FRAKTUR TERBUKA
Supervisor:
dr. Syarif Hidayatullah, SpOT, M. Kes
Luka pada kulit dapat berupa tusukan tulang yang tajam dan keluar
menembus kulit (from within) atau dari luar oleh karena tertembus misal
oleh peluru atau trauma langsung (from without)
EPIDEMIOLOGI
Sop JL, Sop A. Open Fracture Management [Internet]. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2021 [cited 2021 Oct 21].
Jorge-mora A, Amhaz-escanlar S, Teso L, González IC, López-del C, Gómez R, et al. Management of Open Fracture. Open Access Publ by UMMS Authors
[Internet]. 2018
ETIOPATOMEKANISME
Fraktur terbuka terjadi akibat trauma, paling sering pada trauma berenergi tinggi, tapi juga
bisa karena trauma kecepatan rendah ketika ujung tajam dari fragmen fraktur menembus
kulit dan jaringan lunak
Saat terjadi cedera traumatis tulang dan jaringan lunak menyerap energi yang masuk
ketika ambang absorpsi tulang terlampaui fraktur
Jika terjadi robekan kulit efek vakum menarik semua kotoran di sekitarnya ke dalam luka
bakteri dapat menginfeksi luka
Pichiotino E. Open Fractures [Internet]. Medscape. 2020 [cited 2021 Oct 21]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/1269242-overview.Sop
JL, Sop A. Open Fracture Management [Internet]. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2021 [cited 2021 Oct 21].
KLASIFIKASI
LOOK
pembengkakan, memar, dan deformitas, berupa penonjolan
yang abnormal, angulasi, rotasi, ataupun pemendekan,
mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang penting adalah
apakah kulit utuh atau tidak
FEEL
memeriksa temperatur setempat, nyeri tekan, krepitasi, • X-RAY
pemeriksaan vaskuler pada daerah distal trauma, capillary • CT-SCAN
refill time pada kuku, serta pengukuran tungkai terutama • MRI
pada tungkai bawah untuk mengetahui adanya perbedaan
panjang tungkai
MOVEMENT
Krepitus dan gerakan abnormal dapat ditemukan, tetapi
lebih pnting untuk menanyakan apakah pasien dapat
menggerakkan sendi-sendi di bagian distal cedera
The Commitee on Trauma. Advanced Trauma Life Support (ATLS) Student Course Manual. 10th ed. Chicago: American College of Surgeons; 2018.
Diwan A, Eberlin KR, Smith RM. The principles and practice of open fracture care, 2018. Chinese J Traumatol - English Ed. 2018;21(4):187–92.
TATALAKSANA
Prinsip penanganan fraktur adalah mengembalikan posisi patahan
tulang ke posisi semula dan mempertahankan posisi itu selama masa
penyembuhan patah tulang.
Penatalaksanaan umum fraktur meliputi menghilangkan rasa nyeri,
Menghasilkan dan mempertahankan posisi yang ideal dari fraktur, Agar
terjadi penyatuan tulang kembali, Untuk mengembalikan fungsi seperti
semula.
TATALAKSANA
Mengurangi nyeri imobilisasi, obat penghilang nyeri.
Teknik imobilisasi dapat dilakukan dengan pembidaian atau gips.
Bidai dan gips tidak dapat pempertahankan posisi dalam waktu yang
lama.
Beberapa tatalaksana fraktur secara ortopedi proteksi tanpa reposisi
dan imobilisasi, Imobilisasi dengan fiksasi, Reposisi dengan cara
manipulasi diikuti dengan imobilisasi, Reposisi dengan traksi, Reposisi
diikuti dengan imobilisasi dengan fiksasi luar, Reposisi secara
nonoperatif diikuti dengan pemasangan fiksasi dalam pada tulang
secara operatif. Reposisi secara operatif dikuti dengan fiksasi patahan
tulang dengan pemasangan fiksasi interna, Eksisi fragmen fraktur dan
menggantinya dengan prosthesis
TATALAKSANA