Anda di halaman 1dari 14

USAHA

PATUNGAN
(JOINT VENTURE)
OLEH KELOMPOK 5 :
Clarissa Danella Manurung
Dhebora Natasya Saragih
Neni Christa Sihombing
POKOK PEMBAHASAN

PENGERTIAN USAHA PATUNGAN

PROSES PENDIRIAN/PEMBENTUKAN
USAHA PATUNGAN

PERUSAHAAN YANG TERGABUNG


DALAM USAHA PATUNGAN

METODE AKUNTANSI USAHA


PATUNGAN
PENGERTIAN JOINT
VENTURA

Join ventura adalah kerjasama diantara dua orang atau lebih juga bisa
berupa badan usaha untuk mengusahakan usaha tertentu. Waktunya terbatas
dan masing-masing pihak dapat menyerahkan barang atau uang sebagai
kontribusi terhadap usaha bersama itu. Salah satu pihak yang bekerja sama
itu besarnya ditunjuk sebagai pemimpin usaha kerjasama atau joint venture
disebut sebagai “Managing Patner” yang berkewajiban menyelenggarakan
pembukuan dan penyajian laporan keuangan.
PROSES PENDIRIAN ATAU PEMBENTUKAN USAHA
PATUNGAN

Pelaksanaan Joint venture dapat terjadi lantaran persetujuan antara para pihak
yang mendirikannya. Untuk itu hal pertama yang harus dilakukan saat
mendirikan usaha ini adalah dengan membuat persetujuan.
Proses pendirian atau pembentukan joint ventura

Adapun terkait dengan persetujuan yang dibuat harus sesuai kaidah perjanjian dalam
ketentuan pasal 1313-1351 KUH Perdata. Dimana setidaknya para pihak:
1. Para pihak sepakat untuk mengikatkan dirinya;
2. Para pihak cakap untuk melakukan suatu perbuatan hukum;
3. Perbuatan hukum tersebut harus mengenai suatu hal tertentu; dan
4. Persetujuan tersebut harus mengenai suatu hal yang tidak bertentangan dengan hukum,
kesusilaan, dan ketertiban umum.
Perjanjian Joint venturet sendiri dapat berisikan kesepakatan para pihak dalam hal,
kepemilikan modal, saham, peningkatan kepemilikan saham penyertaan, keuangan,
kepengurusan, keuntungan, kerugian, teknologi dan tenaga ahli, penyelesaian sengketa yang
mungkin terjadi, serta berakhirnya perjanjian.
Proses pendirian atau pembentukan joint ventura

Untuk pendirian usaha Joint venture yang sebagian modalnya berasal dari pendanaan asing, ada
keharusan mengenai bentuk usaha yang akan didirikan, yakni perseroan terbatas. adapula hal-hal
yang menjadi syarat apabila Joint venture tersebut sebagian inisiator dari pihak asing. Adapun
syarat-syarat meliputi.
1. Wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) jika ada unsur modal asing.
2. Untuk joint venture yang PMA, modal dalam negeri minimal 51% dari total modal perusahan
patungan (joint venture company) tersebut.
3. Total nilai investasi 10 milyar rupiah diluar nilai tanah dan bangunan dengan modal awal
minimal disetor 2,5 milyar rupiah.
4. Untuk detail bidang usaha, Saudara dapat melihat pada Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun
2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan
Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
5. Ada sejumlah bidang usaha yang tertutup untuk perusahaan joint venture, sehingga calon
investor harus melihat Daftar Negatif Investasi yang terbaru. PP NO.44 TAHUN 2016.
6. Perusahaan joint venture PMA wajib mengajukan izin prinsip dan izin usaha tetap (IUT) ke
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). PERKA BKPM NO.14 TAHUN 2015.
7. Perusahaan joint venture PMA secara berkala menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman
Modal (LKPM) ke BKPM. PERKA BKPM NO.24 TAHUN 2015.
PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM USAHA
PATUNGAN

Asus dengan PT. Kimia Farma


Indofood dan
Gigabyte dan PT. Tigakarsa
Nestle
Satria
Kedua perusahaan tersebut pada tahun Untuk memantapkan penetrasi pasar Joint Venture seperti yang terjadi pada PT.
2007 melakukan kerja sama untuk di industri consumer goods, dua Kimia Farma dan PT.Tigakarsa Perkasa
membuat strategi baru dalam pembuatan perusahaan PT Indofood Sukses yang menghasilkan PT. Sari Husada. PT.
dan pemasaran produk motherboard dan Makmur Tbk (Indofood) dan Nestle Sari Husada adalah perusahaan Joint
graphics card, dan beberapa komponen S.A(Nestle), Switzerland, Venture dari dua perusahaan pemerintah
lain. Produk-produk hasil kerja sama ini membentuk perusahaan patungan dan swasta, PT. Kimia Farma dan PT.
akan menyandang nama Gigabyte. (joint venture). Perusahaan joint Tigakarsa Satria dengan komposisi modal
venture itu adalah PT Nestle Kimia Farma sebesar 55% dan Tigakarsa
Indofood Citarasa Indonesia. sebesar 45%. Pada tahun 1983 PT. Sari
Husada go public dan komposisi
modalnya berubah menjadi PT. Tiga Karsa
39,5%, PT. Kimia Farma menjadi 33%
dan masyarakat 27%.
METODE AKUNTANSI USAHA PATUNGAN
Ada dua metode akuntansi yang digunakan pada perusahaan joint venture, yaitu :
a. Metode Akuntansi dalam Usaha Patungan (Joint Venture) jika usaha patungan menyelenggarakan
pembukuan sendiri (Separate Book)
Rekening-rekening untuk setiap transaksi dalam metode akuntansi pembukuan terpisah ini akan dicatat dan
diselenggarakan pembukuan secara terpisah terhadap aktiva joint venture. Adapun transaksi keuangan yang tercatat di
dalam metode akuntansi joint venture ini meliputi aktiva, utang, pendapatan, biaya-biaya, dan modal yang
diselenggarakan untuk tiap anggota.
Contoh Kasus;
A,B dan C membuat usaha patungan dalam kapling tanah. Transaksi yang terjadi sbb:
1. A menyerahkan tanah , dengan nilai yang disetujui $ 100.000, harga pokok $ 75.000
2. B menyesuaikan pemetakan, perbaikan lain lain $ 60.000
3. C Menyerahkan kepada A (managing partner) $ 40.000
4. A membayar iklan, dan lain-lain $ 37.500
5. Kapling tanah terjual total $ 250.000, dengan perincian $ 50.000 tunai dan sisanya wesel.
6. Wesel tagih djiual dengan diskonto 10%

