PENDAHULUAN
A. PERKEMBANGAN KODIFIKASI HUKUM
PIDANA
B. FUNGSI UNDANG-UNDANG PIDANA
DI LUAR KUHP
C. PENGERTIAN DAN PEMBAGIAN
HUKUM PIDANA
Tujuan Instruksional Umum
(Kompetensi Dasar):
• Masa CODE PENAL: Hakim bertindak sebagai corong UU, hakim memutus
berdasarkan apa yang ditentukan oleh UU, tanpa interpretasi terhadap
ketentuan dlm UU tsb. Sehingga dianggap kaku OKI akan membawa
kelemahan dan penerapannya. Mis: ada orang yg mencuri karena
terpaksa utk memberi makan anaknya yg kelaparan, tetap saja dihukum
tanpa keringanan pidana. Keadaan tsb membawa ketidakpuasan sehingga
perlu perubahan thd CODE PENAL tsb. (pelajari Teori Pemidanaan dan
Aliran-aliran dlm hk. pidana)
CIVIL LAW
• Asas Kodifikasi ciri khas dari Sistem Hukum Eropa Kontinental (Civil
Law)
• Negara penganut menganggap sumber hukum hanya pd hk tertulis sj mis:
uu, pp dsb. Di luar hk tertulis, hukum tdk tertulis atau hk kebiasaan td dpt
dijadikan sumber hk.
• Negara penganut EROPA KONTINENTAL : Perancis, Belanda, Jerman,
Swiss, Indonesia) yg dipandang sbg satu-satunya sumber hukum hanyalah:
”Undang-undang/Hukum yg Tertulis”
COMMON LAW
CIVIL LAW
Pasal 103 KUHP ini dikenal dengan nama “PASAL JEMBATAN” maksudnya:
“Pasal yg memungkinkan dibentuknnya UU pidana di luar KUHP dan
berdasarkan Pasal 103 ini ketentuan-ketentuan dalam KUHP dalam Bab
I s.d Bab VIII Buku I berlaku pula bagi UU pidana di luar KUHP, kecuali
UU pidana di luar KUHP itu menentukan lain”.
BUKU I KUHP DISEBUT KETENTUAN UMUM YG MENGATUR:
TENTANG PENGERTIAN
Berdasarkan hal di atas masih dirasakan sulit untuk mencari suatu definisi
TPE kecuali TPE dlm arti SEMPIT (karena jelas ditentukan dalam uu yang
ada)
SELANJUTNYA:
1. TEORI ABSOLUT/SUBYEKTIF
2. TEORI PREDOMINAN