Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ASKEB KEHAMILAN
TENTANG
Perubahan anatomis dan fisiologis sistim integument pada ibu
hamil trimester 1,2 dan 3
Dosen Pengampu : Maya Febrianti S.ST.M.Kes

Disusun Oleh :
NURLITA JULIANTI : 062401S22042

SYARIFAH : 062401S22061

PROGRAM STUDY DIPLOMA III


KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN BUNDA BIMA
TAHUN AKADEMIK2022/2023
PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem integumen (kulit)

Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,
membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-
rata 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa
lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang.

Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan
rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis,
seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel
kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat
serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet
matahari.
Sifat-sifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh sangat berbeda. Sifat-sifat
anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutan-tuntutan faali yang berbeda di
masing-masing daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak tangan, telapak kaki, kelopak
mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan penyesuaiannya kepad fungsinya
masing - masing. Kulit di daerah – daerah tersebut berbeda ketebalannya, keeratan
hubungannya dengan lapisan bagian dalam, dan berbeda pula dalam jenis serta
banyaknya andeksayang ada di dalam lapisan kulitnya.
         Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu : epidermis (kulit ari),
dermis (kulit jangat atau korium) dan lapisan subkutan.
1. Epidermis
1)Lapisan tanduk (stratum corneum)
2). Lapisan bening (stratum lucidum)
3). Lapisan berbutir (stratum granulosum)
4).  Lapisan bertaju (stratum spinosum)
5.).Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
3.  Lapisan Subkutan / jaringan penyambung
2. Dermis
B. Perubahan sistem integumen pada ibu hamil

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan
kadang-kadang juga akan mengenai payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama
striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis
berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya.
Pada banyak perempuan kulit digaris pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah
menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul
dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau
pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan itu biasanya akan hilang atau
sangat jauh berkurang setelah persalinan. Kontrasespsi oral juga bisa menyebabkan terjadinya
hiperpigmentasi yang sama.
B. Perubahan sistem integumen pada ibu hamil

1. Muka

2. Areola Mamae dan Putting susu

3. Linea alba
3. Linea alba

Garis hitam yg terbentang dari atas symphisis – pusat. Warna lebih hitam, kecuali akan
timbul garis baru yg terbentang di tengah-tengah atas pusat ke atas (linea nigra). Pada bagian
badan ini kecuali ada hiperpigmentasi adapula yang mirip garis-garis pada kulit (Striae
Gravidarum).

Dua macam striae gravidarum :

1) Striae Livide

Hiperpigmentasi.

2) Striae albicans (pada multigravida)


1) Hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi terjadi karena kelenjar pituitari yang meningkat dan mengeluarkan
hormon melanotropin yang dipengaruhi oleh MSH (Melanotropin Stimulating Hormon).
Selain itu Perubahan sistem intugumen yang dirasakan ibu hamil adalah sebagai berikut.
1. Trimester 1
a. Palmar eritema (kemerahan di telapak tangan) dan spider nevi.
b. Linea alba/nigra.
2. Trimester 2 dan 3.
a.Chloasma dan perubahan warna areola.
b. Striae gravidarum (bulan 6-7).
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai