Anda di halaman 1dari 52

Asuhan Gizi

MNT FOR
HEART DISEASE

Fifi Luthfiyh, SST.M.Kes


Anatomy
Anatomy
JANTUNG
Organ terdiri dari otot berukuran kepalan tangan
bentuk kerucut terletak pada sisi kiri rongga dada
bagian atas

FUNGSI JANTUNG
Memompa darah yang mengandung oksigen,
endokrin dan nutrisi melalui arteri keseluruh bagian
tubuh
Membuang sisa metabolisme melalui paru-paru dan
ginjal
Heart Anatomy
JANTUNG memiliki 2 pompa :
Jantung kanan (low pressure)
Pumps deoxygenated blood to the lungs.
Seluruh jar.tubuh  vena  paru-paru. Aliran
darah diatur oleh KATUP TRIKUSPIDALIS

Jantung kiri (high pressure)


Pumps oxygenated blood to the rest of body.
Paru-paru  aorta/arteri  seluruh jaringan
tubuh. Aliran darah diatur oleh KATUP MITRAL
HEART DISEASE

1. Congenital Heart Disease (CHD)


2. Congestive Heart Failure (CHF)
3. Acute Rheumatic Fever (ARF)
4. Angina Pectoris (SCA)
5. Myocardial Infark Acute (MIA)
6. Cardiovascular Disease (CVD)
Congenital Heart Disease
 Sekumpulan MALFORMASI struktur
jantung/pembuluh darah vena yang sudah
ada sejak bayi lahir
 Tidak semata-mata KONGENITAL,
merupakan sekumpulan kelainan
anatomis/fisiologis sepanjang hidup (mulai
janin s.d pembentukan jantung pada
minggu ke-8) yang mempengaruhi
struktur jantung (katup, vena, arteri)
Congenital Heart Disease

 These disorder include arrythmias,


hypertension, cardiomyopathies, in
addition to congenital structural
abnormalities
 As surgical and medical management
have improved many of these children are
now surviving to become adult
CONGENITAL HEART DISEASE
NUTRITION HIDRANCE

Lowering energy
intake caused by
dispneu
Malabsorbsi cause
inadequate intestinal
perfusion
BW/A under 5th
percentile
CONGENITAL HEART DISEASE
NUTRITION MANAGEMENT

TUJUAN DIET

Memberikan makanan yang adekuat


tanpa memperberat kerja jantung
Mengurangi/ mencegah retensi garam/air

Menurunkan tekanan darah


Mempersiapkan status gizi optimal (pre-
operativ)
CONGENITAL HEART DISEASE
NUTRITION MANAGEMENT

PRINSIP DIET

TKTP
Cukup lemak, KH
Rendah Na
Rendah Cairan
CONGENITAL HEART DISEASE
NUTRITION MANAGEMENT

SYARAT DIET
Energi sesuai kebutuhan (175-180 kal/KgBB/hari)TPN 2kkal/ml
Tinggi protein 3-4 g/KgBB/haritumbuh kembang dan
pembentukan otot Untuk gagal jantungrendah protein 1-2
g/kgBB/hari
Lemak20% emulsi lemak/lemak larut
Batasi Na (jangka panjang)mengurangi retensi cairan
Bayi 45-70 mg/kgBB/hari
Anak 400-800 mg/hari
Dewasa 2000 mg/hari
Tinggi Kalium 4,5-7 gr/hari (120-175 mEq/hari)
High Nutrient-Density Formulareducing the volume that must be
ingested
CONGESTIVE HEART
FAILURE
CONGESTIVE HEART
FAILURE
DEFINITION
Sindrom klinik yang disebabkan kelainan jantung (makin
memburuknya) fungsi ventrikel kiri (left ventricular dysfunction)

PATOFISIOLOGIS
Penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah
secara memadai dalam memenuhi kebutuhan metabolisme ke
seluruh bagian sistem pembuluh darah arteri dalam tubuh.
Sindroma gagal jantung terbagi dalam 2 komponen
Myocardial failure
Systemic respons
CONGESTIVE HEART
FAILURE
CLASSIFICATION

 Compensation Cordis Cardiac Failure


Jantung masih dapat berfungsi dan tidak ditandai adanya
gangguan kegagalan
 Decompensation Cordis Cardiac Failure = CHF
Kegagalan jantung sebagai pompa untuk mengirimkan O2
dan nutrisi melalui darah akibat rendahnya curah jantung
yang menyebabkan tidak tercukupinya aliran darah

