nur.khamidy@mt.itera.ac.id +62-859-2100-4395
Rencana Perkuliahan
(Course Outline)
1. (a) Pendahuluan Material Keramik & (b) Ikatan Antaratom pada Keramik
2. Struktur Keramik
3. (a) Efek Gaya Antaratom dan Struktur terhadap Sifat Fisik Keramik & (b) Defek/Cacat pada Keramik
4. Difusi dan Konduktivitas Listrik Keramik
5. Penyinteran dan Pertumbuhan Butiran Keramik
6. Sifat Mekanik dan Pecahan Keramik
7. Stres Termal dan Sifat Termal Keramik
8. UTS
9. Bahan Mentah Keramik dan Karakterisasinya
10. Proses Benefisiasi Keramik
11. Proses Pemberian Bentuk dan Zat Aditif Pemrosesan
12. Proses Konsolidasi dan Pembakaran Keramik
13. Sifat Dielektrik Keramik
14. Sifat Magnetik dan Dielektrik Nonlinier Keramik
15. Sifat Optik Keramik
2
16. UAS
Materi Kuliah Minggu 6
(Course Materials Week 6)
Pendahuluan (Introduction)
a. Ketangguhan pecah keramik (Fracture toughness of ceramics)
b. Kekuatan keramik (Strength of ceramics)
c. Mekanisme pertangguhan pada keramik (Toughening mechanisms on ceramics)
d. Mendesain material keramik (Designing with ceramics)
Ikhtisar (Summary)
3
Pendahuluan
(Introduction)
Strain
4
Pendahuluan
(Introduction)
Pendahuluan (Introduction)
a. Ketangguhan pecah keramik (Fracture toughness of ceramics)
b. Kekuatan keramik (Strength of ceramics)
c. Mekanisme pertangguhan pada keramik (Toughening mechanisms on ceramics)
d. Mendesain material keramik (Designing with ceramics)
Ikhtisar (Summary)
6
Sensitivitas Cacat
(Flaw Sensitivity)
Ketika
di satu waktu , maka keadaan
menjadi sangat tidak stabil dan
perambatan cacat terjadi sangat cepat
𝐹 𝑎𝑝𝑝 𝐹 𝑎𝑝𝑝 mendekati kecepatan suara (If at a point of
time , the situation becomes catastrophically unstable
terdistribusi Tegangan terkonsentrasi and cracks propagating at velocities approaching the
speed of sound)
dengan merata pada ujung cacat, 7
Sensitivitas Cacat
(Flaw Sensitivity)
: panjang retakan
: jari-jari
kelengkungan
retakan
𝜎 𝑡𝑖𝑝 =2 𝜎 𝑎𝑝𝑝
√ 𝜌
𝜎𝑓 ≈
terjadi saat
𝑌
16 √ 𝜌
𝑐
bergantung pada ukuran
dan bentuk retakan
8
Kriteria Energi untuk Kegagalan – Kriteria Griffith
(Energy Criteria for Fracture – The Griffith Criterion)
9
Kriteria Energi untuk Kegagalan – Kriteria Griffith
(Energy Criteria for Fracture – The Griffith Criterion)
• Energi elastis dan energi regangan (Elastic energy and strain energy)
Padatan tegangan elastis yang seragam semua ikatan dalam
material memanjang kerja yang dilakukan oleh dikonversi menjadi
energi elastis (Solid uniformly elastically stressed all bonds elongate the work
done by is converted to elastic energy)
2
1 𝜎
1 𝑎𝑝𝑝
Energi elastis 𝑈 𝑒𝑙𝑎𝑠 = 𝜀𝜎 =
yang tersimpan 2 𝑎𝑝𝑝 2 𝑌
per unit volume
10
Kriteria Energi untuk Kegagalan – Kriteria Griffith
(Energy Criteria for Fracture – The Griffith Criterion)
• Energi elastis dan energi regangan (Elastic energy and strain energy)
𝜎 𝑎𝑝𝑝 𝜎 𝑎𝑝𝑝 Saat ada retakan,
sebagian volume di
𝑡 sekitar retakan akan
mengalami relaksasi
𝑐 diasumsikan bahwa
volume yang mengalami
relaksasi tersebut
Material tanpa retakan, Material dengan berbentuk setengah
volume retakan sepanjang silinder
𝑉 0 𝜎 2𝑎𝑝𝑝 𝑉 0 𝜎 2𝑎𝑝𝑝 𝜎 2𝑎𝑝𝑝 𝜋 𝑐 2 𝑡
𝑈 =𝑈 0 +𝑉 0 𝑈 𝑒𝑙𝑎𝑠 =𝑈 0 +
2𝑌
𝑈 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 =𝑈 0 +
2𝑌
−
2𝑌 2 [ ]
: energi bebas saat tidak ada tegangan
11
yang bekerja pada material
Kriteria Energi untuk Kegagalan – Kriteria Griffith
(Energy Criteria for Fracture – The Griffith Criterion)
12
Kriteria Energi untuk Kegagalan – Kriteria Griffith
(Energy Criteria for Fracture – The Griffith Criterion)
𝑐 𝑐𝑟𝑖𝑡 Kegagalan
0 𝑎𝑝𝑝
𝑈 𝑡𝑜𝑡 =𝑈 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 +𝑈 𝑠𝑢𝑟𝑓 =𝑈 0 +
terjadi saat panjang
𝑎𝑝𝑝
−
2𝑌 2𝑌 2 [ ]+2𝛾𝑐𝑡
𝜎 2𝑓 2
− 𝜋 𝑐 𝑐𝑟𝑖𝑡 𝑡 +2 𝛾 𝑡 ≤ 0 𝜎 𝜋 𝑐 𝑐𝑟𝑖𝑡 ≥ 4 𝛾 𝑌
𝑓
2𝑌
𝜎 𝑓 √ 𝜋 𝑐 𝑐𝑟𝑖𝑡 ≥ 2 √ 𝛾 𝑌
13
Kriteria Energi untuk Kegagalan – Kriteria Griffith
(Energy Criteria for Fracture – The Griffith Criterion)
𝜎 𝑓 √ 𝜋 𝑐 𝑐𝑟𝑖𝑡 ≥ 2 √ 𝛾 𝑌
𝐾 𝐼 ≥𝐾𝐼𝑐 Kriteria Griffith
Faktor intensitas tegangan, MPa m1/2 Faktor intensitas tegangan kritis, atau
(stress intensity factor) ketangguhan patah (critical stress
intensity factor, or fracture toughness)
16
Aspek Keatoman dari Patahan
(Atomistic Aspects of Fracture)
18
Materi Kuliah Minggu 6
(Course Materials Week 6)
Pendahuluan (Introduction)
a. Ketangguhan pecah keramik (Fracture toughness of ceramics)
b. Kekuatan keramik (Strength of ceramics)
c. Mekanisme pertangguhan pada keramik (Toughening mechanisms on ceramics)
d. Mendesain material keramik (Designing with ceramics)
Ikhtisar (Summary)
19
Kecacatan Pemrosesan dan Permukaan
(Processing and Surface Flaws)
• Keramik tidak dapat diproses dengan metode deformasi (karena getas) dan
tidak dapat dicor (karena titik leleh yang tinggi) (Ceramics cannot be processed
either by deformation methods due to its brittleness, or by casting due to its high melting points)
• Dari materi minggu ke-5: sebagian besar keramik diproses dengan
penyinteran padat atau cair cacat tidak dapat dihindari (Most ceramics are
fabricated by either solid- or liquid-sintering flaws are inevitable)
• Kecacatan dapat berupa: cacat internal, cacat permukaan yang timbul saat
pemrosesan, dan cacat permukaan yang muncul belakangan karena proses
pengerjaan atau pemakaian (Flaws in ceramics can be either internal, surface flaws
generated during processing, or surface flaws introduced later during machining or service)
• Macam-macam cacat: pori-pori, inklusi, gumpalan dan butiran yang besar,
