Anda di halaman 1dari 26

Terapi Aktivitas Kelompok –

Komunikasi Pemulihan Pasien


Gangguan Jiwa di Panti
Rehabilitasi Mental Prima
Harapan Kabupaten Bandung
Komunikasi Kesehatan Kelas D
Kelompok 1
1. 19_Asyifa Zahrany ( K011201199 )
2. 53_St Nur Asizah Dwiana Arni
( K011201243 )
3. 37_Ayundhasari ( K011201219 )
4. 09_Varadytha Indah Sari ( K011201189 )
5. 13_Nurul Ariqah ( K011201193 )
6. 23_Tri Nur Zanah ( K011201203 )
7. 05_Angeline Natasha Pradevy
( K011201185 )
8. 49_Resky Nurul Hikmah ( K011201239 )
9. 41_Hermalia Putri ( K011201227 )
10. 01_Leny Yuniarty Ummi ( K011201181 )
11. 17_Fathimah ( K011201197 )
12. 25_Fatmawati ( K011201205 )
13. 55_Sefrina ( K011201248 )
14. 31_Andi Zahra Alya Sapirah ( K011201211 )
Outline

01 02 03

Analisis Situasi → Identifikasi


Perumusan Tujuan Pemilihan Media
Masalah/Prioritas Masalah

04 05 06

Rancangan Pesan Produksi dan Distribusi Evaluasi


Pesan
Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah sebuah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial. Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa
latin “communicare” yang artinya “menyampaikan”.Menurut asal katanya tersebut, arti 
komunikasi adalah proses penyampaian makna dari satu entitas atau kelompok ke
kelompok lainnya melalui penggunaan tanda, simbol, dan aturan semiotika yang
dipahami bersama.

Tujuan komunikasi adalah tujuan yang menyangkut upaya untuk mengubah perilaku
sasaran setelah kegiatan komunikasi dilakukan. Rumusan tujuan harus memuat: khalayak
sasaran, cakupan jumlah sasaran, dan perubahan perilaku yang diinginkan.
01
Analisis Situasi → Identifikasi
Masalah/Prioritas Masalah
a. Identifikasi Masalah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan
bahwa kesehatan mental merupakan
kondisi mental yang tidak adanya gangguan atau
kecacatan mental.Kesehatan mental dipengaruhi oleh
peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan
dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku
seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa
kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau
stres berat jangka panjang.
Kondisi kesehatan mental kini tidak lagi bisa dianggap remeh. Kesehatan mental sama
pentingnya dengan kesehatan fisik dan penyakit atau kecacatan lain yang timbul
pada tubuh. Di Indonesia, kondisi kesehatan mental masih menjadi salah satu isu
yang dikesampingkan, padahal secara jumlah, penderita gangguan mental terus
meningkat. Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Abnormal Psychology ini
didasarkan pada serangkaian survei kesehatan berbasis daring yang diberikan
kepada mahasiswa baru dalam beberapa bulan awal perkuliahan. Hasilnya,
sebanyak 35 persen dari 13.984 responden dilaporkan mengalami gangguan
mental selama hidupnya. Sementara 31 persen di antaranya mengalami gangguan
mental setidaknya 12 bulan sebelum survei dilakukan dan depresi adalah
gangguan paling umum yang dialami mahasiswa.
Data pengidap gangguan jiwa secara global semakin meningkat
setiap tahun. Diperkirakan sekitar 300 juta orang mengidap
depresi di seluruh dunia. Bahkan, World Health Organization
(WHO) memperkirakan setiap 40 detik terjadi kasus bunuh diri di
seluruh dunia yang diakibatkan oleh depresi. Ketua Perhimpunan
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr Eka
Viora, SpKJ, mengatakan untuk di Indonesia. Terdapat sekitar
15,6 juta penduduk yang mengalami depresi. Sayangnya hanya 8
persen yang mencari pengobatan ke profesional.
b. Prioritas Masalah
1. Bagaimana komunikasi pemulihan pasien
gangguan mental yang dilakukan di panti
rehabilitasi mental Prima Harapan Bandung?,
dan
2. Mengapa panti rehabilitasi mental Prima
Harapan Bandung melakukan upaya komunikasi
penyembuhan dengan cara Terapi Aktivitas
Kelompok?
02
Perumusan
Tujuan
Perumusan Tujuan

