Anda di halaman 1dari 15

GANGGUAN

PENCIUMAN
DEPARTEMEN NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
DEFINISI
Gangguan penciuman :
•Menurunnya kemampuan untuk menghidu /
mencium, atau
•Perubahan pada persepsi penciuman
TERMINOLOGI

DeJong’s : The Neurologic Examination 7th Edition. Chapter 12


ANATOMI DAN FISIOLOGI

Bagian dari fungsi penghidu :


• Neuroepitel olfaktorius :
• Bulbus olfaktorius
• Korteks olfaktorius
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Neuroepitel olfaktorius
(Reseptor Olfaktorius)
Berada di Konka superior,
septum bagian superior, konka
media bagian superior atau di
dasar lempeng kribriformis

Membran mukus dari


neuroepitel olfaktorius
ANATOMI DAN FISIOLOGI

• Berada di dasar fossa anterior pada lobus frontal


Bulbus
Olfaktorius • Berkurang dengan pertambahan usia
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Korteks Olfaktorius
• Korteks temporal dan Frontal

• Amygdala & Hipotalamus :


pusat emosi dan memori
terhadap odoran
PROSES PENGHIDU
Impuls sensorik (Bau) masuk dalam hidung

Diteruskan ke N I (Neuron Ordo I)

Neuron Ordo I bersinaps dengan bulbus


olfaktorius

Traktur Olfaktorius (Neuron Ordo II) di bawah


korteks frontobasal (orbitofrontal)

Traktur Olfaktorius bercabang : Stria


Olfaktorius Lateral dan Medial
PROSES PENGHIDU (Lanjut)
Stria Olfaktorius Lateral
Stria Olfaktorius Medial

Menuju amigdala, girus semilunaris, girus


Berjalan ke inti – inti area prepiriformi

subkalosum dan komisura


anterior Impuls sensorik diteruskan oleh neuron ordo III ke
Bagian anterior girus parahipokampus (area Brodmann
28)

Berproyeksi ke sistem limbik


Korteks serebri dan area asosiasi sistem
dan hemisfer kontralateral penghidu
ETIOLOGI
• Gangguan Konduktif :
Gangguan transpor odoran ke neuroepitel olfaktorius, dan gangguan ikatan
odoran dengan protein G
(Cth : Penyakit rinosinusitis kronik dan rinitis alergi)
• Gangguan Sensoris :
Kerusakan langsung pada neuroepitelium olfaktorius
(cth : infeksi saluran nafas, zat toksik)
• Gangguan Neural :
Kerusakan pada bulbus olfaktorius dan jalur sentral olfaktorius
(cth : Penyakit degeneratif, tumor intrakranial)
MANIFESTASI KLINIS
Dibagi kedalam 4 kategori :
• Abnormalitas kuantitatif : Berkurang / hilangnya rasa penghidu (anosmia, hiposmia)
atau kadang peningkatan penghidu
• Abnormalitas kualitatif : Distorsi atua ilusi dari penghidu (disosmia atau parosmia)
• Halusinasi dan delusi olfaktorik akibat gangguan lobus temporal atau penyakit
psikiatri
• Hilangnya fungsi diskriminasi olfaktorius fungsi kortikal luhur (agnosia olfaktorius)
PEMERIKSAAN NERVUS OLFAKTORIUS
Anamnesis :
Riwayat trauma kepala, penyakit sinonasal, dan infeksi saluran
nafas atas, riwayat penyakit sistemik, riwayat penyakit
neurodegeneratif, kebiasaan merokok, dan semua faktor yang
bisa menyebabkan gangguan penghidu
PEMERIKSAAN NERVUS OLFAKTORIUS

Pasien diminta
Pemeriksa
memejamkan Pasien diminta
dekatkan zat
mata, menutup menghidu bau
yang diuji ke
satu lubang dan
lubang hidung
hidung mengidentifikasi
yang tidak
memakai jari zat yang diuji
tertutup
tangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai