Anda di halaman 1dari 20

Anatomi Faring

OLEH : RAYMOND GIVENCHY RIANKA 406172089


• Suatu kantong fibromuskuler yang berbentuk seperti corong
•Dimulai dari dasar tengkorak dan terus menyambung ke esophagus hingga setinggi
vertebrata servikalis ke-6
• Berdasarkan letak, dibagi menjadi Nasofaring, Orofaring dan Laringofaring (Hipofaring)
Nasofaring
• Dari dasar tengkorak sampai
palatum mole
•Anterior : kavitas nasal melalui
koana
•Posterior : arkus vertebra C 1
•Superior : basis sphenoid dan basis
occiput
•Inferior : orofaring
Orofaring
• Dari permukaan bawah palatum mole
sampai batas atas epiglottis
• Anterior : kavitas oral

• Posterior : corpus vertebra C 2

• Superior : nasofaring

• Inferior : laringofaring
Cincin Waldeyer
• Cincin jaringan limfoid di nasofaring dan orofaring
• Fungsi imunitas
Laringofaring
• Dari batas atas epiglottis sampai setinggi Vertebra
C 6 dan berlanjut menjadi esophagus
• Dibagi menjadi 3 daerah : sinus piriformis, regio
post cricoid dan dinding faring posterior
Muskulus Faring
• Dibagi menjadi 2 : longitudinal dan sirkular
• Sebagian besar dipersarafi oleh N. X kecuali Otot stylofaringeus yg dipersarafi oleh N. IX
Otot Sirkular
1. Superior pharyngeal constrictor lokasi di orofaring
• berasal dari ligamentum pterygomandibular, prosesus alveolar mandibula dan
medial pterygoid plate dan pterygoid hamulus dari tulang sfenoid
• insersi di tuberkel faringeal dari occipital dan median faringeal raphe
2. Middle pharyngeal constrictor lokasi di laringofaring
• Berasal dari ligamentum stylohyoid
• Insersi di raphe faringeal
3. Inferior pharyngeal constrictor di laringofaring
• Superior component (thyropharyngeus) memiliki serabut oblik yg melekat pada
kartilago krikoid
• Inferior component (cricopharyngeus) memiliki serabut horizontal yg melekat
pada kartilago krikoid
Otot
Longitudinal
Stylopharyngeus berasal dari prosesus styloid dari
tulang temporal, insersi ke faring.

Palatopharyngeus berasal dari palatum durum,


insersi ke faring.

Salpingopharyngeus berasal dari tuba eustachia,


insersi ke faring.
◦ Selain berfungsi dalam proses menelan,
membuka tuba eustachia untuk menyamakan
tekanan di telinga tengah
Vaskularisasi
• Vaskularisasi arteri ke faring melalui cabang-
cabang arteri karotis eksterna :

Arteri ascending faringeal

Cabang-cabang arteri fasial

Cabang-cabang arteri maksial dan lingual


• Drainase vena oleh pleksus vena faringeal
menuju vena jugular interna
Retropharyngeal space
• anterior : lapisan tengah fascia cervical dalam
• posterior : ala fascia
• lateral : lapisan dalam fascia cervical dalam
• superior : clivus
• inferior : bagian ala fascia yang menyatu dengan fascia cervical
dalam, stinggi vertebra T4
Fisiologi Menelan
•Proses menelan dibagi menjadi 3 fase, yaitu : fase oral, fase faringeal dan fase esophagus
•Pada proses menelan akan terjadi hal-hal sebagai berikut:
a) Pembentukan bolus makanan dengan ukuran dan konsistensi yang baik 
b) Upaya sfingter mencegah terhamburnya bolus selama fase menelan
c) Mempercepat masuknya bolus makanan ke dalam faring pada saat respirasi
d) Mencegah masuknya makanan dan minuman ke dalam nasofaring danlaringe.Kerjasama yang
baik dari otot-otot di rongga mulut untuk mendorong bolusmakanan kearah lambung
e) Usaha untuk membersihkan kembali esofagus
Fase Oral
•Fase oral terjadi secara sadar
•Bolus makanan bergerak dari rongga mulut melalui dorsum lidah,
terletak di tengah lidah akibat kontraksi otot intrinsik lidah
•Kontraksi m.levator veli palatini -> rongga pada lekukan dorsum
lidah diperluas, palatum mole terangkat dan bagian atas faring
terangkat
•Bolus terdorong ke posterior karena lidah terangkat ke atas +
penutupan nasofaring
•Kontraksi m.palatoglossus -> ismus fausium tertutup + kontraksi
m.palatofaring ->bolus makanan tidak akan berbalik ke rongga
mulut
Fase Faringeal
•Fase faringeal terjadi secara reflex pada perpindahan bolus
makanan dari faring ke esophagus
•Faring dan laring bergerak ke atas oleh kontraksi M.Stilofaring,
M.Tirohioid dan M.Palatofaring -> aditus laring tertutup oleh
epiglottis
•Kontraksi M. Ariepliglotika dan M. Aritenoidobligus -> ketiga
sfingter laring, yaitu plika ariepligotika, plika ventrikularis
dan plika vokalis tertutup 
•Penghentian aliran darah ke laring karena reflex yang
menghambat pernapasan, sehingga bolus makanan akan
meluncur ke arah esophagus, karena valekula dan sinus
piriformis sudah dalam keadaan lurus
Fase Esofageal
• Fase esofageal adalah fase perpindahan bolus makanan dari esofagus ke
lambung
• Rangsangan bolus makanan pada akhir fase faringeal -> relaksasi
m.krikofaring, sehingga introitus esophagus terbuka dan bolus makanan
masuk ke dalam esofagus
• Setelah bolus makanan lewat -> sfingter akan berkontraksi lebih kuat,
melebihi tonus introitus esofagus pada waktu istirahat, sehingga makanan
tidak akan kembali ke faring
• Selanjutnya bolus makanan akan didorong ke distal oleh gerakan peristaltik
esofagus
• Pada akhir fase esofageal sfingter ini akan terbuka secara refleks ketika
dimulainya peristaltik esofagus servikal untuk mendorong bolus makanan
ke distal
• Selanjutnya setelah bolus makanan lewat, maka sfingter ini akan menutup
kembali

Anda mungkin juga menyukai