KETENAGAKERJAAN
10 Oktober 2012
OUTSOURCING
Formulir Outsourcing
PRO KONTRA OS
1. Putusan Mahkamah Konstitusi No.27/PUU-IX/2011
– Dikabulkannya permohonan gugatan Asosiasi Petugas Pencatat dan
Pembaca Meter Listrik (AP3ML) : perusahaan penyedia jasa OS harus
memberikan perlindungan dan syarat-syarat kerja kepada pekerjanya
sekurang-kurangnya sama dengan pekerja di perusahaan pengguna
jasa OS
– Berdasarkan keputusan ini berarti praktek penggunaan OS masih legal
2. Maraknya group pressure (LSM dan serikat pekerja) berupa demo untuk
menghapuskan sistem OS
4. Isu OS menjadi isu politis dan menjadi sarana perebutan pengaruh untuk
mencari keanggotaan dengan tujuan memperkuat financial organisasi SP, serta
sarana bargaining power politik para pimpinan SP
DASAR HUKUM HUBUNGAN KERJA:
PKWTT & PKWT
Pasal 50 UU 13 Tahun 2003
1.PKWTT: Perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja yang mengarah
kepada status pekerjaannya yang tetap atau terus menerus.
2.PKWT: Perjanjian kerja waktu tertentu atau perjanjian kerja yang mengarah pada
waktu dan pekerjaan tertentu;
- Yang perjanjiannya langsung ke perusahaan pemberi kerja
- Yang perjanjiannya melalui pihak ketiga (outsourcing)
- Harian lepas: pekerja yg bekerja utk melakukan suatu pekerjaan
tertentu dan dapat berubah-ubah dlm waktu maupun volume pekerjaan
dengan menerima upah yg didasarkan atas kehadiran pekerja secara
harian.
(tidak lebih 3 bulan; dan dalam sebulan tidak lebih 20 hari kerja).
PENJELASAN STATUS
HUBUNGAN KERJA – NORMATIF (1)
Pengalihan pihak
No. Perihal PKWTT (KT) PKWT (Non KT) ketiga
(Outsourcing)
1. Para pihak Perusahaan dan Perusahaan dan Perusahaan
perorangan perorangan dengan
perusahaan
penyedia jasa
Pengusaha Pekerja
SP – Federasi* -
Asosiasi / Pekerja Apindo
Konfederasi**
*Federasi SP = min. 5 SP
**Konfederasi = min. 3 Federasi SP
ISU-ISU KETENAGAKERJAAN
Jenis Pekerjaan :
- Pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam
hal waktu dan volume pekerjaan serta upah di dasarkan
pada kehadiran.
Waktu Bekerja :
- Kurang dari 21 hari dalam satu bulan
- Apabila bekerja 21 hari atau lebih selama 3 bulan berturut-
turut atau lebih maka akan berubah menjadi PKWT
PEMAGANGAN Permenaker No. 22/men/IX/209
2. Syarat-syarat
a. Usia minimal 18 th
b. Memiliki bakat, minat, & memenuhi persyaratan yang sesuai
pemagangan
c. Menandatangani perjanjian pemagangan
Jangka waktu :
- Paling lama 1 ( satu ) tahun ( pasal 7 : 4)
PERJANJIAN MAGANG :
1. Bentuk kelembagaan:
a. LKS Bipartit: Forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari
pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh yang sudah tercatat di instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan atau unsur pekerja/buruh (Pasal 1
Kepmen Nomer 255/MEN/2003
b. SPTP: Serikat pekerja/serikat buruh yang didirikan oleh para pekerja/buruh di
satu perusahaan atau di beberapa perusahaan (Pasal 1 UU 21 Tahun 2000)
c. Forum Komunikasi Karyawan : suatu wadah pertemuan dialogis anatara wakil
perusahaan dan wakil karyawan yang bersifat internal dan bukan merupakan
organisasi kemasyarakatan maupun organisasi sosial politik.
Contoh: FKK, PKK, DK
2. Masih adanya gap komunikasi antara atasan sebagai karyawan organik dan
bawahan sebagai tenaga OS.
REKOMENDASI – POLICY UMUM
• Yang dimaksud kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses
produksi adalah kegiatan yang berhubungan di luar usaha pokok (core business) suatu perusahaan.
• Kegiatan tersebut antara lain: usaha pelayanan kebersihan (cleaning servis), usaha penyediaan
makanan bagi pekerja/buruh (catering), usaha tenaga pengamanan (security/satuan pengamanan),
usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminyakan, serta usaha penyediaan angkutan
pekerja/buruh.
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
UU NO.13 TH. 2003
Pasal 151 :
(2) Dalam hal segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak
dapat dihindari, maka maksud pemutusan hubungan kerja wajib dirundingkan
oleh pengusaha dengan pekerja . Apabila sepakat harus dituangkan dalam
Perjanjian Bersama (PB).
(3) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-benar
tidak menghasilkan persetu-juan, pengusaha hanya dapat memutuskan
hubungan kerja dengan pekerja setelah memperoleh penetapan dari lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
Pasal 161 :
(1)Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama,
pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada
pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan
ketiga secara berturut turut.
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
UU NO.13 TH. 2003
Pasal 168 :
(1)Pekerja yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa
keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah
dipanggil oleh pengusaha 2 (dua) kali secara patut dan tertulis dapat diputus
hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri.
Pasal 171 :
Pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang berwenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 158 ayat (1), Pasal 160 ayat (3), dan Pasal 162, dan
pekerja/buruh yang bersangkutan tidak dapat menerima pemutusan hubungan
kerja tersebut, maka pekerja dapat mengajukan gugatan ke lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial dalam waktu paling lama 1 (satu)
tahun sejak tanggal dilakukan pemutusan hubungan kerjanya.
PEMBAGIAN UANG SERVICE
Pekerja yang putus hubungan kerjanya sebelum saat pembagian yang service
berhak mendapat uang service terakhir secara prorata (Pasal 4)
PENGELOLAAN DANA
PENINGKATAN KUALITAS SDM