serta cacat permukaan (Types of flaws: pores, inclusions, agglomerates and large grains, and
surface flaws)
20
Kecacatan Pemrosesan dan Permukaan
(Processing and Surface Flaws)
• Pori-pori (Pores)
Keberadaan pori menurunkan kekuatan karena: mengurangi luas
penampang menaikkan tegangan yang dirasakan oleh keramik, dan
berperan sebagai pemusat tegangan (Pores decrease the strength of ceramics
because: they reduce the cross-sectional area over which the load is applied, and they act as
stress concentrators)
: kekuatan − 𝐵𝑃
:
fraksi volume
spesimen berpori 𝜎 𝑝 =𝜎 0 𝑒
porositas
: kekuatan : konstanta, bergantung
spesimen tanpa pada distribusi dan
pori-pori morfologi dari pori
21
Kecacatan Pemrosesan dan Permukaan
(Processing and Surface Flaws)
• Inklusi
(Inclusions)
Pengotor pada serbuk bahan baku dapat bereaksi dengan matriks (senyawa
utama penyusun keramik) membentuk inklusi (Impurities in the starting powders can react
with the matriw and form inclusions)
Inklusi dapat mempunyai sifat-sifat mekanik dan termal yang berbeda dari
matriks (Inclusions may have different mechanical and thermal properties from the matrix)
Perbedaan koefisien ekspansi termal antara matriks () dan inklusi ()
mengakibatkan adanya ‘tegangan sisa’ yang besar saat proses pendinginan (The
mismatch in the thermal expansion coefficient of the matrix and the inclusions resulting in large residual
stresses during cooling process)
Jika pembentukan retakan matriks
Jika inklusi akan cenderung untuk terpisah dari matriks dan membentuk
cacat yang menyerupai pori-pori
22
Kecacatan Pemrosesan dan Permukaan
(Processing and Surface Flaws)
23
Kecacatan Pemrosesan dan Permukaan
(Processing and Surface Flaws)
25
Pengaruh Tegangan Sisa Permukaan Tekan
(Effect of Compressive Surface Residual Stresses)
26
Pengaruh Tegangan Sisa Permukaan Tekan
(Effect of Compressive Surface Residual Stresses)
27
Pengaruh Tegangan Sisa Permukaan Tekan
(Effect of Compressive Surface Residual Stresses)
28
Pengaruh Temperatur pada Kekuatan
(Effect of Temperature on Strength)
29
Materi Kuliah Minggu 6
(Course Materials Week 6)
Pendahuluan (Introduction)
a. Ketangguhan pecah keramik (Fracture toughness of ceramics)
b. Kekuatan keramik (Strength of ceramics)
c. Mekanisme pertangguhan pada keramik (Toughening mechanisms on ceramics)
d. Mendesain material keramik (Designing with ceramics)
Ikhtisar (Summary)
30
Mekanisme Pertangguhan
(Toughening Mechanisms)
31
Pembelokan Retakan
(Crack Deflection)
33
Menjembatani Retakan
(Crack Bridging)
• Fasa
penguat mengalami regangan elastis di sepanjang bukaan retakan (The
reinforcing phase is elastically stretched along the crack front)
• Ketangguhan patah meningkat dengan:
o meningkatkan fraksi volume fasa penguat
