PENGUATAN ADALAH Sesuai dengan makna kata dasarnya “kuat”, penguatan (reinforcement) mengandung makna menambahkan kekuatan pada sesuatu yang dianggap belum kuat. Makna tersebut di tunjukan kepada tingkah laku individu yang perlu diperkuat. “diperkuat” artinya dimantapkan, diperseling kemunculnya, tidak hilang-hilang timbul, tidak sesekali muncul sekian banyak yang tenggelam. Pada proses pendidikan yang berorientasi pengubah tingkah laku, tujuan utama yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran adalah terjadinya tingkah laku yang baik, tingkah laku yang diterima sesering mungkin dengan kegunaan kemunculanya. Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku positif yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Isitilah penguatan (reinforcement) berasal dari Skinner seorang ahli psikologi mengartikan reinforcement ini sebagai setiap konsekuensi arau dampak tingkah laku yamng memperkuat tingkah laku tertentu. Penguat Tak Terkondisikan dan Penguat Terkondisikan Kita mewarisi kemampuan untuk diperkuat oleh beberapa stimuli tanpa harus dipelajari sebelumnya. Stimuli atau kejadian yang demikan sangat penting bagi fungsi biologis atau kelangsugan kita sebagai spesies, dan mereka dinamai penguat tak terkondisikan (unconditional reinforcer) yang merupakan stimuli yang bisa menguatkan perilaku tanpa harus dipelajari atau dikondisikan sebelumnya (penguat primer, atau penguat tanpa dipelajari). Stimuli jenis yang lain dapat menjadi penguat lantaran dipelajari demikian terlebih dahulu. Stimuli demikian disebut penguat tak terkondisikan (conditional reinforcer), yaitu stimuli yang awalnya tidak menguatkan, namun telah menjadi penguat lantaran dipasangkan atau diasosiasikan dengan penguat lainya (penguat sekunder, atau penguat yang dipelajari) Penguatan Pendukung Ketika sebuah stimulus menjadi penguat terkondisikan lewat pengasosiasian bebas dengan penguat-penguat lain, maka penguat lain itu disebut penguat pendukung (backup reinforcement). Penanda (Token) sebagi Penguat Terkondisikan Penanda(token) adlah penguat terkondisikan yang dapat diakumulasi dan dipertukarkan untuk mendapat penguat pendukung. Program modifikasi perilaku dimana individu dapat memperoleh ‘token’ bagi perilaku tertentu dan “menguangkan’nya demi memperoleh penguat pendukung disebut ekonomi penanda (token economy) atau sistem penanda (token system). Penguat Terkondisikan Sederhana versus Umum Penguat terkondisikan yang dipasangkan dengan satu penguat pendukung tunggal disebut penguat terkondisikan sederhana (simple conditioned reinforcer). Bunyi bel es krim adalah contoh bagi jenis penguat ini. Sebaliknya , stimulus yang dipasangkan dengan lebih dari satu jenis penguat pendukung disebut penguat terkondisikan umum (general conditioned reinforcer). Contoh yang paling mencolok adalah pujian Contoh-contoh Penguatan terkondisikan dan Penguat tak terkondisikan Contoh-contoh Penguat Terkondisikan dan Penguat Tak Terkondisikan Penguat Terkondisikan Penguat Terkondisikan Penguat Tak yang Sederhana yang Umum Terkondisikan yang Umum dan Sederhana • Bunyi bel penjual es • Uang • Makanan krim • Pujian • Air • Diberitahukan di • Hadiah (makanan • Seks sebuah atau pakaian ) • Kenyamanan fisik restoran,”Pelayan • di restoran • Tidur sebentar lagi datang • K membawa pesanan Anda.” • Sistem karcis (token) kereta bawah tanah. • Kupon diskon pembelian makanan atau pakain Faktor-fakor yang Mempengaruhi Efektivitas penguatan Terkondisikan 1. Kekuatan yang dimiliki Penguat pendukung 2. Ragam Penguat Pendukung 3. Jumlah Pemasangan dengan Penguat Pendukung 4. Hilangnya Nilai Penguat Pendukung Jurang-jurang Penguatan Terkondisikan Jurang Kekeliruan Aplikasi yang Tidak Disadari Individu yang tidak akrab dengan prinsip-prinsip penguatan terkondisikan mungkin tanpa disadari sudah keliru mengaplikasikan lewat berbagai cara. Salah satunya adalah memasangkan tanpa sadar penguat-penguat terkondisikan dengan stimulus dengan maksud menghukum. Jurang Kekeliruan Aplikasi akibat Pengetahuan Setengah-setengah Berhenti memasangkan penguat terkondisikan dengan penguat pendukung dapat memunculkan hasil yang tidak menguntungkan bagi siapapun yang tidak menyadari bahwa hal ini bakal menyebabkan penguat terkondisikan kehilangan nilainya. Panduan-panduan bagi Pengaplikasian Efektif Penguatan Terkondisikan 1. Penguat terkondisikan mestinya menjadi stimulus yang dapat dikelola dan diberikan dengan mudah jika Anda berencana menggunakanya 2. Sebanyak mungkin, gunakan penguat terkondisikan yang sama seperti yang di jumpai seseorang dilingkungan alamianya 3. Di tahap-tahap awal dibentujnya penguat terkondisikan, penguat pendukung mestinya disajikan secepat mungkin sesudah disajikannya penguat terkondisikan. Kemudian, penundaan antara penguat terkondisikan dan penguat pendukung dapat ditingkatkan secara bertahap jika diperlukan 4. Menggunakan penguat-penguat terkondisikan umum kapan pun dimungkinkan; yaitu menggunakan banyaktipe berbeda penguat pendukung, bukan hanya satu. 5. Ketika program melibatkan lebih dari satu individu(seperti sekelas murid), hindari persaingan destruktif untuk memperebutkan penguat terkondisikan dan penguat pendukung. 6. Kita mestinya mengikuti aturan- aturan yang sama bagi penguat- penguat terkondisikn yang dipalikasikan ke penguat positif apapun.