Anda di halaman 1dari 30

ANEMIA ET CAUSA INFEKSI

CACING
1

O L EH :
SAMUEL CHRISTIAN SEMBOR
S A R T I KA R I A N S A F IT R I
 
P E N GU J I:
D R . J . R . A N N E T R I R IH E N A , S P . A
Definisi
2

Anemia defisiensi besi


(ADB) adalah anemia yang
disebabkan oleh kurangnya
besi yang diperlukan untuk kekurangan besi
sintesis hemoglobin. mempunyai dampak yang
merugikan bagi
pertumbuhan dan
perkembangan anak, 
daya tahan tubuh, 
konsentrasi belajar dan 
aktivitas kerja.
ANEMIA DEFISIENSI BESI
3

KEGUNAAN ZAT BESI DALAM TUBUH


Pembentukan hemoglobin
Pertumbuhan
Bekerjanya bbrp macam enzim
Meningkatkan :
ketahanan terhadap infeksi
kemampuan usus menetralisir zat toksik
kemampuan belajar ( konsentrasi )
KEJADIAN DEFISIENSI BESI PADA ANAK
4

Negara maju : 20%


Negara berkembang / miskin : 30-80%
( terutama BALITA )

WHO ( INDONESIA )
2/3 ibu hamil : Hb rendah
Kejadian BBLR : 20%

50% Bayi lahir berisiko


5

Faktor predisposisi
Status hematologi ibu hamil
BBLR
Pemberian makanan Ketidak tahuan
Sosioekonomi
Infeksi menahun Perilaku pemberian makan
Infestasi parasit Jenis makanan
Metabolisme zat besi
6
KEBUTUHAN TERHADAP BESI
7

5 – 10 mgr / hari
Meningkat pada :
 Bayi
 Prasekolah Pertumbuhan
 Remaja / pubertas meningkat
 Penyakit infeksi

Sangat sedikit
Pengeluaran besi Deskuamasi: sel-sel kulit, sal cerna
Keringat, urine & empedu
FAKTOR PENYEBAB
8

INTAKE KURANG
Gizi buruk
Makanan tambahan

ABSORBSI KURANG
Diare KEBUTUHAN MENINGKAT
Sindr malabsorbsi Pertumbuhan
Gizi buruk Infeksi kronis / berulang

SINTESA BERKURANG PENGELUARAN MENINGKAT


Infeksi cacing
Kongenital hipo-
amubiasis
transferinemia
9

Derajat Defisiensi Besi

PRELATEN LATEN LANJUT


Cadangan tak ada ( ANEMIA)
Cadangan besi kurang
Besi serum kurang
Besi serum masih normal
Feritin kurang Cadangan tak ada
Feritin kurang
Belum anemia Besi serum rendah
Belum anemia
Feritin sangat kurang
Timbul gejala
10

MANIFESTASI KLINIK
Lesu, letih Kulit kering
Pucat Lidah : atropi papil
Mudah terangsang Pembesaran jantung
Nafsu makan kurang Bising sistolik fungsional

Konsentrasi kurang
Prestasi sekolah menurun
11

LABORATORIUM

Darah tepi : Lab lainnya :


 Hb rendah
 Hematokrit rendah
Mikrositer,
 SI menurun, TIBC meningkat
Hipokrom
 Ferritin menurun
Anisositosis,
 Saturasi transferin
Poikilositosis
 FEP ( Free erytrhrocyt Phorphyrin )
12

PENGOBATAN
Pengobatan kausal
Pemberian preparat besi :
 Ferro sulfat, fosfat, fumarat
 Suplementasi besi

 Fortifikasi besi

Transfusi darah
13

TRANSFUSI DARAH
Tidak sering dilakukan
Indikasi khusus :
 Keadaan umum yang buruk
 Infeksi berat ( Bronkopneumonia )

 Gagal jantung

Pemberian transfusi: sedikit dan berulang


PROGNOSIS
14

Sangat bergantung kepada kausal


( kausal diobati, pemberian preparat besi,Prognosa baik )
Defisiensi besi saja, jarang menimbulkan kematian
Defisiensi besi sejak lahir / sejak kecil, konsentrasi
belajar menurun, prestasi menurun
Identitas pasien
15

Nama : An. KW
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Perumnas 3 Waena
Berat badan : 15 kg
Tinggi badan : 112 cm
Tanggal MRS : 15/11/2017
Tanggal KRS : 19/11/2017
Lama Perawatan : 4 hari
Anamnesa
16

Keluhan Utama : BAB cair


disertai darah
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah sakit seperti ini
Sekarang :
 
Pasien rujukan dari dokter
Riwayat Imunisasi
praktek datang ke rsud dok 2 Pasien sudah melakukan imunisasi lengkap
dengan keluhan BAB cair 2 Riwayat Penyakit Keluarga
X sebelum masuk Rumah Riwayat keluarga dengan malaria
sakit. pasien merasa pusing, Riwayat Sosial
demam (-), batuk (-), Pilek Pasien sering tidak mengunakan alas kaki jika
(-),Makan minum berkurang bermain, pasien juga sering bermain di atas
karena nafsu makan pasien tanah, riwayat cuci tangan dengan sabun dan
menurun, BAK lancar air mengalir yang tidak selalu dilakukan.
kencing berwarna kuning,
nyeri saat kencing tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
17

Kepala leher: CA +/+,


Thorax : DBN
Adomen: BU  6 x/m, hepar
Kesadaran : CM teraba 1 jari BAC, Lien scuffner 1
Keadaan Umum : Tampak Ekstremitas : akral hangat, CRT <
lemas 2”
Heart Rate : 112 x/m Kulit tampak pucat
Respirasi : 24 x/m
Suhu : 37,6 oC
SPO2 : 99 %
Pemeriksaan penunjang
18
Pemeriksa Tanggal
an Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Hasil

11-11- 15-11- 17-11-2-17 19-11-2017


Makroskopis Mikroskopis
2017 2017
Warna Kuning Lekosit 2-6/Lp

HB 4,0 3,4 9,4 11,4 kecoklatan

Bau Khas Erirosit 3-5/Lp


RBC 3,07 2,56 4,44 8,4
Konsitensi Encer Epitel 0-2/Lp

HCT 18,3 14,3 31,5 36,5 Darah Negatif Amuba -

Lendir Positif Telur cacing +trichuris


WBC 13,3 15.00 12,2 8,4 trichura

Cacing Negatif Lekosit 2-6/Lp

Sisa Positif    
PLT 750 525 472 387
makanan
DDR (-)  

Gambaran darah tepi menyokong adanya anemia hipokromik mikrositik dengan


eosinofilia absolut dan trombositosis reaktif suspek e.c infestasi parasit/proses
alergi
Diagnosis
19
Anemia e.c Trichuriasis

Daftar Masalah :
DD: Anemis
Hematemesis melena, Pucat
Thalasemia Nafsu makan
menurun,infeksi cacing.

PROGNOSIS
ad vitam : dubia ad bonam
quo de fungtionam : ad bonam
quo de sanationam : ad bonam
Penatalaksanaan
20

PENATALAKSANAAN
IVFD D5 ½ NS 16 tpm ( mikro)
Injeksi ranitidine 15 mg /12 jam
Zinc 1 X 20 mg
Albendazole 1 X 200 mg (selama 3 hari)
Pro Transfusi darah
Follow up
21
22
Resume
23

Pasien An. KW usia 4 tahun datang diantar keluarga


dengan keluhan BAB cair berdarah 2X sebelum masuk
rumah sakit, nafsu makan menurun, mual pada
pemeriksaan keadaan umum anak tampak tenang,
kesadaran Compos mentis TTV nadi: 112 x/m, respirasi
24 x/m, SB 36,5 C SpO2 99%. Pada pemeriksaan fisik
CA (+), BU 6 x/m, hpar teraba 1 jari BAC, lien scufnner
1 pada pemeriksaan penunjang didapatkan HB 4.0
g/dL, pada pemeriksaan feses lengkap + telur cacing
trichuris trichiura, pemeriksaan ADT didapatkan
gambaran anemia hipokromik mikrositik dengan
eosinofilia dan trombositosis.
Pembahasan
24

Anemia defisiensi besi dapat di temukan pada anak


yang mendapatkan susu sapi kurang dari 1 tahun,
kurang asupan makanan mengandung besi dan juga
dapat ditemukan pada anak dengan inflamasi kronik
sekalipun tanpa perdarahan.
25

Kriteria diagnosis ADB


diagnosis ADB menurut Cook dan
menurut WHO: Monsen:
Kadar Hb kurang dari Anemia hipokrom mikrositik
Saturasi transferin < 60%
normal sesuai usia
Nilai FEP > 100 ug/dL eritrosit
Konsentrasi Hb eritrosit Kadar feritin serum < 12 ug/dL
rata-rata < 31% (N: 32- Untuk kepentingan diagnosis
minimal 2 dari 3 kriteria (ST, feritin
35%)
serum dan FEP) harus dipenuhi.
Kadar Fe serum < 50
Ug/dL (N: 80-180 ug/dL)
Saturasi transferin
< 15% (N: 20-50%)
26

Lanzkowsky menyimpulkan ADB dapat diketahui melalui:


Pemeriksaan apus darah tepi hipokrom mikrositer yang
dikonfirmasi dengan kadar MCV, MCH, dan MCHC
yang menurun
Red cell distribution width (RDW) > 17%
FEP meningkat
Feritin serum menurun
Fe serum menurun, TIBC meningkat, ST < 16%
Respon terhadap pemberian preparat besi
Sumsum tulang
27

Pada kasus ini anamnesa yang didapatkan adalah anak


datang diantar keluarga dengan keluhan BAB cair
disertai darah, anak tampak pucat, pusing (+), nafsu
makan yang menurun, pada pemeriksaan fisik
didapatkan konjungtiva anemis, dan hepar teraba 1 jari
serta lien yang teraba pada Scufner 1, pada pemeriksaan
arah lengkapdi dapatkan HB 4,0 Wbc 15,00 PLT 525,
MCV 55,9 MCH 13,3 MCHC 23,8 pemeriksaan ADT
ditemukan gambaran hipokromik mikrositik dan adanya
infeksi cacing trichuris trichura. Dari anamnesa dan
pemeriksaan fisik anak dapat di diagnosa dengan
ANEMIA susp. Anemia Defisiensi Besi. Karena pada
kasus belum dilakukan pemeriksaan serum Fe, TIBC.
28

Penanganan pada kasus pasien diberikan traanfusi PRC


sebanyak 360 cc (90 cc, 120 cc, 150 cc) karena HB 3,4
g/dl dan pemberian albendazole 200 mg. Hal ini sesuai
dengan teori dimana dikatakan jika terjadi anemia
berat atau adanya infeksi yang membuat pemberian
preparat besi tidak dapat dilakukan. Sedangkan
pemberian obat cacing diberikan karena infeksi cacing
trichusris sebagai pencetus terjadinya anemia pada
pasien. Pemberian tranfusi di pakai rumus
(HB target-HB saat ini) x BB x 4
Pada kasus OS dengan berat 15 kg, Hb target 10,
(10-4,0) x 15 x 4 = 360 cc
29

 Berdasarkan status gizi anak KW yang dihitung berdasarkan


pada Rumus Behrman maka didapatkan : BB ideal : umur
(tahun) x 2 + 8 = 4 x 2 + 8 = 16 kg, sehingga perhitungan
gizi pasien ini yaitu BB aktual / BB ideal : 15 kg : 16 kg x
100% = 93% maka dari hasil yang didapatkan adalah status
gizi pada an. KW : GIZI BAIK dimana kriterianya 80-100%
tergolong gizi baik.
30

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai