Anda di halaman 1dari 14

Makro

Ekonomi Pengangguran dan Tingkat


Ilmiah nya

Muhammad Arif Rahman


20200202011
Makro
Ekonomi Mengidentifikasi Pengangguran

Bagaimana Tingkat Pengguran Diukur?


Badan statistik negara ialah tugasnya mengukur jumlah pengangguran dengan cara
menghimpun data pengguran dan aspek – aspek pasar tenaga kerja lain, seperti jenis
pekerjaan, jam kerja rata – rata, dan durasi pengguran dan data tersebut terperolehdari
survei rutin terhadap rumah tangga yang dilakukan badan statistik negara.
- Bekerja
- Pengangguran
- Tidak terasuk angkatan kerja

Rumus: Jumlah orang yang bekerja + Jumlah yang tidak bekerja.


 Tingkat Pengangguran ( Unemployment Rate ): Persentase angkatan kerja yang tidak
bekerja.

Rumus: Jumlah orang yang tidak bekerja X 100


Angkatan kerja

page
02
Makro
Ekonomi

 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( Labor Force Participation Rate ) : Mengukur


persentase jumlah populasi penduduk dewasa yang termasuk ke dalam angakatan kerja.

Rumus: Angkatan Kerja X 100


Populasi penduduk dewasa

page
03
Makro
Ekonomi Pencarian Kerja

 Pencarian kerja (job search) adalah proses mencocokkan pekerja dengan pekerjaan yang
sesuai.

Mengapa Sejumlah Pengangguran Friksional Tidak Dapat Dihindari

 Pengangguran friksional sering terjadi akibat adanya perubahan permintaan tenaga kerja
di antara perusahaan-perusahaan yang berbeda.
 Pengangguran friksional tidak terhindarkan karena perekonomian memang selalu berubah-
ubah. Ketika terjadi masa peralihan ini, pekerjaan tersedia di sebagian perusahaan dan
dihilangkan diperusahaan lain. Hasil akhir proses ini adalah produktivitas dan standar
hidup yang lebih tinggi.

page
04
Makro
Ekonomi

Kebijakan Publik dan Pencarian Kerja

 Semakin cepat informasi tentang lowongan pekerjaan dan ketersediaan pekerja


tersebar, semakin pesat pula perekonomian dapat mencocokkan pekerja dengan
perusahaan

 Banyak program pemerintah yang berupaya untuk memudahkan pencarian kerja dengan
berbagai cara. Salah satunya adalah melalui badan penempatan kerja yang dijalankan
oleh pemerintah yang menyiarkan informasi tentang lowongan kerja. Cara lainnya adalah
melalui program-program pelatihan untuk umum yang bertujuan untuk mempermudah
transisi pekerja dari industri yang merosot menuju industri yang berkembang serta
membantu kelompok-kelompok marginal untuk keluar dari kemiskinan.

page
05
Makro
Ekonomi

Tunjangan Pengangguran

 Tunjangan pengangguran (unemployment benefits). Program ini bertujuan untuk


memberikan kompensasi parsial bagi pekerja akibat kehilangan pekerjaan. Meskipun
mengurangi derita akibat pengangguran, tunjangan pengangguran juga meningkatkan
jumlah pengangguran.

 Meskipun tunjangan pengangguran mengurangi usaha dalam pencarian kerja dan


meningkatkan pengangguran, kita tidak harus serta-merta menyimpulkan bahwa
kebijakan itu buruk.

page
06
Makro
Ekonomi Peraturan Upah Minimum

Meskipun bukan merupakan alasan utama, upah minimum berpengaruh penting terhadap
kelompok tertentu dengan tingkat pengangguran yang tinggi.

page
07
Makro
Serikat Pekerja dan Tawar
Ekonomi
Menawar Kolektif

 Serikat pekerja (union) adalah asosiasi pekerja yang melakukan tawar-menawar dengan
pemberi kerja mengenai upah dan kondisi kerja. Serikat kerja merupakan sejenis kartel.
Serikat pekerja merupakan sekelompok penjual yang bekerja sama dengan harapan
menggunakan daya pasar bersama mereka.

 Tawar menawar kolektif (collective bergaining) merupakan proses disepakatinya syarat-


syarat kerja antara serikat pekerja dan perusahaan.

page
08
Makro
Ekonomi

Apakah Serikat Pekerja Berdampak Baik atau Buruk bagi Perekonomian?

 Para pendukung serikat pekerja berpendapat bahwa serikat pekerja diperlukan untuk
mengimbangi kekuasaan perusahaan-perusahaan di pasar tenaga kerja, serta serikat
pekerja penting untuk membantu perusahaan merespon kepentingan pekerja secara
efisien

 Pada akhirnya, tidak ada konsensus dikalangan ekonom tentang apakah serikat pekerja baik
atau buruk bagi perekonomian. Sama seperti banyak lembaga, pengaruh serikat pekerja
mungkin bermanfaat pada situasu tertentu dan merugikan pada situasi lain.

page
09
Makro
Ekonomi Teori Upah Efisiensi

 Teori upah efisien merupakan upah di atas titik keseimbangan yang dibayarkan oleh
perusahaan untuk meningkatkan produktivitas pekerja.

 Dalam beberapa hal, pengangguran yang terjadi akibat upah efisiensi serupa dengan
pengangguran yang terjadi akibat peraturan upah minimum dan serikat pekerja.

Kesehatan Pekerja

 teori upah efisiensi pertama, dan yang paling sederhana, menggaris bawahi tautan
antara upah dan kesehatan pekerja. Sebuah perusahaan dapat lebih diuntungkan apabila
membayar upah tinggi dan memiliki pekerja yang sehat dan produktif dari pada
membayar upah lebih rendah dan memiliki pekerja yang kurang sehar dan kurang
produktif.

page
010
Makro
Ekonomi

Perputaran Pekerja

 Jenis teori upah efisien kedua menggarisbawahi tautan antara upah dan perputaran
pekerja.

 Para pekerja meninggalkan pekerjaan mereka karena berbagai alasan, misalnya menerima
pekrjaan dari perusahaan lain, pindah ke daerah lain, keluar dari angkatan kerja, dan
sebaginya.

 Semakin tinggi upah yang diberikan oleh perusahaan, semakin kecil kemungkinan para
pekerjanya untuk memilih keluar.

page
011
Makro
Ekonomi

Usaha Pekerja

 Jenis teori upah efisien ketiga menggarisbawahi tautan antara upah dan usaha pekerja.

 Jenis teori upah efisiensien ini serupa dengan pemikiran Marxisme lama tentang
“persediaan pengangguran”, atau “reserve army of the unemployment”.

Kualitas Pekerja

 Jenis teori upah efisiensi keempat dan terakhir menggarisbawahi tautan antara upah
dan kualitas pekerja.

 Apabila sebuah perusahaan mempekerjakan pekerja baru, perusahaan itu tidak dapat
mengukur kualitas pelamar secara sempurna. Dengan membayar upah lebih tinggi,
perusahaan itu menarik kelompok pekerja yang lebih baik untuk melamar pada posisi
yang ditawrkan.

page
012
Makro
Ekonomi

page
013
Makro
Ekonomi

THANKS
FOR
WATCHING
page
014

Anda mungkin juga menyukai