketahanan kuman.

Jalan masuk Jalur Penyebaran

jalan masuknya mikroorganisme ke jalur yang  dapat menyebarkan jalur


tempat penampungan dari berbagai berbagai kuman mikrooganisme ke
kuman seperti saluran pernafasan, berbagai tempat, seperti
pencernaan,kulit,dan lain-lain air,makanan,udara dan lain-lain.
Cara Penularan Mikroorganisme
Kontak Tubuh
kuman masuk ke dalam tubuh melalui proses penyebaran secara
langsung maupun tidak langsung . penyebaran secara langsung
melalui sentuhan dengan kulit sedangkan secara tidak langsung
melalui benda yang terkontaminasi oleh kuman

Makanan dan Minuman


Terjadinya penyebaran dapat melalui makanan dan minuman yang  telah terkontaminasi,
seperti pada penyakit tifus abdominalis,penyakit infeksi cacing dan lain-lain

Serangga
Proses penyebaran kuman melelui serangga adalah penyebaran
penyakit malaria oleh plasmodium pada nyamuk aedes dan beberapa
penyakit saluran pencernaan yang dapat di tularkan melalui lalat.

Udara
Proses penyebaran kuman melalui udara dapat di jumpai melalui penyebaran penyakit sistem
pernafasan (penyebaran kuman tuberkulosis) atau sejenisnya.
Faktor yang memengaruhi proses infeksi
 Sumber penyakit dapat mempengaruhi apakah infeksi berjalan dengan
cepat atau lambat.
 Kuman penyebab ; Dapat menentukan jumlah,kemampuan
mikroorganisme masuk ke dalam tubuh,dan virulensinya.
 Cara membebaskan sumber dari kuman ; Dapat menentukan proses
infeksi cepat teratasi atau di perlambat, seperti tingkat keasaman
(pH),suhu,penyinaran.
 Cara penularan ; Seperti kontak langsung ,melalui makanan atau
udara,dapat menyebabkan penyebaran kuman ke dalam tubuh
 Cara masuknya kuman ; Proses penyebaran kuman berbeda ,tergantung
dari sifatnya. Kuman dapat masuk melalui saluran pernafasan , saluran
pencernaan, kulit dan lain-lain.
 Daya tahan tubuh yang baik dapat memperlambat proses infeksi atau
mempercepat proses penyembuhan. Demikian pula sebaliknya daya
tahan tubuh yang buruk dapat memperburuk proses infeksi.
oses
proses
menghilangkan
menurunkan jumlah
semua mikroorganisme kecuali
pada kulit,
beberapa
selaputendospora
lender, atau
pada
jaringan
alat-alat
lainnya
dengan
dengan
merebus,
menggunakan
mengukusbahan
atau penggunaan
anti microbial
desinfeksi
(anti septic).
kim

Pencegahan Infeksi Silang


Antisepsis Teknik Aseptic
proses menurunkan jumlah usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme pada kulit, selaput mikroorganisme ke dalam tubuh dan berpotensi untuk
lender, atau jaringan lainnya dengan menimbulkan infeksi. Tujuan asepsis adalah menurunkan
menggunakan bahan anti microbial kembali ke tingkat aman atas jumlah mikroorganisme
(anti septic). pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek
mati (alat-alat kedoketeran gigi, alat bedah dan barang-
barang yang lain).
Desinfeksi tingkat tinggi
proses menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali beberapa
endospora pada alat-alat dengan Pencucian Alat
merebus, mengukus atau
proses secara fisik menghilangkan semua debu, kotoran
penggunaan desinfeksi kimia.
darah atau yang lainnya, yang tampak pada benda atau
alat-alat dan membuang atau menghilangkan sejumlah
Dekontaminasi mikroorganisme untuk mengurangi risiko bagi mereka
yang menyentuh kulit atau yang menangani alat
proses yang membuat alat menjadi tersebut.
lebih aman untuk ditangani.
Pengendalian Infeksi dan Cara Mencegah Terjadinya
Infeksi
Petugas  Bekerja hanya di waktu sehat, dilakukan
pemeriksaan kesehatan secara teratur (tiap 6
bulan)
 Tidak bekerja bila menderita penyakit
infeksi/menular
 Bekerja sesuai prinsip aseptic dan antiseptic
 bekerja sesuai prosedur yang benar
 mencuci tangan dengan teknik yang benar
 memperhatikan hygiene perorangan yang baik
 menjaga kebersihan lingkungan
 melakukan asuhan keperawatan yang benar
 isolasi dalam keadaan tertentu
 bekerja sesuai peraturan tata tertib yang berlaku.
Lanjutan...
Pasien
 Melakukan isolasi pada penyakit yang
menderita penyakit menular
 Merawat personal hygiene pasien
 Memberikan perhatian khusus pada pasien
dengan penyakit yang diyakini bisa
menularkan penyakit
Lanjutan...
Alat – alat
 Selalu disimpan dalam keadaan kering, bersih
steril dan disimpan dalam tempat khusus
 Tidak memakai alat yang rusak
 Tidak memakai alat yang diragukan
sterilitasnya
 Linen harus bersih, kering dan licin
 Satu set alat untuk satu tindakan
 Tidak memakai alat yang kadaluwarsa
 Alat yang ada diruang perawatan seharusnya
terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan,
tidak terkontaminasi oleh penyakit tertentu.
Lanjutan...
Lingkungan
Penerangan / sinar matahari harus cukup
Sirkulasi udara harus cukup
 Menjaga kebersihan dan menghindarkan
serangga
mencegah air menggenang
 tempat sampah selalu dalam keadaan tertutup
 permukaan lantai rata dan tidak berlubang,
dinding ruang perawatan licin, mudah
dibersihkan dan tidak bersudut
ruangan dibersihkan secara rutin.
Upaya pengendalian infeksi bersifat
multidisiplin
Disipline Defence mechanism
Perilaku petugas kesehatan harus
didasari disiplin yang tinggi untuk Melindungi pasien dengan
mematuhi prosedur aseptic, teknik mekanisme pertahanan diri supaya
invansif, upaya profilaksi, dan tidak terpapar oleh sumber infeksi
sebagainya.

