Anda di halaman 1dari 20

PENERAPAN KOMPRES HANGAT  

TERHADAP INTENSITAS
NYERI PADA PASIEN ARTRITIS
  REUMATOID DI WILAYAH
  KERJA PUSKESMAS BANJARSARI METRO UTARA
  TAHUN 2020
 
 
 

Oleh
KOMALA DEWI
NIM : 0241012217069
 
 
 
 

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA WACANA METRO
TAHUN 2020
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
 Di seluruh
Menurut dunia,
NOOR (2017)
(2017). kejadian
didiseluruh
seluruh Dunia tahunan
kejadian
dunia kejadian ARAR
tahunan
adalah sekitar tiga kasus per10.000 penduduk dan tingkat
adalah
prevalensi 1%.sekitar tigaspontan
Remisi klinis kasus perjarang
bersifat 10.000 (sekitar 5-
penduduk,
10%) AR lebih seringdan
terjaditisekitar 5-10%).
pada wanita dibanding pria .APada usia
35-50 tahun.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS) tahun 2018
menunjukkan perevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis pada
penduduk umur >15 tahun mengalami penurunan di Indonesia tahun 2018
yaitu 7.3% per1.000 penduduk bagi yang terdiagnosis dokter atau
mempunyai gejala tertingi terjadi pada umur >75 tahun mengalami
peningkatan yaitu 18.9%. Prevalensi lebih tinggi pada perempuan sebesar
8.5% dibandingkan dengan laki-laki yaitu 6.1%.

Berdasarkan data medical record Puskesmas Banjarsari Kota


Metro jumlah kunjungan pasien artritis reumatoid pada bulan
januari sampai februari tahun 2020 yaitu sejumlah 82 penderita.
LANJUTAN BAB 1.....
RUMUSAN MASALAH

‘Bagaimana penerapan kompres hangat


terhadap intensitas nyeri pada pasien artritis
reumatoid di Wilayah Kerja Puskesmas
Banjarsari Metro Utara tahun 2020

TUJUAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

Untuk mengetahui bagaimana a. Mengidentifikasi karakteristik


penerapan kompres hangat terhadap pasien artritis reumatoid
intensitas nyeri pada pasien artritis b. Mengidentifikasi intensitas
reumatoid nyeri sebelum dan sesudah
dilakukan kompres hangat
LANJUTAN BAB 1... MANFAAT KTI

Manfaat teoristik Manfaat praktis

Diharapkan menjadi bahan a. Bagi penulis


masukan dalam upaya untuk mengetahui manfaat kompres
hangat terhadap intensitas nyeri
mengembangkan
b. Bagi keluarga
penatalaksanaan nyeri pada menambah pengetahuan bagi
pasien artritis reumatoid keluarga yang mengalami gangguan
rasa nyaman (nyeri)
c. Bagi institusi
sebagai cara mengevaluasi materi
yang telah disampaikan diinstitusi
d. Bagi tenaga kesehatan
sebagai penatalaksanaan nyeri pada
pasien artritis reumatoid
BAB II........ Pengertian
Artritis reumatoid (AR) adalah penyakit autoimun
TINJAUAN PUSTAKA
yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan
progresif, dimana sendi merupakan target utama.
Menifestasi klinis AR adalah poliartitis simetrik yang
ARTRITIS terutama mengenai sendi-sendi kecil pada tangan dan
REUMATOID kaki. selain lapisan sinovial sendi, artritis rematoid
juga bisa mengenai organ-organ diluar seperti kulit,
jantung, paru-paru dan mata. Mortolisnya meningkat
akibat adanya komplikasi kardiovaskuler, infeksi,
penyakit ginjal, keganasan dan adanya komobidita
(Rangki, dkk, 2019).

Etiologi
Menurut NOOR, (2017) Penyebab AR tidak di
ketahui. Faktor genetika, lingkungan, hormon,
imunologi, dan faktor-faktor infeksi mungkin
memainkan peran penting, sementara itu, faktor sosial
ekonomi, psikologis, dan gaya hidup mempengaruhi
progresivitas dan penyakitnya .
LANJUTAN BAB II....

Manifestasi klinis
ARTRITIS
Menurut Smeltzer & Bare, (2002) Manifestasi klinis artritis
REUMATOID
reumatoid sangat bervariasi dan biasanya mencerminkan
stadium serta beratnya penyakit. Rasa nyeri, pembengkakan,
panas, eritema, dan gangguan fungsi pada sendi merupakan
gambaran klinis yang klasik untuk aritristis reumatoid.

komplikasi
Menurut NOOR, (2017). AR sendiri tidak fatal, tetapi komplikasi penyakit dapat
mempersingkat hidup beberapa individu. secara umum, AR progresif dan tidak bisa
disembuhkan. Dalam beberapa waktu penyakit ini secara bertahap menjadi kurang
agresif. Namun, jika tulang dan ligamen mengalami kehancuran dan perubahan
bentuk apapun dapat menimbulakan efek yang permanen .
LANJUTAN BAB II.....
•Darah perifer lengkap
•Faktor reumatoid
Pemeriksaan
•Laju endap darah atau CRP
penunjang •Pemeriksaan hati dan ginjal
•MRI

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pasien artritis reumatoid menurut LeMon, Burke & Bauldoff


(2018) sebagai berikut:
•Pemberian analgesik ringan diberikan untuk meredakan proses inflamsi.
•Kartokosteroid dapat meredahkan gejala AR melambatkan kerusakan sendi
•Istirahat dan tidur berguna untuk mengurangi manifestasi penyakit.
•Pemberian kompres hangat dan dingin
•Bembedahan
LANJUTAN BAB II...

Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat


subjektif dan hanya orang Yang mengalaminya yang
dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut.
Nyeri
Secara umum, nyeri dapat didefinisikan sebagai
perasaaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat
(Mubarak, Indrawati & Susanto, 2015)

1. Tauma
2. Peradangan
Penyebab 3. Gangguan sirkulasi darah dan kelaian pembuluh
nyeri darah
4. Gangguan pada jaringan tubuh
5. Tumor
6. Iskemi pada jaringan
7. Spasme otot
LANJUTAN BAB II...

1. Nyeri perifer
Jenis-jenis 2. Nyeri sentral
nyeri 3. Nyeri pesikogrnik

1. Nilai budaya
Faktor yang 2. Tahap perkembangan
mempengaruh 3. Lingkungan dan individu
i nyeri dukungan
4. Pengalaman nyeri sebelumnya
5. Ansietas dan setres
6. Jenis kelamin
7. Makna nyeri
8. Keletihan
LANJUTAN BAB II...

Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan


suhu hangat setempat yang dapat menimbulakan beberapa
Kompres hangat efek fisiologi. pemberian rasa hangat pada klien dengan
mengunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada
bagian tubuh yang memerlukannya. Efek terapeutik
pemberian kompres hangat di antaranya mengurangi nyeri,
meningkatkan aliran darah, mengurangi kejang otot, dan
menurunkan kekakuan tulang sendi (Mubarak, Indrawati &
Susanto, 2015).

Tujuan kompres hangat menurut Mubarak,


Indrawati & Susanto (2015) antara lain yaitu
memperlancar sirkulasi darah mengurangi rasa
sakit, merangsang gerakan peristaltik usus,
memperlancar getah radang (cairan eksudat)
dan memberikan rasa hangat dan nyaman.
BAB III
METODE PENULISAN

DESAIN KTI ini menggunakan


desain study kasus

1. Pasien artritis reumatoid


2. Bersedia menjadi responden
3. Klien dengan kesadaran composmetis
SUBJEK 4. Bersedia melakukan tindakan intervensi yang
di berikan
5. Klien dengan skala nyeri ringan sampai
sedang

Lokasi dan Pada bulan Mei 2020 di Wilayah Kerja


waktu Puskesmas Banjarsari Metro Utara
LANJUTAN BAB IIl...

INSTRUMEN PENERAPAN Lembar observasi

Inisial Skala nyeri Sekala nyeri Skala nyeri


pasie hari ke1 hari ke 2 hari ke 3
n
Sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum Sesudah

Pengukuran menggunakan
skala nyeri bourbanis
LANJUTAN BAB III...

PENGUMPULAN DATA

Melakukan pengkajian

Membuat rencana tindakan

Melakukan tindakan

Melakukan evaluasi
LANJUTAN BAB III...

