Anda di halaman 1dari 14

Rencana Asuhan Keperawatan

DX.Keperawatan Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi

1.Gangguan rasa Setelah dilakukan oKaji skala nyeri, lokasi nyeri, oMengkaji skala S: -Klien merasa
nyaman : nyeri tindakan keperawatan intensitas nyeri nyeri,lokasi nyeri, sulit untuk
berhubungan selama 3 x 24 jam, oMonitor tanda-tanda vital intensitas nyeri beraktivitas akibat
dengan proses nyeri berkurang -Berikan kompres hangat oMemonitor tanda nyeri rasakan.
penyakitnya, sampai dengan hilang. oBerikan posisi yang nyaman o tanda vital O: dapat bergerak
ditandai dengan : Kriteria hasil : Pertahankan lingkungan yang tenang -Memberikan Kompres dan dapat melawan
DS : nyeri pada oKlien melaporkan oAjarkan teknik relaksasi hangat hambatan yang
sendi, skala 7 rasa nyeri berkurang oMemberikan posisi ringan).
DO : Ekpresi wajah s/d hilang reference: yang nyaman A: Masalah belum
meringis oEkspresi wajah tidak oPertahankan teratasi.
Dedeh, S. (2014). ASUHAN
tegang / meringis lingkungan yang tenang P: Intervensi
KEPERAWATAN PASIEN DENGAN
oTanda-tanda vital oAjarkan teknik dilanjutkan
DEMAM CHIKUNGUNYA. Paper
dalam batas normal o relaksasi
Skala nyeri : 0
Knowledge . Toward a Media
reference:
History of Documents, 7(2), 107–
reference: Dedeh, S. Yanti, L. (2018).
115.
(2014). Asuhan
ASUHAN Keperawatan pada
Puspita, K. D. (2020). Penerapan Ny . E dengan
KEPERAWATAN
kompres hangat untuk Prioritas
PASIEN DENGAN
menurunkan tingkat nyeri sendi Masalah
DEMAM
pada lansia di wilayah kerja Kebutuhan Aman
CHIKUNGUNYA.
Puskesmas Sleman. Doctoral dan Nyaman :
Paper Knowledge . Ansietas di
Dissertation, 21.
Toward a Media Kelurahan
https://poltekkesjogja.ac.id/
History of Sari Rejo
Documents, 7(2), Kecamatan Medan
107–115. Polonia.
Repositori
Universitas
Sumatra Utara, hal
46.
2. Setelah dilakukan tindakan oBerikan kompres oMemberikan kompres dengan air biasa Evaluasi
Hipertermia keperawatan selama 3 x 24 dengan air biasa o Mengobservasi cairan parenteral Keperawatan
berhubungan jam, oObservasi cairan oMembatasi aktifitas selama panas o Evaluasi
dengan proses suhu tubuh klien kembali nomal parenteral Meganjurkan klien untuk banyak minum keperawatan
infeksi virus Kriteria hasil : oBatasi aktifitas air putih merupakan tahap
chikungunya o Suhu tubuh 36-37°C o Akral selama panas -Memberikan obat paracetamol 500 akhir dari proses
, ditandai teraba hangat o Kulit lembab oAnjurkan klien mg keperawatan yang
dengan : DS : untuk banyak -Istirahat yang cukup meliputi
Demam reference: minum air putih -Memberikan vitamin peningkat daya perbandingan
DO : Suhu Puspita, K. D. (2020). -Berikan obat tahan tubuh yangsistematis dan
lebih 37oC, Penerapan kompres hangat penurun panas terencana antara
-Menganjurkan pasien melonggarkan
akral teraba untuk menurunkan tingkat -istirahat yang hasil akhir yang
panas, kulit
pakaian teramati dan
nyeri sendi pada lansia di cukup
kering tujuan atau kriteria
wilayah kerja Puskesmas -Berikan vitamin reference: hasil yang dibuat
Sleman. Doctoral peningkat daya
pada tahap
Dissertation, hal 5. tahan tubuh perencanaan,(SO
https://poltekkesjogja.ac.id/ -Anjurkan pasien Mahmud, R. (2020). Penerapan Asuhan
AP).
untuk Keperawatan Demam Berdarah Dengue Reference:
melonggarkan dalam Pemenuhan Kebutuhan Ii, B. A. B.
pakaian Termoregulasi Pendahuluan Metode Hasil (2013).
Dan Pembahasan. 9, hal 1027. hipertermia. hal
reference: https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.460 17.
Hadi, U. K.,
Parasitologi,
B., &
Kesehatan, E.
(2001).
Penyakit Tular
Vektor : Penyakit
Chikungunya. hal 2.
DEMAM
CHKUNGUNYA
Nama:Maykel Avrialdo
Definisi Chikungunya

Chikungunya adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang


ditularkan lewat gigitan nyamuk. Penyakit Chikungunya disebakan
oleh virus Chikungunya (CHIKV). Virus CHIKV merupakan virus
RNA yang termasuk ke dalam genus Alphavirus dari keluarga
Togaviridae. Virus ini ditularkan dari manusia ke manusia oleh gigitan
nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ( WHO, 2008).
reference:
Ibrahim Dincer, Marc A. Rosen, P. A. (2019). Penelitian chikungunya. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Sign and Symptom
Menurut Dian (2018) bahwa penderita demam chikungunya mengalami demam yang tinggi (39^C), mengigil, sakit
kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot ,serta bintik-bintik merah pada kulit terutama badan dan lengan.
reference:
Dedeh, S. (2014). ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA.
Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 7(2), 107–115.
Dian, D. I. (2018). Chikugunnya. 15.
Tindakan pencegahan: Tindakan pemberantasan nyamuk:

Upaya pencegahan chikungunya hampir sama Pemberantasan nyamuk dilakukan dengan cara
dengan pencegahan penyakit DBD yaitu dengan pengasapan (fogging) untuk memberantas
cara menjaga lingkungan, karena nyamuk Aedes nyamuk dewasa Aedes aegypti dan Aedes
aegypti suka berkembangbiak di tempat albopictus juga dapat dilakukan pada tempat
penampungan air yang tidak terkena sinar yang tepat dan diulangi lagi setelah satu minggu.
matahari, membersihkan tempat perindukan atau Pengasapan pada umumnya menggunakan zat
taburkan larvasida di semua tempat yang kimia malathion 2%-5% dicampur dengan solar.
berpotensial sebagai tempat perindukan larva Alat penyemprot (swing fog) yang berisi
Ae.aegypti, membuang air yang tergenang dari campuran malathion dan solar itu disemprotkan
tempat penampungan air, tangki, drum, atau vas di tempat-tempat yang biasa terdapat sarang
bunga, membuat aliran air pada kolam, dan nyamuk. Pengasapan sebaiknya dilakukan pagi
memotong rumput atau semak-semak karena hari sebelum banyak angin bertiup
merupakan tempat persembunyian bagi nyamuk
dewasa .

referece:Sari, I. M. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Chikungunya di Wilayah Kerja Puskesmas
Luwunggede Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Skripsi.hal 21-22.
Pengkajian

a) Riwayat Sekarang : Keluhan saat ini, Biasanya demam tinggi timbul mendadak disertai menggigil dan
muka kemerahan, panas tinggi selama 2 – 4 hari kemudian kembali normal, Nyeri persendian, Nyeri otot,
Bercak kemerahan ( ruam), Sakit kepala, Kejang dan penurunan kesadaran. dan pembesaran kelenjar getah
bening.
b) Riwayat Masa Lalu : apakah ada anggota keluarga maupun tetangga di sekitar rumah yang pernah atau
sedang terkena penyakit dengan gejala yang sama, bagaimana kondisi lingkungan di sekitar rumah.
c) Pemeriksaan Fisik : inpeksi/lihat adakah kemerahan dan bentuk luka dikulit, sesak dan palpasi adakah
pembengkakan, demam, nyeri lambung.
d) Pemeriksaan Penunjang : adakah pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui bakteri antraks, dan
pemeriksaan radiologi untuk mengetahui kelainan perdarahan, dan komplikasi.

reference:
Dedeh, S. (2014). ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM
CHIKUNGUNYA. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 7(2), hal 4.
Diagnosa Keperawatan
a) Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan proses penyakitnya
b) Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus chikungunya

reference
Dedeh, S. (2014). ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA. Paper
Knowledge . Toward a Media History of Documents, 7(2), hal 5
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DX(PES):
1.Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan
dengan proses penyakitnya, ditandai dengan : Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x
DS : nyeri pada sendi, skala 7
24 jam, nyeri berkurang sampai dengan hilang.
DO : Ekpresi wajah meringis
Kriteria hasil :

o Klien melaporkan rasa nyeri berkurang s/d hilang

o Ekspresi wajah tidak tegang / meringis

o Tanda-tanda vital dalam batas normal

o Skala nyeri : 0
ntervensi:
II
Implementasi:
o Kaji skala nyeri, lokasi nyeri,intensitas nyeri o Mengkaji skala nyeri,lokasi nyeri,intensitas nyeri
o Monitor tanda-tanda vital o Memonitor tanda anda vital
-Berikan kompres hangat
o Berikan posisi yang nyaman -Memberikan Kompres hangat
o Pertahankan lingkungan yang tenang o Memberikan posisi yang nyaman
o Ajarkan teknik relaksasi o Pertahankan lingkungan yang tenang
o Ajarkan teknik relaksasi

reference: reference:
Dedeh, S. (2014). ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
Dedeh, S. (2014). ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA. Paper Knowledge .
DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA. Paper Knowledge .
Toward a Media History of Documents, 7(2), 107–115
Toward a Media History of Documents, 7(2), 107–115.

Puspita, K. D. (2020). Penerapan kompres hangat untuk


menurunkan tingkat nyeri sendi pada lansia di wilayah
kerja Puskesmas Sleman. Doctoral Dissertation, 21.
http s://poltekkesjogja.ac.id/
Evaluasi:
S: -Klien merasa sulit untuk beraktivitas akibat nyeri rasakan.
O: dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan).
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan

reference:

Yanti, L. (2018). Asuhan Keperawatan pada Ny . E dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Aman dan
Nyaman : Ansietas di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia. Repositori Universitas
Sumatra Utara, hal 46.
Intervensi:
DX: o Berikan kompres dengan air biasa

2. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi o Observasi cairan parenteral


virus chikungunya , ditandai dengan : DS : Demam o Batasi aktifitas selama panas

DO : Suhu lebih 37oC, akral teraba panas, kulit o Anjurkan klien untuk banyak minum air putih

kering -Berikan obat penurun panas

-istirahat yang cukup

-Berikan vitamin peningkat daya tahan tubuh

-Anjurkan pasien untuk melonggarkan pakaian

reference:
Hadi, U. K., Parasitologi, B., & Kesehatan, E. (2001). Penyakit
Tular Vektor : Penyakit Chikungunya. hal 2.
Implementasi:
o Memberikan kompres dengan air biasa
o Mengobservasi cairan parenteral
o Membatasi aktifitas selama panas
o Meganjurkan klien untuk banyak minum air putih
-Memberikan obat paracetamol 500 mg
-Istirahat yang cukup
-Memberikan vitamin peningkat daya tahan
tubuh
-Menganjurkan pasien melonggarkan pakaian evaluasi:
Evaluasi Keperawatan Evaluasi keperawatan
reference: merupakan tahap akhir dari proses keperawatan
yang meliputi perbandingan yangsistematis dan
Mahmud, R. (2020). Penerapan Asuhan
terencana antara hasil akhir yang teramati dan
Keperawatan Demam Berdarah Dengue dalam tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
Pemenuhan Kebutuhan Termoregulasi perencanaan,(SOAP).
Pendahuluan Metode Hasil Dan Pembahasan. 9,
hal 1027. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.460 Reference:

Ii, B. A. B. (2013). hipertermia.hal 17.

Anda mungkin juga menyukai