Perhitungan laba
Pembagi A : B : C = 10 : 6 : 4
Penghasilan bersih = harga jual tanah – (nilai yang disepakati + biaya peningkatan tanah + B.penjualan + B.bunga) =
$250.000- $(100.000 + 60.000 + 37.500 + 20.000) = $32.500 ; Komisi A $5.000 penagih partner. Saldo dibagi diantara
sekutu $27.500,- yaitu: Tuan A sebesar $13.750,- Tuan B sebesar $8.250,- Tuan C sebesar $5.500.
LANJUTAN.....
Pembagian
kas oleh A
kepada
anggota
b. Metode Akuntansi dalam Usaha Patungan (Joint Venture) jika usaha patungan tidak
menyelenggarakan pembukuan sendiri (No Separate Book)

Rekening-rekening untuk setiap transaksi dalam metode akuntansi joint venture ini akan
dicatat di dalam buku keuangan yang sama dari masing-masing anggota atau digabung. Dalam
metode ini, joint venture tidak menyelenggarakan akuntansi secara tersendiri.
Apabila joint venture menggunakan metode akuntansi tidak terpisah maka besarnya
laba/rugi dapat diketahui dari saldo rekening joint venture, yaitu :
− Laba, apabila rekening Joint venture bersaldo kredit
− Rugi, apabila rekening Joint venture bersaldo debit.
Lanjutan...
Contoh kasus
A,B dan C membuat usaha patungan dalam kapling tanah. Transaksi yang terjadi sbb:
1. A menyerahkan tanah , dengan nilai yang disetujui $ 100.000, harga pokok $ 75.000
2. B menyesuaikan pemetakan, perbaikan lain lain $ 60.000
3. C Menyerahkan kepada A (managing partner) $ 40.000
4. A membayar iklan, dan lain-lain $ 37.500
5. Kapling tanah terjual total $ 250.000, dengan perincian $ 50.000 tunai dan sisanya wesel.
6. Wesel tagih djiual dengan diskonto 10%

Perhitungan laba
Pembagi A : B : C = 10 : 6 : 4
Penghasilan bersih = harga jual tanah – (nilai yang disepakati + biaya peningkatan tanah +
B.penjualan + B.bunga) = $250.000- $(100.000 + 60.000 + 37.500 + 20.000) = $32.500 ; Komisi A
$5.000 penagih partner. Saldo dibagi diantara sekutu $27.500,- yaitu: Tuan A sebesar $13.750,- Tuan
B sebesar $8.250,- Tuan C sebesar $5.500.
Pembagian
kas oleh A
kepada
anggota
KESIMPULAN

Usaha patungan atau yang biasa disebut Joint Venture merupakan suatu pengertian yang luas. Dia tidak
saja mencakup suatu kerja sama dimana masing masing pihak melakukan penyertaan modal (equity joint
ventures) tetapi juga bentuk-bentuk kerjasama lainnya yang lebih longgar, kurang permanen sifatnya serta tidak
harus melibatkan partisipasi modal.
Adapun terkait dengan persetujuan pendirian yang dibuat harus sesuai kaidah perjanjian dalam ketentuan
pasal 1313-1351 KUH Perdata. Dimana setidaknya para pihak:
1) Para pihak sepakat untuk mengikatkan dirinya;
2) Para pihak cakap untuk melakukan suatu perbuatan hukum;
3) Perbuatan hukum tersebut harus mengenai suatu hal tertentu; dan
4) Persetujuan tersebut harus mengenai suatu hal yang tidak bertentangan dengan hukum, kesusilaan, dan
ketertibanumum.
Perjanjian Joint venturet sendiri dapat berisikan kesepakatan para pihak dalam hal, kepemilikan modal,
saham, peningkatan kepemilikan saham penyertaan, keuangan, kepengurusan, keuntungan, kerugian, teknologi
dan tenaga ahli, penyelesaian sengketa yang mungkin terjadi, serta berakhirnya perjanjian.

Anda mungkin juga menyukai