Prof. Iswandi Anas Seminar Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, BBPPSDL 22
Status C-organik lahan sawah
• C-organik lahan sawah
rendah
• Jerami dibuang atau dibakar
• Daya sangga tanah semakin
turun
• Efektivitas pupuk dan
efisiensi pemupukan
menurun
• Terjadi pelandaian
produktivitas
KESUBURAN LAHAN SAWAH
Iklim basah, bahan induk masam Iklim kering, bahan induk basa
Iklim basah, bahan induk masam Iklim kering, bahan induk basa
Tantangan Pertanian ke depan
• Degradasi dan Penurunan Kesuburan Lahan
• Konversi dan Fragmentasi Lahan
• Sistem sewa/gadai lahan sawah
• Kelangkaan/Keterbatasan Lahan Subur
• Variabilitas & Perubahan Iklim
• Terbatasnya infrastruktur (irigasi, jalan usahatani,dll)
Peningkatan produktivitas:
INOVASI 1. Benih unggul bermutu
TEKNOLOGI 2. Pemupukan berimbang ramah
lingkungan
PERTANIAN
3. Pengendalian OPT
4. Penanganan Panen dan pasca panen
Model pemupukan
35
30
Pengaruh pemupukan dipengaruhi:
- Status hara tanah
Hasil tanaman (t/ha)
25
20 - Kemasaman tanah
15
- Sifat fisik dan biologi tanah
10
5
- Jenis tanaman & varietas
0 Pengaruh pemupukan pada tanah
0 100 200 300 400
sangat spesifik
Model I Dosis pupuk
Peningkatan dosis pupuk tidak selalu
25
meningkatkan hasil tanaman (Model I)
20
Pada saatnya akan terjadi peningkatan
Hasil tanaman (t/ha)
15
dosis yang tidak meningkatkan hasil
(Model II):
10
-Akan terjadi pemborosan pupuk
5
- pendapatan petani menurun
0
0 100 200 300 400
www.litbang.pertanian.go.id
Perbaikan tanah
• Saluran drainase dan irigasi
diperbaiki intermiten
• Optimalisasi pengolahan
tanah
• Pemberian bahan pembenah
tanah : pemberian gypsum,
kapur/dolomit, bahan
organik, dan biochar
PEMUPUKAN BERLEBIHAN TIDAK EFISIEN,
KETIDAKSEIMBANGAN HARA TANAH
12
Pemupukan Berimbang
KONSEP PEMUPUKAN BERIMBANG
• Pemberian pupuk ke dalam tanah dengan
jumlah dan jenis hara sesuai dengan tingkat
kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman
untuk mencapai hasil yang optimal
• Tidak semua hara harus ditambahkan,
tambahkan yang dibutuhkan
• Kombinasi pupuk anorganik dengan
bahan/pupuk organik untuk mendapatkan
produksi optimal
PRINSIP PEMUPUKAN BERIMBANG
Tepat Dosis
• Sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman yang
ditetapkan dengan uji tanah, dan rata-rata hasil
Tepat Waktu
• Diberikan saat tanaman memerlukan dalam jumlah banyak
Tepat Cara
• Penempatan pupuk di lokasi dimana tanaman secara efektif
mengakses hara
Tepat Jenis/Bentuk
• Formula pupuk an-organik sesuai kesuburan tanah dan kebutuhan
tanaman
• Bentuk pupuk pupuk tunggal, pupuk majemuk, atau kombinasi
pupuk tunggal dan majemuk
www.litbang.pertanian.go.id
HUKUM MINIMUM LIEBIG’S
K Produksi
optimum
P
Cukup
Kahat
SIKLUS HARA ERUPSI
HUJAN
TERANGKUT PANEN
PUPUK
TANAMAN
HARA TANAH
Sisa tanaman dan biota tanah
HARA TANAH
TAHAPAN KEBUTUHAN HARA PADI
Anakan Pembentukan malai
maksimum Pembungaan
pre-tillering Pemasakan
biji
seedling
(transplanting)
Menjaga
Pertumbuhan dan
kesehatan
anakan optimum
kecambah tanaman
Awal •Tahap kritis
pertumbuhan •Pupuk N optimal Malai dan