Gagal jantung kongestif merupakan kegagalan jantung kanan


dan kiri
Symptoms
Gagal Jantung Kiri Gagal Jantung Kanan

Dsyneu (kesulitan nafas), Merupakan lanjutan GJ kiri


orthopneu (sesak nafas saat Peningkatan fatique
baring), keringat dingin Hepatomegali, tekstur lembek
Hemaptue (batuk darah) Anoreksia, kembung
Exertional fatique (lemah, letih, Konstipasi, abdominal pain
lesu) Malabsorbsi
Takikardia Hipertrofi jantung kanan
Kardiomegali Sianosis
Edema paru Edema pretibial, asites
Intoleransi hawa dingin Edema ekstremitas (sendi)
Nocturia (kencing malam hari)
Hipertensi
Difference of Characteristic
CCCF DCCF

Sirkulasi darah normal Jantung tidak dapat


Pembesaran jantung memompa darah untuk
Peningkatan denyut mengangkut O2 dan zat
jantung gizi ke jaringan dan tidak
Pembatasan aktifitas dapat membawa sisa
yang berlebihan metabolisme (CO2) dari
jaringan
Edema Ekstremitas,
abdominal dan rongga
dada
Bed rest, terapi obat dan
O2
CONGESTIVE HEART
FAILURE
LABORATORY CHECKING
 Analisa gas darah (PO2)
 Asidosis

PHYSICAL CHECKING
 ECG (pembesaran ventrikel)
 Ecocardiography
 Cor Analytic
CONGESTIVE HEART FAILURE
DIETARY MANAGEMENT

TUJUAN DIET SYARAT DIET


Memberikan makanan Cukup energi,
adekuat yang tidak protein, KH
memperberat kerja Rendah lemak
jantung Rendah garam/Na
Memelihara status gizi Rendah cairan
pasien
Mengurangi retensi
cairan dan Na (jika
hipertensi/ edema)
CONGESTIVE HEART FAILURE
DIETARY MANAGEMENT
SYARAT DIET

Energi u/ memenuhi kebutuhan dan memelihara status gizi


Adequate  Don’t over feeding
Protein : ± 0,8-1 g/kgBB/hr
Suplemen vitamin
Batasi Na  mengatasi edema
Batasi cairan 20-25 ml/kgBB/hari (1500 cc)  mengatasi retensi cairan

Penyesuaian pembatasan cairan berdasarkan :


Respon pengobatan
Kepatuhan px terhadap pembatasan cairan
Intensitas/ progresifitas penyakit
SYARAT DIET

Porsi kecil, sering untuk mencegah dispneu (selama proses mekanik


saluran pencernaan)
Mudah cerna, tidak bergas dan membatasi kafein
Bentuk makanan  sesuai kemampuan pasien
Makanan lunak
Memperpendek transit time  meningkatkan tekkanan Diagfragma
Makanan cair
Sebagai substansi untuk mencegah malnutrisi dengan komposisi
bahan makanan lengkap nutrisi
Difference of Dietary Management
CCCF DCCF

1000-1200kkal/hr
1000-1200kkal/hr (overweight) Protein 1 g/KgBB/hari
1600-2000 kkal/hari (normal) Rendah lemak
Batasi cairan dan Na
Complex carbohydrate
(2g/hari)
Batasi cairan dan Na (edema) Five to six small
Five to six small meals/day meals/day
Mudah cerna, tidak bergas Mudah cerna, tidak bergas
Bentuk makanan relatif
Bentuk makanan relatif kecil
kecil
Batasi kafein Batasi kafein
Suplemen multivitamin dan Suplemen multivitamin
mineral jika diperlukan dan mineral jika
diperlukan
Diet Prescription
Fresh vegetables, sayuran kaleng/asinan
rendam 2 menit diair mengalir
Used foods alternative low Na (Sauce diet,
unsalted sup, unsalted crackers)
Total fluids = fluid from foods and drinks
Fresh fruits high K (1-2 piece/day)  apel,
pisang, pepaya, jeruk, tomat
High K  air kacang hijau, skim milk,
kentang, bayam
Salt diet (KCl)  for normal function kidney
Diet Prescription
Low residue/ low fiber diet  for acute CHF
High sodium cooking spices
Biji seledri, parsley flakes, bawang merah/putih,
garam
Food stuffs for cooking
Daging sapi : mustard alami, cengkeh, merica,
bawang putih, bay
Daging ayam : kunyit, ketumbar, jahe, tarragon, sage
Makanan rebusan : bay, thyme, bawang putih,
oregano, basil
Sayuran: mace, pala, dill, rosemary, savory
ACUTE RHEUMATIC FEVER
ACUTE RHEUMATIC FEVER
DEMAM REMATIK
Penyakit hipersensitifitas karena kuman streptokokus 
hemolithycus grup A (ISPA) secara imunologis dengan periode laten
1-5 hari

JANTUNG REMATIK
Penyakit yang ditandai dengan kerusakan katup jantung akibat
serangan carditis rheumatic acute yang berulang-ulang

DEMAM REMATIK AKUT


Penyakit autoimun dimana terjadi reaksi antigen (kuman)-antibodi
dalam jaringan jantung sehingga menyebabkan kecacatan pada
katup jantung
ACUTE RHEUMATIC FEVER

THERAPY PREVENTIVE

Drugs (antibiotic) Penicilin oral/


Bed rest injection
Dietary management Hygiene-sanitation
Detection for ARF
ACUTE RHEUMATIC FEVER
DIETARY MANAGEMENT

TUJUAN DIET
Memberikan makanan yang adekuat tanpa memperberat
jantung
Memperbaiki/memelihara status gizi optimal terutama untuk pre-
operatif
Mengurangi gejala dan mencegah terjadinya komplikasi lanjutan

PRINSIP DIET
TKTP
Cukup lemak, karbohidrat
Cukup Na
Batasi cairan
SYARAT DIET

Tinggi energi untuk mendukung proses tumbuh kembang


Tinggi protein 3-4 g/kgBB/hari untuk proses tumbuh kembang dan
pembentukan otot
Gagal jantung  rendah protein 1-2 g/kgBB/hari
Lemak  20% emulsi lemak (omega 3 u/ anti inflamasi)
Na sesuai kebutuhan (tanpa edema)
Cairan normal (retensi cairan)
Bentuk makanan sesuai dengan kondisi pasien
Demam  makanan lunak
Mudah cerna, tidak bergas
ANGINA PECTORIC
DEFINISI
Sindroma klinik sebagai manifestasi ischemia miocard akibat
terjadi penyempitan pada arteri coronaria yang menyebabkan
suplai oksigen dalam darah berkurang
STABLE ANGINA PECTORIC
®Nyeri saat olahraga Yang menetap lama
UNSTABLE ANGINA PECTORIC
®Nyeri saat istirahat
PATOFISIOLOGI
Plaque dan fissura pd arteri coronaria  trombus arteri coronaria
 Emboli
 HYPOXIA/ ANOXIA
ANGINA PECTORIC
SYMPTOMS

Nyeri dada khas (ditekan/terasa berat) didaerah leher, rahang,


kerongkongan/tenggorokan, bahu, dada hingga ke lengan kiri
Rasa tidak nyaman dibawah tulang dada, rasa terbakar, sesak/
nafas pendek-pendek
Beerlangsung selam 5-30 menit
Gejala hilang saat istirahat

RELATED WITH
Anemic
CVD (atherosclerosis)
Emboli
Steanosis aorta
Spasm coronary
Insuficiency (CHF)
hyperthyroidism
Cardiomiopathy
ACUTE MIOCARDIAL INFARK
DEFINISI

Nyeri dada menetap oleh karena nekrosis miokard irreversible akibat


emboli dari arteri coronaria ke otot jantung sehingga adanya plaque
dapat menghambat suplai O2 dan nutrisi

ETIOLOGI

>90% karena trombus akut  plaque rupture, oklusi arteri


Sisanya terjadi karena :
Embolisasi (trombus yang lepas)
Spasme koroner
Penurunan kontraksi jantung, hipotensi dan gagal jantung
ANGINA PECTRORIC-AMI
DIAGNOSTIC

PEMERIKSAAN FISIK KLINIS


Nadi, tensi, denyut jantung, KU, keluhan, auskultasi, palpasi, perkusi
Anamnesis 3 keluhan utama penyakit jantung yaitu : nyeri dada, berdebar,
sesak dada