ETIKA PENERAPAN
Informed consent
Anomity
Kerahasiaan
Menghormati hak martabat manusia
Menghormati privasi dan kerahasian
subjek study kasus
Keadilan dan keterbukaan
Memperhitungkan manfaat dan kerugian
yang ditimbulakan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. GAMBARAN UMUM LOKASI Puskesmas


PENERAPAN Banjarsari Kota
Metro

2.Karakteristik dan Gambaran Subjek


Penerapan
subjek berusia 70 tahun, jenis kelamin perempuan, pekerjaan ibu rumah tangga,
klien mengatakan tidak pernah sekolah, klien memilki 6 anak, klien tinggal bersama
dua orang anak laki-lakinya yang belum menikah, klien mengatakan anaknya yang
lain jarang pulang, pada saat di lakukan pengkajian pada tanggal 3 Juli 2020 pukul
09:30 WIB didapatkan tanda-tanda vital TD 130/90 mmHg, suhu 36,2C, nadi
89x/menit RR 20x/menit. klien mengatakan nyeri pada tengkuk, jari-jari kaki dan
pungung kaki sampai mata kaki terasa nyeri, klien mengatakan nyeri pada saat
malam hari, dan saat cuaca dingin, klien mengatakan nyeri seperti tertusuk benda
tajam, klien mengatakan nyeri hilang timbul, saat ditunjukkan skala nyeri dengan
rentang 0-10 klien menunjuk angka 6 dalam katagori sedang.
O
3. Pemaparan fokus penerapan

Penerapan kompres hangat pada Ny.J dilakukan pada tanggal 3 s.d 5 Juli
2020 . Hasil pengkajian intensitas nyeri pada Ny.J dapat dilihat pada tabel di
bawah
Skala nyeri

waktu penerapan Sebelum penerapan Sesuda penerapan

skala kategori skala kategori

setelah Intervensi hari ke 1 6 sedang 6 sedang

Setelah intervensi hari ke ll 5 sedang 4 sedang

Setelah intervensi hari ke lll 4 Sedang 4 sedang

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan skor intensitas nyeri


setelah penerapan kompres hangat mengalami penurunan,
yaitu pada Ny. J dari skala nyeri 6 kategori sedang menjadi
skala nyeri 4 namun masih berada dalam kategori sedang
 
B. Pembahasan

Karakteristik subjek yang mempengaruhi nyeri

Ny.J berusia 70 tahun


memasuki masa manula
usia sehingga usia
mempenaruhi persepsi
Jenis kelamin subjek nyeri
dalam penerapan ini
yaitu perempuan. Jenis
kelamin dapat Jenis kelamin Subjek Ny.J klien memiliki anak 6,
menjadikan faktor klien hanya tinggal dengan ke-2
yang signitif dalam anak laki-lakinya yang belum
respons nyeriri menikah, klien mengatakan ke-4
anaknya yang lain jarang pulang,
Dukungan sehingga klien merasa kurang
keluarga mendapat dukungan dan perhatian
dari anak-anaknya yang
lainKehadiran orang orang terdekat
klien dan bagaimana sikap mereka
terhadap klien mempengaruhi
respons nyeri.
c. Keterbatasan study kasus
Penerpan ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur, namun masih
terdapat beberapa keterbatasan, di antranya yaitu:
1.Penerapan ini hanya bersifat deskripsi atau hanya dapat
menggambarkan perubahan intensitas nyeri antara sebelum dan sesudah
penerapan tanpa melakukan uji statistik untuk mengetahui besar
kecilnya pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri itu sendiri.
2. Penerapan ini hanya dilakukan pada satu subyek sehingga tidak dapat
mewakili seluruh penderita artritis reumatoid yang mengalami
gangguan rasa nyaman nyeri.
Bab v
Kesimpulan dan saran

•Karakteristik pada subjek yang mempengaruhi terjadinya nyeri yaitu


usia (Ny.J berusia 70 tahun), jenis kelamin (subyek dalam penerapan
ini berjenis kelamin perempuan) dan dukungan keluarga (Ny. J hanya
tinggal bersama ke-2 anak laki-lakinya)
• Intensitas nyeri sebelum dilakukan penerapan kompres hangat
didapatkan skor nyeri 6 kategori sedang.
• Intensitas nyeri sesudah dilakukan penerapan kompres hangat
selama 3 hari skor nyeri mengalami penurunan yaitu skor nyeri 4
namun masih berada dalam kategori sedang.

Anda mungkin juga menyukai