Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATA PADA TN.

M DENGAN
POST LEMINEKTOMI INDIKASI FRAKTUR THORAKAL
RUAS 8-9 DI RS DR PROF MARGONO SOEKARJO

ANDRE IRWANTO

2111040052
REVIEW KASUS
Pasien Tn. M dari poli saraf dilakukan operasi Leminektomi Hasil lab darah lengkap :
pada tgl 16 Februari 2022, post leminektomi h2 pasien
mengeluhkan kaki tidak bisa digerakkan serta nyeri pada No Sample Nilai Nilai Normal Ket
luka operasi dan tidak bisa tidur. Setelah dilakukan
pengkajian didapatkan hasil TTV TD: 103/65 mmHg, Nadi: 1. Eritrosit 4.39 4.74-6.32 L
90 x/menit, RR; 20 x/menit, S : 36,5 C, P : daerah luka op,
Q : seperti ditusuk-tusuk, R : punggung belakang, S : 6, T : 2 Hemoglobin 11.1 13.4-17.3 L
Setiap saat. Dilakukan Leminektomi karena didapatkan
hasil dari Rontage adanya fraktur pada vertebrae thorakal
3. Neutrofil 71.2 42.5-71.0 H
ruas 8-9. kekuatan otot :
4. Hematokrit 36 40-51 L
5 5
0 0 5. Batang 0.4 3-5 L

6. Segmen 70.8 50-70 H


PATHWAY KASUS
DIAGNOSA
1. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Paraplegi
Alasannya :
DO :
Pasien mengatakan kedua kakinya tidak bisa digerakkan, pasien mengatakan untuk kegiatan sehari-hari
hanya di bed saja, pasien mengatakan kakinya terasa ketika dicubit dan disentuh,

DS :
Kekuatan otot 5/5/0/0, Pasien post leminektomi Thorakal ruas 8-9., Pasien terlihat menggerakkan
(menekuk) kakinya menggunakan tangan.

2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik


Alasannya :
DO :
Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi, pasien mengtakan susah tidur karna nyeri
 DS :
P : daerah luka op, Q : seperti ditusuk-tusuk, R : punggung belakang, S : 6, T : Setiap saat, Pasien terlihat
meringis, Balutan tidak rembes dan bersih, TD: 103/65 mmHg, Nadi: 90 x/menit, RR; 20 x/menit, S : 36,5 C ,
Terlihat ada kantung mata
DX PRIORITAS

Gangguan Mobilitas Fisik b.d Paraplegi


MANAJEMEN ATAU
PENATALAKSANAAN
Dx keperawata : Gangguan Mobilitas Fisik b.d Paraplegi Edukasi
 Ajarkan untuk melakukan tirah baring miring kanan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 dan kiri
jam diharapkan mobilitas fisik dapat meningkat dengan
kriteria hasil : Kolaborasi
1. Kekuatan otot meningkat  Kolabrasi pemberia injeksi IV, jika diperlukan
2. Pergerakan ekstremitas meningkat

Intervensi SIKI :

Dukungan Mobilitasi
Observasi
 Identifikasi toleransi melakukan pergerakan
 Monitor kekuatan otot

Terapeutik
 Fasilitasi melakukan ROM (Ririn purwanti, Dkk. 2013)
JURNAL TINDAKAN
Tindakan yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan
otot salah satunya adalah ROM karena mampu menstimulus
kekuatan otot dengan gerakan yang dirangsangsang oleh
pergerakan ekstremitas.
pada penelitian jurnalsemusla terkait ini menggunakan
desainn pre eksperimen dengan rancangan one grup pre
post test. Dengan hasil menunjukkan bahwa latihan ROM
mampu meningkatkann kekuatan otot pada pasien dengan
post op fraktur femur di RSUD Dr. Moewardi.
pada saat dilakukan tindakan selama 2x24 jam tindakan
ROM mampu membantu klien menjaga kedua kakinya yang
semula sering kram dan kesemutan menjadi lebih nyaman.
Walau kekuatan otot pada hri ke 2 tindakan kaki pasien
masih tdak ada pergerkan setidaknya tindakan ROM mampu
mengurangi keluhan klien.
PROGNOSIS
Kondisi pada Tn. M setelah dilakukan observasi selama 2x24 jam, bahwa pada hari 1 klien
mengatakan kedua kakinya tidak bisa digerakkan, pasien mengatakan untuk kegiatan sehari-hari
hanya di bed saja, pasien mengatakan kakinya terasa ketika dicubit dan disentuh, klien
mengatakan kaki sering kram kesemutan, Kekuatan otot 5/5/0/0, Pasien post leminektomi
Thorakal ruas 8-9, Pasien terlihat menggerakkan (menekuk) kakinya menggunakan tangan. Pada
hari ke-2 , Pasien mengatakan kesemutan sudah jarang, pasien mengatakan belum bisa
digerakkan kakinya, pasien mengatakan kakinya sering dibantu gerak oleh keluarga, Kekuatan
otot 5/5/0/0, Pasien post leminektomi Thorakal ruas 8-9, Pasien terlihat menggerakkan
(menekuk) kakinya menggunakan tangan, Keluarga terlihat membantuk menggerakkan kaki klien
dg gerakan ROM. Pasien dalam kondisi yang stabil untuk membantu menangani saraf pada
sistem ekstremitas bawah klien juga diberi terapi Mecobelamin 2x2 mg (Mencegah gangguan
syaraf, kesemutan, mati rasa).
pada teorinya post leminektomi dapat membaik 1-3 hari pasca operasi namun untuk
kegiatan beraktifitas klien harus bertahap agar tidak mengganggu pemulihan tulang belakang,
untuk membantu meningkatkan kekuatan otot dapat melakukan ROM.
KOMPLIKASI LEMINEKTOMI
1. Nyeri terus-menerus
2. Infeksi pada luka
3. Stroke
4. Sesak napas
5. Serangan jantung
6. Kerusakan saraf tulang
Pada kasus kelolaan Tn. S tidak mengalami komplikasi diatas
SOAL KASUS
Tn. H datang ke RS Margono Soekarjo dengan keluhan badan terasa lamas, tekanan
darah naik, sebelumnya klien sudah diagnosa stroke, dari hasil pemeriksaan CT Scan
Kepala Tn. H didiagnosa Communicating Hidrosefalus, kemudian, dipindahkan ke
Ruang Suparjo Roestam tanggal 17 November 2021 jam 22.15, Hasil TTV TD:
139/79, N: 92x/m, RR 22x/m, Suhu: 37 C, GCS 14, klien terbaring lemas, seluruh
aktivitas dibantu keluarga, sendi klien kaku.

Dari kasus diatas tindakan keperawatan yang tepat untuk klien, yaitu...

a. Imobilisasi klien
b. Melakukan ROM Pasif
c. Diet Tinggi Kalori
d. Edukasi Manfaat Olahraga
e. Mengatur Posisi Fowler
Sekian terimakasih

Anda mungkin juga menyukai