0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas proses penyusunan perundang-undangan pendidikan di Indonesia, meliputi tahap perencanaan, persiapan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan. Dibahas pula teori landasan dan asas-asas yang harus dipenuhi dalam pembentukan perundang-undangan yang baik.
Dokumen tersebut membahas proses penyusunan perundang-undangan pendidikan di Indonesia, meliputi tahap perencanaan, persiapan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan. Dibahas pula teori landasan dan asas-asas yang harus dipenuhi dalam pembentukan perundang-undangan yang baik.
Dokumen tersebut membahas proses penyusunan perundang-undangan pendidikan di Indonesia, meliputi tahap perencanaan, persiapan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan. Dibahas pula teori landasan dan asas-asas yang harus dipenuhi dalam pembentukan perundang-undangan yang baik.
Fitri wulandari Widya Anastha Pamelen A. PEMBENTUKAN PERUNDANG-UNDANG DI INDONESIA
Proses atau tata cara pembentukan undang-undang
merupakan suatu tahapan kegiatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses ini diawali dari terbentuknya suatu ide atau gagasan tentang perlunya pengaturan terhadap suatu permasalahan yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan mempersiapkan rancangan undang-undang, baik maupun oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)oleh pemerintah. Secara garis besar proses pembentukan undang- undang terdiri dari beberapa tahap tahap yaitu : •Proses persiapan pembentukan undang-undang yang merupakan proses penyusunan dan perancangan di lingkungan pemerintah , di lingkungan Dewan perwakilan Rakyat Atau di lingkungan Dewan perwakilan Daerah. •Proses pembentukan di Dewan Perwakilan Rakyat •Proses pengesahan oleh presiden •Proses pengundangan (oleh Menteri yang tugas dan tanggung jawab di bidang peraturan perundang- undangan). Tahap-tahap pembentukan peraturan perundang-undangan pada umumnya dilakukan sebagai berikut: 1. Perencanaan penyusunan Undang-Undang
2. Persiapan Pembentukan Undang-undang
B. PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN
Adapun menurut Sajipto Raharjo, peraturan perundang-
undangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Bersifat umum dan komprehensif yang merupakan kebalikan dari sifatsifat khusus dan terbatas Bersifat universal. Artinya, dibentuk untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan datang yang belum jelas bentuk konkretnya. Oleh karena itu, tidak dapat dirumuskan untuk menghadapi peristiwa-peristiwa tertentu saja Lazimnya bagi suatu peraturan perundang-undangan mencantumkan klausul yang memuat kemungkinan dilakukannya peninjauan kembali. C. TEORI DAN LANDASAN PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG
Landasan pembentukan undang-undang menurut
Jimly Asshiddiqe, harus dilihat dari sisi teknis pembentukan undang-undang, landasan pembentukan undang undang haruslah tergambar dalam konsiderens” suatu undang-undang. Dalam konsiderens suatu undang-undang haruslah memuat norma hukum yang baik, yang menjadi landasan keberlakuan undang-undang tersebut D. ASAS-ASAS PEMBENTUKAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BAIK Secara Garis Besar berikut tahapan yang harus dipenuhi dalam pembentukan undang-undang: Perencanaan Peraturan Perundang-Undangan
Perencanaan untuk penyusunan undang-undang dilakukan dalam
Program Legislasi Nasional yang merupakan skala prioritas untuk pembentukan UU dalam rangka mewujudkan sistem hukum nasional.. Pembahasan dan Pengesahan Rancangan Undang-Undang.
Pembahasan tentang RUU ini dilakukan oleh eksekutif dengan
legislatif. Rancangan undang-undang yang telah disepakati bersama oleh legislatif dan eksekutif diajukan oleh legislatif kepada eksekutif untuk disahkan menjadi undang-undang. Pengundangan Peraturan perundang-undangan harus disahkan secara resmi dengan menempatkannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Penyebarluasan.
Penyebarluasan dilakukan oleh DPR Pemerintah sejak
penyusunan Prolegnas, Penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-Undangan, Pembahasan Peraturan Perundang- Undangan, hingga Pengundangan Undang-Undang.