Anda di halaman 1dari 27

Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik

ec Diare Enterotoksigenik
Polikarpus Arifin 102014074
Joshua Tjantoso 102014131
Hollerik Sahat Efesus 102012304
Rosaria Oktafiani Darmawan 102014033
Adelia Yuantika 102013330
Adelita Ayu Karlinawati 102013080
Elizabeth Chikita Putri 102013106
Dian Yulita Sarapang 102013212
Cindy Elvina Harsono 102013219
Skenario 10
Seorang perempuan berusia 76th dibawa ke UGD RS
karena penurunan kesadaran sejak 20 menit yll. 3
hari sebelumnya, pasien mengalami diare. Frekuensi
diare sangat sering kira-kira tiap 2 jam sekali dan
disertai muntah. Riwayat lain tidak di ketahui.

Rumusan Masalah
Perempuan 76th mengalami penurunan kesadaran 20
menit yll. Dengan riwayat diare seyiap 2 jam & disertai
muntah sejak 3 hari yll.
Primary survey
a. Airway maintenance : penilaian jalan napas
b. Breathing and ventilation : menilai pasien
memiliki nafas yang adekuat
c. Circulation : menilai sirkulasi darah pada
seluruh tubuh, dengan pemeriksaan TD, TN,
RR, konjungtiva.
d. Disability : menilai dengan GCS
e. Exposure
Anamnesis
 Keluhan utama :
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit Keluarga
 Riwayat penyakit obat
 Riwayat sosialisasi

Anamnesis
 Perempuan 76th mengalami penurunan kesadaran 20 menit yll. Dengan
riwayat diare seyiap 2 jam & disertai muntah sejak 3 hari yll.
 Sakit perut, vol.BAB ± 1 gelas aqua, BAB warna coklat disertai lendir
 Vol.muntahan ½ gelas aqua berisi makanan dan cairan warna kuning
 Tiap makan & minum dimuntahkan kembali
Pemeriksaan fisik
KU : Sakit berat
Kesadaran : apatis
TTV
TD 70/40mmHg
nadi 110x/menit (teraba lemah)
nafas 26x/menit
suhu 36°C

Head to toe
Pemeriksaan fisik
 Turgor kulit menurun
 Cor pulmonal normal
 Abdomen, hepar, lien tdk teraba, tdk ada nyeri tekan
 Akral dingin
Pemeriksaan Penunjang

• Hitung darah lengkap (Penyakit kornis/tidak)


• Kultur tinja (Organisme penyebab)
•Kadar elektrolit (menunjukkan abnormalitas)
•Pulse oximetry (menunjukkan penurunan
saturasi oksigen)
Tanda-tanda syok
• Bila syok disebabkan oleh kehilangan darah atau
cairan, tanda-tandanya adalah:
– Penurunan tekanan darah
– Kenaikan frekuensi nadi
– Pucat
– Berkeringat
– Kulit dingin
Working Diagnosis
Syok hipovolemik et diare enterotoksigenik
Adalah kondisi medis dimana terdapat kehilangan cairan
yang cepat, sehingga mengakibatkan gagal organ multipel
karena volume darah yang bersirkulasi dalam tubuh tidak
adekuat, syok hipovolemik paling banyak disebabkan oleh
karena kehilangan darah yang cepat (hemoragik).
Diagnosis : Syok Hipovolemik Et Causa
Diare Akut

• Definisi : kehilangan banyak cairan dan


elektrolit melalui tinja.
• Derajat dehidrasi:
1.Diare akut tanpa dehidrasi
2.Diare akut dehidrasi ringan sedang
3.Diare akut dehidrasi berat
• Diare akut dehidrasi berat
 tidak teratasi  syok hipovolemik

Syok Hipovolemik
et causa
Gastroenteritis Disease
Diare enterotoksigenik

• Diare tipe ini adalah non invasif, terdapat mual dan sering berlaku pada diare turis sebanyak
85%. Mempunyai gejala tanpa demam dan tanpa darah. Contohnya bakteri seperti V.
cholera Eltor dan Enterotoksigenic E. coli (ETEC).

• Gastroenteritis merupakan nama umum dari penyakit yang disebabkan oleh ETEC

• Gastroenteritis adalah infeksi pada usus atau perut yang disebabkan oleh beberapa jenis
virus dan bakteri. Gejala gastroenteritis akan muncul antara 1-3 hari setelah terinfeksi.
Tingkat keparahan gejala beragam, mulai dari ringan hingga parah. Gejala umumnya akan
berlangsung selama 1-2 hari, tapi bisa juga hingga 10 hari.
Etiologi
MANIFESTASI KLINIS
• Tanda dan gejala syok hipovolemik tidak akan
muncul sampai sesorang mengalami
kehilangan cairan tubuh atau darah hingga 10-
20%. Apabila terjadi syok hipovolemia, tanda
dan gejala yang akan muncul yaitu :
• Takikardi, tekanan darah durun, pucat,
penurunan, capillary refill time turun, pusing,
lemas, dan merasa haus.
Stage 1 Stage 2 Stage 3 (classic sign) Stage 4

% kehilangan volume <15% volume total 15% - 30% volume total (750 – 1500 30% - 40% volume total >40% volume total (>2000
darah (750 ml) ml) (1500 – 2000 ml) ml)

Cardiac output Normal Tidak mampu dikompensasi oleh Tidak mampu Tidak mampu
terkompensasi oleh konstriksi pembuluh darah dikompensasi oleh dikompensasi oleh
konstriksi pembuluh konstriksi pembuluh konstriksi pembuluh
darah darah darah
Tekanan darah Normal TD sistolik normal namun diastolic TD sistolik menurun <100 Menurun hingga < 70
meningkat sehingga gap antara mmHg mmHg
sistolik dan diastolic (pulse
pressure) menurun.

Laju nafas Normal Meningkat namun < 30x/menit Takipnea jelas (>30 x Takipnea jelas (>30 x
/menit) /menit)

Nadi Normal Takikardi (>100x/menit) Takikardia jelas (>120 x / Takikardia (>130 x/ menit)
menit) dengan pulsasi yang
lemah

Kulit Kulit mulai pucat Pucat, dingin karena alian darah Berkeringat, dingin dan Berkeringat, dingin, dan
menuju ke organ vital pucat sangat pucat

Status Mental Normal hingga sedikit Gelisah ringan (restless) Bingung, cemas, agitasi Penurunan kesadaran,
tampak cemas/ lethargy, coma
gelisah

Pengisian kapiler Normal Delayed (Waktu pengisian kapiler Delayed


memanjang)

Urine output Normal Menurun (20-30 ml / jam) 20 ml /jam Sangat menurun hingga
absent-Tidak berarti
Syok Septik Syok Kardiogenik Syok Neurogenik

Definisi Syok septic adalah syok Ketidakmampuan jantung Kehilangan vasomotor


akibat infeksi berat, mengalirkan cukup darah ke control yang menyebabkan
dimana sejumlah besar jaringan untuk memenuhi peningkatan kapasitas vena,
toksin memasuki kebutuhan metabolisme menyebabkan pooling perifer
peredaran darah basal akibat gangguan fungsi dan preload yang inadekuat
pompa

Etiologi E. colli merupakan Penyakit jantung iskemik, Syok neurogenik terjadi


kuman yang sering obat-obatan yang karena hilangnya tonus
menyebabkan syok ini. mendepresi jantung, pembuluh darah secara
gangguan irama jantung mendadak di seluruh tubuh.

Gejala - Demam > 38,9 ̊C Tekanan sistol < 90 mmHg, Kulit merah dan panas,
Klinis -Takikardi oliguri, riwayat infak tekanan darah rendah, urin
-Hipotensi (sistolik < 90 jantung, gelisah, pucat, normal/kurang, detak jantung
mmHg) ekstremitas dingin, sianosis cepat/menjadi lambat, adanya
- ptekie, hipoventilasi, perifer, kulit lembab dan defisit neurologik
trombositopenia, dingin, nadi cepat dan lemah
-nnyeri tekan abdomen
Hipovolemik Obtruktif Kardiogenik Distributif