dibutuhkan •Sedikit N gabah sehat
tanaman
•Setengah dosis K dan bernas
Pupuk N sedikit
diberikan •Tidak ada
Pupuk P diberikan aplikasi pupuk
semua
Setengah dosis K
diberikan
Pemupukan Berdasar Rekomendasi
Pupuk
Hasil gabah
250 kg urea + 100 kg SP- 6 ton gabah mengangkut
36 + 100 kg KCl
N = 112 kg N = 114 kg
P2O5 = 36 kg P2O5 = 36 kg
K2O = 60 kg K2O = 114 kg
TANAH
N = 0 kg Pemupukan
P2O5 = 0 kg berimbang
K2O = 18 kg + 36 kg (irigasi)
Unsur Hara Esensial Tanaman :
Hara makro primer, makro sekunder, mikro dan
beneficial element (Si, Co)
Konsep
Pemupukan
Berimbang
www.litbang.pertanian.go.id
JENIS PUPUK
• Pupuk an-organik :
– Pupuk tunggal: Urea, SP-36 dan KCl
– Pupuk majemuk : NPK Phonska 15-15-15 ; NPK
Pelangi 20-10-10 ; NPK Kujang 30-6-8
• Pupuk organik :
– Jerami yang dikomposkan
– Kotoran hewan yang dikomposkan
• Pupuk hayati
Faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi pemupukan
• Drainase sawah yang jelek
• Bidang olah tanah yang dangkal
• Kekeringan dan kebanjiran
• Pengaruh intrusi air laut
• Rendahnya kandungan bahan organic
• Kemasaman tanah Al, Fe dan Mn
REKOMENDASI PEMUPUKAN
BERIMBANG
BAGAIMANA MENENTUKAN REKOMENDASI YANG
TEPAT DAN EFISIEN?
www.litbang.pertanian.go.id
Rekomendasi pemupukan
• Peta status hara P dan K tanah
• Produktitas padi (rata-rata 5 musim yang
sama)
• BWD Bagan Warna Daun
• Kalender tanam terpadu
• Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)
• Perangkat Uji Pupuk (PUP)
STATUS HARA TANAH
• Tingkat kesuburan tanah jenis tanah, iklim,
pengelolaan petani
• Dosis pupuk tinggi, sesuai, rendah
• Bahan organik: jerami sisa hasil panen, pupuk
kandang
• Jenis tanah tekstur, warna
• Peta Status hara P & K tanah dan C-organik
• Rekomendasi padi, jagung dan kedelai
PETA STATUS HARA P DAN K LAHAN
SAWAH DI JAWA BARAT
Kelas status Kadar hara P Dosis
hara P tanah terekstrak HCl 25% rekomendasi
mg P2O5/100 g kg SP-36/ha
REKOMENDASI
PUPUK P Rendah < 20 100
Sedang 20 – 40 75
Tinggi > 40 50
Dosis rekomendasi
Kelas Kadar hara
status hara terekstrak HCl Dengan Tanpa
REKOMENDASI K tanah 25% Jerami Jerami
PUPUK K
mg K2O/100 g kg KCl/ha
Rendah < 10 50 100
Sedang 10 – 20 0 50
Jerami 5 ton/ha
Tinggi > 20 0 50
Status PK Urea SP-36 KCl
REKOMENDASI
PUPUK JAGUNG kg/ha
RR 350 250 100
(9 kombinasi RS 350 250 75
status hara) RT 350 250 75
SR 350 175 100
SS 350 175 75
ST 350 175 75
TR 350 100 100
TS 350 100 75
TT 350 100 75
Status PK Urea SP-36 KCl
REKOMENDASI PUPUK KEDELAI kg/ha
(9 kombinasi status hara)
RR 50 100 100
RS 50 100 75
RT 50 100 75
SR 50 75 100
SS 50 75 75
ST 50 75 75
TR 50 50 100
TS 50 50 75
Contoh Rekomendasi Dosis Pupuk Berdasarkan
Status Hara dan Target Produksi
• AgriDSS
KALENDER TANAM TERPADU
(Plus Rekomendasi Pupuk)
1. PUTS (Perangkat Uji tanah Sawah)
• Alat bantu untuk mengukur
kadar hara tanah sawah
secara cepat di lapang
• Parameter penetapan : N, P,
K, dan pH
• Dilengkapi dengan
rekomendasi pemupukkan
pupuk N, P dan K untuk padi
sawah
Hasil padi dengan penggunaan PUTS di Kec. Buahdua, Sumedang
www.litbang.pertanian.go.id