Anda di halaman 1dari 14

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BATANGHARI

w e r
Po
P o in

OLEH:
ISLAH SH,. MH

1
POKOK BAHASAN 2

2
SEJARAH HUKUM PIDANA INODESIA

• KUHP Indonesia berasal dari Wetboek van Strafrecht voor


Indonesie (WvS) peninggalan Pemerintahan Kolonial Belanda,
mulai berlaku di Indonesia pada tanggal 1 Januari 1918
• Kitab Undang-undang Hukum Pidana/Wvs ini merupakan
salinan dari WvS Belanda yang selesai dibuat tahun 1881 dan
mulai berlaku pada tahun 1886.
• setelah kemerdekaan 17-8-1945 KUHP ini dengan perubahan
tetap berlaku berdasar UU No.1 tahun 1946. No.73 Tahun
1958 (LN no.127 tahun 1958) dinyatakan berlaku untuk
seluruh wilayah Indonesia.
• Sampai saat ini KUHP tersebut telah mengalami beberapa kali
perubahan untuk menyesuaikan dengan perkembangan keadaan
di Indonesia.
• Pada saat ini (2007) RUU KUHP Indonesia sedang di bahas di
DPR RI
3
SUMBERHUKUM PIDANA

• KUHP (WvS)
• Peraturan hukum pidana di luar KUHP, seperti UU Tentang
Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi, UU Tindak Pidana
Ekonomi.
• Hukum adat yang masih hidup berdasar UU No 1 Tahun
1951 Paal 5.

4
BEDA KEJAHATAN DENGAN PELANGGARAN

KEJAHATAN PELANGGARAN
(Rechtsdelicten) (Wetdelicten)
•Peraturan yang diaggap
bertentangan dengan • Perbuatan- perbuatan yang
perikeadilan. jika tidak dilarang dengan UU
•sungguhpun andaikata tidak akan dirasakan oleh
perbuatan itu tidak diancam umum sebagai perbuatan yang
dengan hukuman, perbuatan salah dan patut dilarang.
itu oleh umum tetap diasakan • Mis: pelanggaran lalu lintas,
sebagai sesuatu yang dll.
bertentangan dengan
perikeadilan.
•Mis: Membunuh, menipu,
memperkosa, dll
5
SISTEMATIKA KUHP

• KUHP Indonesia berasal dari Wetboek van Strafrecht


voor Indonesie (WvS) peninggalan Pemerintahan
Kolonial Belanda.
• KUHP disusun denga sitematika sebagai berikut:
❑ Buku I Peraturan-peraturan Umum (algemene
bepalingen), Pasal 1 – 103.
❑ Buku II Kejahatan (Misdrijven), Pasal 104 – 488.
❑ Buku III Pelanggaran (Overtredingen) Pasal 489–569.

6
ILMU PENGETAHUAN HUKUM PIDANA
Aturan hukum pidana yang berlaku
pada suatu negara (hukum pdiana
OBYEK
positif)

Menyelidiki pengertian obyektif


ILMU hukum pidana positif agar dapat
HUKUM TUJUAN mempergunakan sebaik-baiknya
PIDANA
dan seadil-adilnya

INTERPRESTASI
Untuk mengetahui pegneertian
obyektif dari aturan hukum
METODE KONTRUKSI
Bentukan yuridis yang terdiri dari
unsur-unsur yang tertentu
SISTEMATIK
Sistimatisasi terhadap keseluruhan
bagian-bagain hukum pidana. 7
ILMU HUKUM PIDANA, KRIMINOLOGI DAN VIKTIMOLOGI

• Kriminologi
Kriminologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan
menelaah tentang sebab-sebab terjadinya kejahatan dan bagaimana
penanggulangannya.
• Viktimologi
Viktimologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan
dari sudut korban kejahatan dengan segala aspeknya, baik dalam
proses interaksi korban dengan pelaku dalam terjadinya tindak
pidana, maupun dalam kaitannya dengan viktimisasi yaitu mengapa
seseorang atau masyarakat menjadi korban kejahatan, dan juga
bagaimana perlindungan hukum terhadap para korban kejahatan.
• Hubungan Kriminologi dan Viktimologi dengan hukum
pidana adalah bahwa kedua ilmu inimemberikan sumbangan bagi
hukum pidana dalam melakukan kebijakan hukum pidana sehingga
upaya penggunaan hukum pidana untuk menanggulangi kejahatan dan
melindungi masyarakat akan lebih efektif.

8
DAFTAR PERTANYAAN

1. Jelaskan tujuan hukum pidana menurut aliran klasik dan


aliran moderen.
2. Ceritakan secara singkat sejarah hukum pidana Indonesia!
3. Sebutkan sumber hukum pidana Indonesia.
4. Uraikan sistematika KUHP
5. Apa dasr pembedaan Buku II tentang Kejahatan dan Buku
III KUHP tentang Pelanggaran?
6. Jelaskan obyek dan tujuan serta metode ilmu pengetahuan
hukum pidana!
7. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Kriminologi dan
viktimologi? Jelaskan persamaan dan perbedaan kedua ilmu
tersebut.
8. Jelaskan kontribusi Kriminologi dan viktimologi dalam
kebijakan hukum pidana. Berikan contohnya.

9
POKOK BAHASAN 3

KEBERLAKUHAN HUKUM
PIDANA

10
ASAS BERALKUNYA HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU

Azas legalitas:
• Nullum delictum, nulla puna sine praevia lege punali”
• Terdapat dalan Pasal 1 ayat (1) KUHP,
• Aspek asas legalitas :
1. Tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan ketentuan pidana
menurut undang-undang;
2. Tidak ada penerapan Undang-Undang Pidana berdasarkan
analogi;
3. Tidak dapat dipidana hanya berdasarkan kebiasaan;
4. Tidak boleh ada perumusan delik yang kurang jelas,
5. Tidak ada kekuatan berlaku surut dari ketentuan pidana;
6. Tidak ada pidana lain, kecuali yang ditentukan oleh
undang-undang.
7. Penuntutan pidana hanya menurut cara yang ditentukan oleh
undang-undang.

11
ASAS BERALKUNYA HUKUM PIDANA MENURUT TEMPAT

1. Asas teritorialitas
Berlakunya hukum pidana didasarkan pada tempat dimana
orang melakukan tindak pidana di mana hukum pidana itu
beraku.(Ps. 2, 3, 4 KUHP)
2. Asas nasionalitas aktif
Berlakunya hukum pidana didasarkan pada kebangsaan dari
orang yang melakukan tindak pidana (Ps. 5 ayat (1), 6, 7
KUHP).
3. Asas nasionalitas pasif
Berlakunya hukum pidana didasarkan pada kepentingan
hukum suatu negara, yang hukumnya dilanggar oleh seseorang
(Ps. 4 sub 1 dan 2, 7, 8 KUHP).
4. Asas universalitas
Berlakunya hukum pidana didasarkan pada kepentingan
hukum seluruh dunia (Ps. 4 sub 2, dan 4 KUHP ps. 9 KUHP)

12
ASAS-ASAS BERLAKUNYA HUKUM PIDANA

MENURUT WAKTU MENURUT TEMPAT


Azas legalitas 1. Asas teritorialitas
2. Asas nasionalitas aktif
3. Asas nasionalitas pasif
4. Asas universalitas

13
DAFTAR PERTANYAAN

1. Sebutkan asas berlakunya hukum pidana menurut waktu dan


tempat!
2. Apakah yang dimaksud dengan asas legalitas dan bagaimana
pengaturannya dalam KUHP?
3. Sebutkan 7 aspek yang terkandung dalam asas legalitas!
4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan
1. Asas teritorialitas
2. Asas nasionalitas aktif
3. Asas nasionalitas pasif
4. Asas universalitas
5. Jelaskan Bangaimana pengaturan asas-asas tersebut dalam
pertanyaan nomor 4 dalam KUHP?

14

Anda mungkin juga menyukai