w e r
Po
P o in
OLEH:
ISLAH SH,. MH
1
POKOK BAHASAN 2
2
SEJARAH HUKUM PIDANA INODESIA
• KUHP (WvS)
• Peraturan hukum pidana di luar KUHP, seperti UU Tentang
Pemberatasan Tindak Pidana Korupsi, UU Tindak Pidana
Ekonomi.
• Hukum adat yang masih hidup berdasar UU No 1 Tahun
1951 Paal 5.
4
BEDA KEJAHATAN DENGAN PELANGGARAN
KEJAHATAN PELANGGARAN
(Rechtsdelicten) (Wetdelicten)
•Peraturan yang diaggap
bertentangan dengan • Perbuatan- perbuatan yang
perikeadilan. jika tidak dilarang dengan UU
•sungguhpun andaikata tidak akan dirasakan oleh
perbuatan itu tidak diancam umum sebagai perbuatan yang
dengan hukuman, perbuatan salah dan patut dilarang.
itu oleh umum tetap diasakan • Mis: pelanggaran lalu lintas,
sebagai sesuatu yang dll.
bertentangan dengan
perikeadilan.
•Mis: Membunuh, menipu,
memperkosa, dll
5
SISTEMATIKA KUHP
6
ILMU PENGETAHUAN HUKUM PIDANA
Aturan hukum pidana yang berlaku
pada suatu negara (hukum pdiana
OBYEK
positif)
INTERPRESTASI
Untuk mengetahui pegneertian
obyektif dari aturan hukum
METODE KONTRUKSI
Bentukan yuridis yang terdiri dari
unsur-unsur yang tertentu
SISTEMATIK
Sistimatisasi terhadap keseluruhan
bagian-bagain hukum pidana. 7
ILMU HUKUM PIDANA, KRIMINOLOGI DAN VIKTIMOLOGI
• Kriminologi
Kriminologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan
menelaah tentang sebab-sebab terjadinya kejahatan dan bagaimana
penanggulangannya.
• Viktimologi
Viktimologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan
dari sudut korban kejahatan dengan segala aspeknya, baik dalam
proses interaksi korban dengan pelaku dalam terjadinya tindak
pidana, maupun dalam kaitannya dengan viktimisasi yaitu mengapa
seseorang atau masyarakat menjadi korban kejahatan, dan juga
bagaimana perlindungan hukum terhadap para korban kejahatan.
• Hubungan Kriminologi dan Viktimologi dengan hukum
pidana adalah bahwa kedua ilmu inimemberikan sumbangan bagi
hukum pidana dalam melakukan kebijakan hukum pidana sehingga
upaya penggunaan hukum pidana untuk menanggulangi kejahatan dan
melindungi masyarakat akan lebih efektif.
8
DAFTAR PERTANYAAN
9
POKOK BAHASAN 3
KEBERLAKUHAN HUKUM
PIDANA
10
ASAS BERALKUNYA HUKUM PIDANA MENURUT WAKTU
Azas legalitas:
• Nullum delictum, nulla puna sine praevia lege punali”
• Terdapat dalan Pasal 1 ayat (1) KUHP,
• Aspek asas legalitas :
1. Tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan ketentuan pidana
menurut undang-undang;
2. Tidak ada penerapan Undang-Undang Pidana berdasarkan
analogi;
3. Tidak dapat dipidana hanya berdasarkan kebiasaan;
4. Tidak boleh ada perumusan delik yang kurang jelas,
5. Tidak ada kekuatan berlaku surut dari ketentuan pidana;
6. Tidak ada pidana lain, kecuali yang ditentukan oleh
undang-undang.
7. Penuntutan pidana hanya menurut cara yang ditentukan oleh
undang-undang.
11
ASAS BERALKUNYA HUKUM PIDANA MENURUT TEMPAT
1. Asas teritorialitas
Berlakunya hukum pidana didasarkan pada tempat dimana
orang melakukan tindak pidana di mana hukum pidana itu
beraku.(Ps. 2, 3, 4 KUHP)
2. Asas nasionalitas aktif
Berlakunya hukum pidana didasarkan pada kebangsaan dari
orang yang melakukan tindak pidana (Ps. 5 ayat (1), 6, 7
KUHP).
3. Asas nasionalitas pasif
Berlakunya hukum pidana didasarkan pada kepentingan
hukum suatu negara, yang hukumnya dilanggar oleh seseorang
(Ps. 4 sub 1 dan 2, 7, 8 KUHP).
4. Asas universalitas
Berlakunya hukum pidana didasarkan pada kepentingan
hukum seluruh dunia (Ps. 4 sub 2, dan 4 KUHP ps. 9 KUHP)
12
ASAS-ASAS BERLAKUNYA HUKUM PIDANA
13
DAFTAR PERTANYAAN
14