Kebijakan bisa ada tanpa bantuan hukum, meskipun mungkin memilih untuk
menggunakan hukum sebagai alat implementasi, seperti dalam contoh di atas.
Pembuat kebijakan menyerukan hukum ketika kebijakan telah dirancang untuk
tujuan jangka panjang, ketika program kebijakan pendidikan dan kepatuhan
sukarela tidak berhasil dalam mencapai tujuan kebijakan, dan ketika
implementasi kebijakan yang efektif membutuhkan tangan yang lebih berat.
Semakin detail kebijakan, semakin besar kemungkinan untuk mencapai
implementasi kebijakan, kebijakan tersebut akan diwujudkan dalam undang-
undang.
Contoh Kebijakan Kesehatan Masyarakat (Public Health)
Kebijakan Keamanan Pangan: Kebijakan keamanan pangan sangat penting bagi
kesehatan individu dan masyarakat secara umum. Penyakit yang berhubungan
dengan makanan merupakan perhatian yang signifikan, dan merupakan tugas
pejabat kesehatan masyarakat untuk merumuskan kebijakan untuk memastikan
bahwa hanya makanan yang aman untuk dikonsumsi yang tersedia untuk umum.
Penggunaan Tembakau: Banyak pejabat kesehatan masyarakat telah
menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko kematian dan penyakit
yang disebabkan oleh konsumsi tembakau dan merokok. Beberapa dari kebijakan
ini termasuk menaikkan harga tembakau dan menciptakan kawasan bebas
tembakau di masyarakat untuk melindungi non-perokok dari efek merokok
sekunder.
Contoh Kebijakan Kesehatan Masyarakat (Public Health)
HIV: Kebijakan kesehatan masyarakat memainkan peran penting dalam mendidik
masyarakat tentang pencegahan HIV, bagaimana hidup dengan virus, pilihan
pengobatan, dan mencegah stigma. Kebijakan kesehatan masyarakat, termasuk
peningkatan akses ke tes, pengendalian kelahiran, dan obat-obatan, telah
diterapkan untuk mengurangi dampak dan penyebaran virus secara drastis di
berbagai komunitas.
Alkohol: Penyalahgunaan alkohol adalah salah satu penyebab utama kecelakaan
kendaraan, kekerasan, kekerasan seksual, komplikasi kesehatan, dan banyak lagi.
Kebijakan kesehatan masyarakat sangat penting dalam perjuangan untuk
mengurangi ketergantungan alkohol dan mengurangi efek negatifnya pada
pengguna. Kebijakan tentang alkohol berbeda-beda tergantung pada
komunitasnya, tetapi contoh yang paling umum adalah pembatasan usia dalam
konsumsi dan pembelian alkohol.