Munculnya Aliran Aliran Ilmu Kalam Dalam Peristiwa Tahkim (New)
Munculnya Aliran Aliran Ilmu Kalam Dalam Peristiwa Tahkim (New)
KELOMPOK 1
Anggota
Athaya rizqi herdiana
Azzam fathifadhila
Dhaifullah
Nashwa fayyaza
Neyza aura ramadhani
Yudistira Hermawan
Kaila alkhoiri wahab
Aliran ini merupakan aliran yang suka mendahulukan akal dan pikiran dari
pada prinsip ajaran Al-Qur’an dan hadits sendiri. Al-Qur’an dan Hadits mereka
tafsirkan berdasarkan logika semata-mata. Padahal kita tahu bahwa logika
itu tidak bisa menjamin seluruh kebenaran, sebab logika itu hanya jalan
pikiran yang menyerap hasil tangkapan panca indera yang serba terbatas
kemampuannya. Jadi seharusnya logika dan akal pikiranlah yang harus
tunduk kepada Al-Qura’n dan Hadits, bukan sebaliknya. Tokoh utama
Qadariyah ialah Ma’bad Al-Juhani dan Ghailan al Dimasyqi. Kedua tokoh ini
yang mempersoalkan tentang Qadar.
Hal ini kemudian mendasari mereka untuk tidak bisa berbuat apa-
apa, dan menyebankan mereka semata-mata tunduk dan patuh
kepada kehendak tuhan. Munculnya mazhab ini berkaitan dengan
munculnya Qadariyah. Daerah kelahirannya pun berdekatan.
Qadariyah muncul di irak, jabariyah di khurasan. Aliran ini pada
mulanya di pelopori oleh al-ja’ad bin dirham. Namun, dalam
perkembangannya. Aliran ini di sebarluaskan oleh jahm bin Shafwan.
Karena itu aliran ini terkadang disebut juga dengan Jahmiah.
Aliran mu’tazilah lahir kurang lebih 120 H, pada abad permulaan kedua hijrah
di kota basyrah dan mampu bertahan sampai sekarang, namun sebenarnya,
aliran ini telah muncul pada pertengahan abad pertama hijrah yakni
diisitilahkan pada para sahabat yang memisahkan diri atau besikap netral
dalam peristiwa-peristiwa politik. Yakni pada peristiwa meletusnya perang
jamal dan perang siffin, yang kemudian mendasari sejumlah sahabat yang
tidak mau terlibat dalam konflik tersebut dan memilih untuk menjauhkan diri
mereka dan memilih jalan tengah.
KELOMPOK 1
XI–IPS 1
AKIDAH AKHLAK