Anda di halaman 1dari 12

HIPERURISEMIA

Prof.DR.Dr. Suryani As’ad,M.Sc.,Sp.GK.


PENDAHULUAN

HIPERURISEMIA →Meningkatnya kadar asam
urat serum ≥ 5,7-7 mg/dl
 Peningkatan asam urat umumnya bersifat
asimptomatik (asymptomatic hyperuricemia)
 Makin tinggi & makin lama asam urat menetap di
dalam darah→ makin besar kemungkinan
terbentuknya kristal monosodium urat yang mudah
mengendap.
 Gangguan /penyakit yg ditimbulkan tergantung
pada tempat dimana deposit kristal berada antara
lain penyakit pirai (arthritis gout), batu saluran
kemih, ggn fungsi ginjal, ggn pembuluh darah &
jantung.
PENDAHULUAN
 Makanan mempunyai andil dalam produksi
dan/atau pengeluaran asam urat.
 Makanan merupakan faktor yang relatif

mudah dikendalikan (controllable factor)


dibanding faktor lainnya, mis : ggn
metabolisme purin bawaan (inborn error of
purine metabolism) atau penghancuran sel-
sel tubuh berlebihan oleh berbagai proses
degeneratif.
SUBYEKTIF

 Anamnesis
◦ Identitas pasien
◦ Riwayat Penyakit Umum
◦ Riwayat Gizi

 Penderita dengan asymptomatic


hyperuricemia biasanya datang tanpa
gejala, kecuali hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan adanya
peningkatan kadar asam urat dalam darah.
Anamnesis

Perlu ditelusuri adanya :


 Masukan protein, terutama dari jerohan (hati, otak,
jantung, ginjal, babat/usus, limpa, dan lain-lain),
ikan sardine, ekstrak daging, angsa, kerang, remis,
udang kecil dan kacang-kacangan atau makanan
tinggi purin lainnya.
 Riwayat kelainan fungsi ginjal.
OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum

 Tidak ada yang spesifik kecuali apabila


terjadi komplikasi gout atau batu ginjal.

2. Antropometrik
◦ Tinggi badan
◦ Berat badan
◦ Indeks Massa Tubuh (IMT)
OBYEKTIF
3. Laboratorium
◦ Kadar asam urat, ureum dan kreatinin darah
◦ Kristal urat dalam urin
4. Pemeriksaan Fungsional
◦ Dilakukan sesuai kondisi fisik pasien
5. Analisis Asupan
◦ Dietary Assessment
◦ Diatery history
Makanan yang mengandung purin tinggi
6. Pemeriksaan Penunjang
◦ Dilakukan sesuai keadaan pasien
ASSESSMENT
Diagnosis Kerja

Status Gizi Antropometrik


 Obesitas/Normal/Malnutrisi :

ringan/sedang/berat

Status Metabolik
 Hiperurisemia

 Komplikasi :

 Penyakit kardiovaskuler

 Gangguan fungsi ginjal


PLANNING
Penatalaksanaan Terapi Nutrisi
 Komposisi Nutrisi
◦ Mengkonsumsi makanan diet rendah purine yaitu
sekitar 100-150 mg per hari.
 Cairan
◦ Dianjurkan minum air 3 liter per hari.
 Energi
◦ Sesuai kebutuhan pasien
PLANNING
 Makronutrien
◦ Karbohidrat : 50% dari kalori total
◦ Lemak : < 30% dari kalori total
◦ Kolesterol : < 300 mg per hari

 Mikronutrien
◦ Diberikan sesuai kebutuhan pasien
PLANNING
Metoda Pemberian Nutrisi
◦ Cara pemberian :
Nutrisi oral
Bentuk Nutrisi
◦ Bentuk makanan per oral :
Makanan padat
 
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring
 Sesuai jalur pemberian nutrisi & kondisi pasien
Evaluasi
 Penilaian Keadaan Umum
◦ Tekanan darah, nadi
 Analisis Asupan
◦ Pola makan : 24-h food recalls serial
 Penilaian Status Gizi
◦ Perubahan berat badan
 Penilaian Status Metabolik
◦ Laboratorium : asam urat, ureum, kreatinin

Anda mungkin juga menyukai