o meningkatkan rasio modulus Young komposit (matriks+fasa penguat)
dan modulus Young fasa penguat
o meningkatkan rasio energi patah fasa penguat dan energi patah di
antarmuka antara fasa penguat dan matriks 34
Menjembatani Retakan
(Crack Bridging)
35
Pertangguhan Transformasi
(Transformation Toughening)
Pendahuluan (Introduction)
a. Ketangguhan pecah keramik (Fracture toughness of ceramics)
b. Kekuatan keramik (Strength of ceramics)
c. Mekanisme pertangguhan pada keramik (Toughening mechanisms on ceramics)
d. Mendesain material keramik (Designing with ceramics)
Ikhtisar (Summary)
37
Mendesain Material Keramik
(Designing with Ceramics)
38
Distribusi Weibull
(Weibull Distribution)
𝑚 −1 𝑚
𝜎 𝜎
𝑓 ( 𝑥)= 𝑚
𝜎0 ( ) ( ( ))
exp −
𝜎0
Integras
i 𝑚
𝜎
𝑆= 𝑒𝑥𝑝 −
𝜎0 [ ( )] Modulus
Weibull Tegangan
kegagalan
(failure
1 𝜎 stress)
ln ln =𝑚 ln =𝑚 ln 𝜎 − 𝑚 ln 𝜎 0
𝑆 𝜎0 Level tegangan saat
kemungkinan ketahanannya
Kemungkinan ketahanan (survival probability): fraksi adalah
sampel yang akan bertahan pada level tegangan tertentu 39
Distribusi Weibull: Latihan Soal
(Weibull Distribution: Exercise)
40
Distribusi Weibull: Latihan Soal
(Weibull Distribution: Exercise)
j
1
1 300
300 5,70
5,70 0,93
0,93 2,66
2,66
2
2 310
310 5,74
5,74 0,84
0,84 1,72
1,72
3
3 340
340 5,83
5,83 0,74
0,74 1,20
1,20
4
4 345
345 5,84
5,84 0,64
0,64 0,82
0,82
5
5 350
350 5,86
5,86 0,55
0,55 0,51
0,51
6
6 367
367 5,91
5,91 0,45
0,45 0,23
0,23
7
7 387
387 5,96
5,96 0,36
0,36 -0,03
-0,03
8
8 400
400 5,99
5,99 0,26
0,26 -0,30
-0,30
9
9 410
410 6,02
6,02 0,16
0,16 -0,59
-0,59
10
10 420
420 6,04
6,04 0,07
0,07 -0,99
-0,99
42
Distribusi Weibull: Latihan Soal
(Weibull Distribution: Exercise)
j
1
1 300
300 5,70
5,70 0,93
0,93 2,66
2,66
2
2 310
310 5,74
5,74 0,84
0,84 1,72
1,72
3
3 340
340 5,83
5,83 0,74
0,74 1,20
1,20
4
4 345
345 5,84
5,84 0,64
0,64 0,82
0,82
5
5 350
350 5,86
5,86 0,55
0,55 0,51
0,51
6
6 367
367 5,91
5,91 0,45
0,45 0,23
0,23
𝑚=10,5
7
7 387
387 5,96
5,96 0,36
0,36 -0,03
-0,03
𝜎 0 ≈ 385 𝑀𝑃𝑎
8
8 400
400 5,99
5,99 0,26
0,26 -0,30
-0,30
9
9 410
410 6,02
6,02 0,16
0,16 -0,59
-0,59
10
10 420
420 6,04
6,04 0,07
0,07 -0,99
-0,99
43
Distribusi Weibull: Latihan Soal
(Weibull Distribution: Exercise)
𝑚
𝜎
𝑆= 𝑒𝑥𝑝 −
[ ( )]
𝜎0
10,5
𝜎
0,999=𝑒𝑥𝑝 −
[( ) ]
385
𝜎 =200 𝑀𝑃𝑎
𝑚=10,5
𝜎 0 ≈ 385 𝑀𝑃𝑎
44
Distribusi Weibull
(Weibull Distribution: Exercise)
45
Materi Kuliah Minggu 6
(Course Materials Week 6)
Pendahuluan (Introduction)
a. Ketangguhan pecah keramik (Fracture toughness of ceramics)
b. Kekuatan keramik (Strength of ceramics)
c. Mekanisme pertangguhan pada keramik (Toughening mechanisms on ceramics)
d. Mendesain material keramik (Designing with ceramics)
Ikhtisar (Summary)
46
Ikhtisar Minggu 6
(Summary of Week 6)