Anda di halaman 1dari 38

Laporan kasus

Benign Paroxysmal Position


Vertigo (BPPV)

Desi Kartika Sari


161190007

Pembimbing : dr. Elfina Zuhir, Sp.S


PENDAHULUAN
Sensasi berputar karena
BPPV perubahan posisi kepala

Penyebab idiopatik

Vertigo perifer

• Penyebab penting vertigo: prevalensi 11-64 per 100.000


• Kelainan pada sistem vestibular telinga bagian dalam
• Berlangsung beberapa detik dan dapat berulang.
• Diagnosis berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik
DEFINISI

Benign Paroxysmal Position Vertigo (BPPV) adalah


sensasi berputar yang disebabkan oleh perubahan
mendadak posisi kepala.

Benign : tidak mengancam jiwa


Paroxysmal : tiba-tiba
Position : perubahan posisi kepala
Vertigo : sensasi berputar
ANATOMI
Vestibular labirin membran terdiri dari 3 kanal semisirkular: anterior,
posterior dan horizontal.
Fungsi vestibular: menjaga keseimbangan.
Fungsi kanal: mendetekti gerakan memutar kepala.
Labirin terdiri 2 struktur otolith (utricle dan saccule) untuk deteksi gravitasi.
PATOFISIOLOGI

Teori berdasarkan tipe BBPV:


1. Canalolithiasis - Partikel otolith bergerak bebas
didalam kanalis semi sirkularis.
2. Cupulolithiasis - Partikel-partikel basofilik yang
berisi kalsium karbonat dari fragmen otokonia
(otolith) yang terlepas dari makula utrikulus yang
berdegenerasi dan menempel pada permukaan
kupula.
EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi satu tahun adalah 0,5% pada usia 18-39


tahun dan 3,4% pada orang berusia di atas 60
tahun.
• Tingkat kekambuhan rata-rata sekitar 50%.
• lebih sering terjadi pada wanita daripada pria
(rasio 2: 1)
ETIOLOGI

• Trauma sebelumnya
• Penyakit meniere ipsilateral
• Neuritis vestibular ipsilateral
Idiopatik
(50-70%) • Dipengaruhi telinga yang sama
• Penyakit sistemik parah
• Riwayat operasi otologis
• Migrain
• Istirahat/tidur lama
MANIFESTASI KLINIS

- Pusing berputar karena gerakan seperti bangun


dari tempat tidur, berguling di tempat tidur,
memiringkan kepala ke belakang, membungkuk.
- Serangan hitungan detik.
- Dapat : pusing nonspesifik, ketidakstabilan
postural, kepala ringan dan mual.
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
• Diagnosis : riwayat dan pemeriksaan fisik.
Manuver Dix-Hallpike merupakan Gold Standart
jika negatif, lanjutkan tes head roll dan tes kalori.

• Tatalaksana : Manuver, obat tidak dianjurkan.


Manuver Epley
Manuver Semont
Manuver Lempert
Manuver Brandt-Daroff exercises
Manuver Li
DIAGNOSA // TATALAKSANA

BPPV Kanal posterior Manuver Dix-Hallpike // Manuver


Semont, manuver Epley, manuver
Brandt-Daroff exercises

BPPV Kanal horizontal/ Manuver head roll geotropik atau


lateral agegeotropik // Manuber Lempert
(barbeceu/roll)

BPPV Kanal superior/ Manuver Dix-Hallpike // Manuver Li


anterior (kedua telinga)
Tabel 1. Koneksi antara kanal setengah lingkaran dan otot mata11

Tabel 2. Varian BPPV sesuai dengan karakteristik posisi nistagmus11


Manuver dix-hallpike
kanal posterior

Manuver dix-hallpike kanal


superior
Manuver head roll – BPPV
kanal horizontal
(canalithiasis)

Manuver head roll – BPPV


kanal horizontal
(cupulolithiasis)
Tatalaksana manuver sesuai BPPV
Manuver semont

Manuver epley
Manuver semont
menopang leher

Manuver Brandt-Daroff
exercises
Manuver Lempert

Manuver Li
Manuver Lempert
Farmakologi
• Betahistine hydrochloride 8-16mg, atau
• Cinnarizine, 15-30 mg
• Proklorperazin harus disediakan untuk meringankan
gejala akut hanya tablet 5-10 mg atau buccal 3mg
atau injeksi 12,5 mg IM atau 25mg supositoria - jika
muntah.
PROGNOSIS
Tingkat kekambuhan BPPV setelah pengobatan yang
sukses adalah 40% -50% pada follow-up rata-rata 5
tahun. Sebagian individu rentan mengalami kambuh.3
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. SA
• Umur : 63 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Ranah baru
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT >> Pedagang
• Masuk RS : 14 Juni 2017
• No. RM : 146610
• Keluhan Utama
Pusing berputar sejak 6 hari yang lalu.

