Anda di halaman 1dari 17

MATA PELAJARAN PRODUK PASTRY DAN BAKERY

PRODUK PUFF PASTRY


Oleh: Hanisah, S.Pd
1. PENGERTIAN

Dari asal katanya Pastry berasal dari kata Paste yang berarti campuran tepung terigu, cairan dan
lemak. Pembuatan pastry mengacu pada berbagai adonan (paste and dough) dan banyak lagi
produk turunannya. Produk pastry ada yang menggunakan ragi dan ada juga yang tidak
menggunakan ragi. Pada umumnya produk pastry bertekstur krispy dengan adonan tidak kalis.
Namun beberapa produk pastry membutuhkan adonan yang kalis saat diroll seperti Danish pastry,
Croissant, Puff pastry.
2. BAHAN
a) Bahan Utama
1. Tepung
Bahan utama untuk membuat pastry adalah tepung terigu. Ada beberapa jenis, tergantung
pada kandungan protein/glutennya. Namun khusus untuk adonan pastry yang dipakai adalah: hard
flour (tepung terigu protein tinggi), misalnya untuk pengolahan danish pastry dan medium flour
(tepung terigu protein sedang) misalnya untuk pengolahan puff pastry, choux pastry. Tepung
terigu dalam pastry berfungsi sebagai pembentuk struktur akhir pastry.

2. Ragi
Jenis ragi yang umumnya digunakan untuk mengembangkan adonan adalah: ragi basah
(compressed yeast), ragi kering aktif (active dry yeast), dan ragi kering instant (instant dry yeast),
namun yang paling banyak digunakan adalah ragi kering instant.
2. BAHAN
a) Bahan Utama
3. Gula
Gula pasir (Granulated sugar), Gula kastor, Gula bubuk (Icing sugar), Brown sugar (Palm
sugar). Fungsi gula dalam pembuatan pastry adalah makanan bagi ragi (adonan yang memakai
ragi), memberi rasa manis, memberi cita rasa, memberi warna kulit, memberi kelembutan, dan
memperpanjang kualitas penyimpanan produk.

4. Lemak
Lemak adonan pada pembuatan pastry dapat berupa shortening, margarine, atau butter dengan
fungsi memberikan kelembutan kualitas saat digigit dan memberi cita rasa, melumasi adonan,
meningkatkan karakteristik pemipihan/perentangan. Jika kandungan adonan lemak tinggi
menyebabkan kurangnya pengangkatan atau volume.
Korsvet/Lemak Pelapis
Korsvet/lemak pelapis (roll-in fat)) merupakan margarin khusus untuk menghasilkan adonan yang
biasa dilipat, seperti puff pastry dan danish pastry. Margarin ini mengandung hampir 100% lemak
yang diperkeras, titik lelehnya di atas suhu tubuh. Dapat diaduk, digiling dan dilipat tanpa harus
diberi pelumas.

Syarat-syarat lemak pelapis (roll-in fat) yang baik yaitu :


1) plastis, mampu digiling menjadi lembaran yang tipis.
2) dapat di-roll menjadi lembaran sangat tipis dan tidak mudah robek.
3) titik leleh tinggi untuk mengatasi pembentukan panas friksi selama pembuatannya. Titik leleh
lemak akan mempengaruhi rasa dan penampilan. Jika titik leleh > 44oC memberikan rasa seperti
lilin setelah dimakan (waxy after taste). Titik leleh < 39oC menyebabkan pengangkatan yang
rendah, sulit ditangani tetapi rasanya enak. Jika titik leleh sekitar 39 – 44 oC menyebabkan
toleransi yang cukup dan pengangkatan dengan minimum after taste.
4) Kadar air rendah, kadar air yang tinggi akan memperlemah lapisan-lapisan adonan.
2. BAHAN
a) Bahan Utama
5. Telur
Salah satu bahan yang penting dalam pembuatan pastry adalah telur. Kuning telur mengandung
30% lecithin, yang merupakan pembentuk emulsi yang sangat berguna. Telur berfungsi sebagai
penambah warna, cita rasa, kelembaban, membentuk struktur, dan menambah nilai gizi. Telur
yang digunakan dalam pastry selalu telur ayam. Namun, telur harus disimpan tersendiri dari
produk makanan atau bahan mentah lain supaya tidak terkontaminasi bakteri salmonella.

6. Susu
Beberapa zat/substansi yang terkandung dalam susu mempunyai pengaruh pada adonan yaitu:
 Lemak menunjang elastisitas adonan.
 Mineral dan protein membantu dalam penguatan gluten.
 Gula susu tidak dapat dikonsumsi oleh ragi, tetapi mempengaruhi warna, roti/cake/pastry
menjadi kecokelatan. Terutama susu skim menghasilkan kulit yang enak dan renyah, aroma
produk yang dipanggang dan tekstur daging roti yang lembut.
2. BAHAN
a) Bahan Utama
7. Garam
Peran garam dalam adonan adalah menstabilkan gluten dan memungkinkan toleransi yang lebih
baik pada proses fermentasi. Dalam produksi roti, garam adalah bahan utama untuk mengatur
rasa, membantu membangkitkan harum dan mempengaruhi warna roti dan cake. Garam
menghentikan ragi mengkonsumsi gula yang berada di dalam adonan. Terpisah dari interaksi
dengan ragi, garam juga menutup rasa manis dan merupakan bahan pengawet. Garam berperan
dalam citarasa dan memperkuat adonan. Jumlah garam yang digunakan tergantung jenis lemak
yang dipakai.

8. Cairan
Cairan yang digunakan dalam pembuatan pastry bisa didapatkan dari air, susu, telur, cairan yang
mengandung soda atau alcohol. Penggunaan air atau cairan pada setiap adonan berbeda
tergantung kepada daya serap tepung yang digunakan. Oleh karena itu jumlah cairan yang
digunakan dalam resep tidak seratus persen pasti.
2. BAHAN
b) Bahan Tambahan
 Aroma dan essens. Aroma dapat ditambahkan untuk memberikan cita rasa pada produk pastry.
 Kacang-kacangan (Nuts). Seperti almond, hazelnut, walnut, kacang tanah (peanut), kacang
mete (cashewnut), digunakan untuk isi aneka danish dan puff.
 Rempah-rempah (Spices)
 Buah-buahan kering (Dry fruits).
 Manisan buah (Candied Fruits)
 Liquor (minuman beralkohol).
Minuman beralkohol hanya digunakan dalam jumlah kecil sebagai bahan pengawet dan
penambah aroma buah, butter cream dan whipped cream.
JENIS-JENIS PASTRY

Puff Pastry Danish Croissant Strudel

Short Paste Phyllo


JENIS-JENIS PASTRY

Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Ciri khas adonan Puff pastry adalah
memasukkan lemak (korsvet) pada adonan dasar melalui proses pelipatan. Penggilasan dan
pelipatan yang berulang-ulang menghasilkan lapisan-lapisan (laminasi) adonan dengan lapisan
lemak tipis diantaranya.
Lapisan-lapisan tersebut mengembang menghasilkan laminasi dan tekstur berkarakteristik serpih/
berlapis-lapis yang memberi kerenyahan. Struktur yang lembut saat dimakan dan penampilan yang
membangkitkan selera ini disebut aerasi fisik.
Adonan Puff pastry mengandung 800 gr lemak untuk tiap 1 kg tepung terigu.
Dalam pembuatan Puff pastry bahan pengembang kimia tidak boleh digunakan

Adonan Puff pastry yang telah dilipat tidak boleh digiling terlalu tipis karena akan merusak lapisan
adonan dan lemak. Saat menggiling tidak boleh terlalu keras menekannya agar lapisan tetap utuh
dan tidak mudah sobek. Apabila ini terjadi maka saat dibakar akan banyak udara yang keluar
sehingga volume tidak akan tercapai dengan baik.

Karakteristik mutu Puff yang baik ialah Puff pastry seharusnya mengembang, memiliki kulit yang
renyah, crumb yang lembut, aroma yang baik, dan biasanya kurang manis dibanding produk bakery
lain.
Kegagalan Kemungkinan Penyebabnya

Penyusutan selama pengembangan Adonan kurang diistirahatkan sebelum dipanggang

Pengembangan kurang Lemak terlalu sedikit/terlalu banyak. Adonan digilas terlalu tipis
atau tidak banyak lipatan. Oven terlalu panas atau terlalu dingin.

Pengembangan tidak seragam atau Prosedur penggilasan tidak benar.


bentuk tidak teratur Distribusi lemak tidak sama sebelum digilas. Adonan tidak relaks
sebelum dipanggang.
Panas oven tidak cukup

Lemak meleleh keluar selama Terlalu banyak lemak digunakan.


pemanggangan Lipatan kurang.
Oven terlalu dingin.
(catatan: lemak meleleh keluar adalah normal, asal tidak
berlebihan).
JENIS-JENIS PASTRY

Danish pastry dibuat dari adonan beragi dan lemak roll-in, dan biasanya memiliki topping atau isi
yang manis. Dengan kata lain hampir sama dengan adonan roti manis (karena rasanya yang manis).
Jumlah lapisan pada adonan danish tergantung pada kandungan bahannya. Semakin banyak
jumlah lemak roll-in makin banyak lapisannya.
Danish dapat dibentuk beraneka ragam, seperti amplop, kincir, dan lain-lain. Pada saat fermentasi,
suhu pengembangan yang digunakan tidak boleh melebihi 35°C dan kelembapan 85%. Suhu
pemanggangan berkisar 190°–210°C. Semakin berat Danish dan makin berat isi, suhu
pemanggangan makin rendah.

Karakteristik Danish yang baik


 Setiap lapisan harus teraerasi menghasilkan sel yang baik
 Lapisan crumb harus jelas/tegas tetapi tidak terpisah satu sama lain
 Jika kulit dilapisi icing/fondant seharusnya tidak terpisah
 Kulit berwarna keemasan
Kegagalan Kemungkinan Penyebabnya

Pastry flat (datar) dan berat. Lemak mengalir keluar Overproofing pada suhu yang tinggi. Jumlah lipatan kurang pada
selama pemanggangan adonan/ tidak dilipat secara benar, dimana lapisan lemak terlalu tebal.

Kulit terpisah dari pastry selama pemolesan (glazing) Adonan tidak memiliki cukup lapisan Lapisan lemak terlalu tebal.

Pasty tidak ada lapisan Lemak roll-in proporsinya terlalu kecil atau lipatan terlalu banyak.
atau lapisan tidak jelas Adonan tidak dilipat secara benar (terlalu tipis), digilas tidak beraturan,
sobek selama pelipatan, waktu istirahat kurang, suhu adonan terlalu
hangat

Kulit berpori dan warna cokelat tidak seragam Adonan dikembangkan pada kelembapan yang tinggi.
Aplikasi uap selama pemanggangan dalam oven
JENIS-JENIS PASTRY

Seperti halnya Danish pastry, adonan Croissant juga menggunakan ragi, dan aerasi yang
terjadi dalam adonan Croissant sama dengan Danish. Pembuatan lapisan pada adonan
Croissant menggunakan prinsip yang sama dengan Puff pastry hanya tidak menggunakan
ragi. Bahan dasar adonan dan teknik pembuatan Danish dan Croissant hampir sama.
Perbedaannya Danish lebih banyak menggunakan gula dan telur sehingga rasanya lebih
manis dan lebih empuk

Short pastry adalah produk yang menggunakan kandungan lemak yang tinggi dan dapat
ditambah bahan pengembang kue. Banyak formula mengindikasikan short paste sebagai
dasar dari produk-produk makanan penutup, seperti, Tart, Pie, Tartlet, Quiche, fruit flan, dan
fruit tart/pie. Short paste yang baik memiliki sifat di bawah ini :
 Harus mudah digilas dan tidak mudah pecah dan tidak mudah tengik
 Short consistency, kue tidak keras saat dimakan contoh pada dasar tart atau tartlet.
 Cita rasa yang baik
 Dapat disimpan lama dalam keadaan segar
JENIS-JENIS PASTRY

Strudel dan Phyllo biasanya disajikan sebagai makanan penutup. Beda dengan
Puff pastry, adonan Phyllo dan Strudel menghasilkan lapisan-lapisan setipis kertas.
Strudel merupakan pastry yang pada awalnya merupakan adonan yang lunak
dibuat dari terigu protein tinggi, telur, dan air.
Setelah adonan kalis, ditarik dengan tangan menjadi lapisan yang sangat tipis dan
transparan.

Phyllo, filo, dan fillo merupakan versi Yunani dari jenis adonan setipis kertas.
Namun, produk Phyllo sering juga diberi label adonan Phyllo/Strudel. Pada
umumnya Phyllo dijual dalam bentuk beku, di beberapa tempat dapat juga dibeli
dalam bentuk segar. Lembaran biasanya berukuran sekitar 28 hingga 30 x 43 cm.
Fillo berbentuk lembaran-lembaran tipis yang pembuatannya disusun beberapa
lembar hingga saat jadi berlapis-lapis. Pembuatannya bisa dioven, dapat juga
digoreng.
PENYIMPANAN PRODUK PASTRY

Penyimpanan produk pastry dapat dilakukan dengan dua cara :


1) Menyimpan adonan pastry sebelum dibentuk.
Adonan pastry berupa puff pastry, dapat disimpan sebelum adonan diberi bahan pelapis berupa korsvet. Penyimpanan untuk
bahan ini hanya dilakukan dalam waktu yang singkat yaitu antara 15 hingga 30 menit. Tujuan penyimpanan ini adalah agar
adonan dapat lebih elastis saat digiling dan diisi dengan bahan pelapis. Selain itu tujuannya adalah untuk mengistirahatkan
adonan yang sudah mengandung lemak, agar suhunya terjaga dengan baik.

2) Menyimpanan adonan pastry setelah dibentuk.


Adonan pastry yang telah dilapisi dengan bahan pelapis dan telah dibentuk, juga dapat disimpan di dalam lemari es. Hal ini sering
dilakukan pada industri besar dimana mereka memerlukan waktu untuk mengolah pastry dalam jumlah yang banyak. Adonan
pastry yang sudah dibentuk, sebelum di bakar biasanya dapat disimpan selama beberapa hari. Sesaat adonan akan di bakar
sebaiknya dikeluarkan dari lemari es dan dibiarkan berada pada suhu kamar.

Anda mungkin juga menyukai