Anda di halaman 1dari 11

Budaya Bisnis

Asia, Afrika, dan


Timur Tengah
-01-
Budaya Asia
Kebudayaan Asia

Secara umum Asia terbagi menjadi dua cluster yaitu


Kebudayaan Konfusianisme dan Asia Selatan.

• Aliran Konfusianisme dominan di daerah Asia Timur


seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang. Ajaran
Konfusianisme menekankan pada perilaku bermoral dan
kehidupan yang beretika.
• Asia Selatan memiliki kebudayaan yang lebih beragam
ketimbang daerah konfusianisme.
Konfusianisme
● Konfusianisme Cina
Hubungan (guanxi) di Cina adalah kunci kesuksesan bisnis, dengan kepercayaan dan keyakinan adalah
elemen pentingnya. Mereka saling memberi bantuan dan juga berharap menerima bantuan balasan. Mianzi
(wajah) atau martabat sangat penting untuk dijaga dan dipertahankan, baik itu martabat diri sendiri
ataupun orang lain.
● Konfusianisme Jepang
Konsep wa (semangat harmoni) diterapkan pada hubungan di Jepang. Semangat ini tercermin dari perilaku
kolaboratif dan pembangunan suatu organisasi. Perusahaan di Jepang membangun komitmen loyalitas
antara perusahaan dan karyawan.
● Konfusianisme Korea Selatan
Konfusianisme Korea berfokus pada kehidupan keluarga dan penambahan kekayaan, mungkin inilah salah
satu factor mengapa Korea (Selatan) mengalami perkembangan pesat di bidang ekonomi. Keluarga besar
berperan dalam pengembangan jaringan bisnis konglomerat (chaebols)
Asia Selatan
● India
Di India, keluarga adalah segalanya. Karyawan bekerja di perusahaan untuk keluarga, dan mereka
cenderung lebih loyal kepada keluarga ketimbang perusahaan. Dalam bisnis keluarga India, keberhasilan
materi lebih penting demi menjaga kehormatan dan keturunan. Mereka percaya bahwa kegagalan tidak
murni karena kompetisi pribadi melainkan karena nasib. Mereka menerima hierarki social dan bisnis, sama
seperti hierarki dewa dalam agama mereka, namun saat ini sedang berlangsung proses pelemahan sistem
kasta dan menguatnya liberalisasi.

● Thailand
Menganut nilai agama Buddha, mengumpulkan karma positif untuk memastikan reinkarnasi mereka dalam
keluarga lain yang bahagia. Mereka senang menciptakan keuntungan yang tidak ekstrim namun
berkelanjutan.
-02-
Kebudayaan
Afrika
Sub-Sahara Afrika

Kepribadian Fundamental Afrika bercirikan


non diskriminatif, kepercayaan pada keadilan
manusia, standar moralitas yang tinggi,
keyakinan agama/kepercayaan yang kuat.
Basis budaya Afrika berhubungan dengan
waktu dan pekerjaan yang teorganisir.
Mayoritas perusahaan local menolak
persaingan antar karyawan (jarang memberi
bonus) dan menolak kontrak tertulis, lebih
memilih komitmen lisan.
Afrika Selatan

Keragaman budaya Arika Selatan sangat besar,


dengan pribumi (kulit hitam), Eropa, India,
Tiongkok, dan migrasi dari berbagai Negara
Asia. Di daerah pedesaan Afrika Selatan, kepala
keluarga menentukan bagaimana usaha
dijalankan. Para manajer disana bisa melakukan
pendekatan secara Eurosentris (orientasi
kinerja dan ketegasan tinggi) dan afrosentris
(orientasi manusiawi, kolektivisme tinggi,
ketegasan yang lebih rendah).
-03-
Timur Tengah
dan Afrika Utara
Timur Tengah dan Afrika
Utara
Budaya Arab (Timur Tengah dan Afrika Utara) memberikan
keyakinan yang kuat pada agama islam. Pada dasar struktur
social Arab, marga melibatkan beberapa rumah tangga dan
sepupu dari pihak ayah. Kesejahteraan menjadi perhatian
utama disini. Orang Arab bisa sangat subjektif pada
pedagang, mereka bisa saja menolak kesepakatan bisnis yang
menguntungkan jika mereka tidak menyukai orang tersebut,
atau menganggap orang tersebut akan menjatuhkan
martabatnya. Sebagian besar bisnis di Arab adalah milik
keluarga dengan disiplin dan hierarki yang ketat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai