Anda di halaman 1dari 3

Sianida dan Bahayanya Bagi Tubuh

Sianida merupakan senyawa Paparan sianida bisa melalui saluran pernapasan, mata
dan kulit serta saluran pencernaan. Sianida dapat mengikat
kimia yang bersifat toksik dan
dan menginaktifkan enzim, tetapi yang mengakibatkan
merupakan jenis racun paling cepat
timbulnya kematian karena sianida mengikat bagian aktif
aktif dalam tubuh sehingga dapat dari enzim sitokrom oksidase sehingga akan mengakibatkan
menyebabkan kematian dalam waktu terhentinya metabolisme sel secara aerobik. Apabila sianida
beberapa menit (Yuningsih, 2012). yang masuk dalam tubuh masih dalam jumlah kecil maka
Sianida dalam dosis rendah dapat sianida akan diubah menjadi tiosianat yang lebih aman dan
ditemukan di alam dan ada pada diekskresikan melalui urin. Selain itu, sianida akan
setiap produk yang biasa kita makan berikatan dengan vitamin B12. Akan tetapi, bila jumlah
atau gunakan. Sianida dapat sianida yang masuk dalam tubuh dalam jumlah besar, tubuh
diproduksi oleh bakteri, jamur, dan tidak akan mampu untuk mengubah sianida menjadi
ganggang serta dapat ditemukan tiosianat maupun mengikatnya dengan vitamin B12. Gejala
pada rokok, asap kendaraan bermotor yang dapat ditimbulkan oleh sianida ini bermacam-macam,
(Utama dan Wahyudhy H, 2006). mulai dari rasa nyeri pada kepala, mual muntah, sesak
napas, dada berdebar, selalu berkeringat sampai korban
tidak sadar dan bila tidak segera ditangani dengan baik akan
mengakibatkan kematian (Utama dan Wahyudhy H, 2006).
Antidotum

Menurut Baud et al., 1995, mendefinisikan obat antidotum sebagai obat


yang mekanisme kerjanya telah ditentukan mampu memodifikasi
toksikokinetik atau toksikodinamik dari racun, dan yang pemberiannya kepada
pasien yang teroksidasi dapat memberikan manfaat yang signifikan. Dari
literatur yang didapat, antidotum yang dapat digunakan pada keracunan
sianida adalah natrium nitrit dan juga natrium tiosulfat. Penatalaksanaan dari
korban keracunan ini harus cepat karena prognosis dari terapi yang diberikan
sangat tergantung dari lamanya kontak dengan zat toksik tersebut. Semakin
cepat pemberian antidotum maka resiko kontak sianida dengan tubuh semakin
sedikit dan mengurangi tingkat keracunan (Suudah, E. N., Yusriana, C. S., &
Dewi, N. T., 2015).
Daftar Pustaka

Baud, F. J., Borron, S. W., & Bismuth, C. 1995. Modifying Toxicokinetics with
Antidotes. Toxicology Letters: 82-83. (https://doi.org/10.1016/0378-
4274(95)03520-6)
Suudah, E. N., Yusriana, C. S., & Dewi, N. T. 2015. Uji Efektivitas Ketepatan
Waktu Pemberian Kombinasi Natrium Tiosulfat dan Natrium Nitrit
Sebagai Antidotum Ketoksikan Akut Kalium Sianida Pada Mencit (Mus
musculus). Jurnal Permata Indonesia; 6(1): 21-28.
Utama., Wahyudhy, H. 2006. Keracunan Sianida. (
http://klikharry.com/2006/12/14/keracunan-sianida-2/), diakses 04
September 2021.
Yuningsih. 2012. Keracunan Sianida Pada Hean Dan Upaya Pencegahannya.
Jurnal Litbang Pertanian Edisi 31: 21-25.

Anda mungkin juga menyukai