Kehilangan Disfungsi ↓
Cedera atau
cairan, Tamponade Miokardi resistens
nekrosis
Perdarahan perikardial al i
miokardial
vaskular
10% sistemik

↓ Preload ↓ pengisian Penurunan 90%


kemampuan
sistolik
Curah
Curah jantung jantung
rendah ↑/N

↓ MAP
Maldistrib
usi aliran
darah
Syok dalam
mikrosirku
lasi
Gagal system
organ multiple
Gejala klinis
₋ Hipotensi - Agitasi
₋ Turgor kulit menurun - Dehidrasi
₋ Membran mukosa kering - Ggn metabolik
₋ Gangguan kesadaran
₋ Cool and clammy skin
Prognosis
Syok Hipovolemik selalu merupakan darurat
medis. Namun, gejala-gejala dan hasil dapat
bervariasi tergantung pada:
• Jumlah volume darah yang hilang
• Tingkat kehilangan darah
• Cedera yang menyebabkan kehilangan
• Mendasari pengobatan kondisi kronis, seperti diabetes dan jantung, paru-paru, dan
penyakit ginjal
Komplikasi
• Sequele neurologis, hal ini disebabkan oleh karena berkurangnya
perfusi pada otak yang merupakan organ vital
• Asidosis metabolik, dehidrasi menimbulkan gejala syok,
sehingga filtrasi glomerulus berkurang, sehingga konsentrasi
asam bertambah dan berakibat pH tubuh menurun.
• Hipokalemia dengan gejala lemah otot, aritmia, ileus paralitik.
• Hipoglikemi dengan gejala lemas, apatis, syok dan kejang
Penatalaksanaan

Ventilasi adekuat,
peningkatan Mengontrol
saturasi, kehilangan darah Resusitasi cairan
memperbaiki lebih lanjut
aliran darah
Resusitasi cairan
Koloid
Kristaloid: bersifat isotonik, maka efektif
dalam mengisi sejumlah volume cairan
ke dalam pembuluh darah dalam waktu
yang singkat, dan berguna pada pasien
Cairan yang memerlukan cairan segera.

Darah Kristaloid

Koloid : ukuran molekulnya (biasanya


protein) cukup besar sehingga tidak
akan keluar dari membran kapiler, dan
tetap berada dalam pembuluh darah,
maka sifatnya hipertonik, dan dapat
menarik cairan dari luar pembuluh
darah.
Ringer Laktat Ringer Asetat
Albumin HES
KRISTALOI
D KOLOID
Glukosa Nacl 0,9% Dextran Gelofusin
5%,10%,20%

Keuntungan Kerugian
Kristaloid Mudah didapat Durasi aksi pendek
Murah
Bebas anafilatik
Koloid Durasi aksi panjang Anafilatik
Mahal
Tatalaksana

• Diare : kotrimakzasole tablet 2x1


Cara resusitasi cairan
Contoh : BB pasien 70 kg & mengalami dehidrasi berat
1. Cairan isotonis : ringer laktat
2. Perkiraan defisit : 10% BB (dehidrasi berat) =70kg x 10% = 7
L =76.000 ml
3. Bolus (kristaloid) : 20 ml x 70kg = 1400 ml/30 menit- 1jam
4. Teknik pemberian :
Sisa defisit 4800ml
• 50%(2400 ml) diberikan dalam 8 jam pertama
• 50%(2400 ml) diberikan dalam 16 jam berikutnya
KESIMPULAN
Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit dapat
menyebabkan kondis yang cukup membahayakan,
terutama pada usia lanjut dan anak-anak. Pada diare
akut, terjadi kehilangan cairan secara mendadak
sehingga terjadi syok hipovolemik yang cepat.
Keadaan diare tersebut perlu ditangani secara
adekuat agar mencegah terjadinya syok hipovolemik
berat sampai kematian. Syok hipovolemik merupakan
kasus gawat darurat, sehingga diperlukan penanganan
yang cepat dan tepat oleh tenaga medis agar tidak
membahayakan jiwa pasien.

Anda mungkin juga menyukai