Anda di halaman 1dari 10

Management Accounting

and Value Creation


Annick Bourguignon (2005)
3.4. Towards Irrefutability

Peneliti menggunakan semiotika dan


retorika untuk menunjukkan bahwa
menyembunyikan subjektivitas
penciptaan nilai di bawah penampilan
objektivitas "secara alami" mengarah
pada ketidakterbantahannya.
3.4.1. Emotion-based
Persuasion
3.4.1. Emotion-based Persuasion
‘Penciptaan nilai’ menarik emosi auditor dan
selanjutnya berkontribusi pada persuasinya, karena
kata-kata yang digunakan menyampaikan gambaran
yang sangat positif dan karena, lebih jauh lagi, kata-
kata tersebut sangat sering bertentangan dengan
representasi negatif dan terkait dengan perspektif
positif.
3.4.2. Persuasion Through
Biased Argumentation
 Jauh dari konsep homogen
 Oposisi hiperbolik
 Asosiasi hiperbolik
3.5. The Maintenance of
Social Order
Subbagian ini menunjukkan bagaimana VC
yang diobjektifikasi mempertahankan
keabadian tatanan sosial. Peneliti mengkaji
tatanan sosial terlebih dahulu di tingkat
mikro (organisasi), kemudian memperluas
analisis ke tingkat makro (masyarakat).
3.5.1. The legitimisation of
organisational order
Apa pun perspektifnya, pekerja dibuang
sebagai respons terhadap fluktuasi permintaan
atau persyaratan pengembalian pasar
keuangan, dan biaya pelepasan ini sangat
tinggi bagi pekerja. Jadi, pekerja tidak hanya
tidak mendapat manfaat dari penciptaan nilai,
tetapi mereka juga membayarnya.
3.5.2. The unequal distribution
of value in society

Objektifikasi VC berkontribusi untuk


mempertahankan distribusi kekayaan
yang biasa, yaitu dalam ekonomi
kapitalis, dominasi modal atas tenaga
kerja, dan dalam organisasi mereka,
supremasi hubungan pasar (barang, jasa
atau pasar keuangan) atas hubungan
lain dari perusahaan.
Diskusi dan Kesimpulan

 Beberapa kompleksitas yang belum


terselesaikan
 Reifikasi dan inovasi manajerial
 Reifikasi dan peran akuntansi "pemerintah"
 Perspektif akademis dan praktis
Poststructuralism as philosophy of the
event:
Jean-François Lyotard’s Discours, figure

Poststrukturalisme, estetika dan


peristiwa
Poststrukturalisme Jean-François Lyotard
khas karena penekanannya pada estetika dan
seni. Ia berusaha memperkenalkan peristiwa
estetis ke dalam struktur, subjek, dan objek.
Melawan totalitas dan
untuk ketidakterbandingan
Untuk memahami dampak dan
pentingnya rumus di atas, akan sangat
membantu jika kita mengikuti tiga
konsekuensi terpentingnya.

Anda mungkin juga menyukai