Askep Kehilangan, Berduka, Kematian, Distres Spiritualpptx
Askep Kehilangan, Berduka, Kematian, Distres Spiritualpptx
Fransiska Haryati
Stikes Banten
KEHILANGAN, KEMATIAN &
BERDUKA, DISTRES
SPIRITUAL
KEHILANGAN
Pengertian
Kehilangan adalah suatu keadaan Individu
berpisah dg sesuatu yg sebelumnya ada,
kemudian menjadi tdk ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan (Keliat, 2015)
Faktor2 Yg Memengaruhi Respon Kehilangan :
1. Arti dari kehilangan
2. Sosial budaya
3. Kepercayaan / spiritual
4. Peran seks
5. Status social ekonomi
6. Kondisi fisik dan psikologi individu
TIPE KEHILANGAN
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
1. Aktual atau nyata
Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang
lain, misalnya amputasi, kematian orang yang
sangat berarti / di cintai.
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk
dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang
berhenti bekerja / PHK, menyebabkan
perasaan kemandirian dan kebebasannya
menjadi menurun.
JENIS2 KEHILANGAN
1. Kehilangan Objek Eksternal
Kehilangan ini mencakup segala kepemilikan yg
telah menjadi usang, mis : kehilangan
dompet, uang, sepeda motor,dll
2. Kehilangan Lingkungan yg telah dikenal
Mis : pindah rumah, lansia pindah ke panti,
org yg dirawat di rumah sakit
3. Kehilangan Orang Terdekat
Mis : teman sekolah, teman kerja, klg,
kematian
4. Kehilangan Aspek Diri
Mis : kehilangan anggota tubuh krn peny.
5. Kehilangan Hidup
Pd org2 yg akan menghadapi kematian
sampai dg terjadinya kematian sering
menyebabkan kehilangan kontrol thd diri
sendiri, gelisah, takut, bergantung pd org
lain, putus asa & malu.
Mis : pasien yg divonis menderita kanker
otak, luekimia atau peny lain yg tdk bisa
disembuhkan oleh dokter.
RENTANG RESPON KEHILANGAN
(KUBLER ROSS DLM KELIAT, 2015)
4. Fase depresi
- Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara
atau putus asa.
- Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih,
dorongan libido menurun.
5. Fase acceptance
- Pikiran pada objek yang hilang berkurang.
- Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan agar
saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya saya harus
operasi “
BERDUKA
Pengertian
Berduka adalah respon emosi yg diekspresikan
ketika seseorang mengalami suatu kehilangan
yg kemudian dimanifestasikan dlm bentuk
perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas,
susah tidur dst (Keliat.BA, 2015)
Berduka merupakan respon normal pd semua
kejadian kehilangan.
Dukacita adalah proses kompleks yg normal
meliputi respon & perilaku emosional, fisik,
spritual, sosial, & intelektual yakni individu,
klg, & komunitas, memasukan kehilangan, yg
aktual, adaptif, atau dipersepsikan ke dalam
kehidupan sehari – hari mereka.
RENTANG RESPON BERDUKA
(KUBLER ROSS DLM KELIAT, 2015)
MENEKAN
SYOK DAN BERKEMBANG
SELURUH MENYADARI
TIDAK NYA RESTITUSI
PERCAYA KESADARAN PERASAAN KEHILANGAN
NEGATIF
Menurut Engels ( dlm Keliat, 2015) proses berduka mempunyai
beberapa fase yg dpt diaplikasikan pd seseorang yg sdg
berduka maupun menjelang ajal.
Fase I (shock dan tdk percaya)
Seseorang menolak kenyataan respon fisik : pingsan,
diaporesis, mual, diare, detak jantung cepat, tidak bisa
istirahat, insomnia kelelahan, dll
Fase II (berkembangnya kesadaran)
Seseoarang mulai merasakan kehilangan secara nyata/ akut
dan mungkin mengalami putus asa. Kemarahan, perasaan
bersalah, frustasi, depresi, dan kekosongan jiwa tiba-tiba
terjadi.
Fase III (restitusi)
Berusaha mencoba untuk sepakat/ damai dengan perasaan
yang hampa/ kosong
Fase IV
Menekan seluruh perasaan yg negatif &
bermusuhan thd almarhum. Bisa merasa
bersalah & sangat menyesal ttg kurang
perhatiannya di masa lalu thd almarhum.
Fase V
Kehilangan yg tak dpt dihindari hrs mulai
diketahui/ disadari. Shg fase ini diharapkan
seseorang sdh dpt menerima kondisinya.
Kesadaran baru telah berkembang.
Berduka merupakan respon normal pd semua
kejadian kehilangan.
Dukacita adalah proses kompleks yg normal
meliputi respon & perilaku emosional, fisik,
spritual, sosial, & intelektual yakni individu,
klg, & komunitas, memasukan kehilangan, yg
aktual, adaptif, atau dipersepsikan ke dalam
kehidupan sehari – hari mereka.
DISTRES SPIRITUALITAS
Pngertian
Spiritualitas adalah pencarian pribadi untuk
memahami jawaban sbg tujuan akhir dlm
hidup, ttg makna & ttg hubungan suci atau
transenden, yg dibangun dari perkembangan
ritual keagamaan & bentukan komunitas
(King and Koenig, 2009 dlm Yusuf,dkk, 2016).
Kesehatan (wellness) adalah suatu
keseimbangan dimensi kebutuhan manusia
yg berbeda secara terus menerus-spiritual,
sosial, emosional, intelektual, fisik,
okupasional, dan lingkungan.
Kesehatan spiritual adalah rasa keharmonisan,
saling kedekatan antara individu dg org lain,
alam & dg kehidupan yg tertinggi
(Yusuf,dkk, 2016)
Manusia terdiri dari dimensi fisik, emosi, intelektual, sosial
& spiritual dimana setiap dimensi hrs dipenui kebutuhannya
TERHENTIN TERHENTINY
PENURUNA HILANGNY YA A FUNGSI
N FUNGSI A DISTRIBUSI JANTUNG,
PARU DAN
KEMATIAN
SISTEM STIMULUS OKSIGEN
TUBUH EKSTERNAL DAN AKTIFITAS
LISTRIK OTAK
NUTRISI
MACAM – MACAM KEMATIAN
Ada 2 jenis kematian :
1. Kematian antisipasi
Kematian berlangsung dengan waktu yang
dapat diperkirakan ada proses kematian
yang diantisipasi, mis : meninggal krn
penyakit kanker
2. Kematian mendadak
Kematian yang berlangsung mendadak
tidak ada proses yang diketahui, mis :
meninggal karena MCI
PENYEBAB KEMATIAN
Keputusasaan( Efek )
Contoh:
Distres Spiritual bd kematian karena penyakit yang tidak dapat
disembuhkan dimanifestasikan dg menolak melakukan ritual
keagamaan
Kecemasan bd proses penyakitnya yang semakin memburuk
dimanifestasikan dg menolak untuk ditinggal sendirian
Berduka bd proses kehilangan orang yang dicintai
dimanifestasikan dg persaan sedih, menangis, menyesal,
merasabersalah
TUJUAN
(DIAGNOSA KEP : DISTRES SPIRITUAL)
Tujuan Umum :
Klien mampu menerima penyakitnya
Tujuan Khusus :
Klien mampu melakukan aktivitas ritual
kembali
RENCANA KEPERAWATAN PD
DISTRES SPIRITUAL
1. Bina hubungan saling percaya:
Dengar dengan hangat dan responsif
Beri waktu kepada klien untuk berespon
Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenali diri
sendiri:
Kenali perasaan diri
Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak
negatif pd klien
Bersama klien menggali perilaku dan respon shg
dapt belajar dan berkembang
3. Bantu klien mengenal tahapan kehilangan:
Bantu klien mengekspresikan perasaan.
Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.
Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
Pertanyaan terbuka.
4. Perluas kesadaran klien tentang makna hidup
Bantu klien menhubungkan keadaan penyakitnya dg
spiritual yang ia yakini
Bantu klien meninjau kembali arti kehidupan dan ancamaan
kematian menimbulkan kecemasan
Bantu klien untuk mengatasi kecemasan dengan cara-cara
yg dapat diterima klien, mis : yoga, meditasi
5. Tawarkan pada klien kebutuhan rohaniwan
untuk mempersiapkan proses berduka
6. Fasilitasi ritual kegamaan sesuai dengan
keyakinan klien
7. Libatkan keluarga untuk mendukung klien
dalam mempersiapkan tahapan kehilangan
sampai pada tahap penerimaaan dan siap
menhadapi kematian
8. Beri penguatan pada keluarga dlm
mengahadapi kehilangan orang yang dicintai
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengenali kondisi diri sebelum perawat
berinteraksi dengan klien
3. Membantu Klien mengenali citra tubuhnya
4. Memperluas kesadaran klien akan makna
kehidupan
5. Melibatkan keluarga untuk mendukung adaptasi
klien thd citra tubuhnya
5. Menawarkan kebutuhan rohaniwan untuk
mempersiapkan proses berduka
6. Memfasilitasi ritual kegamaan sesuai dengan
keyakinan klien
7. Melibatkan keluarga untuk mendukung klien
dalam mempersiapkan tahapan kehilangan
sampai pada tahap penerimaaan dan siap
menhadapi kematian
8. Memberi penguatan pada keluarga dlm
mengahadapi kehilangan orang yang dicintai
EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan pd
pasien dengan distres spiritual dapat dilihat
dari kemampuan klien untuk :
1. Mengungkapkan perasaan dicintai oleh Tuhan
karena apa yang terjadi atas kehendakNya
2. Melakukan ritual keagamaannya kembali
3. Menerima rohaniwan untuk mendampingi
klien pada masalah spiritualnya
4. Mendiskusikan keinginannya pada keluarga
5. Menerima kondisi sakitnya dan siap
menghadpi kematian
PENDOKUMENTASIAN
TERIMA KASIH