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Specific Lab. Checking Non Specific Lab. Checking
CPK  (normal 30-190 ul)  Leukositosis
SGOT  (11-41 mU/ml)  LED
LHD  (210-425 ul)  Profil lipid

CKMB   Lab.urin

 HBDH   dll
ACUTE MIOCARDIAL INFARK
COMPLICATION

Arithmia
Shock kardiogenic
Decompenstion cordis
Emboli-infark paru
Stroke
Rupture Jantung
CARDIOVASCULER DISEASE
DIETARY MANAGEMENT

TUJUAN DIET

Memberikan makanan yang adekuat tanpa memperberat kerja jantung


Menurunkan/ mempertahankan kadar kolesterol, kadar lemak darah dan
tekanan darah
Menurunkan berat badan dan memelihara status gizi secara optimal
Mengurangi gejala dan mencegah terjadinya komplikasi lanjutan

PRINSIP DIET

Energi, Protein sesuai kebutuhan


Rendah/cukup lemak
Rendah karbohidrat
Rendah kolesterol
Tinggi serat
Rendah garam
CARDIOVASCULER DISEASE
SYARAT DIET

Bentuk makanan sesuai dengan kemampuan/ kondisi pasien


Makanan disajikan dalam suhu kamar (tidak terlalu panas/dingin)
untuk mencegah aritmia
Porsi kecil, sering, mudah cerna, menghindari makanan bergas
(menyebabkan kembung dan peningkatan tekanan diafragma)

Pada keadaan akut : TPN D5%, D10% dalam 24 jam


Setelah masa akut terlewati, berikan makanan cair rendah kalori
bertahap 500-800 kkal/hari dan setelah hari ke 2-3 diberikan 1000-
1500 kkal/hari
Selanjutnya diberikan makanan lunak dan biasa
DIETARY FACTORS

Saturated Fatty Acids Dietary Cholesterol


Omega-6 PUFA Fiber
Omega-3 PUFA Alcohol
Omega-9 MUFA Coffe
Trans Fatty Acids Antioxidant
Total fat Soy protein/Stanol
CARDIOVASCULER DISEASE
Roles of Dietary Management of CHD
Nutrient Anjuran Tujuan Pola
Energi Sesuai keb Mencapai BBI Mengatur pola makan, aktifitas fisik dan
olahraga
Karbohidrat 50-60%TE Menurunkan TG Mengganti KH kompleks
Lemak 35-35% TE Mencapai kadar lipid darah Mengurangi gorengan, santan kental,
dibawah normal ganti dgn panggang, rebus, tumis, kukus
Lemak jenuh 7% Mencapai kadar lipid darah Mengurangi minyak kelapa, santan
dibawah normal
Lemak tak 25% Mencapai kadar lipid darah Menggunakan minyak jagung, minyak
jenuh dibawah normal zaitun
Kolesterol <300 mg Mencapai kadar lipid darah Mengurangi BM tinggi kolesterol
dibawah normal
Natrium 3 g/hari Mengurangi tekanan darah Mengurangi garam masakan dan
dibawah normal makanan awetan/asinan
Protein 15% Mengganti jaringan rusak Menggunakan lauk ikan, daging, tempe,
tahu
Serat 35 g/hari Menurunkan kadar Sayur dan buah, kacang-kacangan dan
kolesterol serealia
CARDIOVASCULER DISORDER

Konsumsi Kerbohidrat : 50-60% total E


Batasi KH sederhana dan gantikan dengan KH
kompleks  Menurunkan kadar TG dan
meningkatkan kadar HDL
CARDIOVASCULER DISEASE
POLA MAKAN PENCEGAHAN
FAT DAN CHOLESTEROL
Konsumsi SAFA <8% total kalori  menjaga kolesterol dan TG tetap normal
Sumber hewani : daging merah, lemak babi, minyak kelapa, coklat, keju, krim,
susu FC, mentega
Konsumsi MUFA 20%  menurunkan kolesterol dan LDL tanpa menurunkan
HDL
Omega 9  daya pelindung yang menurunkan LDL dan meningkatkan HDL
Sumber : minyak zaitun dan minyak kelapa sawit jenis tertentu
PUFA  menurunkan kolesterol dan LDL tanpa menurunkan HDL
Ratio omega 3: omega 6 = 4:1
Hindari konsumsi ALT (trans FA)  meningkatkan kolesterol
Sumber : minyak jelantah (minyak goreng, margarin)
Kurangi konsumsi kolesterol <300 mg/hari  mengurangi plaque/ trombus
Sumber hewani : kuning telur, jeroan, daging babi, minyak babi
CARDIOVASCULER DISEASE

OMEGA 3

Sumber : ikan tuna, lemuru, kembung, tengiri, bawal


Fungsi
Memperbaiki daya tahan otot jantung pada saat mengalami infark
Mencegah pembentukan plak penyumbat arteri
Menurunkan kadar fibrinogen
Menurunkan TG dan LDL
Penurunan tekanan darah
Mempunyai pengaruh lambat terhadap kolesterol total dan HDL
CARDIOVASCULER DISEASE

OMEGA 6

Sumber : Minyak biji bunga matahari, margarin, minyak


jagung, minyak kedelai, daging, sayuran

Fungsi:
 Menurunkan kolesterol LDL
Asupan berlebihan  menurunkan HDL
 Unbalancing Omega3 –omega 6
 darah menggumpal, ratio LDL/HDL
CARDIOVASCULER DISORDER
POLA MAKAN PENCEGAHAN
Konsumsi protein hewani berlebihan berhubungan dengan
peningkatan insiden PJK akibat peningkatan kolesterol dan LDL
Vitamin A  antioksidan, mencegah oksidasi LDL
Vitamin C  antioksidan, mencegah aterosklerosis, peningkatan
pembuangan kolesterol, peningkatan HDL dan berperan dalam
sintesa kolagen
Vitamin E  antioksidan, mencegah oksidasi LDL, meningkatkan
HDL
Asam folat, vitamin B6 dan B12  menurunkan kadar homosistein
Niacin, Pantotenan  menurunkan TG, LDL dan meningkatkan HDL
Mg (sayur hijau, susu, kacang, buncis, serealia)  menurunkan
insiden angina dan serangan jantung, aterosklerosis dan arithmia
berlebihan serta meningkatkan HDL dan menurunkan kolesterol
darah
CARDIOVASCULER DISORDER
PENGATURAN POLA MAKAN DALAM
PENCEGAHAN

Cr (kacang-kacangan) menurunkan TG, LDL dan


meningkatkan HDL
Se (serealia)  antioksin (melindungi sel dari radikal bebas) 
menurunkan resiko terjadinya aterosklerosis dan PJK
Konsumsi serat larut  menurunkan kadar kolesterol
Batasi asupan garam <3 gr/hari  menurunkan tekanan darah
Hindari alkohol  peningkatan TG dan tekanan darah
Batasi kopi  peningkatan kolesterol total, LDL dan tekanan
darah
CARDIOVASCULER DISEASE

ANTIOKSIDAN

Fungsi : menangkal radikal bebas  melindungi kerusakan membran


dan dinding pembuluh darah

Vitamin A,C dan E


Pigmen buah dan sayur (likopen/tomat-semangka-pepaya,
flavonoid/kacang-kacangan-biji-bijian-seledri-brokoli-apel-anggur
merah-jeruk-teh hijau-bawang)
Meningkatkan aktifitas vitamin C sebagai antioksidan, mencegah
oksidasi LDL, menghambat penggumpalan kepingan darah
Allisin (bawang putih) isoflavonoid (kedelai, tempe)  menurunkan
kolesterol
CARDIOVASCULER DISEASE

UBIQUINONE /Q10
(Co enzim yang bekerja sebagi vitamin dan terdapat pada otot jantung dan hati)

Antioksidan kuat Cow : liver, heart, lung, spleen,


pancreas, muscle, milk fat
Sebagai fasilitas Sheep : liver, heart, lung, muscle,
memproduksi energi spleen
Menurunkan frekuensi Chicken : heart, lung, muscle,
angina pectoric embryo
Meningkatkan Cod : liver, heart
kemampuan fisik pasien Pig : liver, heart, spleen, pancreas
AP Plants : spinach, potato, sweet
potato, wheat seeds
Berfungsi dalam
Oils : rice bran oil, soybean oil,
pengobatan penyakit
cotton seed oil, corn oil, wheat
jantung dan hipertensi germ oil
Anti aging
Thank’s

“Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam


kehidupan)” (al-Insyiqaaq:19)

Anda mungkin juga menyukai