01 02 03
Pentingnya memahami dan Upaya preventif dan pemulihan Cara penanganan yang akan
mengolah Kondisi pasien dengan gangguan dilakukan dalam
kesehatan mental mental ini dikembangkan pemulihan pasien
dengan gangguan
mental
Perumusan Tujuan
04 05
Memahami:
Meminimalisir pasien gangguan mental dengan
• Bagaimana Komunikasi Pemulihan pasien gangguan
komunikasi pemulihan yang dilakukan di Panti
mental yang dilakukan di panti rehabilitasi Mental
Rehabilitasi Mental Prima Harapan
Prima Harapan Bandung
• Mengapa Panti Rehabilitasi Mental Prima Harapan
Bandung melakukan upaya komunikasi 06
penyembuhan dengan cara Terapi Aktivitas
Kelompok. Meminimalisir pasien gangguan mental dengan
melakukan terapi aktivitas kelompok karena
dirasakan sebagai cara yang cukup efektif
dimana para pasien saling mendengarkan
masing-masing cerita dan permasalahannya.
Sehingga pasien tidak merasa sendirian dalam
menghadapi masalah yang dirasakan.
03
Pemilihan
Media
Penanganan yang dilakukan di sini adalah
para perawat melakukan komunikasi
langsung dengan pasien secara personal
kemudian melakukan beberapa aktivitas
cara berkelompok. Dengan komunikasi
secara berkelompok antara para pasien
dengan perawat ini, mereka
menggunakan aktivitas yang dinamakan
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) dan
komunikasi terapeutik sebagai
komunikasi antar individu sebagai media
pilihan untuk berkomunikasi
04
Rancangan
Pesan
Memformulasikan atau merancang pesan
membutuhkan pemecahan atas 4
(empat) masalah, yaitu apa yang akan
dikatakan (isi pesan), bagaimana cara
mengatakannya secara logis (struktur
pesan), bagaimana cara
mengatakannya secara simbolis
(format pesan), serta siapa yang
seharusnya mengatakannya (sumber
pesan).
Isi Pesan

Dalam hal ini, saat melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK), perawat
mengajak pasien untuk berkumpul dan melakukan terapi secara berkelompok.
Dan perawat memberikan materi mengenai hal-hal yang dapat membantu
mengurangi gejala pasien, seperti materi mengenai cara mengatasi halusinasi.
Struktur Pesan
Struktur pesan berkaitan dengan penempatan informasi sehingga khalayak dapat dengan mudah
memahami pesan yang disampaikan. Struktur pesan ini berkaitan dengan kondisi daya serap
khalayak yang akan dituju.

Tahap Komunikasi Penyembuhan di Panti Rehabilitasi Mental Prima yang digunakan meliputi
komunikasi terapeutik tatap muka dan komunikasi terapeutik yang dilakukan berkelompok atau
yang biasa disebut Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Dalam hal ini perawat sebelum menemui
pasiennya, harus selalu menyesuaikan dirinya agar selalu dalam suasana hati yang baik. Karena
hal tersebut bisa menjadi gangguan yang dapat membuat penyampaian dan penerimaan pesan
menjadi kacau. Perawat juga mempersiapkan dirinya sebelum memberikan materi yang dimana
materi tersebut sudah dibuat dalam bentuk presentasi yang sederhana untuk disampaikan
kepada pasien
Format Pesan
Format pesan digunakan untuk mengetahui bagaimana cara mengatakanya, misalnya
pesan tersebut harus disampaikan melalui hasil pengamatan langsung, wawancara,
dan dokumentasi, dapat dikatakan bahwa dalam proses komunikasi terapeutik,
perawat dan pasien saling bertukar pesan secara personal tidak sebagaimana
atasanbawahan lebih pada hubungan pertemanan. Sebagaimana yang teramati bahwa
komunikasi penyembuhan yang terjadi lebih bervariasi yang dilakukan oleh perawat.
Komunikasi yang teramati di antaranya berupa percakapan, sapaan, perintah, dan
teguran. Komunikasi tidak selalu berupa informasi yang penting, melainkan seringkali
hanyalah sebuah percakapan yang ringan yang dilakukan sehari-hari. Hal tersebut
dilakukan untuk memperkuat hubungan saling percaya antara perawat dengan pasien.
Sumber Pesan

Orang yang menyampaikan pesan haruslah bersumber dari orang yang


tepat, komunikasi ini dapat dilakukan dengan antar perawat atau
dokter yang lebih mengetahui tentang gangguan jiwa dan rehabilitasi
mental karena dalam menyampaikan pesan ini diperlukan adanya
pengetahuan dan kepercayaan sehingga pesan yang disampaikan bias
tersampaikan dengan baik dan tepat.
 
05
Produksi dan
Distribusi Pesan
Definisi
● Produksi pesan adalah proses yang melibatkan pembuatan pesan
pesan yang akan ditujukan kepada penerima pesan (komunikan ),sesuai
dengan rancangan pesan yang telah dibuat sebelumnya.
● Distribusi pesan adalah proses yang meliputi transmisi yaitu
memindahkan pesan pesan,produksi dan penguatan pesan untuk bisa
tersampaikan kepada penerima pesan (Komunikan).
Bentuk Produksi dan Distribusi Pesan
Adapun bentuk produksi pesan dalam jurnal ”Terapi Aktivitas Kelompok –
Komunikasi Pemulihan Pasien Gangguan Jiwa di Panti Rehabilitasi Mental Prima
Harapan Kabupaten Bandung”
● Pesan agar perawat mengajak pasien untuk berkumpul dan melakukan terapi
secara berkelompok saat melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK).
● Pesan agar perawat memberikan materi mengenai hal-hal yang dapat
membantu mengurangi gejala pasien, seperti materi mengenai cara
mengatasi halusinasi.
● Pesan terkait himbauan agar hendaknya perawat harus selalu menyesuaikan
dirinya agar selalu dalam suasana hati yang baik saat menemui pasiennya.
● Pesan agar perawat mempersiapkan dirinya sebelum memberikan materi
yang dimana materi tersebut sudah dibuat dalam bentuk presentasi yang
sederhana untuk disampaikan kepada pasien.
Setelah ada produksi pesan, selanjutnya pesan tersebut
didistribusikan agar dapat tersampaikan kepada pasien. Cara
digunakan agar pesan dapat di distribusikan dengan cepat
adalah:

01 02 03
Membangun suasana yang Memperkuat hubungan saling Perawat berada pada posisi sebagai
nyaman bagi perawat dalam percaya antara pasien dengan komunikan dan komunikator. Pesan yang
melakukan komunikasi terapeutik perawat,karena perawat disini
ditukarkan tidak satu arah. Perawat
merupakan orang kepercayaan
mereka,sehingga pasien dapat sebagai komunikan selain mendengarkan
menerima pesan dengan baik dengan aktif dan menginterpretasikan
pesan yang disampaikan pasien, juga
memberikan feedback.
06
Evaluasi
Teknik komunikasi terapeutik merupakan keterampilan
perawat yang harus dipelajari dan dilatih setiap saat.
Berkomunikasi dengan pasien, perawat perlu menganalisa
siapa yang akan diajak berkomunikasi, di mana ketika
berinteraksi dengan pasien anak remaja, tidak akan sama
teknik berkomunikasinya dengan pasien lansia, pasien
mental, dan juga para pecandu narkoba. Sebagaimana
yang teramati bahwa komunikasi penyembuhan yang
terjadi lebih bervariasi yang dilakukan oleh perawat.
Komunikasi yang teramati di antaranya berupa
percakapan, sapaan, perintah, dan teguran. Hal tersebut
dilakukan untuk memperkuat hubungan saling percaya
antara perawat dengan pasien
Data di lapangan dapat dikaitkan dengan yang
dikemukakan oleh George Herbert Mead mengenai Mind,
Self, and Society.
Thank You !

Anda mungkin juga menyukai