• Riwayat Penyakit Sekarang:


- Pusing berputar sejak 6 hari yang lalu, hilang timbul, ± 1 menit.
Pusing dirasakan saat bangun tidur, pasien merasakan
lingkungan sekitarnya berputar sehingga lebih suka berbaring
dan menutup mata. Saat duduk, berdiri atau berjalan membuat
kepala sempoyongan seperti mau jatuh. Saat pusing pasien juga
mengeluhkan keringat dingin. Tidak ada mual muntah.
- Telinga kanan terasa nyeri sejak 2 hari ini, tiba-tiba, berdenging.
• Riwayat Penyakit Dahulu:
- Pasien sebelumnya belum pernah merasakan keluhan
yang sama.
- Riwayat hipertensi (+) sudah lama >5 th, minum obat
teratur.

• Riwayat Penyakit Keluarga: tidak ada

• Riwayat Pribadi dan Sosial:


- Pola makan : Tidak selera makan
- Pola tidur : 1 minggu ini pasien mengeluhkan susah tidur,
sering terbangun malam hari.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tinggi badan : 158cm
Berat badan : 78kg
Rambut : beruban tidak mudah dicabut
Vital Sign
Tekanan darah : 190/100 mmHg
Respirasi : 20 kali/menit
Nadi : 110 /menit
Suhu : 36,4ºC
Kelenjar getah bening
Leher, aksila, inguinal tidak ada pembesaran.
Thoraks : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal


Korpus vetebra : tidak ada kelainan
2. STATUS NEUROLOGIS
A. Tanda Rangsang Selaput Otak:
Kaku Kuduk : Negatif
Brudzinski I : Negatif
Brudzinski II : Negatif
Kernig Sign : Negatif

B. Tanda Peningkatan Tekanan intrakranial:


Pupil : Isokor
C. Pemeriksaan Saraf Kranial : normal

D. Pemeriksaan keseimbangan dan koordinasi

• Romberg test (+) • Tes jari – hidung (-/normal)


• Stepping test (+) • Tes jari-jari (-/ normal)
• Tandem walking test (+) • Tes tumit lutut (-/normal)
• Tes Dix-Hallpike (-)
• Tes Head Roll (+)
E. Pemeriksaan Fungsi Motorik : normal

F. Pemeriksaan Sensibilitas : normal

G. Sistem Refleks
Refleks patologis : Negatif
Refleks fisiologis : Normal

3. Fungsi Otonom: Normal

4. Fungsi luhur
Kesadaran : Normal
Tanda demensia : tidak ada
PEMERIKSAAN LABORATURIUM
• Laboratorium :
– Haemoglobin 12,6g/dl
– Leukosit 10.300/mm3
– Hematokrit 33.8%
– Trombosit 373.000/mm3
– Glukosa darah 113mg/dl
• Radiologi: Tidak ada
MASALAH
Diagnosis Klinis : Benign Proxysmal Position Vertigo
(BPPV)
Diagnosis Topik : Aparatus vestibular
Diagnosis Etiologi: Idiopatik
Diagnosis Sekunder: Hipertensi
TATALAKSANA
Nonfarmakologi :
Manuver lempert

Farmakologi :
• Betahistin 3x6mg
• Ranitidine 2x50mg IV
• Amlodipine 1x10 mg
Hari/Tanggal Perkembangan
Rabu, 14/06/2017 S: Pusing berputar (+), mual (-), muntah (-), nyeri
telinga kanan (+), berdenging.
O: Kesadaran = composmentis
TD = 190/100 mmHg, N = 110 x/I, RR = 20 x/I,
T = 36,4,0 0C
Follow up A: BPPV
P: - Betahistin 3x6mg (po)
- Ranitidine 2x50mg (iv)
- Amlodipine 1x10 mg (po)
- Captopril 2x25mg (po)

Kamis, 15/06/2016 S: Pusing berputar (+), mual (-), muntah (-), batuk (+)
O: Kesadaran = Compos Mentis
TD = 150/90 mmHg, N = 91 x/I, RR = 20 x/I,
T = 36,5 0C
A: BPPV
P: - Betahistin 3x6mg (po)
- Ranitidine 2x50mg (iv)
- Amlodipine 1x10mg (po)

Jumat, 16/06/2016 S: Setelah di manuver lempert pusing berputar (-),


mual (-), muntah (-)
O: Kesadaran = Compos Mentis
TD = 140/80 mmHg, N = 95 x/I, RR = 20 x/I,
T = 36,5 0C
A: BPPV
P: - Betahistin 3x6mg (po)
- Ranitidine 2x50mg (iv)
- Amlodipine 1x10mg (po)
PULANG
PEMBAHASAN
- Diagnosis :
Anamnesis : pusing berputar, hilang timbul, ± 1 menit,
saat bangun tidur, duduk, berdiri, tidak ada mual
muntah.
Pemfis : romberg test (+), stepping test (+), tandem
walking test (+), tes dix-hallpike (-), tes head roll (+)
- BPPV canalithiasis pada kanal horizontal (lateral)
sebelah kanana
- Talaksana berdasarkan algoritma yaitu manuver lempert
KESIMPULAN

Benign Paroxysmal Position Vertigo (BPPV):


- Kelainan paling umum pada sistem vestibular
telinga bagian dalam yang merupakan bagian vital
dalam menjaga keseimbangan
- Penyebab idiopatik
- Gejala pusing berputar mendadak, hitungan detik,
karena perubahan posisi
- Terdiri dari 3 kanal
- Diagnosis dan tatalaksana menggunakan manuver.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bergenius J, Qing Z, Maoli D. Benign paroxysmal positional vertigo. Journal of Otology. 9(1): 1-6, 2014.
2. Sura DJ, Newell S. Vertigo- Diagnosis and management in primary care, BJMP, 3(4):a351, 2010.
3. Dong GX. 2011. Benign paroxysmal position vertigo. J Neurosci Rural Pract. 2(1): 109–110, 2011. Dapat di akses:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3122990/
4. Sonu P, Sujata S, Jagriti B, Rekha C. Benign paroxysmal positional vertigo: Pathophysiology, Causes, Canal Variants and
Treatment. International Journal of Advanced Research. 3(7): 54-60, 2015.
5. Burmeister DB, Sacco R, Rupp V. Management of Benign Paroxysmal Positional Vertigo with the canalith repositioning
maneuver in the emergency department setting. JAOA. 10(10): 602-604,2010.
6. Bhattacharyya N, Gubbels SP, Schwartz SR, Edlow JA, El-Kashlan H, Fife T, Holmberg JM, Mahoney K, Hollingsworth DB,
Roberts R, Seidman MD, Steiner RWP, Do BT, Voelker CCJ, Waguespack RW, Corrigan MD. Clinical Practice Guideline: Benign
Paroxysmal Positional Vertigo (Update). Otolaryngology–Head and Neck Surgery, 156(3S) S1–S47, 2017.
7. Li JC. Benign Paroxysmal Positional Vertigo, 2017. Dapat diakses: http://emedicine.medscape.com/article/884261
8. Hain TC. 2017. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Dapat diakses di:http://www.dizziness-and-
balance.com/disorders/bppv/bppv.html
9. Lee SH, Kim JS. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. J Clin Neurol. 6(2): 51–63, 2010.
10.Hornibrook J. Benign paroxysmal positional vertigo (bppv): history, pathophysiology, office treatment and future directions.
International Journal of Otolaryngology, 2011.
11.Bittar RSM, Mezzalira R, Furtado PL, Venosa AR, Sampaio ALL, Oliveira CAC. Benign paroxysmal positional vertigo: diagnosis
and treatment. International Tinnitus Journal. 16(2):135-45, 2011.
12.Zatonski T, Temporale H, Holanowska J, Krecicki T. Current Views on Treatment of Vertigo and Dizziness. J Med Diagn Meth,
3:1, 2014.

Anda mungkin juga menyukai