Drug
Pemakaian obat-obatan antiseptic,
antibiotic dan lain-lain yang dapat
mempengaruhi kejadian infeksi.

Design Device
ruang perawatan akan berpengaruh peralatan protektif diperlukan
terhadap risiko penularan infeksi, sebagai penghalang penularan,
khususnya melalui udara (airbone), misalnya pakaian pelindung, masker,
atau kontak fisik yang dimungkinkan kaca mata pelindung, sarung tangan
bila luas ruangan tidak cukup dan sebagainya.
memadai.
Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses pengolahan suatu alat atau bahan dengan tujuan
mematikan semua mikroorganisme termasuk endospora pada suatu alat / bahan

1. Efisiensi dalam menggunakan peralatan


dan sarana.
Tujuan Dilakukannya..
2. Efisiensi tenaga.
3. Menghemat biaya investasi, instalasi dan
pemeliharaannya.
4. Sterilisasi bahan dan alat yang disterilkan
dapat dipertanggung jawabkan.
5. Penyederhanaan dalam pengembangan
prosedur kerja, standarisasi dan
peningkatan pengawasan mutu.
Macam – macam sterilisasi

1)      Sterilisai secara mekanik (filtrasi)


menggunakan suatu saringan yang berpori
sangat kecil   yaitu  (0.22 mikron atau 0.45
mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk
sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya
larutan enzim dan antibiotik.
Lanjutan...
 2)      Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan &
penyinaran.
 a)      Pemanasan
 1.      Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung,
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
 2.      Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas
kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi
dll.
 3.      Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung
air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
 4.      Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf
 b)      Penyinaran dengan UV
 Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk
membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet
dengan disinari lampu UV.
 3)      Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan
senyawa desinfektan antara lain alkohol.
 1.      Tehnik Sterilisasi
 Sebelum memilih tehnik sterilisasi yang tepat dan
efisien diperlukan pemahaman terhadap
kemungkinan adanya kontaminasi dari bahan dan alat
yang akan disterilkan.
 Kontaminasi terjadi karena adanya perpindahan
mikroorganisme yang berasal dari berbagai macam
sumber kontaminasi.
Lanjutan..
a.       Udara yang lembab atau uap air.
Sumber-sumber b.      Perlengkapan dan peralatan di rumah
kontaminasi sakit.
c.       Personalia yang di rumah sakit ( kulit,
tangan, rambut dan saluran nafas yang
terinfeksi ).
d.      Air yang tidak disuling dan tidak
disterilkan.
e.       Ruang yang tidak dibersihkan dan di
desinfektan.
f.       Pasien yang telah terinfeksi.
 Lanjutan

 2.      Pemilihan tehnik sterilisasi berdasarkan pertimbangan


 a.       Tehnik yang murah, cepat dan sederhana.
 b.      Hasil yang diperoleh benar – benar steril.
 c.       Bahan yang disterilkan tidak boleh mengalami perubahan.

 3.      Pengawasan
 Suatu bahan steril yang dihasilkan selama dalam penggunaan harus dapat
dijamin kualitas dan kuantitasnya. Waktu kadaluwarsa suatu bahan steril sangat
tergantung kepada tehnik sterilisasi. Pengawasan terhadap proses sterilisasi
dapat dilakukan dengan cara mentest bahan atau alat yang dianggap masih
steril dengan memakai indicator fisika, kimia dan biologi tergantung pada
tehnik sterilisasi yang digunakan waktu mensterilkan bahan / alat tersebut.
 Lanjutan
 4.      Pengujian
 Ada tiga pilihan yang dapat digunakan sebagai tehnik
dalam pengujian sterilisasi :
 a.       Pemanasan sample langsung pada media
pembenihan.
 b.      Pembilasan penyaring, hasil pembilasan
diinkubasikan setelah ditanam dalam media
pembenihan.
 c.       Penambahan media pembenihan paket ke dalam
larutan yang akan diuji kemudian diinkubasi.
KESIMPULAN

Definisi Infeksi adalah reaksi tubuh atas masuknya


mikroorganisme sebagai penyebab penyakit. Rantai proses infeksi
adalah rangkaian proses masuknya kuman ke dalam tubuh manusia
yang dapat menimbulkan radang atau penyakit. Proses tersebut
melibatkan beberapa unsur.
Pencegahan infeksi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
meminimalkan masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh termasuk
di dalamnya bakteri, virus, fungi dan parasit.
 
 
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A.A., 2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia (Buku 1).Jakarta : Salemba Medika

Tietjen L, Bossemeyer, D dan McIntosh N. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas


Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2004.

2019. Makalah Tindakan Pencegahan Dan Pengendalian Terhadap Infeksi Silang 28 Maret 2019,
http://jazirahkomputer.blogspot.com/2019/03/makalah-tindakan-pencegahan-dan.html

Anda mungkin juga menyukai