0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
83 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai evaluasi pelatihan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kualitas pelatihan. Beberapa model evaluasi pelatihan dijelaskan seperti model CIPP, empat level, ROTI, evaluasi summatif dan formatif.
Dokumen tersebut membahas mengenai evaluasi pelatihan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kualitas pelatihan. Beberapa model evaluasi pelatihan dijelaskan seperti model CIPP, empat level, ROTI, evaluasi summatif dan formatif.
Dokumen tersebut membahas mengenai evaluasi pelatihan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kualitas pelatihan. Beberapa model evaluasi pelatihan dijelaskan seperti model CIPP, empat level, ROTI, evaluasi summatif dan formatif.
(wening104@yahoo.co.id) Evaluasi pelatihan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam program pelatihan. Evaluasi pelatihan lebih difokuskan pada peninjauan kembali proses pelatihan dan menilai hasil pelatihan serta dampak pelatihan. Evaluasi pelatihan memiliki fungsi sebagai pengendali proses dari hasil program pelatihan sehingga akan dapat dijamin suatu program pelatihan yang sistematis, efektif dan efisien. Evaluasi pelatihan mencoba mendapatkan informasi mengenai hasil-hasil program pelatihan, juga memasukkan umpan balik dari peserta pelatihan yang sangat membantu dalam memperbaiki pelatihan tersebut. TUJUAN EVALUASI
1. Menemukan bagian-bagian pelatihan mana yang berhasil mencapai
tujuan, serta bagian-bagian pelatihan mana yang kurang berhasil, sehingga dapat dibuat langkah-langkah perbaikan. 2. Memberi kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan saran- saran dan penilaian terhadap program yang dijalankan. 3. Memberikan masukan untuk perencanaan program. 4. Memberikan masukan untuk kelanjutan, perluasan, dan penghentian program. 5. Memberi masukan untuk memodifikasi program. 6. Memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat program. Beberapa model evaluasi pelatihan 1. Model CIPP (Context, Input, Process, Product) Model CIPP merupakan model untuk menyediakan informasi bagi pembuat keputusan, jadi tujuan evaluasi ini adalah untuk membuat keputusan. Komponen model evaluasi ini adalah konteks, input, proses dan produk. 2. Model Empat Level Merupakan model evaluasi pelatihan yang dikembangkan pertama kali oleh Donald. L. Kirkpatrick (1959) dengan menggunakan empat level dalam mengkategorikan hasil- hasil pelatihan. Empat level tersebut adalah level reaksi, pembelajaran, perilaku dan hasil. Keempat level dapat dirinci sebagai berikut: • Level 1: Reaksi • Level 2: Pembelajaran • Level 3: Perilaku • Level 4: Hasil 3. Model ROTI (Return On Training Investment) Model ROTI yang dikembangkan oleh Jack Phillips merupakan level evaluasi terakhir untuk melihat cost- benefit setelah pelatihan dilaksanakan. Kegunaan model ini agar pihak manajemen perusahaan melihat pelatihan bukan sesuatu yang mahal dan hanya merugikan pihak keuangan, akan tetapi pelatihan merupakan suatu investasi. 4. Model Evaluasi Summative Evaluasi summatif hanya memperhatikan/membandingkan antara tujuan yang ingin dicapai dan hasil yang tercapai, apakah suatu program berhasil atau tidak, tanpa memperhatikan proses yang terjadi. Evaluasi summatif dilakukan dengan cara membandingkan antara tujuan awal dengan hasil akhir yang telah dicapai. 5. Model Evaluasi Formatif Evaluasi formatif, adalah evaluasi yang dilakukan terhadap proses yang terjadi, dengan tujuan untuk memberikan umpan balik bagi pelaksana program pelatihan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional