GGN PANIK DGN AGORAFOBIA Clinical Case - by Slidesgo
GGN PANIK DGN AGORAFOBIA Clinical Case - by Slidesgo
DENGAN AGORAFOBIA
BAB I
01 PENDAHULUAN
BAB IV
04 ANALISIS MASALAH
BAB II
02 STATUS PSIKIATRI
BAB V
05 KESIMPULAN
BAB III
03 TINJAUAN PUSTAKA
01
PENDAHULUAN
Introduction
Panik berasal dari kata Pan yaitu nama Dewa Yunani yang
tinggal dipergunungan dan hutan serta mempunyai
tingkahlaku yang sulit diramalkan.
Istilah Agorafobia pertama kali dipakai tahun 1871 untuk
menggambarkan kondisi pasien yang takut pergi
ketempat-tempat umum sendirian.
02
STATUS PSIKIATRI
STATUS
Gangguan Berpikir
o Bentuk Pikir: Realistik
o Arus Pikir : Koheren
o Isi Pikir : Fobia & waham curiga
Alam Perasaan
o Mood : Cemas
o Afek : Sesuai mood
Persepsi
o Halusinasi : Tidak ada
o Ilusi : Tidak ada
Pemeriksaan
Fungsi Intelektual
• Daya Konsentrasi : Terganggu
• Orientasi : W, Baik ; T, Baik ; O, Baik
• Daya Ingat : Baik
• Pikiran Abstrak : Baik
Dubia ad bonam
functionam
Dubia ad bonam
sanationam
Dubia ad bonam
03
Tinjau pustaka
definisi
Gangguan panik agorafobia
FOBIA FOBIA
SPESIFIK SOSIAL
FARMAKOTERAPI
Setidaknya satu serangan telah diikuti dari satu bulan (atau lebih) dari satu atau kedua hal
berikut:
Penjelasan tambahan
Gangguan ini tidak disebabkan oleh efek psikologis suatu zat (pengobatan) atau kondisi medis
lainnya (misalnya, hipertiroidisme, gangguan kardiopulmoner)
Gangguan ini tidak dijelaskan dengan baik sebagaimental disfearedsocial situation, seperti dalam
gangguan kecemasan sosial, sebagai respon atas situasi atau objek fobia tertentu, seperti dalam
fobia spesifik; sebagai respon atas obsesi, seperti pada obsessive-compulsive disorder; sebagai
respon atas ingatan event traumatik, seperti pada gangguan stress pasca-trauma; atau sebagai respon
untuk pemisahan dari attachment figure, seperti dalam separation anxiety disorder.
Menurut DSM-5 kriteria dianostik dari gangguan panik sebagai berikut :
Pada kasus ini, pasien memenuhi semua kriteria penegakan diagnosis yang menjadi
pedoman untuk gangguan panik, sehingga diagnosis gangguan panik dapat ditegakkan.
Diagnosis Agorafobia dengan serangan panik ditegakkan berdasarkan pedoman
diagnositik PPDGJ 3 ataupun DSM IV dimana pasien memiliki gejala psikologis, prilaku dan
otonomis seperti jantung berdebar-debar, sesak nafas, pusing kepala yang dialami oleh pasien
yang menjadi manifestasi primerdari ansietasnya. Ansietas yang timbul yang dialami pasien
terbatas pada saat pasien mendengarna ceramah dan tausiah yang ada di youtube.
Menurut DSM-5 kriteria dianostik dari Agotafobia sebagai berikut :
1. Ketakutan atau kecemasan yang nyata tentang dua (atau lebih) dari lima situasi berikut:
o Menggunakan transportasi umum (misalnya, mobil, bus, kereta api, kapal pesawat).
o Berada di ruang terbuka (misalnya, tempat parkir, pasar, jembatan).
o Berada di tempat tertutup (misalnya, toko, teater, bioskop).
o Berdiri dalam antrean atau berada di keramaian.
o Berada di luar rumah sendirian.
2. Individu takut atau menghindari situasi ini karena pemikiran untuk melarikan diri mungkin sulit
atau bantuan mungkin tidak tersedia jika terjadi gejala seperti panik atau gejala lain yang
melumpuhkan atau memalukan (misalnya, takut jatuh pada orang tua; takut inkontinensia).
Menurut DSM-5 kriteria dianostik dari Agotafobia sebagai berikut :
• Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran menyebabkan penderitaan yang signifikan secara klinis
atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
• Jika ada kondisi medis lain (misalnya, penyakit radang usus. penyakit parkinson) ada, ketakutan,
kecemasan, atau penghindaran jelas berlebihan.
• Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran tidak lebih baik dijelaskan oleh gejala-gejala gangguan
mental lain-misalnya. gejalanya tidak terbatas pada fobia spesifik. jenis situasi; tidak hanya
melibatkan situasi sosial (seperti pada gangguan kecemasan sosial); dan tidak terkait secara
eksklusif dengan obsesi (seperti pada gangguan obsesif-kompulsif), cacat yang dirasakan atau
kekurangan dalam penampilan fisik (seperti pada gangguan dismorfik tubuh). pengingat peristiwa
traumatis (seperti pada gangguan stres pascatrauma). atau ketakutan
farmakologi
Edukasi sangat penting diberikan kepada pasien ini dan juga keluarga
untuk membantu pemulihan dan mengurangi kecemasan yang dialami
pasien. Menyarankan kepada keluarga untuk pentingnya dukungan
kepada pasien, jangan membatasi aktivitas pasien, ajak pasien
bergembira, kurangi hal-hal yang dapat meningkatkan stresor. Berdiskusi
terhadap pentingnya pasien untuk teratur minum obat dan kontrol selain
itu kembali menyibukan diri seperti aktivitas dulu, kembali melakukan
hal-hal yang menyenangkan, jangan menyimpan emosi, bila mungkin
bisa kontrol ke psikiater.
05
kesimpulan
kesimpulan
Gangguan panik
Serangan panik yang tidak diharapkan, diikuti
agorafobia
oleh ketakutan yang kuat
Menyebabkan ketidakmampuan pasien
karena membuat seseorang tidak
mampu berfungsi dengan baik pada
aktifitas sehari-hari dan lingkungan
sosial
tatalaksana
Farmakologi & non-farmakologi
THANKS
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com