Anda di halaman 1dari 24

Pemphigus

Vulgaris
KELOMPOK 9
ANDI BASMALAH HAMSIR (R011181020)
HARDIANA (R011181042)
NURFADILA YAHYA (R011181318)
ANNISA NUR RAMADHANI (R011181332)
NUR AZIZAH (R011181338)
Definisi
Pemfigus vulgaris adalah gangguan kulit
serius yang ditandai dengan lepuhan di kulit,
bagian dalam mulut, hidung, tenggorokan, dan
kelamin.
Pemfigus merupakan kelompok penyakit
bulla autoimun yang menyerang kulit, membran
mukosa maupun keduanya, secara histologi
ditandai dengan terjadinya bulla
intraepidermal karena proses akantolisis pada
lapisan suprabasal (Utara, 2018)
Etiologi
Autoantibodi
01 IgG 04 Stress

Antibiotik Paparan sinar


(Sefalosporin), Obat
UV dan Luka
02 anti inflamasi non 05
steroid bakar

Obat darah tinggi


03 golongan ACE inhibitor 06 Infeksi
(kaptopril)
Faktor
Predisposisi
Predisposisi pemphigus terkait dengan
faktor genetik. Anggota keluarga
generasi pertama dari penderita
pemphigus lebih rentan terhadap
penyakit ini daripada kelompok kontrol
dan memiliki antibodi anti desmoglein
sirkulasi yang lebih tinggi (Syuhar,
2017)
Manifestasi Klinis
Umumnya penyakit PV ditandai dengan lesi
awal pada mukosa oral yang kemudian diikuti
dengan timbulnya lesi pada kulit beberapa lama
kemudian.
Bulla akan dengan mudah pecah dan
mengakibatkan erosi mukosa yang terasa nyeri.
Lesi ini akan meluas ke bibir dan membentuk
krusta. Keterlibatan tenggorokan akan
mengakibatkan timbulnya suara serak dan
kesulitan menelan (Utara, 2018).
Patofisiologi
● Pemphigus Vulgaris merupakan penyakit autoimun dengan manifestasi lepuhan permukaan kulit
atau mukosa. Ini dapat terjadi karena kerusakan adhesi intersel akibat autoantibodi IgG. Antibodi
immunoglobulin G (IgG) ditargetkan melawan desmoglein 3, dapat juga pada desmoglein 1,
sehingga menyebabkan pelepasan sel epitel yang dikenal dengan akantolisis. Desmoglein
merupakan protein yang berperan dalam adhesi sel terutama di epidermis dan membran mukosa.
Antibodi tersebut merupakan subkelas IgG1 dan IgG4, tetapi yang patogenik ialah IgG4, dapat
menyebabkan proses akantolisis . Akantolisis terjadi akibat proses autoimun yang ditandai dengan
ditemukannya antibodi IgG yang bersirkulasi dan terikat pada permukaan sel karatimosit,
menyebabkan timbulnya suatu reaksi pemisahan sel-sel epidermis diakibatkan karena tidak adanya
kohesi antara sel-sel epidermis, sehingga timbul bula pada pasien , (William, 2016).
Pathway
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Pemeriksaan Klinis Laboratorium

● Secara visual ● Pemeriksaan imunopatologik


● Pemeriksaan sitologi terhadap
● Uji Nikolsky dan Tanda
adanya sel Tzank
Nikolsky (Nikolsky’s Sign)
● Biopsi
Penatalaksanaan

Terapi Sistemik Terapi Topikal


 Triamcinolone acetanide dapat
Obat Kortikosteroid seperti prednison
digunakan untuk mengontrol dan
100-150 mg/hari secara sistemik, atau
menekan erosi mulut
deksametason 100 mg/hari. Obat
 Nuporal lozenges atau 5% xylocaine
imunosupresif seperti cyclosporine, ointment, dapat menghilangkan rasa
azathioprine, methotrexate, dan sakit (anestetik topikal).
cyclophosphamide.  Lesi mukosa dapat diberi obat kumur
Pengkajian

● Identitas klien

● Riwayat penyakit sekarang

● Pemeriksaan fisik

● Pengkajian psikologis
Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan infeksi virus
2. Kerusakan integritas membran mukosa oral berhubungan dengan lesi oral
3. Defisit perawatan diri: makan berhubungan dengan nyeri
4. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
5. Defisien volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
6. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan kerusakan jaringan
7. Gangguan menelan berhubungan dengan lesi mukosa esofagus
8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan integritas kulit
9. Hambatan rasa nyaman berhubungan dengan stimulasi lesi yang mengganggu
10. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan cedera
Rencana
NO NANDA NOC NIC
1. Hipertermi b.d. infeksi
Keperawatan
Setelah dilakukan perawatan Perawatan Demam
virus selama ....x 24 jam. Aktivitas- aktivitas:
  Diharapkan masalah kesehatan Observasi
Batasan Karakteristik: hipertemi dapat teratasi dengan 1. Monitor warna dan suhu
- Kulit terasa hangat kriteria hasil: 2. Monitor asupan dan keluaran, sadari perubahan kehilangan cairan
- Gelisah Termoregulasi yang dirasakan
  1. Merasa merinding saat Terapeutik
Faktor yang dingin 1. Tutup pasien dengan pakain ringan, tergantung dengan fase demam
Berhubungan 2. Berkeringat saat panas 2. Fasilitasi istirahat, terapkan pembatasan aktivitas jika diperlukan
- Dehidrasi 3. Suhu tubuh menjadi Edukasi
  normal 3. Ajarkan mengenai tanda-tanda demam akibat dari infeksi yang
  dapat terpantau pada orang tua
Kolaborasi1.  
4. Berikan obat atau cairan IV
5. Dorong konsumsi cairan
NO NANDA NOC NIC
2. Kerusakan Integritas Setelah dilakukan perawatan Pemulihan Kesehatan Mulut
Membran Mukosa Oral b.d. selama ....x 24 jam. Diharapkan Aktivitas- aktivitas:
lesi oral masalah kesehatan kerusakan Observasi
  integritas membran mukosa oral 1. Monitor kondisi membran mukosa mulut pasian
Batasan Karakteristik: dapat teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor perubahan dalam (pengecapan) rasa,
- Citarasa buruk di dalam Kesehatan Mulut pembengkakan, dan kenyamanan
mulut 1. Integritas muksa mulut Terapeutik
- Penurunan pada sensasi membaik 3. Pakaikan pelumas untuk melembabkan bibir dan
rasa 2. Terjaga kebersihan mulut mukosa mulut sesuai kebutuhan
- Sulit makan dan bicara 3. Warna membran mukosa Edukasi
- Gangguan menelan normal 4. Ajarkan pasien untuk mengonsumsi nutrisi yang
- Ketidaknyamanan oral adekuat dan menghindari makan makanan yang
- Lesi oral panas
Kolaborasi
5. Berikan obat kumur pada pasien
(diphenhydramine hydrochlorid) 
NO NANDA NOC NIC
3. Defisit Perawatan Diri: Makan Setelah dilakukan perawatan Bantuan Perawatan Diri: Pemberian
b.d. nyeri selama ....x 24 jam. Diharapkan Makanan
  masalah kesehatan defisit perawatan Aktivitas- aktivitas:
Batasan Karakteristik: diri: makan dapat teratasi dengan Observasi
- Ketidakmampuan mengunyah kriteria hasil: 1. Monitor kemampuan pasien untuk
makanan Perawatan Diri: Makan mengunyah dan menelan
- Ketidakmampuan menelan 1. Mampu mengunyah makanan Terapeutik
makanan 2. Mampu menelan makanan 2. Posisikan pasien dengan posisi makan yang
  3. Mampu menghabiskan makanan nyaman untuk mengurangi nyeri saat
Faktor yang berhubungan menelan
- Nyeri Edukasi
-  
Kolaborasi
1. Berikan penurun nyeri yang cukup sebelum
makan dengn tepat
NO NANDA NOC NIC
4. Nyeri akut b.d. agens cedera biologis Setelah dilakukan perawatan Manajemen Nyeri
  selama ....x 24 jam. Diharapkan Aktivitas- aktivitas:
Batasan Karakteristik: masalah kesehatan nyeri akut dapat Observasi
- Bukti nyeri dengan menggunakan teratasi dengan kriteria hasil: 1. Observasi adanya petunjuk nonverbal
standar daftar periksa nyeri untuk Kontrol Nyeri mengenai ketidaknyamanan terutama pada
pasien yang tidak dapat 1. Mengenali kapan nyeri terjadi mereka yang tidak dapat berkomunikasi
mengungkapkannya 2. Menggunakan jurnal harian secara efektif
- Perilaku ekspresif untuk memonitor gejala dari Terapeutik
- Ekspresi wajah nyeri waktu ke waktu 2. Gunakan strategi komunikasi terapeutik
- Sikap tubuh melindungi area nyeri 3. Melaporkan perubahan terhadap untuk mengetahui pengalaman nyeri dan
- Fokus menyempit gejala nyeri pada profesional sampaikan penerimaan pasien terhadap
- Keluhan tentang intensitas dan kesehatan nyeri
karakteristik nyeri dengan 4. Mengenali apa yang terkait 3. Ajarkan menggunakan teknik non
menggunakan standar instrumen dengan gejala nyeri farmakologi (relaksasi, bimbingan
nyeri antisipatif, kompres dingin, dan terapi
  musik)
NO NANDA NOC NIC
4.   Edukasi
1. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri
dirasakan, dan antisipasi dari
ketidaknyamanan prosedur
2. Ajarkan pasien prinsip-prinsip manajemen
nyeri
Kolaborasi
3. Dorong pasien untuk menggunakan obat-
obatan penurun nyeri (analgesik) dengan
tepat
4. Kolaborasikan dengan pasien, orang
terdekatm dan tim kesehatan lainnya untuk
memilih dan mengimplementasikan
tindakan penurun nyeri
NO NANDA NOC NIC
5. Defisien volume cairan Setelah dilakukan perawatan Manajemen Cairan
b.d. kehilangan cairan aktif selama ....x 24 jam. Diharapkan Aktivitas- aktivitas:
  masalah kesehatan defisien Observasi
Batasan Karakteristik: volume cairan dapat teratasi 1. Monitor status hidrasi (misalnya membran mukosa lembab)
- Perubahan turgor dengan kriteria hasil: 2. Kaji lokasi dan luasnya rubtur bulla
kulit Keseimbangan Cairan Terapeutik
- Membran mukosa 1. Turgor kulit stabil 3. Persiapkan dan berikan produk-produk darah
kering 2. Kelembaban membran 4. Pemberian cairan Intravena seperti yang telah ditentukan
- Kelemahan mukosa Edukasi
  3. Kondisi tubuh kembali stabil 5. Ajarkan pasien dan keluarga untuk membantu dalam
pemberian tambahan cairan (minuman ringan dan buah-
buahan segar)
Kolaborasi
6. Konsultasikan dengan dokter jika ada tanda-tanda dan gejala
kekurangan volume cairan menetap atau memburuk
 
NO NANDA NOC NIC
6. Kerusakan integritas Setelah dilakukan perawatan Perawatan Luka
jaringan b.d. kerusakan selama ....x 24 jam. Diharapkan Aktivitas- aktivitas:
jaringan masalah kesehatan kerusakan Observasi
  integritas jaringan dapat teratasi 1. Monitor karakteristik lukam termasuk drainase,
Batasan Karakteristik: dengan kriteria hasil: warna, dan ukuran
- Kerusakan jaringan Penyembuhan Luka: Primer 2. Cek secara berkala ketepatan dan instrumen yang
- Kemerahan 1. Memperkirakan kondisi kulit digunakan untuk memperoleh data pasien
- Nyeri membaik Terapeutik
  2. Memperkirakan kondisi tepi 3. Posisikan untuk menghindari menempatkan
luka membaik ketegangan pada luka dengan tepat
3. Tidak terjadi peningkatan Edukasi
temperatur kulit 4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan
gejala apabila terjadi infeksi yang berkelanjutan
Kolaborasi
5. Rujuk pada praktisi ostomy dengan tepat
NO NANDA NOC NIC
7. Gangguan menelan b.d. Setelah dilakukan perawatan Terapi Menelan
lesi mukosa esofagus selama ....x 24 jam. Observasi
  Diharapkan masalah 1. Monitor konsistensi makanan/cairan menurut temuan dari penelitian
Batasan Karakteristik: kesehatan gangguan menelan mengenai menelan
- Abnormalitas pada dapat teratasi dengan kriteria 2. Tentukan kemampuan pasien untuk memfokuskan perhatian pada
fase esofagus pada hasil: belajar menelan
pemeriksaan Status Menelan: Fase Terapeutik
menelan Esofagus 1. Bantu pasien untuk memposisikan kepala fleksi menghadap ke
- Kesulitan menelan 1. Penerimaan terhadap depan sebagai persiapan menelan (dagu dilipat)
- Menolak makan makanan 2. Bantu pasien untuk duduk tegak (sebisa mungkin mendekati 90
- Nyeri epigastrik 2. Nyaman saat menelan derajat) untuk makan/menelan
3. Mempelajari temuan Edukasi
akan menelan: fase 3. Jelaskan rasionalisasi latihan menelan pada pasien/ keluarga
esofagus Kolaborasi
4. Kolaborasikan
  dengan anggota tim kesehatan yang lain (ahli terapi
wicara) untuk menginstruksikan pada keluarga pasien mengenai
program latihan menelan
NO NANDA NOC NIC
8. Kerusakan integritas Setelah dilakukan perawatan selama Pengecekan Kulit
kulit b.d. gangguan ....x 24 jam. Diharapkan masalah Aktivitas- aktivitas:
integritas kulit kesehatan kerusakan integritas kulit Observasi
  dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Monitor warna dan suhu kulit
Batasan Karakteristik: Integritas Jaringan: Kulit dan 2. Monitor kulit dan selaput lendi terhadap area perubahan warna
- Nyeri akut Membran Mukosa 3. Monitor kulit untuk adanya kekeringan yang berlebihan atau
- Gangguan integritas 1. Suhu dan sensasi kulit kelembaban
kulit membaik Terapeutik
- Kemerahan 2. Tekstur dan ketebalan kulit 4. Lakukan langkah-langkah untuk mencegah kerusakan yang
  stabil lebih lanjut (misalnya melapisi kasur, menjadwalkan reposisi)
Faktor yang Berhubungan 3. Integritas kulit normal 5. Tidak menganjurkan menggunakan pakaian ketat
- Agen cedera   Edukasi
kimiawi   6. Ajarkan anggota keluarga/ pemberi asuhan mengenai tanda-
tanda kerusakan kulit denan tepat
Kolaborasi
7. Dokumentasikan perubahan membran mukosa
NO NANDA NOC NIC
9. Hambatan rasa nyaman Setelah dilakukan perawatan Manajemen Lingkungan: Kenyamanan
b.d. stimulasi lesi yang selama ....x 24 jam. Diharapkan Aktivitas- aktivitas:
mengganggu masalah kesehatan hambatan rasa Observasi
  nyaman dapat teratasi dengan 1. Monitor kulit terutama pada daerah yang mengalami lesi
Batasan Karakteristik: kriteria hasil: seperti di kepala, wajah, dada, selah paha, leher, dan aksila
- Merasa kurang Status Kenyamanan Terapeutik
senang dengan 1. Mampu mengomunikasikan 2. Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung
situasi kebutuhan 3. Sediakan kamar yang terpisah jika terdapat pefensi dan
- Merasa tidak 2. Kesejahteraan fisik menjadi kebutuhan pasien untuk mendapatkan ketenangan dan
nyaman baik istirahat
- Berkeluh kesah 3. Penerimaan dalam Edukasi
- Kurang puas dengan lingkungan fisik 4. Berikan sumber- sumber edukasi yang relavan dan berguna
keadaan mengenai manajemen penyakit pada pasien dan keluarga
Kolaborasi
5. Fasilitasi tindakan-tindakan kebersihan untuk menjaga
kenyamanan individu (mengoleskan krim ke kulit yang
mengalami lesi
NO NANDA NOC NIC
10. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan perawatan Peningkatan Citra Tubuh
b.d. cedera selama ....x 24 jam. Diharapkan Aktivitas-aktivitas:
  masalah kesehatan gangguan Observasi
Batasan Karakteristik: citra tubuh dapat teratasi dengan 1. Monitor frekuensi dari pernyataan mengkritisi diri
- Perubahan struktur kriteria hasil: 2. Tentukan harapan citra diri pasien didasarkan pada tahap
tubuh Citra tubuh perkembangan
- Perubahan 1. Kesesuaian antara realitas Terapeutik
pandangan tentang tubuh dan ideal tubuh dengan 1. Bantu pasien untuk mendiskusikan stresor yang mempengaruhi
penampilan tubuh penampilan tubuh kondisi citra tubuh
seseorang 2. Penyesuaian terhadap 2. Gunakan bimbingan antisipatif menyiapkan pasien terkait dengan
- Perasaan negatif perubahan tampilan fisik perubahan-perubahan citra tubuh yang telah diprediksikan
tentang tubuh 3. Penyesuaian terhadap Edukasi
- Respon nonverbal perubahan status kesehatan 3. Ajarkan pada pasien mengenai perubahan-perubahan normal yang
pada perubahan terjadi dalam tubuhnya terkait dengan ko
yang dirasakan pada 4. Ajarkan pasien untuk memisahkan hubungan antara penampilan
tubuh fisik dengan perasaan berharga diri dengan cara yang tepat
THANKS!
Pertanyaan
1. Intan Syarif (R011181310), saya ingin bertanya bisakah kelompok menjelaskan mengapa faktor
genetik dapat menyebabkn pemfigus vulgaris? Dan apakah penyakit ini tertular?
2. Anugerah Christy Marampa’ (R011181504), pada makalah kelompok saya tidak menemukan
adanya komplikasi terkait penyakit pemfigus vulgaris, apakah memang penyakit ini tidak
menimbulkan komplikasi entah itu terkait proses penyakit dan pengobatan? terima kasih
3. Nurul Fahmi Oktoviani (R011181036), Bagaimana cara perawatan luka pemfigus vulgularis, itu
Apakah terdapat perbedaan penatalaksaan perawatan luka PV dengan luka lainnya, misalnya
luka pada bagian oral ataupun genitalia maupun bagian" lain yang disebutkan kelompok pada
manifestasi klinis. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai