Anda di halaman 1dari 10

MENINGKATKAN PERILAKU MELALUI PENGUATAN

TERKONDISIKAN

STEFANI SIMON LONGKUTOY


PENGUATAN ADALAH
 Sesuai dengan makna kata dasarnya “kuat”, penguatan (reinforcement)
mengandung makna menambahkan kekuatan pada sesuatu yang
dianggap belum kuat. Makna tersebut di tunjukan kepada tingkah laku
individu yang perlu diperkuat. “diperkuat” artinya dimantapkan,
diperseling kemunculnya, tidak hilang-hilang timbul, tidak sesekali
muncul sekian banyak yang tenggelam. Pada proses pendidikan yang
berorientasi pengubah tingkah laku, tujuan utama yang hendak dicapai
dalam proses pembelajaran adalah terjadinya tingkah laku yang baik,
tingkah laku yang diterima sesering mungkin dengan kegunaan
kemunculanya. Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku
positif yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali
tingkah laku tersebut. Isitilah penguatan (reinforcement) berasal dari
Skinner seorang ahli psikologi mengartikan reinforcement ini sebagai
setiap konsekuensi arau dampak tingkah laku yamng memperkuat
tingkah laku tertentu.
Penguat Tak Terkondisikan dan Penguat Terkondisikan
 Kita mewarisi kemampuan untuk diperkuat oleh beberapa stimuli tanpa
harus dipelajari sebelumnya. Stimuli atau kejadian yang demikan sangat
penting bagi fungsi biologis atau kelangsugan kita sebagai spesies, dan
mereka dinamai penguat tak terkondisikan (unconditional reinforcer)
yang merupakan stimuli yang bisa menguatkan perilaku tanpa harus
dipelajari atau dikondisikan sebelumnya (penguat primer, atau penguat
tanpa dipelajari).
 Stimuli jenis yang lain dapat menjadi penguat lantaran dipelajari
demikian terlebih dahulu. Stimuli demikian disebut penguat tak
terkondisikan (conditional reinforcer), yaitu stimuli yang awalnya tidak
menguatkan, namun telah menjadi penguat lantaran dipasangkan atau
diasosiasikan dengan penguat lainya (penguat sekunder, atau penguat
yang dipelajari)
Penguatan Pendukung
 Ketika sebuah stimulus menjadi penguat terkondisikan lewat
pengasosiasian bebas dengan penguat-penguat lain, maka penguat lain
itu disebut penguat pendukung (backup reinforcement).
Penanda (Token) sebagi Penguat Terkondisikan
 Penanda(token) adlah penguat terkondisikan yang dapat diakumulasi
dan dipertukarkan untuk mendapat penguat pendukung. Program
modifikasi perilaku dimana individu dapat memperoleh ‘token’ bagi
perilaku tertentu dan “menguangkan’nya demi memperoleh penguat
pendukung disebut ekonomi penanda (token economy) atau sistem
penanda (token system).
Penguat Terkondisikan Sederhana versus Umum
 Penguat terkondisikan yang dipasangkan dengan satu penguat
pendukung tunggal disebut penguat terkondisikan sederhana (simple
conditioned reinforcer). Bunyi bel es krim adalah contoh bagi jenis
penguat ini.
 Sebaliknya , stimulus yang dipasangkan dengan lebih dari satu jenis
penguat pendukung disebut penguat terkondisikan umum (general
conditioned reinforcer). Contoh yang paling mencolok adalah pujian
Contoh-contoh Penguatan terkondisikan dan Penguat tak terkondisikan
Contoh-contoh Penguat Terkondisikan dan Penguat Tak Terkondisikan
Penguat Terkondisikan Penguat Terkondisikan Penguat Tak
yang Sederhana yang Umum Terkondisikan yang
Umum dan Sederhana
• Bunyi bel penjual es • Uang • Makanan
krim • Pujian • Air
• Diberitahukan di • Hadiah (makanan • Seks
sebuah atau pakaian ) • Kenyamanan fisik
restoran,”Pelayan • di restoran • Tidur
sebentar lagi datang • K
membawa pesanan
Anda.”
• Sistem karcis (token)
kereta bawah tanah.
• Kupon diskon
pembelian makanan
atau pakain
Faktor-fakor yang Mempengaruhi Efektivitas penguatan Terkondisikan
1. Kekuatan yang dimiliki Penguat pendukung
2. Ragam Penguat Pendukung
3. Jumlah Pemasangan dengan Penguat Pendukung
4. Hilangnya Nilai Penguat Pendukung
Jurang-jurang Penguatan Terkondisikan
 Jurang Kekeliruan Aplikasi yang Tidak Disadari
Individu yang tidak akrab dengan prinsip-prinsip penguatan
terkondisikan mungkin tanpa disadari sudah keliru mengaplikasikan
lewat berbagai cara. Salah satunya adalah memasangkan tanpa sadar
penguat-penguat terkondisikan dengan stimulus dengan maksud
menghukum.
 Jurang Kekeliruan Aplikasi akibat Pengetahuan Setengah-setengah
Berhenti memasangkan penguat terkondisikan dengan penguat
pendukung dapat memunculkan hasil yang tidak menguntungkan bagi
siapapun yang tidak menyadari bahwa hal ini bakal menyebabkan
penguat terkondisikan kehilangan nilainya.
Panduan-panduan bagi Pengaplikasian Efektif Penguatan Terkondisikan
1. Penguat terkondisikan mestinya menjadi stimulus yang dapat dikelola dan
diberikan dengan mudah jika Anda berencana menggunakanya
2. Sebanyak mungkin, gunakan penguat terkondisikan yang sama seperti
yang di jumpai seseorang dilingkungan alamianya
3. Di tahap-tahap awal dibentujnya penguat terkondisikan, penguat pendukung
mestinya disajikan secepat mungkin sesudah disajikannya penguat
terkondisikan. Kemudian, penundaan antara penguat terkondisikan dan
penguat pendukung dapat ditingkatkan secara bertahap jika diperlukan
4. Menggunakan penguat-penguat terkondisikan umum kapan pun
dimungkinkan; yaitu menggunakan banyaktipe berbeda penguat
pendukung, bukan hanya satu.
5. Ketika program melibatkan lebih dari satu individu(seperti sekelas murid),
hindari persaingan destruktif untuk memperebutkan penguat terkondisikan
dan penguat pendukung.
6. Kita mestinya mengikuti aturan- aturan yang sama bagi penguat- penguat
terkondisikn yang dipalikasikan ke penguat positif apapun.

Anda mungkin juga menyukai