Anda di halaman 1dari 8

“ KULIAH KERJA LAPANGAN “

( KKL )

Pengaruh Pandemi Covid-19


Terhadap Strategi Pengelolaan
Produksi di Industri Tempe
“ Bu Anik Desa Duren, Madiun

30 Agustus – 30 September 2021

Di susun oleh : Laurentia Meylina Wardani ( A210190035 )


PROFIL USAHA

Jenis Bidang Usaha Alamat Tempat Usaha

Industri Tempe “ Bu Anik “ merupakan Desa Duren, RT.18/RW.02, Kecamatan


salah satu bidang yang bergerak dalam Pilangkenceng, Kabupaten Madiun,
bidang pengolahan makanan Jawa Timur
SEJARAH SINGKAT

Usaha Industri Tempe “ Bu Anik “ berdiri sejak 10 tahun yang lalu. Awal dari berdirinya
Industri Tempe ini karena meneruskan usaha dari orang tuanya. Dulu Industri ini tidak
hanya memproduksi sebuah Tempe saja, melainkan tahu juga dan sekarang industri ini
Tidak memproduksi tahu di karenakan pemasarannya lebih banyak di tempe, jadi
Sekarang hanya fokus memproduksi 1 produk saja
HASIL DAN PEMBAHASAN

Indutri Tempe “ Bu Anik “ sudah berdiri sejak 10 tahun lamanya, bahan baku
dari pembuatan tempe tersebut adalah dari Kedelai. Bahan baku tersebut di
peroleh dari sebuah agen khusus Kedelai, dengan cara si pemilik agen kedelai
tersebut mengantarkan kedelai di Industri Tempe “ Bu Anik “. Dari segi
pemasarannya pemilik Industri Tempe tersebut tinggal mengantarkan produknya
di warung-warung yang telah menjadi langganannya semenjak awal berdirinya
Industri Tempe tersebut. Terkadang Industri Tempe “ Bu Anik “ juga menerima
pesanan/orderan tempe dari orang-orang untuk acara tertentu.
Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara kepada pemilik Industri telah di
temukan beberapa kendala pada terhadap bahan baku, Strategi untuk
mempertahankan dan menjaga suatu kualitas tempe yang di produksinya di masa
pandemi covid-19.
Kendala-kendala yang di alami oleh pemilik industri tersebut adalah terkait
pada bahan baku. Kendala tersebut yaitu naiknya harga per-kg kedelai, yang
sebelumnya herga kedelai per-kg sebesar Rp. 7000, sekarang menjadi sebesar Rp.
10.000 per-kgnya semenjak ada pandemi ini. Meskipun harga kedelai naik tetapi
pemilik industri tempe tetap tidak menaikkan harga tempe tersebut. Pemilik
industry tempe mempunyai strategi di kala naiknya kedelai yaitu dengan cara tetap
tidak menaikkan harga produk, tetapi dengan cara mengurangi berat isi pada
kemasan tempe. Selain itu pemilik industri juga tetap m’empertahankan kualitas
produknya.
PROSES DAN PEMBUATAN

• Tahap pertama yang di lakukan yaitu proses perendaman kedelai. tujuan


dari perendaman adalah agar terjadi fermentasi asam laktat dan dapat
menimbulkan kedelai menjadi asam sehingga proses pertumbuhan tempe
dapat terjadi.
• Tahap kedua yaitu penggilingan. Kedelai yang sudah direndam lalu di giling
dengan sebuah mesin penggiling Tempe, supaya bijinya terbelah menjadi 2
dan juga kulit pada bijinya lepas.
• Tahap ketiga adalah pencucian, kedelai di cuci hingga bersih. Tujuan dari
pencucian yaitu supaya bau asam yang di timbulkan hilang dan juga lendir
yang di hasilkan oleh bakteri hilang. Adanya lendir juga mengakibatkan
• Tahap keempat yaitu perebusan. Tujuan dari perebusan yaitu membuat
biji kedelai menjadi lunak. Perebusan juga bertujuan untuk mematikan
bakteri yang masih hidup selama proses perendaman.
• Tahap kelima yaitu pendinginan, pendinginan ini bertujuan untuk
mendinginkan kedelai sebelum pemberian ragi pada kedelai yang akan
di buat tempe. Pendinginan juga bertujuan agar kedelai mengering.
• Tahap keenam yaitu peragian. Setelah di dinginkan kedelai di beri ragi
sebanyak ½ sendok makan, dan di aduk hingga terccampur. Setelah itu
yang terakhir melakukan pengemasan tempe ke suatu plastik yang
sudah di beri lubang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai