Keperdataan
Pemerintahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari tampil dengan
dua kedudukan yaitu sebagai wakil dari badan hukum dan wakil jabatan
pemerintahan. Sebagai wakil dari badan hukum, kedudukan hukum
pemerintah tidak berbeda atau badan hukum perdata pada umumnya
yaitu diatur dan tunduk pada ketentuan-ketentuan hukum
keperdataan. Menurut F.A.M Stroink dan J.G. Steenbeek berpendapat,
ketika badan hukum publik terlibat dalam pergaulan hukum
keperdataan, ia bertindak tidak sebagai pemerintah sebagai organisasi
kekuasaan, tetapi ia terlibat bersama-sama dengan warga privat. Pada
dasarnya harus tunduk pada kekuasaan hukum dan hakim (peradilan)
biasa, sebagaimana halnya warga negara.
Badan-badan atau para pejabat tata usaha negara bertindak melalui dua
macam peranan, yaitu :
a. Selaku pelaku hukum publik (public actor) yang menjalankan kekuasan
publik (public, openbaar gezang) yang dijelmakan dalam kualitas
penguasa (authorities) seperti halnya badan-badan tata usaha negara dan
berbagai jabatan yang diserahi wewenang penggunaan kekuasaan publik.